1.4 Bersyukur pada Allah sebagai 1.4.1 Membiasakan diri untuk bersyukur pada
wujud penghayatan akan makna Allah sebagai wujud Penghayatan akan
sengsara , wafat dana makna sengsara, wafat dana Kebangkitan
kebangkitan Yesus Kristus Yesus Kristus
2.4 Peduli pada sesama untuk 2.4.1 Memilih sikap peduli pada sesama untuk
mewujudkan makna mewujudkan makna sengsara, wafat dan
sengsara,wafat dan kebangkitan kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak
YesusKristus sebagai puncak
pewartaan-Nya
pewartaan-Nya
Pertemuan: 2
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran Reguler
Pertemuan : 1
a. PersiapanYesus sebelum melaksanakan tugas mewartakan kerajaan Allah menurut
Luk2:41-52; Mat 3:13-17 ; Mat 4:1-11
b. Orang yang menerima dengan orang yang menolak pewartaan Yesus
c. Sikap dan tanggapan Yesus terhadap reaksi orang-orang menolak-Nya.
d. Sikap dan tanggapannya terhadap pewartaan Yesus
Pertemuan: 2
a. Sikap positif dan negative dalam menghadapi penderitaan
b. Peristiwa penting sebelum sengsara dan wafat Yesus
c. Sikap Yesus dalam menghadapi sengsara danwafat Yesus.
d. Makna sengsara dan wafat Yesus di salib
e. Contoh Sikap dan perbuatan seturut teladan Yesus dalam menghadapi sengsara
dan wafat
f. Doa bagi sesama yang sedang menderita
Pertemuan : 2
a. Kagiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Awal Kegiatan
a. Memberikan salam
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa
d. Mengecek kehadiran peserta didik
e. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional
2. Motivasi
Penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Hampir semua
orang mengalami, walau dengan kadar dan bentuk yang berbeda. Penderitaan
ditanggapi orang secara berbeda. Ada yang bersikap negatif, bila menderita ia
menjadi putus asa, menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan menyalahkan
Tuhan dengan bertindak tidak adil. Sehingga ia merasa hidupnya tak berarti lagi,
3. Apersepsi
a. Pernakah anda menderita? Seperti apa?
b. Mengapa harus kita menderita ?
c. Disebabkan oleh apa?
d. Apa akibatnya ?
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang : Melaksanakan tugas
perutusan sebagai murid Yesus.
5. Guru menyampaiak lingkup penilaian, yaitu: Penilaian sikap, Pengetahuan dan
ketrampilan serta teknik penilaian yang akan digunakan
b. Kegiatab Inti (90 Menit)
1. Mengamati :
1. Guru mengajak peserta didik untuk melihat foto/gambar tentang Sengsara dan wafat
Yesus
i. Penilaian
A. Penilaian Sikap
a. Sikap spiritual
N Teknik Bentuk Waktu Keterangan
o Instrumen Pelaksanaan
b. Sikap sosial
No Teknik Bentuk WaktuPelaksanaan Keterangan
. Instrumen
2. PenilaianPengetahuan
N Tek Bentuk Instrumen Contoh Waktu Keterangan
o. nik Butir Pelaksanaan
Instrumen
*) Diberikan penjelasan ulang untuk indikator yang belum dikuasi. Jika kurang dari 20 %
yang remedial diberikan pendampingan pribadi, jika lebih dari 20 % dilakukan
pendampingan kelompok.
Pengayaan (diberikan kepada peserta didik yang yang sudah mencapai KKM)
No Nama Nilai Bentuk Pengayaan
. Ulangan
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pengawas PAK
Kefamenanu,
Guru Mata Pelajaran,
Pend. Agama Katolik dan Budi Pekerti
LAMPIRAN RPP
A. Uraian Materi
BERBAGAI TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS
Ketika Yesus mulai tampil di depan umum, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun (Luk
3:32). Sebelumnya Ia hidup tersembunyi di Nazaret dan mencari nafkahnya sebagai tukang kayu
(Mark 6:3), sama seperti ayah-Nya (Mat 13:55). Kehidupan Yesus di depan umum dimulai
dengan berita, “Ia meninggalkan Nazaret dan berdiam di Kapernaum, di tepi danau; sejak saat
itulah Yesus memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat” (Mat 4:13.17).
Yesus meninggalkan ketenangan hidup keluarga di Nazaret dan mulai hidup mengembara. Ia
“berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa, memberitakan Injil Kerajaan Allah”
(Luk8:1). Awal perubahan hidup ini adalah pembaptisan oleh Yohanes. Pembaptisan adalah
bagaikan “pelantikan” Yesus ke dalam tugas perutusan-Nya. Segera sesudah pembaptisan, Yesus
akan “memberitakan Injil Allah: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Mrk 1:15). Dengan
pembaptisan-Nya, Yesus sekaligus menyatakan kesatuan dengan orang berdosa dan penyerahan
total dan radikal kepada kehendak Bapa. Dengan pembaptisan, Ia tampil sebagai “pengantara
antara Allah dan manusia” (1Tim 2:4)
Semua Injil mengatakan bahwa Roh Kudus turun atas-Nya. Selanjutnya “Yesus, yang
penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang
gurun”. Sesudah itu “dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar
tentang Dia di seluruh daerah itu” (Luk 4:1-2.14). Sesudah pembaptisan, Yesus tampil sebagai
orang yang “diurapi oleh Allah dengan Roh Kudus dan kuat kuasa” (Kis 10:38). Ia tampil sebagai
“Yang terurapi”, Ia dilantik sebagai Kristus. “Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat
menyembuhkan orang sakit” (Luk 5:17). Yesus sekarang tampil, bukan lagi sebagai tukang kayu,
tetapi benar-benar sebagai seorang Penyelamat. Maka semua orang heran dan bertanya:
“Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan
bukankah saudara-saudara-Nya perempuan ada bersama kita? Mukjizat-mukjizat yang demikian
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?” (Mrk 6:2-3). Lantas bagaimana tanggapan orang-
orang terhadap pewartaan Yesus ? Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang
reaksi yang beragam dalam masyarakat Yahudi saat itu. Ada yang menerima dan ada yang
menolak. Pertanyaannya siapakah yang menerima dan siapakah yang menolak? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, perlu kita menyimak gagasan berikut ini:
1. Mereka yang Menerima Pewartaan Yesus
a. Orang Miskin dan Sederhana.
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: “Berbahagialah, hai kamu yang
miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang
ini menangis, karena kamu akan tertawa.” (Luk 6:20-21).
Ketika Yesus menyampaikan warta tentang Sabda Bahagia seolah-olah Sabda itu ditujukan
kepada mereka yang miskin dan menderita. Mereka yang selama ini hidupnya tertekan
karena pungutan pajak dan upeti yang membuat hidup mereka semakin terpuruk dan tidak
berdaya. Mereka tidak hanya ditekan oleh penjajah tetapi juga ditindas oleh sebagian
bangsanya sendiri yang korup dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Mereka
tidak punya daya dan kekuatan untuk melawan, keluar dari kondisi yang membelenggu
mereka. Dalam kondisi yang seperti ini mereka hanya dapat mengandalkan kekuatan
Tuhan. Satu- satunya sandaran mereka ialah Tuhan. Satu-satunya kekayaan dan kekuatan
mereka adalah Tuhan. Tuhan adalah segala-galanya untuk mereka. Mereka
mengharapkan Tuhan sendiri yang bertindak membebaskan mereka dari belenggu
kemiskinan. Maka ketika Yesus menyampaikan warta Sabda Bahagia, mereka menyambut
dengan penuh sukacita warta pembebasan Yesus tersebut.
Yesus bagi mereka adalah pembela dan penyelamat. Yesus adalah Mesias yang
dinantikan untuk melakukan keadilan dan pembelaan-Nya. Mereka rela meninggalkan
segala-galanya untuk mengikuti Yesus.
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrumen : Jurnal
c. Perilaku/sikap yang dicatat
No Hari/ Nama Catatan Perilaku Butir Sikap Tanda Tuindak
Peserta Tanga Lanjut
tanggal Didik
1.
2.
3.
dst
2. Sikap Sosial
a. Teknik : Penilaian Antar Teman
b. Bentuk instrumen : Lembaran Penilaian Antar Teman
No Sikap/nilai Butir instrumen Nilai
.
1 2 3 4
C. Penilaian Pengetahuan :
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian/Esay
c. Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi/sub Indikator Soal Bentuk Jumlah
Dasar Materi soal soal
Total Scor 40
Kunci Jawaban :
1. Kelompok yang menerima :
a. Orang miskin dan sederhana
b. Para pendosa yang mau bertobat
c. Kaum perempuan dan anak-anak
d. Orang Yang sakit
e. orang Kafir yang beriman
D. Penilaian Ketrampilan :
a. Teknik : Produk
b. Bentuk instrumen : Tugas (Membuat puisi yang berkaitan dengan makna peristiwa
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai puncak
pewartaan-Nya)
NO. Indikator Penilaian Skor Nilai
0-100
1 Pemilihan kata cukup bervariasi termasuk kata kias 20
2. Isi sesuai dengan tema, ayat Kitab Suci 20
3. Ada pencitraan (Pendengaran, visual, rasa, penciuman, 15
perabaan)
4. Tipografi yang menarik 10
5 Tampak pertalian makna 15
6. Ada pesan yang disampaikan 20
Jumlah 100