Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PAK ANALITIK


“MENGANALISIS PENGAJARAN YESUS”

Disusun oleh:
Nama: WINDI M. KURUNG
NIM: 77002 2022 0103

PPs DOKTOR THEOLOGI


INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan, oleh karena anugerah-Nya yang melimpah,
kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bangun Teori pada program
pascasarjana Doktor Teologi di IAKN Kupang.
Sebelumnya penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
Bapak Dr. Harun Y. Natonis, M. Si, Dr. Hendrik Lao, M.Pd, dan Bapak Dr. Daud Saleh Luji
sebagai Tim dosen pengampu mata kuliah PAK Analitik yang memberikan arahan dan
bimbingannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap dukungan serta
sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang membangun.
Kiranya Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat dan kebaikan-Nya selalu kepada kita.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada
khususnya maupun bagi yang memerlukan.

Sabu, 21 November 2023


Penulis

Windi M. Kurung

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur merupakan salah satu
perumpamaan Yesus yang tercantum dalam Injil Sinoptis, Matius 21:33-44, Markus 12:1-
12, dan Lukas 20:9-19. Perumpamaan ini melukiskan seorang pemilik lahan yang
membuka kebun anggur dan menyewakannya kepada para penggarap, yang oleh sang
pemilik dipandang gagal melaksanakan tugas mereka.
Perumpamaan ini berbicara tentang para Imam Kepala dan Orang Farisi, serta
disampaikan kepada orang-orang yang hadir di Bait Allah pada pekan
terakhir menjelang kematian Yesus. Konteks teks kita, bahwa Yesus sedang mengajar di
Yerusalem sebelum Dia disalibkan. Pada saat itu pelayanan Yesus ditandai dengan
pertentangan antara Dia dengan para pemimpin agama. Perikop sebelumnya berbicara
tentang bagaimana para pemimpin Yahudi menentang Yesus mengenai sumber otoritas-
Nya, sehingga Dia menceritakan sebuah perumpamaan tentang para penggarap kebun
anggur yang jahat, yang secara salah mengambil kepemilikan atas kebun anggur yang
bukan milik mereka.
Perumpamaan ini menjawab pertanyaan yang baru saja diajukan para pemimpin
Yahudi kepada Yesus: "Dengan kuasa apakah Engkau melakukan hal-hal ini? Siapakah
yang memberikan kuasa kepadaMu?" Jika Allah adalah Pemilik kebun anggur, dan Yesus
adalah Anak dan ahli waris yang sah atas kebun anggur tersebut, maka Yesus bertindak di
bawah otoritas Allah. Para pemimpin Yahudi telah secara salah merampas otoritas Tuhan
sebagai Pemilik yang sah.
Para penggarap dalam perumpamaan ini mewakili para pemimpin agama dan
seluruh umat Yahudi yang membiarkan sesuatu yang sangat berharga hilang dari
mereka. Mereka telah dipercayakan untuk bekerja dalam kerajaan Tuhan, namun mereka
menolak Putra Raja ketika Dia datang kepada mereka, dan mereka akhirnya kehilangan
kerajaan tersebut. Sekarang Kristus menceritakan perumpamaan ini sebagai peringatan
bahwa kerajaan Allah akan diambil dari mereka dan diberikan kepada orang lain yang akan
menghasilkan buahnya.
Pelajaran bagi para pemimpin agama adalah pelajaran yang sama bagi umatNya
bahwa Tuhan menawarkan Kerajaan-Nya kepada semua orang melalui Putra-Nya, Yesus

3
Kristus. Selanjutnya, kita akan menganalisis pengajaran Yesus dalam teks Lukas 20:9-19
dari sudut pandang Pendidikan Agama Kristen.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah tujuan pembelajaran dalam Lukas 20:9-19?
2. Metode apa yang dipakai Yesus dalam Lukas 20:9-19?
3. Apa media dan sumber belajar yang dipakai Yesus dalam Lukas 20:9-19?
4. Apakah isi pengajaran Yesus dalam Lukas 20:9-19?
5. Bagaimana tahapan pembelajaran dalam Lukas 20:9-19?
6. Bagaimana implikasi/hasil pembelajaran dalam Lukas 20:9-19?
7. Bagaimana evaluasi pembelajaran dalam Lukas 20:9-19?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran dalam Lukas 20:9-19
2. Untuk mengetahui metode yang dipakai Yesus dalam Lukas 20:9-19
3. Untuk mengetahui media dan sumber pembelajaran yang dipakai Yesus dalam
Lukas 20:9-19
4. Untuk mendeskripsikan isi pengajaran Yesus dalam Lukas 20:9-19
5. Untuk mengeksplorasi tahapan pembelajaran dalam Lukas 20:9-19
6. Untuk mengelaborasi implikasi/hasil pembelajaran dalam Lukas 20:9-19
7. Untuk mengeskplorasi evaluasi pembelajaran dalam Lukas 20:9-19
1.4. Manfaat Penulisan
Tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak (Guru PAK, Para Hamba Tuhan) yang ingin
mendalami dan menganalisis pengajaran Tuhan Yesus dalam Lukas 20:9-19 agar dapat
mengajar dan memberitakan Firman Tuhan dengan baik kepada anggota jemaat dan peserta
didik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam teks Lukas 20:9-19, Yesus sedang mengajar di Yerusalem di dalam Bait Allah.
Pengajaran Yesus didengar oleh orang banyak dalam Kota Yerusalem, para pengikutNya,
bahkan para pemimpin agama sebagai musuh-musuhNya yang berencana untuk menangkap
dan membunuh Dia. Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, juga disebut
perumpamaan tentang penggarap yang jahat, dan perumpamaan tentang penghakiman.
Selanjutnya, kita akan menganalisis teks ini dari sudut pandang Pendidikan Agama Kristen
sebagai berikut.
1. Tujuan Pembelajaran
a. Untuk menunjukkan penghinaan dan penolakan para pemimpin Yahudi terhadap
Mesias
Tingkah laku “Para penggarap yang jahat” merupakan gambaran yang jelas
tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Pengajaran Yesus mencirikan kepemimpinan
Yahudi sebagai pemberontak yang melawan Tuhan.Supaya para pemimpin agama
menyadari bahwa mereka hanya dipercayakan untuk melayani umat Tuhan (mengelola
kebun anggur), dan bukan menjadi pemilik atau merampas kebun itu dari Pemiliknya.
Perumpamaan ini adalah gambaran yang tepat mengenai sejarah orang
Yahudi. Sekalipun mereka mempunyai keistimewaan yang belum pernah dimiliki oleh
bangsa mana pun, namun orang Yahudi memberontak melawan otoritas Allah yang sah,
menolak memberikan hak-hak-Nya yang sah, menolak nasihat para nabi-Nya, dan pada
akhirnya menyalibkan Putra tunggal-Nya. Kristus mengatakan perumpamaan ini untuk
menentang mereka yang bersikeras tidak bersedia mengakui kewenangan-Nya
b. Untuk menunjukkan kesabaran Tuhan yang luar biasa
Tingkah laku "Pemilik kebun anggur" merupakan gambaran yang jelas tentang
cara Allah berurusan dengan manusia. Ini adalah gambaran yang tepat mengenai
kesabaran hati Tuhan terhadap orang Yahudi. Nabi demi nabi diutus untuk
memperingatkan Israel akan bahayanya. Pesan demi pesan berulang kali dikirim,
meskipun hinaan dan luka menimpa para pembawa pesan. Selama seribu delapan ratus
tahun Dia telah menderita karena perilaku mereka yang menyakitkan. Mereka telah
berkali-kali menguji Dia dengan doktrin-doktrin palsu, takhayul, dan penghinaan
terhadap firman-Nya, Namun Dia berulang kali mengaruniai mereka musim-musim
penyegaran, membangkitkan bagi mereka para pelayan suci dan para pembaharu yang

5
perkasa, dan tidak membinasakan mereka, meskipun mereka mengalami segala
penganiayaan. Tetapi kesabaran Tuhan ada batasnya terhadap orang jahat yang
menyiksakan dan membunuh para utusan-Nya. Ini juga merupakan gambaran yang
tepat mengenai perlakuan-Nya yang penuh kasih karunia terhadap gereja-gereja non-
Yahudi. Gereja-gereja Kristus tidak mempunyai hak untuk bermegah. Mereka adalah
orang-orang yang berhutang budi kepada Tuhan karena belas kasihan mereka yang tak
terhitung jumlahnya, tidak kurang dari orang-orang Yahudi di zaman Tuhan
kita. Mereka tidak ditindak setimpal dengan dosa-dosanya dan tidak dibalas setimpal
dengan kesalahannya. Rasul Petrus mengatakan Tuhan sabar terhadap orang percaya,
karena Dia tidak ingin mereka binasa (2 Petrus 3:9).
c. Untuk menunjukkan belas kasihan Tuhan yang luar biasa
Perumpamaan ini menunjukkan gambaran yang tepat mengenai perlakuan Allah
yang penuh kasih karunia terhadap umat-Nya. Mereka adalah orang-orang yang
berhutang budi kepada Tuhan karena belas kasihanNya terhadap mereka yang tak
terhitung jumlahnya. Tuhan tidak membalas setimpal dengan dosa dan kesalahan
mereka. Belas kasihan yang diterima mereka merupakan sifat kesayangan Tuhan yakni
belas kasihan sebelum pertobatan, belas kasihan setelah pertobatan, dan belas kasihan
di setiap langkah perjalanan mereka di bumi.
d. Untuk menubuatkan mengenai peristiwa penyaliban dan kematian-Nya
Melalui perumpamaan kebun anggur ini, sebenarnya Yesus bertujuan untuk
menubuatkan peristiwa penyaliban dan kematian-Nya sendiri. Bahwa Dia akan dibunuh
dan disalibkan oleh orang Yahudi dan para pemimpin agama. Namun kematianNya itu,
demi membangun Kerajaan Allah di bumi ini dan menebus segala dosa warga Kerajaan-
Nya.
e. Untuk menunjukkan penghakiman para pemimpin Yahudi yang jahat oleh Mesias
Perumpamaan ini menunjukkan mengenai betapa beratnya penghakiman Allah
ketika hukuman itu menimpa orang-orang berdosa. Hukuman terhadap para penggarap
yang jahat merupakan representasi jelas dari tindakan akhir Allah terhadap mereka yang
masih melakukan kejahatan. Perumpamaan ini merupakan gambaran nubuatan tentang
kehancuran gereja dan bangsa Yahudi yang semakin dekat. Kebun anggur Tuhan di
tanah Israel, akan diambil dari penggarapnya yang tidak setia. Yerusalem akan
dihancurkan. Bait Allah itu akan dibakar. Orang-orang Yahudi akan disebar ke seluruh
bumi. Pada saat ini merupakan gambaran menyedihkan tentang apa yang akan terjadi
pada gereja-gereja non-Yahudi di zaman akhir. Penghakiman Allah masih akan

6
menimpa mereka yang tidak beriman dan tidak bertobat, seperti halnya penghakiman
yang menimpa orang-orang Yahudi yang tidak beriman dan menolak Yesus Kristus.
f. Untuk menguatkan para hamba yang diutus Tuhan agar tetap setia
Pengajaran Yesus ini juga bertujuan untuk menyemangati hamba-hamba-Nya
yang setia walaupun mereka dipukuli dan diusir dari kebun anggur agar tetap setia.
Agar mereka dapat menghasilkan buah yang baik bagi Pemilik kebun anggur.
g. Supaya Umat Tuhan dapat menerima Tuhan Yesus sebagai Pewaris kebun anggur
Pengajaran Yesus bertujuan agar umatNya dapat menerima Yesus sebagai ahli
waris kebun anggur, dan untuk menghibur umat Tuhan yang menderita akan iman
mereka sebagai pengikut Yesus Kristus, dan juga sebagai peringatan bahwa mereka
harus segera mengakui dosa mereka dan bertobat kepada Tuhan, agar mereka memberi
kehormatan yang sesungguhnya kepada Tuhan. Mereka akan dikuatkan setelah
mengetahui bahwa Tuhan akan menghakimi dan menghukum mereka yang berbuat
jahat terhadap AnakNya dan gerejaNya di bumi ini. Dan sebaliknya Kristus akan
menyelamatkan mereka yang setia kepadaNya sampai akhir.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan oleh Yesus adalah:
a. Diskusi
Metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu
permasalahan, yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan
dan memberikan pemahaman, serta untuk membuat suatu keputusan. Tuhan Yesus
menghadapi persoalan dari pihak imam kepala, orang farisi dan ahli taurat yang
mempertanyakan darimana sumber kuasa Yesus. Para pengikutnya juga akan
mengalami penderitaan sebagai konsekuensi dari iman mereka kepada Yesus Kristus.
Sekarang Yesus membuka ruang untuk berdiskusi dengan para audiensnya.
b. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid, tetapi juga sebaliknya dari murid
kepada guru. Yesus mendapat pertanyaan dari para pemimpin agama dan sekaligus
Yesus juga bertanya kepada mereka.
c. Metode cerita (Perumpamaan)
Metode yang paling sering digunakan oleh Yesus dalam menjelaskan Kerajaan
Allah adalah metode cerita (Perumpamaan). Tuhan Yesus sering menggunakan
perumpamaan untuk menggambarkan kedalaman kebenaran Ilahi. Kisah-kisah seperti

7
ini mudah diingat, mempertegas, dan mengandung simbol yang penuh makna. Yesus
memakai perumpamaan dengan dua tujuan yakni untuk menutupi atau untuk
menyingkapkan kebenaran. Tertutup bagi orang yang tidak percaya, dan terbuka bagi
orang yang percaya. Di sini Yesus menggunakan gambaran yang tidak asing dengan
kehidupan orang Yahudi mengenai kebun anggur yakni orang Israel dan Pemilik kebun
anggur adalah Tuhan. Pada ayat 19, mereka sadar akan maksud perumpamaan yang
diajarkan Yesus tapi mereka tidak percaya.
3. Media dan Sumber Pembelajaran
Media dan sumber pembelajaran yang dipakai Yesus dalam Lukas 20:9-19 sebagai
berikut:
a. Perumpamaan
Perumpamaan adalah kisah yang membumi dengan makna ilahi. Sesuatu hal yang
tidak asing dalam kehidupan para pendengar, yang dapat dipakai untuk menyampaikan
kebenaran Allah. Kristus mengambil ciri khas pertanian Timur Tengah yakni kebun
anggur yang berkaitan dengan pemilik, pelayan, penggarap, ahli waris, dan hasil
kebunnya.
b. Kebun anggur
Para nabi Perjanjian Lama dan pemimpin agama pada waktu itu, sudah biasa
menggambarkan Bangsa Israel sebagai kebun anggur (Yesaya 5:1-7). Hal itu juga yang
dimaksudkan Yesus dalam perumpamaan ini bahwa kebun anggur adalah Israel dan
Kerajaan Allah.
c. Pemilik kebun anggur
Pemilik kebun anggur yang dimaksud dalam perumpamaan ini adalah Tuhan
Allah. yakni Tuhan dan AnakNya Yesus sebagai ahli waris.
d. Para Penggarap kebun anggur
Para Penggarap kebun anggur yang dimaksudkan dalam perumpamaan ini adalah
para pemimpin Agama Yahudi yakni para imam-imam kepala yang duduk dalam
mahkamah agama Sanhedrin. Kata ‘penggarap’ dapat diterjemahkan sebagai petani
penyewa yaitu mereka yang menggarap lahan dari pemilik tanah. Mereka bukan
pemilik kebun anggur, kecuali jika pemilik tanah itu tidak mempunyai ahli waris, maka
para penggarap itu mempunyai hak pertama untuk memiliki kebun tersebut.
Para petani penyewa –

8
e. Para hamba
Para hamba yang diutus oleh Pemilik kebun anggur adalah para nabi dan para
utusan Allah yang datang untuk memberi peringatan. Namun mereka mendapat
perlakukan yang buruk, dibunuh, disiksa, dianiaya bahkan dibunuh.
f. Anak Pemilik Kebun Anggur
Anak Pemilik Kebun Anggur yang dimkasud adalah Yesus Kristus. Dia diutus ke
dunia ini oleh Bapa-Nya, karena Dia adalah Ahli waris kebun anggur namun tidak
dihormati, malah dibunuh oleh orang Yahudi dan para pemimpin agama pada waktu
itu.
g. Batu Penjuru
Batu penjuru biasanya merupakan salah satu batu yang terbesar, yang paling
kokoh, dan yang paling akurat daripada sebuah bangunan. Alkitab menggambarkan
Yesus sebagai Batu Penjuru yang di atasnya gereja akan berdiri. Ia adalah pondasinya.
Ketika batu penjuru telah diletakkan yaitu Yesus, tetapi sayangnya, Dia buang dan
ditolak oleh orang Yahudi sendiri.
h. Perjanjian Lama
Tuhan Yesus mengutip Perjanjian Lama sebagai sumber pembelajaran yang
berbicara tentang kebun anggur (Yesaya 5), dan Nubuat mengenai Mesias sebagai Batu
Penjuru (Mazmur 118).
4. Isi Pengajaran Yesus
a. Para pekerja yang semula dipercaya mengerjakan kebun anggur malah berkhianat.
Mereka menahan hasilnya dan membunuh orang-orang yang diutus Pemilik kebun
anggur untuk mengambil hasil yang memang menjadi bagiannya. Imam kepala dan
orang Farisi berniat untuk membunuh Tuhan Yesus yang adalah Putra Allah, yang
seharusnya berhak untuk menerima segala hasil buah dari kebun anggur. Karena iri hati
maka mereka membenci Tuhan Yesus dan tidak mau menuruti segala Firman-Nya.
b. Walaupun Yesus sering menegur ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, namun
mereka tetap bersikukuh pada kebenaran diri mereka sendiri. Memang orang berdosa
tidak mungkin bisa berubah dan bertobat dari dosa-dosanya kalau bukan karena
anugerah Tuhan yang lebih dahulu dicurahkan kepada mereka.
c. Kesabaran Tuhan yang luar biasa, terlihat dalam tindakannya yang berulang-ulang
mengutus para hambanya.
d. Besarnya kasih Allah terhadap orang berdosa terlihat dalam tindakan Allah mengutus
Putra-Nya yang terkasih.

9
e. Yesus sendiri berbicara mengenai penyaliban dan kematianNya demi memenuhi janji
Allah mengenai keselamatan umatNya.
f. Bangsa Israel yang berulang kali menolak kehadiran Kerajaan Allah. Berkali-kali Allah
mengutus nabi-nabi-Nya kepada mereka, hingga pada puncak-Nya, Dia mengirimkan
Anak-Nya sendiri untuk berbicara kepada mereka. Namun tetap saja, mereka menolak
dan justru kemudian menyalibkan Yesus sebagai puncak pemberontakan mereka.
g. Yesus memberikan peringatan akan penghakiman Allah terhadap mereka yang
menentang Allah dan menolak Yesus Kristus. Dia akan datang sebagai hakim yang akan
membinasakan mereka.
h. Mereka yang menerima Yesus Kristus akan mendapat keselamatan yang kekal.
5. Tahapan Pengajaran Yesus
a. Sebelumnya, Yesus menggunakan kuasaNya untuk menolong dan menyembuhkan
orang sakit tetapi para pemimpin agama menentang otoritasNya.
b. Selanjutnya, Yesus mengajar dan memberitakan Injil dalam Bait Allah.
c. Yesus membuka ruang diskusi dengan orang banyak, imam-imam kepala, ahli-ahli
taurat dan tua-tua.
d. Yesus mengajar dengan memakai perumpamaan mengenai penggarap-penggarap
kebun anggur untuk menjelaskan bahwa Tuhan adalah Pemilik kebun anggur, Para
penggarap adalah para pemimpin agama yang jahat, Para hamba dari pemilik kebun
anggur adalah para nabi dan utusan Tuhan yang dianiaya dan dibunuh, Anak dari
Pemilik kebun anggur adalah Yesus Kristus sebagai ahli waris, dan tindakan Pemilik
kebun anggur yang adil terhadap para penggarap yang jahat.
e. Sesudah itu, Yesus mengutip nubuatan Mesianis dalam Mazmur 118 yang mengajarkan
tentang Yesus sebagai batu penjuru, dan apa yang terjadi kepada mereka yang menolak
Yesus dan bagi mereka yang menerima Dia.
f. Akhirnya, Yesus menutup pengajaranNya dengan menegaskan penghakiman Allah
terhadap mereka yang hidup dalam kejahatan tanpa pertobatan.
6. Implikasi/Hasil Pengajaran Yesus
a. Implikasi dari pengajaran Yesus adalah bahwa Para pemimpin Yahudi melakukan
persis seperti apa yang perumpamaan ini katakan bahwa mereka memperlakukan secara
kejam dan membunuh para utusan Tuhan bahkan terhadap Anak-Nya sendiri.
b. Orang Yahudi memahami dengan baik sejarah Israel yang mendapatkan penghakiman
Tuhan karena mereka tidak menghasilkan buah yang baik, namun Tuhan selalu
membawa mereka kembali ke tanah perjanjian.

10
c. Para hambaNya menjadi pengelola yang baik atas semua tugas yang telah Dia berikan
kepada mereka secara khusus memberitakan mengenai kedatangan Anak-Nya.
d. Tuhan tidak hanya mengirimkan hamba-hamba-Nya kepada umatNya, tetapi Dia juga
mengirimkan Putra Tunggal-Nya. Setelah peristiwa ini, para pemimpin Yahudi
semakin berusaha untuk menangkap dan membunuh Yesus di kayu salib.
e. Perumpamaan Yesus berakhir dengan ditanggapi positif oleh orang banyak yang
mendengarkan cerita itu. Mereka agaknya sayang dengan nasib para penggarap itu dan
berharap adanya pengampunan dari sang Pemilik. Mereka yang percaya dan menerima
Yesus akan diselamatkan walaupun mereka harus mengalami penderitaan di bumi ini.
f. Sedangkan, ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, yang merasa tersindir dengan
perumpamaan itu, malah makin membenci Yesus. Mereka merasa, merekalah yang
dimaksudkan dengan para penggarap kebun anggur itu. Namun, bukannya bertobat,
mereka malah berupaya menangkap Yesus. Tindakan itu sejatinya makin menegaskan
bahwa merekalah para penggarap kebun anggur itu yang sangat jahat.
7. Evaluasi Pembelajaran
Dalam Lukas 20:9-19, Yesus berbicara tentang penghakiman atas respon terhadap
kehadiran dan pengajaranNya baik atas mereka yang menolak Dia maupun terhadap umat-
Nya sendiri yang tidak bertobat. Dia menegaskan bahwa segala perbuatan manusia tidak
dibiarkan tanpa penilaian dari Tuhan baik dalam hidup sekarang ini maupun saat
kedatangan Kristus yang kedua untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Allah
akan melakukan penghakiman yang adil terhadap semua orang. Segala perbuatan jahat
orang Yahudi dan para pemimpin agama terhadap para hambaNya dan AnakNya akan
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan. Bahkan Yesus sendiri adalah Hakim yang
akan menghakimi mereka. Tuhan juga akan menghukum umat-Nya yang tidak mau
bertobat dari kejahatan mereka pasca mendengarkan pengajaranNya. Sebaliknya, Tuhan
akan memberikan hadiah keselamatan kepada mereka yang menerima dan percaya kepada
Yesus Kristus, serta meninggalkan segala perbuatan dosa mereka.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Yesus sedang berada di dalam Kota Yerusalem dan mengajar dalam Bait Allah
sebelum peristiwa penyalibanNya. Dia mengajarkan perumpamaan tentang
penggarap-penggarap kebun anggur (Lukas 20:9-19) dengan tujuan yakni: untuk
menunjukkan penghinaan dan penolakan para pemimpin Yahudi terhadap Mesias,
untuk menunjukkan kesabaran dan belas kasihan Tuhan yang luar biasa, untuk
menubuatkan mengenai peristiwa penyaliban dan kematian Yesus, untuk menegaskan
penghakiman para pemimpin Yahudi yang jahat oleh Mesias, untuk menguatkan para
hamba yang diutus Tuhan agar tetap setia, dadn supaya umat Tuhan dapat menerima
Tuhan Yesus sebagai Pewaris kebun anggur.
2. Metode pembelajaran yang digunakan Yesus adalah metode diskusi, metode tanya
jawab, dan metode cerita (Perumpamaan).
3. Media dan sumber pembelajaran yakni perumpamaan, kebun anggur, buah anggur,
pemilik kebun anggur, para pekerja, para hamba yang diutus, Anak pemilik kebun
anggur, Batu penjuru. Perjanjian Lama (Yesaya 5 dan Mazmur 118).
4. Isi Pengajaran Yesus yakni melalui perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus,
menunjukkan bahwa para pekerja yang semula dipercaya mengerjakan kebun anggur
berkhianat. Mereka menahan hasilnya dan membunuh orang-orang yang diutus
Pemilik kebun anggur untuk mengambil hasil yang memang menjadi bagiannya.
Imam kepala dan orang Farisi berniat untuk membunuh Tuhan Yesus yang adalah
Putra Allah, yang seharusnya berhak untuk menerima segala hasil buah dari kebun
anggur. Karena isi hati maka mereka membenci Yesus dan tidak mau menuruti segala
FirmanNya. Bangsa Israel berulang kali menolak kehadiran Kerajaan Allah, dengan
berkali-kali Allah mengutus para hambaNya hingga puncaknya Dia mengutus
AnakNya, namun mereka menolak dan menyalibkan Dia, itulah puncak
pemberontakan mereka. Namun Tuhan penuh belas kasihan yang tak terhingga
terhadap umatNya yang percaya dan bertobat sehingga mereka diselamatkanNya, dan
kesabaran Tuhan yang luar biasa itu terhadap para pemimpin agama, ada batasnya
karena itulah, Dia akan menghakimi mereka pada saat Kristus datang kedua kalinya.

12
5. Tahapan Pengajaran Yesus yakni (a) Yesus menggunakan kuasaNya untuk menolong
dan menyembuhkan orang sakit tetapi para pemimpin agama menantang otoritas
Yesus, (b) Yesus mengajar dalam Bait Allah, (c) Yesus membuka ruang diskusi
dengan orang banyak, ahli taurat dan orang farisi, (c) Yesus mengajar dengan
memakai perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur dengan
maknanya yang sangat dalam, (d) Yesus mengutip Perjanjian Lama, Mazmur 118
untuk mendukung pengajaranNya dalam perumpamaan ini dan memberikan
pemahaman yang lebih lagi kepada mereka, bahwa Anak yang ditolak dan dibunuh
oleh para penggarap itu adalah Yesus Kristus sebagai Batu Penjuru. Akhirnya Yesus
menegaskan kepastian keselamatan bagi mereka yang bertobat dan menerima Dia,
serta menegaskan penghakiman oleh Mesias atas para penggarap yang jahat.
6. Implikasi/Hasil Pembelajaran adalah bahwa Perumpamaan Yesus berakhir dengan
ditanggapi positif oleh orang banyak yang mendengarkan cerita itu. Mereka agaknya
menyayangkan dengan nasib para penggarap itu dan berharap adanya pengampunan
dari sang pemilik. Sedangkan, ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, yang merasa
tersindir dengan perumpamaan itu, malah makin membenci Yesus. Mereka merasa
bahwa merekalah yang dimaksudkan dengan para penggarap kebun anggur itu.
Namun, bukannya bertobat, mereka malah berupaya menangkap Yesus. Tindakan itu
sejatinya makin menegaskan bahwa merekalah para penggarap kebun anggur itu yang
sudah lupa diri dan jahat itu.
7. Evaluasi pembelajaran adalah bahwa Tuhan akan melakukan penilaian terhadap
segala perbuatan manusia termasuk umatNya. Pada saat kedatangan Anak-Nya yang
kedua, Dia akan menghakimi dengan adil terhadap semua orang. Allah tidak segan
menghukum umat-Nya yang tidak bertobat dalam kehidupan di dunia ini. Dia akan
membinasakan mereka yang menolak Anak-Nya, dan sebaliknya menyelamatkan
mereka yang menerima Anak-Nya.
3.2. Saran
1. Bagi hamba Tuhan, hendaklah setia dan jangan takut apabila dalam melaksanakan tugas
sebagai utusan Tuhan dalam memberitakan Injil akan mendapat perlakukan yang buruk
dari dunia, aniaya, dihina dan bahkan dibunuh sebab hal itu merupakan konsekuensi
dari menjadi pengikut Kristus dan resiko yang harus dialami sebagaimana Kristus telah
lebih dahulu mengalami hal itu.

13
2. Bagi jemaat, terimalah Yesus Kristus dan hendaklah menaruh kepercayaan kepadaNya,
bertobat dari segala dosa, dan bertahanlah dalam perjuangan iman sampai akhir sebab
penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan
dinyatakan kelak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, (2023), Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia

Bock, Darrell L., Alih Bahasa. Ellen Hanafi. (2021), The NIV Application Commentary 2 Injil
Lukas, Malang: Literatur SAAT Penebit Buku Kristen.

Brown, Raymond E. et al. (1990) The New Jerome Biblical Commentary Prentice Hall.

Henry, Matthew, (2009), Tafsiran Matthew Henry Injil Lukas, Surabaya: Momentum.

Harun, Martin. OFM, (2019), Tafsir Injil Lukas, PT Kanisius Yogyakarta, Sleman.

Kistemaker, J. Simon, (20141), Perumpamaan-Perumpamaan Yesus, Malang: Literatur SAAT


Penebit Buku Kristen.

Leks, Stefan, (2003), Tafsir Injil Lukas, PT Kanisius Yogyakarta, Sleman.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur, diakses


tanggal 21/12/2023. https://id.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_penggarap-
penggarap_kebun_anggur.

15

Anda mungkin juga menyukai