Anda di halaman 1dari 9

EMPAT DOGMAMARIA

Sebagian orang agak keder atau bahkan alergi begitu mendengar kata “Dogma”.
Dogma menurut definisi yg umum adalah sebuah ajaran yg diterima sebagai
kebenaran atau doktrin yg ditegaskan secara otoritatif, spt yg ditetapkan oleh
Gereja. Mungkin dr definisi ini, ada sejumlah orang yg curiga bahwa dogma adalah
“Ajaran manusia” dan bukan ajaran Tuhan. Oleh karena itu, ada banyak orang yg
salah paham dengan adanya keempat dogma ttg Bunda Maria yg diajarkan oleh Grj
Kat. Umumnya mereka mengira bahwa dogma tsb merupakan ajaran “Karangan”
Grj Kat, yg tdk mempunyai dasar dr Kitab Suci. Namun demikian, anggapan ini tdk
benar. Sebab semua dogma Grj Kat, termasuk dogma ttg Bunda Maria, ditetapkan
atas dasar ajaran Kitab Suci dan Tradisi Suci, yg telah dihayati oleh Grj sejak abad-
abad awal. Bahwa perumusan dogma ttg Bunda Maria baru dilakukan di abad-abad
berikutnya, tdk menunjukkan bhw dogma tsb adalah ajaran yg baru. Dogma tsb
dirumuskan Grj secara lebih jelas di abad-abad ini, dg maksud agar umat beriman
semakin memahami dan menghayati ajaran ttg Kristus, yg juga menyangkut hal-hal
yg berkenaan dg ibu-Nya, Bunda Maria. Namun demikian, seblm dinyatakan sbg
dogma, ajaran tsb sudah berakar dlm kehidupan Grj.
Keempat dogma Maria ini berhubungan dg penghormatan kita kpd Bunda Maria,
yg tdk terlepas dr penghormatan kita kpd Tuhan Yesus Kristus. Secara mendasar,
dpt dikatakan bhw seluruh gelar dan kehormatan Maria yg diberikan Allah
kepadanya adalah demi penghormatan Yesus Kristus Putera-Nya.
Beato Kardinal John Henry Newman – seorang pastor Anglikan yg kemudian mejadi
Katolik, dan diangkat Paus Leo XIII menjadi Kardinal – mengajarkan, “Kemuliaan
Maria adalah demi Putera-Nya”. Oleh krn itu, kedudukan penghormatan kpd
Bunda Maria selalu berada di bawah penghormatan kpd Kristus. Dasar penghor-
matan kpd Bunda Maria adalah krn perannya sbg Bunda Kristus, yg adalah Putera
Allah. Sbg Bunda Putera Allah, Maria dikuduskan Allah utk mengambil peran
istimewa dlm keseluruhan rencana peyelamatan-Nya. Pengudusan Maria oleh
Allah inilah yg membuat-nya tdk bernoda, tetap perawan selama-nya, shg oleh
rahmat Allah, pula Bunda Maria menjadi yg pertama dr seluruh anggota Grj utk
memperoleh penggenapan janji penyelamatan yg sempurna di Surga. Yaitu;
kemuliaan di dlm Tuhan, dan persatuan dengan-Nya, yg dialami oleh jiwa dan
tubuh.
1
DOGMA = kebenaran/ajaran yg diakui secara resmi oleh gereja.
Biasanya dideklarasikan dalam konsili atau oleh Paus (Tahta Suci di Roma) untuk membela
kebenaran hakiki atau untuk melawan suatu masalah (serius) tertentu.
Ada empat Dogma Santa Perawan Maria :
1. SP Maria Bunda Allah (Theotokos), dimaklumkan dalam Konsili Efesus (th. 431).
2. SP Maria Tetap Perawan Selamanya (sebelum, selama maupun sesudah kelahiran
Yesus), dimaklumkan dalam Sinode Lateran (th. 649).
3. SP Maria Dikandung Tanpa Dosa (Maria Immaculata),
dimaklumkan oleh Paus Pius IX (8 Desember 1854).
4. SP Maria Diangkat ke Sorga (badan & jiwanya),dimaklumkan oleh PausPiusXII(1-11-‘50)

Berikut ini adalah keempat dogma Grj Kat ttg Bunda Maria – yg merupakan
pengajaran ‘De fide’ – yg sering dipertanyakan oleh sdr2 kita yg non-katolik, dan
juga yg blm dipahami oleh sebagian umat Kat sendiri.
MARiA BUNDA ALLAH 1 Jan
Dasar dr dogma ini adalah krn Yesus Kristus yg
dilahirkan oleh Bunda Maria adalah Allah, maka Maria
disebut Bunda Allah (cfr. Lk 1:43).
Dogma Maria Bunda Allah dirumuskan dlm Konsili
Efesus (431), dan dijelaskan kembali di Konsili Kalsedon
(451): “... Perawan Suci[Maria] adalah Bunda Allah...”
“[Yesus]... lahir dr Bapa seblm sgl abad menurut kodrat
ke-Allahan-Nya, dan di masa akhir, krn kita dan demi ke
Selamatan kita, lahir dari Perawan Maria, menurut ko-
drat kemanusiaan-Nya; Kristus yg satu & sama, Putera Allah ...”
BUNDA MARiA TETAP PERAWAN
Dasar dogma ini adalah krn Kristus adalah Allah, maka
proses pembentukan-Nya sbg janin tdk memerlukan
campur tangan benih lelaki, namun oleh kuasa Roh
Kudus saja (Lk 1:35). Dg demikian keperawanan Maria
tetap tdk terganggu, sebgmn nyata dalam rumusan
Baptisan sejak abad ke-3. Kristus yg datang ke dunia
utk menebus dosa dan memulihkan kerusakan akibat
dosa, tdk mungkin pd saat kedatangan-Nya malah me-
2
rusak keutuhan ibu-Nya sendiri,dan menyebabkan sakit melahirkan spt yg dialami
oleh semua perempuan lainnya, sbg akibat dr dosa asal (cfr. Kej 3:16). Sebab dlm
penjelmaan-Nya sbg manusia, Kristus memang mengalami sgl hal yg dialami oleh
manusia, hanya saja Ia tidak berdosa (cfr. Ibr 4:15).
Karena keadaan-Nya yg tdk berdosa ini, maka Yesus mempunyai kekhususan jika
dibandingkan dg semua manusia lainnya.
Kekhususan ini tampak sejak Ia mengambil rupa manusia di dlm rahim Bunda
Maria, saat kelahiran-Nya dan setelah kelahiran-Nya. Yesus menjadi manusia tanpa
benih laki-laki, dan kelahiran-Nya ke dunia tdk merusak keperawanan ibu-Nya.
Dogma “Bunda Maria Tetap Perawan” dirumuskan secara eksplisit dlm Konsili
Konstantinopel II (553) dan Konsili Lateran (649), yg menyatakan bhw Bunda Maria
adalah Perawan, seblm, pd saat, dan setelah kelahiran Kristus: “... Sang Sabda Allah
yg berinkarnasi dr Maria Bunda Allah yg kudus dan mulia dan tetap perawan ...”
“Maria, yg tetap Perawan terberkati dan tiada bernoda ... mengandung tanpa
benih, dr Roh Kudus, dan melahirkan tanpa melukai (keperawanannya) dan
keperawanannya tdk terganggu stl melahirkan.”
BUNDA MARiA DiANGKAT KE SURGA 15 Agt
Dasar dogma ini adalah krn Bunda Maria bebas dr noda dosa asal, & krnnya juga
tdk berdosa sepanjang hidupnya, maka ia menjadi yang pertama dr seluruh orang
beriman yang menerima janji Kristus akan mahkota
kehidupan abadi (cfr. Yak 1:12; 1 Kor 9:25; Why 2:10).
Oleh krn Bunda Maria adalah seorang yg telah
membuktikan kesetiaannya dan bertahan dlm iman
sampai akhir hidupnya, maka ia beroleh penggenapan
janji Tuhan. Dogma Maria Diangkat ke Surga ini
dinyatakan oleh Paus Pius XII pd tgl 1 Nov 1950, dlm
surat ensikliknya, Munificentissimus Deus: “Maria,
Bunda Allah yg tak bernoda dan Bunda Allah yg tetap
Perawan, stl selesai hidupnya di dunia, diangkat tubuh
dan jiwanya ke dlm kemuliaan surgawi.”
Paus juga menyatakan, bhw ajaran ttg Bunda Maria diangkat ke Surga akan
mendorong kita utk mencontoh teladan iman Maria, dan mengarahkan hati kpd
pengharapan iman kita akan kebangkitan:
“Kita dpt berharap bhw mrk yg merenungkan teladan mulia yg ditunjukkan oleh
3
Maria akan menjadi semakin yakin ttg nilai sebuah kehidupan mns yg
dipersembahkan dg cinta utk melaksanakan kehendak Bapa dan utk membawa
kebaikan kpd sesama.
Maka, ... dg cara yg agung ini, smg semua org dpt dg jelas melihat kpd tujuan akhir
yg mulia dr tubuh dan jiwa kita. Akhirnya, adalah harapan kami bhw kepercayaan
akan pengangkatan tubuh Maria ke Surga akan membuat iman kita akan
kebangkita kita sendiri menjadi semakin kuat dan menjadi lebih berdaya guna...”
Maka sesungguhnya dogma ttg ‘Bunda Maria Diangkat ke Surga’, bukan semata-
mata hanya utk menghormati Bunda Maria, ttp juga utk mengingatkan akan
pengharapan kita sbg umat beriman, yaitu bhw jika kita setia beriman sampai akhir
spt Bunda Maria, kita pun akan diangkat ke Surga, tubuh dan jiwa, dan
memperoleh mahkota kehidupan.

8 Desember
MARiA DiKANDUNG TANPA NODA
IMMACULATE CONCEPTION

Dasar dogma ini adalah krn Kristus adalah Mesias, Imam


Besar Pengantara satu-satunya kpd Allah Bapa, maka Ia
adalah Yg Saleh, tanpa salah, tanpa noda, “yg terpisah dr
orang-orang berdosa” (Ibr 7:26). Keterpisahan Kristus
secara total dg dosa, mensyarat-kan kekudusan ibu-Nya
juga, sebab penjelmaan-Nya sbg manusia mengambil
tempat di tubuh ibu-Nya, & krn itu, melibatkan tubuh ibu-
Nya. Dg demikian, ibu yg mengandung Kristus pun hrs ter-
pisah sama sekali dg dosa – tanpa noda dosa – sebab Kris-
tus yg dikandungnya adalah Allah yg tdk bernoda dosa.
Pertanyaan selanjutnya adalah, “Sejak kapan Maria dijadikan tanpa dosa oleh
Allah?” Karena sabda Allah mengajarkan bahwa kehidupan manusia dimulai sejak
terbentuk dlm rahim ibu (cfr. Ayb 31:15, Mzm 139:13), maka Grj mengajarkan bhw
Bunda Maria dikuduskan Allah sejak ia terbentuk di dlm kandungan ibu-nya. Bunda
Maria dikuduskan – yaitu dibebaskan dr noda dosa – sebab ia dipersiapkan oleh
Allah utk mengandung dan melahirkan Putera-Nya yg kudus dan tak berdosa.

4
Dg demikian, kekudusan Bunda Maria sesungguhnya merupakan karunia Allah yg
diberikan kpd Maria, demi tugas istimewanya sbg Bunda bagi Sang Putera Allah.
Dogma Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa, yg dikeluarkan oleh Paus Pius IX tgl 8
Des 1854 dalam Konstitusi Apostolik Ineffabilis Deus, menyatakan:
“Bunda Maria yg terberkati, seketika pd saat pertama ia terbentuk sbg janin, oleh
rahmat yg istimewa dan satu-satunya yg diberikan oleh Tuhan yg Mahakuasa, oleh
krn jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dr semua noda dosa asal.”
8 DESEMBER ?
Bisa dimengerti bahwa dogma Maria Immaculata sering dipahami sebagai Bunda Maria
yang mengandungkan Kristus dari kuasa Roh Kudus. Bukan ini!!
1. > 25 Maret : Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel,
> 25 Desember (9bln kemudian): Yesus lahir dari rahim SP Maria.
2. > 8 Desember: Ibunya Maria (=St.Anna) mengandung Maria dalam rahimnya,
> 8 September (9bln kemudian): Maria dilahirkan oleh st. Anna.
Dogma Maria Immaculata adalah keyakinan “… bahwa Perawan Tersuci Maria sejak saat
pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang
mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari
segala dosa asal” (Paus Pius IX).
Dogma ini melalui perjuangan yang tidak mudah karena tidak adanya kutipan Kitab Suci
yang spesifik serta jelas dan gamblang.
Perdebatan tentang Immaculata berfokus pada “bagaimana mungkin Kristus adalah
Juruselamat Maria?”. Maria lebih dari semua orang lain membutuhkan Kristus sebagai
Penebusnya, sebab ia pastilah mewarisi Dosa Asal … jika rahmat sang Pengantara tidak
mencegahnya.” .. “Maria sejak saat pertama ia dikandung, dikaruniai cahaya kekudusan
yang istimewa, hanya terjadi berkat jasa Kristus: karena pahala Puteranya, ia ditebus
secara lebih unggul” (Katekismus no.492). Yang pasti: karena Maria dipilih untuk berbagi
secara intim dalam kehidupan Yesus sejak saat dia dikandung, Ia sungguh adalah
Juruselamatnya sejak saat perkandungannya!
Sebenarnya pesta penghormatan Maria Immaculata sudah dirayakan di Gereja Timur
setidak-tidaknya sejak abad ke-enam.

PROTESTANTiSME TERHADAP MARiA


Sikap negatif kebanyakan jemaah Protestan terhadap St. Maria, terhadap Mariologi dan
berbagai bentuk devosi kepada St. Maria, harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, a.l.
dari sudut sosial dan politik di masa-masa lampau. Tidak terlalu mengherankan bahwa
Gereja-gereja Protestan berreaksi demikian terhadap penguasa-penguasa Katolik ataupun
terhadap bangsa-bangsa tertentu yang semakin mengembangkan devosi kepada St. Maria,
5
seringkali secara menyolok dan tidak diplomatis. Perlu diingat pula bahwa lain watak
bangsa-bangsa Anglo-Sakson dan lain lagi watak bangsa-bangsa Latin, apa lagi watak
Prusia dan Slavia!
Sebagian kaum Protestan menolah Dogma Maria Immaculata dengan mengatakan bahwa
Maria berbicara tentang “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku.” Mengapa Maria memerlukan seorang Juruselamat, tanya mereka, jika ia
tanda noda dosa? Gereja mengajarkan bahwa karena Maria adalah kuturunan Adam,
maka menurut kodratnya ia mewarisi dosa asal. Hanya oleh karena campur tangan Allah
dalam masalah yang unik ini, Maria dibebaskan dari dosa asal. Jadi sesungguhnya Maria
diselamatkan oleh rahmat Kristus, ttp dg cara yg amat istimewa. Rahmat tsb dilimpahkan
keatasnya sebelum ia dikandung dlm rahim ibunya, st. Anna.
Walaupun demikian perbedaan antara Gereja Katolik dan Protestan di bidang ini memang
ada, dan jumlahnya tidak sedikit. Mariologi tidak mungkin ber-kembang dalam
Protestantisme yang berlandaskan semboyan-semboyan: Deus solus, Scriptura sola, Gratis
sola (=Hanya Allah, hanya Alkitab, hanya rahmat saja!). Namun jelas pula bahwa nada
tulisan sejumlah teolog Protestan di masa kini, sangat berbeda dengan nada para teolog
mereka di masa lampau. Di antara mereka a.l.: F.Heiler, H.Asmussen, F.W.Kunneth dan
M.Thurian.

PiUS IX
Pada th 1849, Pius IX meminta pendapat para uskup di seluruh Gereja mengenai apa yang
mereka sendiri, para klerus, dan umat rasakan mengenai keyakinan ini dan apakah mereka
menghendaki agar ditetapkan secara resmi!
Dari 603 uskup: 546 memberikan tanggapan positif tanpa ragu. Dari yang menentang,
hanya 5 yang mengatakan bahwa doktrin tsb tdk dapat ditegaskan secara resmi; 24 tidak
tahu apakah ini adalah saat yang tepat; 10 hanya menghendaki agar mereka yang
menentang doktrin tsb dinyatakan salah.
Pius IX juga melihat kelesuan rohani dalam dunia dimana kaum rasionalis sekolah filsafat
telah menyangkal kebenaran dan segala sesuatu yang adikodrati, dimana revolusi tsb
mengakibatkan gejolak sosial dan revolusi industri mengancam martabat para pekerja dan
kehidupan keluarga.
Maka: Pius IX menghendaki dibangkitkannya kembali kehidupan rohani umat beriman dan
ia melihat tidak ada cara yang lebih baik selain menampilkan kembali teladan Bunda Maria
yang perannya dalam sejarah keselamatan. Dan 8 Des 1854 itulah ditegaskan oleh Pius IX:
dogma SP Maria Dikangung Tanpa Noda Dosa dalam bulla “Ineffabilis Deus”.

PENAMPAKAN MARiA
Menarik untuk disimak bahwa dalam beberapa penampakan Bunda Maria, Santa Perawan
sendiri menegaskan dogma SP Maria Immaculata.
6
1. 1531 tgl 9 Desember (penetapan Immaculata di kerajaan Spanyol) : di Guadalupe,
Bunda Maria mengatakan kepada Juan Diego, “Akulah Perawan Maria yang tak bercela,
Bunda dari Allah yang benar, yang melalui-Nya segala sesuatu hidup …”.
2. 1830 : kepada St. Katarina Laboure – agar dibuat Medali Wasiat dengan tulisan, “Maria
yang dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami yang berlindung padamu.” (cfr.Buku
Pegangan Legio Maria, hlm.376).
3. 1858 : di Lourdes – kepada St. Bernadete, “Akulah yg Dikandung Tanpa Noda Dosa.”
Th 1982 : Paus Yoh Paulus II juga menegaskan keterlibatan yang teramat luar biasa
yang diperuntukkan hanya bagi Maria (homili SP Maria Immaculata).
IMMACULATA DALAM KiTAB SUCi ?
Apakah ada KS yg bicara langsung mengenai Dikandung Tanpa Noda? TIDAK!
Namun ada 2 bacaan yang membuat gereja Katolik memahami dan meyakini kehidupan
Maria seperti itu. Ingat: seluruh dogma tidak harus ada di dalam KS.
> “Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, ‘Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau’” (Luk 1:28). Maria disapa “yang penuh rahmat”,
penuh rahmat = tidak ada dosa. Keadaan penuh rahmat tidak dibatasi waktu: sejak awal
(dalam kandungan) hingga selamanya (sepanjang hidupnya), selalu dipenuhi rahmat Allah.
Untuk memungkinkan hal ini terjadi, Maria sdh tentu menjalani kehidupannya tanpa dosa.
> “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan meremukkan tumitnya” (Kej :15). Jika Yesus adalah Mesias yg menjadi keturunan dlm
ayat tsb; lalu siapakah perempuan itu! Masuk akal bhw itu Maria. “Mau apakah engkau
dari pada-Ku, ibu?” (Yoh 2:4; Why 12) : ibu = woman = perempuan.
TANPA NODA BAGi KiTA
Yang dimaksud dengan Dikandung Tanpa Noda Asal adalah :
Bahwa Maria diberikan karunia hubungan khusus dengan Allah sejak awal kehidupannya di
dalam kandungan. Ia mengalami rahmat Allah sepanjang hidupnya. Bagi kebanyakan orang
katolik, persatuan dengan Allah dipulihkan pada saat kita dipermandikan. Oleh karena
hubungan dekat Maria dengan Allah, Allah memampukannya untuk hidup tanpa dosa
sepanjang hidup. Ini tidak berarti Maria tidak memerlukan Penyelamat. Sebagaimana
seluruh umat manusia lainnya, baik sebelum dan sesudah penyaliban, ia ditebus darah
Putranya yang berharga. Tidak perlu ragu: kepercayaan Maria Immaculata dimulai sejak
awal Gereja. Jika Adam tidak pernah dosa, maka kita semua termasuk yg dikandung tanpa
dosa asal. Sejak awal kita semua berada dalam hubungan khusus dengan Allah.
Sepanjang sejarah hanya ada 4 orang yg memulai hidupnya tanpa dosa: Adam, Hawa,
Maria dan Yesus. Allah menghendaki kita semua masuk surga tanpa akibat dari dosa asal
pada jiwa. Jadi pasti : Allah melindungi ibu dr Putra-Nya dari hubungan intim dengan dosa.

7
TINGKATAN-TINGKATAN PERAYAAN MARIA
Hari Raya, ada 3 :
1. Santa Perawan Maria Bunda Allah (1 Januari);
2. Santa Maria Dikandung Tanpa Dosa (8 Desember);
3. Santa Maria Diangkat ke Sorga (15 Agustus).
Hari Pesta, ada 2 :
1. Kelahiran Santa Maria (8 September);
2. Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabeth (31 Mei).
Hari Peringatan, ada 4 :
1. Santa Maria Dipersembahkan kepada Allah (21 November);
2. Santa Perawan Maria Ratu (22 Agustus);
3. Rosario Santa Perawan Maria (7 Oktober);
4. Santa Perawan Maria Berdukacita (15 September).
Peringatan Fakultatif, ada 4 :
1. Santa Perawan Maria di Lourdes (11 Februari);
2. Hati Tersuci Santa Perawan Maria
(Sabtu III sesudah Pentakosta/Sabtu setelah Jum’at HR Hati Kudus Yesus);
3. Santa Perawan Maria di Gunung Karmel (16 Juli);
4. Pemberkatan Basilik Santa Maria (5 Agustus).

Cfr : . Yesaya.indocell.net.
. Pertobatan Fundamentalis Intelektual.
. OKST – Schneiders, CICM.

8
MARIA MEA
( 10 Nyanyian Maria )
Cara Allah hadir di dunia ini mengalami revolusi besar-besaran.
Dalam Kitab PL: Allah hadir dan berbicara melalui para Nabi dan utusan-Nya.
Dalam PB: Allah hadir dalam pribadi Sang Putra. Kehadiran yg manusiawi ini
membutuhkan kerjasama manusia (=wanita) sebagai sarana kelahiran. Sang Putra
dilahirkan - bukan dijadikan.
Maria yg telah dipilih oleh Allah, dijaga kesuciannya sejak awal kehidupannya
(Immaculata 8/12). Maria menjadi rahim bagi Yesus. Meskipun demikian, Maria
bukan sekedar ibu Yesus, tetapi Bunda Allah (Mater Dei 1/1). Penyebutan ini
mengandung nilai teologis yg amat mendalam; bahwa yg dikandung dan yg dilahir-
kannya adalah Tuhan - Putra Allah. Maria menyanggupi tugas ini. Hatinya tulus
murni, melaksanakan dan merenungkan setiap hari peristiwa kehidupannya ber-
sama Yesus (Hati Tersuci Maria - Sabtu III stl Pentekosta); bahkan juga ketika meng-
hadapi berbagai penderitaan atas kesanggupan itu. Gereja memberi gelar tujuh
duka Maria (Mater Dolorosa 15/9).
Maria mendapatkan rahmat yg luar biasa, dan diperkenankan masuk Surga dengan
badan dan jiwanya (Maria Assumpta 15/8); dan dimahkotai di sorga sebagai Ratu
(Maria Ratu 22/8). Sebagai Bunda Gereja, Maria tidak pernah melupakan putra-
putrinya. Dia menjadi pembela dan penolong setia untuk setiap dan semua
peristiwa kehidupan. Dalam perang salib (Reigna Rosari 7/10), menjadi pembela
pasukan tentara Kristen. Dalam kesulitan menjadi harapan (BM Ratu Pengharapan
17/1) dan menolong tanpa syarat, tanpa batas dan untuk selamanya (Bunda
Penolong Abadi 27/6). Maria tidak jemu-jemunya mengingatkan kita untuk berdoa
dan berdoa, bukan hanya kepada Lucia, Yasinta & Fransisco (Maria Fatima 13/5),
tapi banyak vision di belahan bumi ini. Maria menjadi ibu & perantara kita pd Yesus

Komunitas Kristiani harus diwarnai kehadiran Roh, yg ketika menjelang Pentekosta


dinantikan oleh para Rasul bersama dgn Maria - berkumpul dan berdoa (SenakeL).
RefL :
Peristiwa (a) dan semangat (b) Maria yg mana, yg paling mengesan? Relevansinya?
Segi apa dalam hidup kerasulan (=pelayanan) yg masih bisa ditingkatkan (aplikatif)!

Anda mungkin juga menyukai