Tujuan Pembelajaran:
1) Menyebutkan orang/kelompok orang yang menerima pewartaan Yesus
2) Menyebutkan orang/kelompok orang yang menolak pewartaan Yesus
3) Menyebutkan sikap dan tanggapan orang-orang yang pro dan kontra terhadap
pewartaan Yesus
4) Menjelaskan tanggapan Yesus terhadap reaksi orang yang menolak-Nya
5) Menyusun doa secara tertulis untuk mohon bantuan Tuhan agar mampu
menanggapi pewartaan-Nya dengan baik
Rangkuman
1. Dalam melaksanakan tugas mewartakan Kerajaan Allah, banyak tantangan yang dihadapi
Yesus. Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi pro dan
kontra dalam menerima pewartaan-Nya. Pertanyaannya: siapakah yang pro dan siapakah
yang menerima? Mengapa mereka bersikap demikian?
2. Orang-orang yang pro atau menerima pewartaan Yesus, antara lain:
a. Orang Miskin dan Sederhana
Orang miskin dan sederhana tidak punya daya dan kekuatan untuk melawan dan
keluar dari kondisi yang membelenggu mereka. Dalam kondisi seperti ini mereka
hanya dapat mengandalkan kekuatan Tuhan. Maka ketika Yesus mewartakan Sabda
Bahagia (Luk 6:20-21), mereka menyambut dengan penuh sukacita warta pembebasan
Yesus tersebut. Yesus bagi mereka adalah pembela dan penyelamat. Yesus adalah
Mesias yang dinantikan untuk melakukan keadilan dan pembelaan-Nya. Maka mereka
rela meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus.
b. Para Pendosa yang Mau Bertobat
Termasuk kelompok ini antara lain para pelacur dan pemungut cukai yang bertobat.
Masyarakat Yahudi pada umumnya, terutama para imam dan orang Farisi
menganggap para pendosa adalah najis, tidak layak hidup ditengah-tengaj masyarakat
Yahudi dan harus dijauhi. Siapa pun yang bergaul dengan mereka dianggap najis.
Namun Yesus berkenan datang dan mau bergaul dengan mereka. Sikap Yesus ini
mengejutkan para pendosa dan mengagetkan para imam dan ahli Taurat. Yesus
menganggap para pendosa sebagai pribadi yang layak untuk dicintai dan tidak ikut
memusuhi mereka. Dalam hal ini Yesus mau menegaskan, soal kesetaraan dihadapan
Allah. Bagi Yesus, orang yang baik dan yang jahat dalam arti tertentu sama
kedudukannya di hadapan Allah, sama-sama dicintai Allah, sama-sama anak
Abraham. Karena kesamaan itulah, mereka pun mempunyai hak atas Kerajaan Allah.
c. Orang-Orang Sakit
Bagi mayarakat Yahudi pada umumnya penyakit adalah kutukan dari Tuhan. Yesus
hadir untuk menyelamatkan mereka, menyembuhkan orang kusta, yang buta dapat
melihat, yang lumpuh dapat berjalan. Kedatangan Yesus telah membawa harapan baru
bagi mereka yang sakit. Dengan cara itu Yesus telah menunjukkan diri-Nya sebagai
penyelamat, Sang Pembebas. Yesus mewartakan Allah yang maha pengasih.
Tujuan Pembelajaran:
1) Menyebutkan sikap posited dan negatif dalam menghadapi penderitaan
2) Menjelaskan dua peristiwa pentig sebelum sengsara dan wafat Yesus
3) Menjelaskan sikap Yesus dalam menghadapi sengsara dan wafat Yesus
4) Meneladan Yesus dalam menghadapi penderitaan berdasarkan Kitab Suci (Flp 2:5-11)
5) Menyusun puisi tertulis bertemakan makna sengsara dan wafat Yesus.
Rangkuman
1. Hampir semua orang pernah mengalami penderitaan meskipun bentuk dan kadarnya
berbeda. Sikap orang terhadap penderitaan pun ditanggapi secara berbeda pula. Ada yang
bersikap positif dan ada juga yang bersikap negatif.
2. Sikap negatif dalam menanggapi penderitaan, misalnya: putus asa, menyalahkan diri
sendiri atau orang lain bahkan menyalahkan Tuhan dengan bertindak tidak adil.
Sedangkan sikap positif dalam menghadpi penderitaan, misalnya: berusaha tetap tabah,
menjalaninya dengan sabar dan tegar serta lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
Yesus pun masih memberi nasihat-nasihat lain tentang cinta kasih, persaudaraan,
pengorbanan, persatuan: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah
sahabat-Ku jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh 15:12-
14)
3) Imamat
Dasar Biblis: Ibr 5:4-10 dan 10:4-10
Dalam perjamuan kudus Yesus memerintahkan supaya mengenangkan Dia dengan
merayakan Ekaristi. “Kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini”. Jadi
perayaan Ekaristi yang sampai sekarang berlangsung setiap hari di gereja-gereja di
seluruh dunia berdasarkan atas kata-kata tersebut.
Korban Perjanjian Baru dimana manusia diperdamaikan dengan Tuhan adalah
korban salib. Yesus mempersembahkan Diri-Nya sendiri di salib itu kepada Bapa.
Maka boleh disebut Imam Agung Perjanjian Baru (Ibr 5:4-10 dan 10:4-10). Dan
pastor disebut Imam karena mengambil bagian dalam imamat Kristus. Terlepas
dari Imamat Kristus seorang imam biasa bukan apa-apa.
b. Yesus Berdoa di Taman Getsemani
Dua point penting dalam kisah Yesus berdoa di taman Getsemani, yaitu Yesus mau
menunjukkan kekuatan doa dan Yesus juga mengajak kita untuk berdoa.
Yesus adalah pribadi yang suka berdoa. Seluruh hidup dan karya-Nya dihayati-Nya
dalam kesatuan dengan Bapa-Nya. Doa bagi Yesus merupakan persembahan kepada
Bapa-Nya. “…Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat 26:39).
Sikap Yesus ini mau menunjukkan “kekuatan sebuah doa”. Sebelum Ia menderita
sengsara dan wafat, Ia memohon kekuatan dan berserah sepenuhnya kepada Bapa-Nya.
Yesus juga mengajak para murid-Nya untuk berdoa: “Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan” (Mat 26:41). Ini artinya Yesus
c. Yesus Ditangkap
d. Yesus Diadili
Yesus diadili oleh Mahkamah Agama: kelompok Ahli Taurat (Sanhedrin) dan juga
Pilatus.
Dua point penting dalam peristiwa ini adalah bahwa kehadiran Yesus sejak awal tidak
disukai oleh para pemimpin agama (ahli taurat) dan mereka setiap saat berusaha
mencari kesalahan Yesus atau tuduhan apa yang mau diberikan kepada Yesus sehingga
Ia dihukum mati adalah tuduhan menghujat Allah. Selain itu adanya ketakutan akan
hilangnya jabatan membuat Pilatus sebagai Gubernur membiarkan Yesus dihukum
mati padahal ia tidak menemukan satu kesalahan pun pada Yesus.
Ada banyak peristiwa atau hal-hal yang terjadi selama perjalanan Yesus ke Golgota.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat kita renungkan dalam 14 perhentian Jalan Salib: 1.
Yesus dijatuhi hukuman mati, 2. Yesus memanggul salib, 3. Yesus jatuh pertama
kalinya, 4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, 5. Yesus ditolong Simon dari Kirene, 6.
Wajah Yesus diusap Veronika, 7. Yesus jatuh kedua kalinya, 8. Yesus menghibur
wanita-wanita yang menangisi-Nya, 9. Yesus jatuh ketiga kalinya, 10. Pakaian Yesus
ditanggalkan, 11. Yesus disalibkan, 12. Yesus mati disalib, 14. Yesus dimakamkan.
f. Yesus Disalibkan
Yesus disalibkan selama kurang lebih 3 jam (12.00 – 15.00) dan akhirnya tepat pukul 3
(sore) Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Ada 4 makna sengsara dan wafat Yesus:
a. Sebagai konsekuensi dari pewartaan-Nya
MODUL 4 MATERI 1 TANGGAPAN ATAS PEWARTAAN YESUS KELAS 8 TP. 2022-2023 5
b. Sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan-Nya pada Bapa
c. Sebagai tanda solidaritas-Nya dengan manusia. Allah tidak meninggalkan manusia.
d. Sebagai jalan keselamatan/tebusan atas dosa-dosa manusia. Manusia diampuni dan
bersatu kembali dengan Allah berkat kematian Yesus.
6) Meneladani Yesus
Seluruh hidup Yesus adalah wujud solidaritas dan kasih Allah kepada manusia, serta
gambaran ketaatan Yesus secara total kepada kehendak Allah. Dua aspek hidup Yesus
yang dapat diteladani adalah solidaritas dan ketaatan. Solidaritas, “solider” terhadap
mereka yang miskin, tertindas, menderita. Sikap solidaritas terhadap orang miskin
merupakan prinsip Gereja, yaitu “option for the poor” atau keberpihakan kepada “orang
kecil” (miskin, tertindas, menderita, dll). Ketaatan, “patuh” dan setia untuk
melaksanakan kehendak Allah, sekalipun maut taruhannya.