5
06/01/2020
3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan Menjelaskan makna dan sifat perkawinan
menentukan langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup perkawinan dalam tradisi Katolik
4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi) tentang Melakukan aktivitas dengan menuliskan
panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan refleksi tentang nilai-nilai perkawinan
langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup dalam tradisi Gereja Katolik
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dibimbing untuk memahami perkawinan dalam tradisi Gereja katolik sehingga dapat menghayati
tradisi tersebut dalam perjalanan hidupnya sebagai anggota Gereja katolik.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15menit)
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikhis, berdoa untuk memulai pembelajaran
b. Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan manfaat dan aplikasinya mempelajari materi ajar yang
akan dibahas dalam praktik kehidupan sehari-hari
c. Menjelaskan tujuan kompetensi dasar yang akan dicapai.
d. Menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan.
2. Kegiatan Inti (sesuai model pembelajaran yang dipakai) (50menit)
1) Menyimak cerita “saputangan kuning” dari buku siswa hal 23
2) Guru mengajak peserta didik mengajukan pertanyaan –pertanyaan atau tanggapan berkaitan cerita.
3) Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan didalam kelompok tentang pesan perkawinan dari
kisah itu, sikap suami kepada istrinya, komitmen istri terhadap janji suci perkawinan selama masa
penantian, tradisi perkawinan Katolik yang mereka ketahui.
4) Setelah mendengar presentasi hasil diskusi kelompok, untuk mempertajam wawasan peserta didik guru
memberikan beberapa penjelasan sebagai peneguhan
5) Mengumpulkan informasi: menyimak kutipan artikel tentang perkawinan dalam tradisi Gereja Katolik
6) Mengasosiasikan Peserta didik membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran secara tertulis, membuat
refleksi setelah merenungkan art 10 Inti Seruan Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia.
7) Mengomunikaskan:Peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulan yang telah dibuat secara kelompok.
Mensharingkan hasil refleksinya.
3. Kegiatan Penutup (25menit)
a. Bersama peserta didik merangkum dan guru memberi peneguhan
b. Mengevaluasi aktivitas pembelajaran, manfaat yang didapat, semakin mencintai tradisi perkawinan
Katolik. diakhiri doa penutup.
C. Penilaian
1. Sikap : cek list observasi selama proses pembelajaran, keaktifan dan sikap
2. Pengetahuan : test tertulis dan penugasan
3. Keterampilan : Mempresentasikan hasil wawancara dengan keluarga
LAMPIRAN 2: PENILAIAN
3. Test Pengetahuan
Teknik :Tertulis
Bentuk : Uraian
No Pertanyaan Score max
1 Jelaskan makna perkawinan menurut peraturan undang-undang no 1 Tahun 1974! 20
2 Jelaskan makna perkawinan menurut Kejadian 2:18-25 dan Markus 10:2-12! 20
3 Jelaskan perkembangan pemahaman perkawinan Katolikmenurut Kitab Hukum 20
Kanonik 1983!
4 Jelaskan makna dan sifat perkawinan menurut ajaran Gereja ( Hukum Kanonik 1055)! 20
5 Apa makna dan sifat perkawinan menurut Gaudium Et Spes art 3a, 48, 52a 20
Penugasan :Mewawancarai pasangan suami istri tentang pengalaman suka duka dalam perjalan hidup
berkeluarga mereka. Hasil wawancara ditulis dengan rapi dan dikumpulkan.
4. Test Ketrampilan
Tenik :Tertulis
Bentuk : Produk Tulisan
Tulislah sebuah refleksi tentang panggilan hidup katolik
No Aspek yang dinilai Score maksimal
1 Struktur jelas yaitu ada pengantar / pembukaan, isi dan penutup 30
2 Isi refleksi sesuai dengan tema 50
F SI.WK1.5
06/01/2020
3 Penggunaan bahasa dan kata yang tepat, jelas, dan bisa dipahami 20
Score Maksimal 100
5. Kegiatan remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pokok bahasan ini, diberikan remedial dengan kegiatan
sebagai berikut:
1 Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik tentang hal-hal yang belum dipahami berkaitan
dengan makna tradisi dalam perkawinan Katolik
2 Apabila ada hal-hal tertentu yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari kembali dengan dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis.
3 Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan dengan pertanyaan yang lebih
sederhana sesuai dengan kondisi peserta didik
6. Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami pokok bahasan ini diberikan pengayaan dengan kegiatan
sebagai berikut:
1 Guru meminta peserta didik untuk melakukan study pustaka tentang spiritualitas perkawinan Katolik
yang diajarkan oleh Paus Frasiskus.
2 Hasil temua ditulis dalam bentuk laporan tertulis yang berisi gambaran singkat dari dokumen tersebut
serta memberikan refleksinya
Lampiran 1: Materi
1. Makna Perkawinan
a. Menurut Kitab Hukum Kanonik 1055
Perkawinan adalah perjanjian (GS art 48)
Perkawinan adalah simbol hubungan Allah dengan umat-Nya dalam Perjanjian Lama
Simbol Kristus dengan Gereja-Nya dalam Perjanjian Baru
Perkawinan adalah kebersamaan seluruh hidup pria dan wanita
Perkawinan adalah Sakramen. Tanda cinta Allah dengan ciptaan-Nya dan tanda cinta Kristus dengan
Gereja-Nya
b. Menurut ajaran konsili vatikan II
Gaudium Et Spes art 48 “Perkawinan merupakan kesatuan mesra dalam hidup dan kasih antara pria
dan wanita, yang merupakan lembaga tetap yang berhadapan dengan masyarakat.
Menurut maksud dan intinya, Perkawinan merupakan lesatuan hidup dua pribadi. Adanya kebebasan
untk membangun kesatuan hidup, ada persetujuan antara pria dan wanita yang diungkapkan secara
bebas untuk membagi hidup satu dengan yang lain. Persetujuan itu harus dinyatakan secara publik
artinya dihadapan saksi –saksi yang resmi diakui menurut aturan yang berlaku dalam lingkunagna
masyarakat.
c. Tujuan Perkawinan hal 59
d. M
e. M
f.
2. M
3. M
4.