Anda di halaman 1dari 18

KONSEKUENSI PEWARTAAN YESUS

Perjuangan untuk keluar dari cinta diri


dan kelemahan-kelemahan diri
merupakan sebuah salib. Pada
dunia modern ini salib ini semakin
lama semakin berat. Na-
mun kita percaya bahwa kalau kita
turut memikul salib kelemahan kita
bersama Yesus, maka kita pun akan
turut bangkit bersama Dia. Kalau kita
mati terhadap kecenderungan
manusiawi kita, maka kita pun akan
hidup di dalam Kristus.

Ladylaus Naibaban, MA
TANGGAPAN TERHADAP PEWARTAAN YESUS

Mengamati Gambar ?

videoD:\VID
EO\youtube.
YouTube_-_
Gospel_of_J
ohn_20_-_T
he_Empty_T
omb_high_q
uality.flv
1. MEREKA YANG MENOLAK PEWARTAAN YESUS

1. Para Imam dan Ahli Taurat


Mereka merasa paling tahu dan paling mengerti
tentang aturan-aturan suci dan kehendak Allah
yang benar. Peraturan mereka adalah peraturan
Tuhan. Yesus menyebut mereka sebagai orang
munafik. Mengapa ?

Mereka sering membuat aturan yang membebani orang


lain tetapi dirinya sendiri tidakmelaksanakannya.

Dengan kedatangan Yesus, terbukalah kekeliruan mereka


dalam menafsirkan kehendak Allah. Yesus
memperlihatkan kehendak Allah yang sejati, sebagaimana
tampak saat Yesus mengkritik hukum Taurat (Matius
5:17-48). Mereka merasa makin terancam dengan
kehadiran Yesus
2. Orang-orang Kaya dan Mapan

Nilai-nilai Kerajaan Allah yang


diwartakan oleh Yesus rupanya
sulit diterima oleh mereka.
Mengapa ?

Kerajaan Allah yang


diwartakan oleh Yesus
menuntut keberanian
untuk meninggalkan
segala-galanya,
termasuk kekayaan dan
kemapanan hidup. (lih.
Matius 19:16-26).
3. Para Penguasa

Herodes misalnya, berniat


untuk membunuh Yesus
sejak mendengar
Kelahiran-Nya

Ponsius Pilatus lebih berusaha


mempertahankan kedudukan
dibandingkan dengan membela
kebenaran yang diwartakan
Yesus

Bagi para penguasa,


kedudukan dan kehormatan
manusia lebih penting daripada
harus tunduk pada kuasa Allah
2. MEREKA YANG MENERIMA
PEWARTAAN YESUS

1. Orang Miskin dan Sederhana


Yesus bagi mereka adalah Pembela dan Pejuang. Yesus adalah Allah yang dinantikan
untuk melakukan keadilan dan pembelaan-Nya. Bahkan mereka mau mengikuti Yesus
dan berani meniggalkan segal-galanya, seperti yang dilakukan para murid Yesus yang
pertama. Mengapa ?

Dalam ketidakberdayaan mereka tidak bisa


mengharapkan apa-apa lagi dan siapapun selain
mengharapkan Allah sendiri yang bertindak
membebaskan dari belenggu kemiskinan mereka.
Mka ketika Yesus bersabda:”Berbahagialah
mereka yang miskin di hadapan Allah, sebab
merekalah yang empunya Kerajaan Allah.”
(Lukas 6:20). Sabda itu seolah-olah ditujukan
kepada mereka. Maka mereka sangat menyambut
warta Pembebasan Yesus itu.
2. Para Pendosa Yang Mau
Bertobat.
Masyarakat Yahudi, terutama para imam
dan Orang Farisi menganggap orang
berdosa adalah Najis

Mereka harus Mereka harus


dijauhi Bergaul dengan dikucilkan
mereka menjadi
najis

Yesus mau bergaul dengan mereka , hendak menegakkan kesetaraan


dihadapan Allah bagi semua orang.
3. Orang Sakit
Masyarakat Yahudi memandang
penyakit merupakan akibat dosa

Yesus tidak setuju

(Blind Man)

Yesus mengasihi orang sakit yang merindukan pembebasan


dirinya dari dosa dan dari penyakitnya. Dengan cara itu Yesus
memperlihatkan kuasa-Nya sebagai Mesias, Penyelamat, Sang
Pembebas.
4. Kaum Perempuan dan Anak-Anak

Dalam adat istiadat Yahudi mereka


termasuk dalam kelompok yang
diperlakukan secara diskriminatif

Yesus Mendekati Mereka dan


membiarkan mereka dekat
dengan Dia (Lih. Lukas 8:1-3 dan
Mat. 19:13-15)
5. Orang Kafir Beriman

Seorang Perwira Romawi dalam pandangan


orang Yahudi adalah orang Kafir, justru
terbuka menerima dan peraya kepada Yesus.

Yesus mendobrak segala sekat atas


dasar suku, Ras, Agama,Bangsa,
Keyakinan, dan Golongan bagi
siapapunnyang mau mengikuti dan
Percaya
BAGAIMANA DENGAN SIKAP KITA ?
Kita masing-masing juga termasuk orang yang dirangkul Yesus. Kita
telah dipanggil menjadi murid-muridNya, bahkan menjadi
sahabat-sahabatNya dan dilibatkan dalam tugas perutusanNya
mewartakan Kerajaan Allah. Bagaimanakah tangapanku terhadapYesus
selama ini? Marila kita meneliti pengalaman hidup kita selama ini:
-Apakah aku senantiasa menerima Dia ataukah menolakNya?
-Saat-saat mana dalam hidupku, aku telah menolak Yesus?
-Dan saat-saat manakah dalam hidupku, aku telah menunjukkan
penerimaanku terhadap kasih Yesus?
-Sebagai pengikutnya, ada pula pengalaman dimana aku ditolak
orang karena imanku akan Yesus. Bagaimanakah aku menyikapi
penolakan tersebut?

Vertukal
limit..\..\VIDE
O\Film\Vertik
al Limit.mpg
YESUS MENDERITA SENGSARA DAN WAFAT DI SALIB

1. PERISTIWA PENTING SEBELUM SENGSARA DAN WAFAT YESUS.

A. PERJAMUAN MALAM TERAKHIR


26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus
mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada
murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah,
inilah tubuh-Ku."
26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap
syukur lalu memberikannya kepada mereka dan
berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan
dosa.
26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok
anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu
yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam
Kerajaan Bapa-Ku."
Perjamuan Malam Paskah itu mejadi perjamuan terakhir bagi
Yesus dengan para murid-Nya, sekaligus perjamuan
perpisahan sebelum Ia meninggalkan mereka.

Perjamuan itu menjadi


pengorbanan yang
sebesar-besarnya bagi para
murid-Nya dan umat manusia.
Perjamuan itu menjadi
perjamuan syukur sekaligus
lambang korban diri-Nya. Roti
dan anggur yang dihidangkan
menjadi lambang tubuh dan
darah-Nya yang akan
dikorbankan di kayu salib.
Injil Yohanes mengisahkan
bahwa sebelum perjamuan makan
bersama itu dilakukan Yesus
membasuh kaki para
murid-Nya(lih. Yoh. 13:1-20).
Pembasuhan kaki pada masa itu
lazim dilakukan oleh para budak
terhadap tamu tuannya yang
datang. Tetapi sekarang Yesus
melakukannya sendiri.
Mengapa Yesus melakukan hal
itu ?
Yesus ingin menunjukkan
kecintaan-Nya yang luar biasa
kepada para Murid-Nya. Yesus
bukan Mesias yang ingin
dilayani, melainkan Mesias
yang ingin melayani penuh
kerendahan hati. Dengan
demikian Yesus berharap agar
para Murid saling mengasihi
dan saling melayani.
B. DOA YESUS DI TAMAN GETSEMANI

“Ya Bapa jikalau Engkau mau, ambillah


cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukan
karena kehendak-Ku, melainkan
kehendak-Mulah yang terjadi.” Lukas
22:42 )

Doa itu mengungkapkan kepercayaan Yesus


bahwa Allah Bapa-Nya yang sesungguhnya
dapat melakukan apa saja terhadap diri-Nya,
bahkan menghindarkan Dia dari kesengsaraan
dan maut yang makin dekat. Namun, Yesus
menyerahkan diri sepenuh-Nya kepada
kehendak Bapa. Ini juga menjadi bukti ktaatan
Yesus terhadap tugas-Nya mewarakan Kerajaan
Allah.
2. KISAH SENGSARA DAN WAFAT YESUS

Segala kebencian dari mereka yang menolak


Yesus akhirnya diwujudkan dalam penangkapan,
penyiksaan dan penyaliban Yesus hingga wafat.
SAPTA SABDA PURNA

Tujuh sabda yang diwariskan Yesus diatas kayu salib, yang mencerminkan sikap-Nya
dalam menjalani sengsara dan wafat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai