Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4 : KONSEKUENSI PEWARTAAN YESUS

Materi 1 : Tanggapan atas pewartaan Yesus

Tujuan Pembelajaran:
1) Menyebutkan orang/kelompok orang yang menerima pewartaan Yesus
2) Menyebutkan orang/kelompok orang yang menolak pewartaan Yesus
3) Menyebutkan sikap dan tanggapan orang-orang yang pro dan kontra terhadap
pewartaan Yesus
4) Menjelaskan tanggapan Yesus terhadap reaksi orang yang menolak-Nya
5) Menyusun doa secara tertulis untuk mohon bantuan Tuhan agar mampu
menanggapi pewartaan-Nya dengan baik

Rangkuman

1. Dalam melaksanakan tugas mewartakan Kerajaan Allah, banyak tantangan yang dihadapi
Yesus. Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi pro dan
kontra dalam menerima pewartaan-Nya. Pertanyaannya: siapakah yang pro dan siapakah
yang menerima? Mengapa mereka bersikap demikian?
2. Orang-orang yang pro atau menerima pewartaan Yesus, antara lain:
a. Orang Miskin dan Sederhana
Orang miskin dan sederhana tidak punya daya dan kekuatan untuk melawan dan
keluar dari kondisi yang membelenggu mereka. Dalam kondisi seperti ini mereka
hanya dapat mengandalkan kekuatan Tuhan. Maka ketika Yesus mewartakan Sabda
Bahagia (Luk 6:20-21), mereka menyambut dengan penuh sukacita warta pembebasan
Yesus tersebut. Yesus bagi mereka adalah pembela dan penyelamat. Yesus adalah
Mesias yang dinantikan untuk melakukan keadilan dan pembelaan-Nya. Maka mereka
rela meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus.
b. Para Pendosa yang Mau Bertobat
Termasuk kelompok ini antara lain para pelacur dan pemungut cukai yang bertobat.
Masyarakat Yahudi pada umumnya, terutama para imam dan orang Farisi
menganggap para pendosa adalah najis, tidak layak hidup ditengah-tengaj masyarakat
Yahudi dan harus dijauhi. Siapa pun yang bergaul dengan mereka dianggap najis.
Namun Yesus berkenan datang dan mau bergaul dengan mereka. Sikap Yesus ini
mengejutkan para pendosa dan mengagetkan para imam dan ahli Taurat. Yesus
menganggap para pendosa sebagai pribadi yang layak untuk dicintai dan tidak ikut
memusuhi mereka. Dalam hal ini Yesus mau menegaskan, soal kesetaraan dihadapan
Allah. Bagi Yesus, orang yang baik dan yang jahat dalam arti tertentu sama
kedudukannya di hadapan Allah, sama-sama dicintai Allah, sama-sama anak
Abraham. Karena kesamaan itulah, mereka pun mempunyai hak atas Kerajaan Allah.
c. Orang-Orang Sakit
Bagi mayarakat Yahudi pada umumnya penyakit adalah kutukan dari Tuhan. Yesus
hadir untuk menyelamatkan mereka, menyembuhkan orang kusta, yang buta dapat
melihat, yang lumpuh dapat berjalan. Kedatangan Yesus telah membawa harapan baru
bagi mereka yang sakit. Dengan cara itu Yesus telah menunjukkan diri-Nya sebagai
penyelamat, Sang Pembebas. Yesus mewartakan Allah yang maha pengasih.

MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 1


d. Kaum Wanita dan Anak-anak.
Tradisi bangsa Yahudi menempatkan kaum wanita dan anak-anak, sebagai warga
masyarakat kelas dua, keberadaannya berada di bawah dominasi kaum laki-laki. Dan
Yesus membela mereka, Ia memuji persembahan janda miskin (Mark 12:41-44) dan
membiarkan anak-anak datang kepada-Nya (Mat 19:13-15), bahkan memberkati
mereka. Karena sikap Yesus yang peduli kepada mereka, maka mereka pun mengikuti
dan melayani-Nya.
3. Orang-orang yang kontra atau menolak pewartaan Yesus, antara lain:
a. Para imam dan ahli Taurat:
Mereka menganggap diri paling tahu dan paling mengerti mengenai aturan-aturan
dan kehendak Allah namun cara hidup mereka tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Yesus dengan keras mengkritik cara hidup tersebut.
Dengan kehadiran Yesus, terbukalah kekeliruan mereka dalam menafsirkan kehendak
Allah. Mereka merasa semakin terancam, kehilangan wibawa dan mulai berkurang
pengikutnya dan semakin terancam oleh kehadiran Yesus.
b. Orang-orang Farisi
Mereka berusaha menjaga warisan dan jati diri Yahudi, mentaati setiap pasal hukum
dan memusatkan perhatian pada peraturan-peraturan ritual dan ibadah keagamaan.
Kehadiran Yesus dianggap mengancam tatanan hidup sosial dan kemasyarakatan
yang sudah mapan. Maka mereka mengecam sikap Yesus yang menyembuhkan orang
pada hari sabat dan membiarkan murid-murid-Nya memetik gandum pada hari sabat
c. Para Penguasa
Mereka merasa kedudukan, kehormatan, dan kekuasaan lebih penting dari pada
tunduk kepada kehendak Allah. Maka mereka merasa terancam dengan kehadiran
Yesus yang mengecap sikap mereka
d. Orang-orang kaya dan mapan
Kabar gembira Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus sulit diterima oleh orang kaya
dan mapan karena pewartaan Kerajaan Allah yang disampaikan Yesus menuntut
keberanian untuk meninggalkan segala-galanya, termasuk meninggalkan harta benda,
kekayaan maupun kemapanan hidup. Sementara mereka masih mengikatkan diri pada
harta kekayaannya.
4. Apa yang dialami Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah dapat dialami oleh siapa pun.
Orang yang berbuat baik belum tentu akan diterima dengan baik kadang-kadang
penolakan yang menyakitkan yang diterima. Terhadap penolakan yang menimpa diri-
Nya, Yesus tidak bersikap memusuhi. Dengan penuh kasih dan kesabaran, Yesus
menghadapi reaksi tersebut, disertai dengan penyerahan diri secara total kepada kehendak
Bapa-Nya (Mat 5:4)

MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 2


Materi 2: Sengsara dan Wafat Yesus

Tujuan Pembelajaran:
1) Menyebutkan sikap posited dan negatif dalam menghadapi penderitaan
2) Menjelaskan dua peristiwa pentig sebelum sengsara dan wafat Yesus
3) Menjelaskan sikap Yesus dalam menghadapi sengsara dan wafat Yesus
4) Meneladan Yesus dalam menghadapi penderitaan berdasarkan Kitab Suci (Flp 2:5-11)
5) Menyusun puisi tertulis bertemakan makna sengsara dan wafat Yesus.

Rangkuman
1. Hampir semua orang pernah mengalami penderitaan meskipun bentuk dan kadarnya
berbeda. Sikap orang terhadap penderitaan pun ditanggapi secara berbeda pula. Ada yang
bersikap positif dan ada juga yang bersikap negatif.

2. Sikap negatif dalam menanggapi penderitaan, misalnya: putus asa, menyalahkan diri
sendiri atau orang lain bahkan menyalahkan Tuhan dengan bertindak tidak adil.
Sedangkan sikap positif dalam menghadpi penderitaan, misalnya: berusaha tetap tabah,
menjalaninya dengan sabar dan tegar serta lebih mendekatkan diri pada Tuhan.

3. Peristiwa-peristiwa penting dalam kisah sengsara dan wafat Yesus

a. Yesus mengadakan Perjamuan Malam Terakhir dengan Para Murid-Nya


Peristiwa penting yang dilakukan Yesus pada malam perjamuan terakhir adalah
penetapan Ekaristi, pembasuhan kaki para murid dan penetapan Sakramen Imamat.
1) Ekaristi.
Dasar Biblis: Mat 26: 26-28; Mrk 14:22-25; Luk 22: 19-20; 1 Kor 11:23-27)
Dalam perjamuan terakhir Yesus ingin memberi kenang-kenangan kepada para murid-
Nya yaitu “Ekaristi”.
 Yesus mengambil cawan berisi anggur dan roti, Ia mengucap syukur dan
memberikan pesan, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini
menjadi kenangan akan Daku” (Luk 22:19). Ini berarti bahwa roti melambangkan
diri Yesus yang akan dipersembahkan melalui penderitaan-Nya di salib demi
keselamatan manusia.
 Yesus mengambil cawan berisi anggur dan berkata, “Cawan ini adalah perjanjian
baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagimu” (Luk 22:20). Ini berarti bahwa
anggur melambangkan darah Kristus yang tertumpa di salib, juga demi
keselamatan manusia. Yesus berpesan agar para murid selalu melakukan kembali
peristiwa ini untuk mengenangkan diri-Nya.

MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 3


2) Pembasuhan Kaki Para Murid
Dasar Biblis: Yoh 13:1-20; Yoh 15:12-14
Yesus memberi pelajaran terakhir kepada para murid-Nya dengan perbuatan yaitu
pembasuhan kaki para murid. “…Kalau Aku, Tuhan dan Gurumu, telah membasuh
kakimu, maka patutlah kamu pun saling membasuh kakimu. Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu …” (Yoh 13:12-17). Ini artinya bahwa
menjadi orang Kristiani berarti menjadi pelayan bagi sesamanya, lebih-lebih
sesama yang terpinggirkan

Yesus pun masih memberi nasihat-nasihat lain tentang cinta kasih, persaudaraan,
pengorbanan, persatuan: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah
sahabat-Ku jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh 15:12-
14)

3) Imamat
Dasar Biblis: Ibr 5:4-10 dan 10:4-10
Dalam perjamuan kudus Yesus memerintahkan supaya mengenangkan Dia dengan
merayakan Ekaristi. “Kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini”. Jadi
perayaan Ekaristi yang sampai sekarang berlangsung setiap hari di gereja-gereja di
seluruh dunia berdasarkan atas kata-kata tersebut.
Korban Perjanjian Baru dimana manusia diperdamaikan dengan Tuhan adalah
korban salib. Yesus mempersembahkan Diri-Nya sendiri di salib itu kepada Bapa.
Maka boleh disebut Imam Agung Perjanjian Baru (Ibr 5:4-10 dan 10:4-10). Dan
pastor disebut Imam karena mengambil bagian dalam imamat Kristus. Terlepas
dari Imamat Kristus seorang imam biasa bukan apa-apa.
b. Yesus Berdoa di Taman Getsemani

Dasar Biblis: Mat 26:36-46

Dua point penting dalam kisah Yesus berdoa di taman Getsemani, yaitu Yesus mau
menunjukkan kekuatan doa dan Yesus juga mengajak kita untuk berdoa.
Yesus adalah pribadi yang suka berdoa. Seluruh hidup dan karya-Nya dihayati-Nya
dalam kesatuan dengan Bapa-Nya. Doa bagi Yesus merupakan persembahan kepada
Bapa-Nya. “…Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat 26:39).
Sikap Yesus ini mau menunjukkan “kekuatan sebuah doa”. Sebelum Ia menderita
sengsara dan wafat, Ia memohon kekuatan dan berserah sepenuhnya kepada Bapa-Nya.

Yesus juga mengajak para murid-Nya untuk berdoa: “Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan” (Mat 26:41). Ini artinya Yesus

MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 4


mengajak kita untuk berdoa bukan saja mohon kekuatan dari Bapa tetapi juga untuk
menjaga kita dari segala pencobaan.

c. Yesus Ditangkap

Dasar Biblis: Mat 26:47-56; Yoh 18: 1-11


Peristiwa penangkapan Yesus terjadi karena Yudas (murid Yesus) menjual Yesus
kepada ahli taurat juga peristiwa penangkapan Yesus diwarnai dengan tindakan Petrus
memotong telinga kanan “Malkus” (kepada prajurit).
Ada tiga point penting dalam kisah penangkapan Yesus. Pertama, pengkhianatan selalu
datang dari “orang dalam”, orang yang kita kenal secara baik. Kedua, terlalu
mementingkan uang dapat meniadakan segala bentuk relasi baik yang pernah terjadi
(uang akar dari dosa). Ketiga, Yesus menunjukkan bahwa setiap tindakan kekerasan
janganlah dibalas dengan kekerasan.

d. Yesus Diadili

Dasar Biblis: Mat 26: 57-75; Mrk 14:53-72; Yoh 18:12-27

Yesus diadili oleh Mahkamah Agama: kelompok Ahli Taurat (Sanhedrin) dan juga
Pilatus.
Dua point penting dalam peristiwa ini adalah bahwa kehadiran Yesus sejak awal tidak
disukai oleh para pemimpin agama (ahli taurat) dan mereka setiap saat berusaha
mencari kesalahan Yesus atau tuduhan apa yang mau diberikan kepada Yesus sehingga
Ia dihukum mati adalah tuduhan menghujat Allah. Selain itu adanya ketakutan akan
hilangnya jabatan membuat Pilatus sebagai Gubernur membiarkan Yesus dihukum
mati padahal ia tidak menemukan satu kesalahan pun pada Yesus.

e. Perjalanan ke Golgota (Bukit Tengkorak – Tempat Penyaliban Yesus)

Ada banyak peristiwa atau hal-hal yang terjadi selama perjalanan Yesus ke Golgota.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat kita renungkan dalam 14 perhentian Jalan Salib: 1.
Yesus dijatuhi hukuman mati, 2. Yesus memanggul salib, 3. Yesus jatuh pertama
kalinya, 4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, 5. Yesus ditolong Simon dari Kirene, 6.
Wajah Yesus diusap Veronika, 7. Yesus jatuh kedua kalinya, 8. Yesus menghibur
wanita-wanita yang menangisi-Nya, 9. Yesus jatuh ketiga kalinya, 10. Pakaian Yesus
ditanggalkan, 11. Yesus disalibkan, 12. Yesus mati disalib, 14. Yesus dimakamkan.

f. Yesus Disalibkan

Dasar Biblis: Yohanes 19:16b – 27

Yesus disalibkan selama kurang lebih 3 jam (12.00 – 15.00) dan akhirnya tepat pukul 3
(sore) Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Ada 4 makna sengsara dan wafat Yesus:
a. Sebagai konsekuensi dari pewartaan-Nya
MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 5
b. Sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan-Nya pada Bapa
c. Sebagai tanda solidaritas-Nya dengan manusia. Allah tidak meninggalkan manusia.
d. Sebagai jalan keselamatan/tebusan atas dosa-dosa manusia. Manusia diampuni dan
bersatu kembali dengan Allah berkat kematian Yesus.

g. Sabda Sapta Purna

SAPTA SABDA PURNA


Yesus mewariskan TUJUH SABDA, yang mencerminkan SIKAP-Nya dalam
menjalani sengsara dan wafat-Nya (SAPTA SABDA PURNA)

Ke SABDA POINT PENTING


1 PENGAMPUNAN Pengampunan menjadi satu-satunya jalan
“Bapa, ampunilah mereka terciptanya damai dalam dunia yang ditandai
sebab mereka tidak tahu dengan penghinaan, kekerasan, balas dendam, dan
apa yang mereka perbuat” sikap tidak peduli
2 KEMURAHAN HATI Menyadari kesalahan dan bertobat, membuka pintu
”…sesungguhnya hari ini kemurahan Tuhan bagi kita. Belas kasih dan cinta
juga engkau akan berada Tuhan akan selalu ada bagi orang yang
bersama-sama Aku di bertobat/menyadari kesalahannya
dalam firdaus”
3 PENYERAHAN Kehadiran Bunda Maria sangat berarti bagi Yesus
KEPADA BUNDA dan bagi para Murid, terutama ketika berada dalam
“Ibu, inilah anakmu… penderitaan. Bunda Maria penolong Abadi
anak, inilah ibumu”
4 KETERASINGAN: Sabda ratapan mengungkapkan rasa keterasingan
MERASA Yesus (seolah ditinggalkan murid dan Bapa) –
DITINGGALKAN Sabda ratapan sesungguhnya mengungkapkan
ALLAH BELA RASA Yesus terhadap penderitaan manusia
“Allah-Ku, mengapa akibat dosa, yakni “keterasingan dari Allah. Sabda
Engkau meninalkan Aku? ini sekaligus menunjukkan bahwa Allah tidak
meninggalkan manusia
5 KERINDUAN Makna HAUS disini, yakni sebagai ungkapan
“Aku haus” kerinduan Yesus untuk mewujudkan kasih setia
Allah kepada umat-Nya. Kerinduan ini
menggerakkan Yesus untuk ikhlas
mempersembahkan penderitaan-Nya kepada Bapa,
demi keselamatan dan kebahagiaan manusia
6 KESETIAAN Sabda ini menunjukkan kesetiaan Yesus dalam
“Sudah selesai” tugas perutusan Allah Bapa sampai akhir. Yesus
menegaskan bahwa Ia tidak akan pernah
menghindar dari segala kepahitan dan penderitaan
demi melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Tidak lari
walaupun mendapatkan berbagai ancaman dan
perlakuan keji bahkan kematian sekalipun
7 PENYERAHAN Sabda ini merupakan doa terakhir Yesus, yakni doa
“Ya Bapa, ke dalam penyerahan. Yesus memberikan kesaksian dan
tangan-Mu, Kuserahkan teladan akan kekuatan doa. Dengan doa, Yesus
diri-Ku” menemukan kekuatan dan rasa aman di tangan
MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 6
Bapa-Nya.

6) Meneladani Yesus
Seluruh hidup Yesus adalah wujud solidaritas dan kasih Allah kepada manusia, serta
gambaran ketaatan Yesus secara total kepada kehendak Allah. Dua aspek hidup Yesus
yang dapat diteladani adalah solidaritas dan ketaatan. Solidaritas, “solider” terhadap
mereka yang miskin, tertindas, menderita. Sikap solidaritas terhadap orang miskin
merupakan prinsip Gereja, yaitu “option for the poor” atau keberpihakan kepada “orang
kecil” (miskin, tertindas, menderita, dll). Ketaatan, “patuh” dan setia untuk
melaksanakan kehendak Allah, sekalipun maut taruhannya.

MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 7

Anda mungkin juga menyukai