Anda di halaman 1dari 17

GEREJA YANG MENGUDUSKAN

(LITURGIA)
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
KELAS XI
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu
memahami liturgia sebagai
karya pastoral Gereja
menghayati dan dapat
mewujudkannya dalam
hidupnya sehari-hari.
KEPENUHAN HIDUP KATOLIK
Kepenuhan hidup Katolik tercapai dalam sakramen-
sakramen dan hidup doa Melalui sakramen-sakramen
dan hidup liturgi doa, kita bertemu dan berdialog
dengan Allah. Dengan demikian kita dikuduskan dan
menguduskan jemaat gerejawi serta dunia (bdk. FC
55).
Pada hakikatnya liturgi itu sendiri merupakan kehidupan dan
kehidupan adalah liturgi.
Dengan perkataan lain, liturgi merupakan perayaan iman.
Tentu saja bukan hanya dengan partisipasi lahiriah, tetapi
yang pokok adalah hati yang ikut menghayati apa yang
diungkapkan dalam doa.

MENURUT KITAB SUCI


Yesus bersabda: "Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka." (Mat. 18:20). Dan untuk berdoa yang baik, hendaklah
kita meneladani cara dan doa yang diajarkan Yesus sendiri (lih.
Mat. 6:5-13).
LITURGI DAN DOA
01 Liturgi merupakan perayaan iman. Perayaan iman tersebut
merupakan pengungkapan iman Gereja, di mana orang
yang ikut dalam perayaan iman mengambil bagian dalam
misteri yang dirayakan.

suatu kelompok berdoa atas nama dan


03 mewakili Gereja secara resmi, doa kelompok
yang resmi itu disebut ibadat atau liturgi. liturgi
adalah "karya Kristus, Imam Agung, serta
02 Doa dan ibadat merupakan salah satu
tugas Gereja untuk menguduskan
tubuh-Nya, yaitu Gereja", Oleh karena itu, liturgi
tidak hanya merupakan "kegiatan suci yang
umatnya dan umat manusia. perayaan
sangat istimewa", tetapi juga wahana utama
Ekaristi sungguh-sungguh merupakan
untuk mengantar umat kristiani ke dalam
sumber dan puncak seluruh hidup kristiani
persatuan pribadi dengan Kristus (SC 7).
LITURGI DAN DOA
04 Doa berarti berbicara
dengan Tuhan secara
pribadi; doa juga
05 Fungsi doa. Peranan dan fungsi doa
bagi orang kristiani, antara lain:
merupakan ungkapan mengkomunikasikan diri kita kepada
iman secara pribadi dan Allah; memersatukan diri kita dengan
bersama-sama. Tuhan.

Cara-cara berdoa yang baik: berdoa


06 Syarat dan cara doa yang
baik, didoakan dengan
07 secara batiniah. "Tetapi jika engkau
berdoa, masuklah ke dalam kamar."
hati; berakar dan bertolak
(lih, Mat. 6:5-6). Berdoa dengan cara
dari pengalaman hidup;
sederhana dan jujur, "Lagi pula dalam
diucapkan dengan rendah
doamu janganlah kamu bertele-tele. "
hati.
(lih. Mat. 6:7).
Gereja menjadi alat dan
sarana penyelamatan, justru
SAKRAMEN dalam kejadian-kejadian,
peristiwa-peristiwa, tindakan
Sakramen merupakan tanda dan sarana
dan kata-kata yang disebut
kehadiran Allah yang menyelamatkan
sakramen, Sakramen-
sakramen adalah "Tangan
sakramen-sakramen adalah cara dan sarana Kristus" yang menjamah kita,
bagi Kristus untuk menjadi "tampak" dan merangkul kita, dan
dengan demikian dapat dialami oleh menyembuhkan.
manusia dewasa ini.
Perayaan sakramen adalah
suatu "pertemuan" antara
Kristus dan manusia.
Walaupun Kristus mahakuasa
la tidak akan menyelamatkan
orang yang memang tidak mau
diselamatkan atau yang tidak
percaya.
PEMBAGIAN SAKRAMEN-SAKRAMEN
GEREJA
Sakramen-sakramen dibagi menjadi: sakramen
inisiasi kristiani: sakramen Pembaptisan, Penguatan,
dan Ekaristi Kudus.
Sakramen-sakramen penyembuhan: Tobat dan
Pengurapan Orang Sakit
sakramen-sakramen pelayanan persekutuan dan
perutusan yaitu sakramen Pentahbisan dan
Perkawinan (lihat Kompendium KGK 250KGK 1210-
1211).
1. Sakramen
Pembaptisan/Permandian
Sakramen Pembaptisan (Mat. 28:19, Yoh. 3:5) adalah
sakramen pertama yang kita terima. Umat beriman
wajib menerima Pembaptisan sebelum menerima
sakramen-sakramen yang lain. Pembaptisan
mengampuni dosa asal, semua dosa pribadi, serta
mengalirkan rahmat pengudusan ke dalam jiwa (Yeh.
36:25-26, Kis. 2:38, 22:16, 1Kor. 6:11, Gal. 3:26-27).
2. Sakramen Penguatan
Sakramen Penguatan menjadikan kita dewasa secara
rohani dan menjadikan kita saksi-saksi Kristus.
Penguatan hanya diterimakan satu kali untuk
selamanya namun meninggalkan meterai rohani yang
tidak dapat dihapuskan (Kis. 2:14-18, 9:17-19, 10:45,
19:5-6, Titus 3:4-8).
3. Sakramen Ekaristi
Sakramen Ekaristi disebut juga sakramen mahakudus
atau komuni kudus. Ekaristi bukanlah sekadar
lambang belaka, tetapi adalah sungguh tubuh, darah,
jiwa dan keallahan Yesus Kristus.
4. Sakramen Tobat
Sakramen Tobat disebut juga pengakuan atau
rekonsiliasi (Yoh 20:21-23, Amsal 28:13). Sakramen
Tobat mengampuni dosa-dosa yang dilakukan setelah
baptis.
5. Sakramen Pengurapan
Orang Sakit
Bantuan Tuhan melalui kekuatan Roh-Nya hendak
membawa orang sakit menuju kesembuhan jiwa,
tetapi juga menuju kesembuhan badan, kalau itu
sesuai dengan kehendak Allah. Dan "Jika ia telah
berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni" (Mrk.
6:13, Yak. 5:14-15)
6. Sakramen Imamat
Tahbisan memungkinkan para rasul Kristus dan
penerus-penerus mereka untuk menerimakan
sakramen-sakramen. Ada tiga jenjang sakramen
Tahbisan: diakon, imam, dan uskup. Hanya para imam
dan uskup yang boleh menerimakan sakramen
pengakuan serta memersembahkan kurban misa
(baca Kej. 14:18, Ihr. 5:5-10, Luk. 22:19, Kis, 6:6,
14:23).
7. Sakramen Perkawinan

Sakramen ini, dengan kuasa Allah, mengikat seorang


pria dan seorang wanita. dalam suatu kehidupan
bersama dengan tujuan kesatuan (kasih) dan
kesuburan. yaitu lahirnya keturunan (baca Mrk. 10:2-
12, Ef. 5:22-33).
Contoh tugas bidang liturgia:

Menjadi Memimpin
Menjadi lektor paduan Membawakan
Menjadi ibadat
membacakan renungan atau
suara (koor) syukur di
Misdinar Kitab Suci homili
dan kelompok
pada saat
misa pemazmur.
TERIMA KASIH
TUHAN YESUS
MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai