Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERBANDINGAN AGAMA: AGAMA KRISTEN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Perbandingan Agama

Dosen Pengampu:

Dr. Agus Rahmat Nugraha, M.Ag.

Oleh:

1. Alif Rahman A.J


2. Dede Romansyah
3. Dina Nur Ikhwan
4. Fachri Faturrahman
5. Paldez Rinaldi

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM (STAIDA) MUHAMMADIYAH GARUT

2022-2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr.Agus Rahmat Nugraha, M.Ag sebagai dosen
pengampu mata kuliah Perbandingan Agama yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Garut, Desember 2022

Kelompok 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................

1.3 Tujuan .............................................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Teologi, Pembawa Ajaran dan Kitab Suci Agama Kristen............................................

2.2 Sakramen Agama Kristen..............................................................................................

2.3 Pandangan Islam mengenai Kristen................................................................................

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan agar lebih teratur dan lebih
terarah. Selain itu, agama juga berperan dalam hubungan sosial seperti menjalin hubungan sesama
manusia dengan berpedoman norma agama. Dalam hal seperti inilah kita perlu mendalami dan
mempelajari perbandingan agama, supaya kita dapat mengetahui perbedaan dan persamaan yang
diyakini oleh selain agama Islam. Sehingga nantinya dapat diharapkan menjadi penengah dari segala
macam konflik yang mengatasnamakan agama.

Oleh karena itu, kita harus lebih meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya mengetahui
persamaan dan perbedaan antar agama supaya kita bisa bertoleransi satu sama lain dan agar tercipta
kerukunan antar umat beragama. Karena setiap manusia berhak memilih agama dan menjalankan
kewajibannya sebagai pemeluk agamanya. Dalam makalah ini akan dibahas secara singkat mengenai
agama Kristen, baik itu berupa teologi, kitab suci, pembawa ajaran, sakramen dan pandangan Islam
terhadap Kristen, sehingga kita tahu bagaimana harus menyikapi tentang adanya perbedaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana teologi, pembawa ajaran dan kitab suci Agama Kristen?


2. Bagaimana sakramen Agama Kristen?
3. Bagaimana pandangan Agama Islam mengenai Agama Kristen?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana teologi, pembawa ajaran serta kitab suci Agama Kristen.
2. Untuk mengetahui bagaimana sakramen Agama Kristen.
3. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Agama Islam mengenai Agama Kristen.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Teologi, Pembawa Ajaran dan Kitab Suci Agama Kristen.

A. Teologi

Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok kepercayaan agama Masehi. Untuk
mengetahui masalah ini akan dikutib dari buku pengajaran gereja katolik, terjemahan katekismus
Jerman oleh P. Wahyo P.F.M. pada halaman 101 sebagai berikut :

Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi. Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada
pemendian Yesus. Bapa telah mengutus Putra ke dunia : putera telah menjadi manusia dan telah
menebus dosa kita; Roh Kudus telah turun atas gereja dan mensucikan kita. Kita telah dipermandikan
atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Ketiga pribadi ini masing-masing adalah sungguh Allah seperti Bapa demikian Putera dan Roh Kudus
adalah maha kudus dan maha kekal. Karena itu Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah dan dimuliakan
yang sama. Tetapi pribadi itu hanyalah satu Allah saja, mempunyai satu pengetahuan Ilahi, satu
kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi dalam kebahagiaan yang tak terhingga. Allah yang Esa dalam tiga
pribadi itu ketika sebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.

B. Pembawa Ajaran

Rasul yang membawanya ialah Nabi Isa a.s. dan nasab Isa a.s. menurut injil atau perjanjian baru, adalah
anak maria (Maryam) dari suku bani Yuda dan berasal dari keturunan Nabi Dawud (David).

Nabi Isa diangkat menjadi Rasul dalam umur 30 tahun. Sejak itu beliau memulai tugasnya dengan
menyebarkan agamanya dan hanya berjalan tiga tahun. Pengikut beliau banyak juga, tetapi bangsa
Yahudi yang banyak tidak percaya kebenaran yang dibawanya. Akhirnya para ketua Yahudi memutuskan,
Isa al-Masih harus dibunuh mati, Isa al-Masih lalu diserahkan ke para Pontius Pilatus Gubernur Romawi.
Awalnya Potius Pilatus tidak mau menghukum mati, tapi karena desakan orang Yahudi akhirnya ia
menyerahkan Isa al Masih untuk dihukum mati dengan cara disalib.

C. Kitab suci

Sebagaimana agama lain, agama Kristen mengakui bahwa merekapun memiliki kitab suci yang mereka
yakini sebagi sumber dan pandangan hidup. Kitab suci agama Kristen adalah “Kitab Injil” atau “Bibel”
dan juga bisa dinamakan “Alkitab” yang terdiri dari perjanjian lama dan perjanjian baru.

Perjanjian lama ialah kitab-kitab yang ditulis sebelum Isa al-Masih, terdiri dari 39 kitab. Sedangkan
perjanjian baru ialah kitab-kitab yang ditulis sesudah Isa al-Masih, yaitu terdiri dari 27 kitab, yang dapat
dibagi dalam tiga macam, yaitu : 5 buah buku-buku kisah, 21 surat-surat kiriman dan buku wahyu.

Menurut Moh. Rifa’i (1980) kitab suci yang disampaikan kepada Isa al-Masih ialah injil, yang mana
mempunyai manfaat sebagai tuntunan bagi bangsa Israel, injil artinya :
a.) Khabar gembira tentang akan datangnya juru selamat (dalam Bahasa Yunani disebut Evangelion
yang artinya kabar bahagia dan penulisnya disebut Evangelistis).

b.) Injil sekarang artinya kitab-kitab yang memuat ajaran Isa al-Masih dan cerita mengenai beliau.

2.2 Sakramen Agama Kristen

Upacara-upacara yang dianggap suci dan berkhasiat dalam agama Kristen ialah sakramen, yang
merupakan suatu kewajiban bagi pengikut untuk menjalankannya. Sakramen berasal dari bahasa Latin
“Sakramentum”, artinya : alat yang menjadikan suci, atau perbuatan dan perkataan suci yang diadakan
oleh Kristus untuk memberikan rahmat yang ditandakannya.

a.) Perjamuan suci (Hidangan Tuhan)

Sebelum yesus Kristus ditangkap, maka pada malam Jum’at Agung itu ia mengadakan perjamuan
Paskah. Ketika itu Yesus mengucapkan perkataan yang menjadi dasar sakramen perjamuan kudus.

Hidangan Tuhan ini melambangkan hidangan Isa yang terakhir bersama para muridnya. Dimana saat
mereka membagi roti dan air perasan diantara mereka. Roti melambangkan jasad al-Masih yang dibagi
untuk keselamatan manusia. Adapun khamer (anggur) itu melambangkan darahnya yang mengalir untuk
tujuan itu juga.. dalam hidangan Tuhan ini dipakai sedikit roti dan anggur untuk mengingatkan apa yang
telah diperlakukan al-Masih pada malam kematiannya.

b.) Pembaptisan (penguatan)

Semua golongan Kristen sama sepakat mengenai keharusan pembaptisan. Pembaptisan ini sudah ada
sebelum ada agama al-Masih di kalangan kaum Yahudi. Dulu Yahya sering membaptis orang disungai
Uritun, sehingga beliau dijuluki Yohanes sang pembaptis. Bahkan beliau juga pernah membaptis al-
Masih.

Membaptiskan artinya membasahi, menyelamkan, membasuh. Pembaptisan melambangkan


pembersihan, yaitu pembersihan dari dosa. Ingatlah pembaptisan yang dilakukan oleh Yahya Pembaptis.

Maksudnya pembaptisan itu menandakan bahwa diri seseorang yang disebut manusia lama, mati
bersama-sama Kristus, agar bangkit pula bersama Dia sebagai manusia baru. Dengan kata lain, Tuhan
memberi jaminan yang senyata-nyatanya bahwa seseorang itu termasuk pada perjanjian baru, yang
didirikan dibukit Golgota.

2.3 Pandangan Islam mengenai Kristen

a. Tritunggal : menurut pandangan Islam bahwa pelajaran asli yang diberikan kepada nabi Isa a.s.
ialah tauhid. Jelas tertulis dari sabda beliau yang dicatat oleh penulis injil. Beliau datang bukan untuk
merombak hukum taurat, tetapi hendak menegakkan dan menyempurnakan. Inti pokok hukum taurat
adalah perintah yang 10 dan pokoknya yang pertama ialah tauhid(1. Jangan kamu bertuhan selain Aku).
Ajaran trinitas ini tidak pernah diakui dalam ajaran Yahudi, karena agama Yahudi masih berpegang
dengan perintah yang 10.

Pandangan Islam terhadap tritunggal ialah sebagaimana tersebut dalam al-Qur’an, surat al-Maidah ayat
72, 73 yang artinya :

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : bahwa Allah itu ialah Al Masih putera Maryam,
padahal Al Masih sendiri berkata : Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surge, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun.”

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : Bahwasanya Allah salah seorang dari tiga,
padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakana itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan disentuh siksaan yang pedih.”

Bilakah nabi Isa dianggap sebagai Tuhan? (Setelah Paulus menganut agama Nasrani, jelaslah sendiri).

Beberapa konperensi yang pernah dikemukakan diatas telah memutuskan tentang keTuhanan al-Masih,
dan memutuskan pula bahwa Roh Kudus adalah termasuk dalam ke Tuhanan juga.

Bandingkan dengan Islam, dalam Islam ulama-ulama dibolehkan berijtihad tetapi hanya dalam soal-soal
furu’ (cabang) saja. Mengubah bilangan shalat baik rakaatnya, maupun waktunya tidak dapat
dibenarkan oleh syara’. Demikian juga tentang haji mengubah waktu dan tempatnya tidak dibenarkan
oleh syara’. Hal-hal pokok mengenai ubudiyah dan tauhid telah ditetapkan oleh hukum syara’ yang
disampaiakan oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah. Ulama-ulama dalam Islam tidak dapat mengadakan
syariat, yang berhak hanya Allah semata-mata. Orang Islam tidak dapat membuat Tuhan dan Allah
adalah Maha Esa.

Islam mengajarkan ke Esaan Allah yang mutlak. Allah ialah Tuhan yang hanya kepadaNya kita memohon
dan mengharap atas tiap-tiap kebutuhan kita. Ke EsaanNya tidak mengizinkan ia dipersamakan dengan
apapun. Ia tidak berputera. Islam tidak mengajarkan ada Allah Bapa dan ada Tuhan putera.

b. Penyaliban Isa Al-Masih, menurut al-Qur’an Nabi Isa a.s. tidak di salib, tetapi dimiripkan
(diserupakan) seseorang kepadanya di mata orang banyak. Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :

“Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya tetapi ia disiapkan di mata mereka.” (QS. An-
Nisa’ : 157)

“Mereka tidak membunuhnya dengan segala keyakinan tetapi Tuhan mengangkatnya.” (QS. An-Nisa’ :
158)

Kalau nabi Isa a.s tidak disalib, kemudian bagaimanakah pandangan Islam dalam hal ini? dalam hal ini
para muffasir al-Qur’an sebagian besar menyatakan bahwa Tuhan mengangkat Nabi Isa a.s. roh dan
tubuhnya bersama-sama, mengingat lahir firman Allah yang disebutkan sesudah kata-kata : “Tidak
membunuhnya” yang dalam bahasa Arabnya “wamaa qataluuhu”. Dan selanjutnya “wamaa
shalabuuhu” = “tidak menyalibnya”. Dan berdasarkan riwayat yang demikian sebagian mufassirin (ahli
tafsir) mengatakan bahwa Nabi Isa a.s. tetap hidup sehingga ia dimatikan Tuhan sebagaimana Ia
mematikan nabi-nabiNya yang lain dan mengangkat rohnya kepadaNya sebagaimana diangkatNya roh-
roh Nabi-nabi yang lain juga. Mereka beralasan lahir Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :

“…….. Kami akan mematikan engkau, mengangkat engkau kepada Kami, mensucikan engkau dari kafir,
dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang kafir sampai hari qiyamat”. (QS. Ali
Imran : 55)

c. Kitab suci Bibel : yang menjadi pegangan agama Kristen tempat membesarkan semua urusan ialah
Kitab suci mereka Bibel, yaitu kumpulan dari perjanjian Baru. Perjanjian lama ialah semua kitab-kitab,
surat-surat, naskah catatan Bani Israil sejak zaman Nabi Musa a.s. sampai kezaman akan lahirnya Nabi
Isa a.s. meliputi salinan taurat yang meliputi dari lima kitab itu, kitab Talmud dan beberapa naskah
perkabaran dari tarikh nabi dan raja-raja Israil. Adapun perjanjian baru ialah semua kitab, naskah-naskah
surat kiriman para penyiar Kristen sesudah perginya Nabi Isa, seperti injil yang empat itu sampai kepada
catatan wahyu yang diterima Yohanes.

Pendirian Islam terhadap Bibel dengan tegas telah dinyatakan dalam beberapa ayat al-Qur’an yang
artinya :

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri,
lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka
sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah :
79)

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat beliau : “Ya RAsulullah! Bagaimana sikap kami
mendengar cerita agama dari orang-orang ahli kitab yakni Yahudi dan Nasrani itu ? Nabi menjawab :
“Janganlah mereka dibenarkan dan jangan pula didustakan”.

“…….Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya, dan mereka melupakan sebagian dari
apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka, kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat) …….(QS. Al-Maidah :
13).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teologi agama Kristen meyakini adanya trinitas (Tri Tunggal) yakni Bapa, Putera dan Roh Kudus. Rasul
pembawa ajaran ini adalah Nabi Isa a.s. dan kitab suci bagi orang-orang Kristen sekarang adalah Bibel
yang terdiri dari dua bagian, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru.

Sakramen merupakan ritual keagamaan yang mana itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi pengikut
agama Kristen. Dalam agama Kristen ritual yang dilakukan adalah perjamuan suci dan pembaptisan. Itu
semua merupakan alat untuk menjadikan suci.

Mengenai tritunggal, Islam berpandangan bahwa tidak ada yang menyamai Allah dan Dia tidak terbagi-
bagi kekuasaan-Nya dengan siapapun juga. Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa
dan apapun juga. Ketuhanan Allah tidak karena diangkat atau dipilih bahkan dipaksa oleh siapapun.
mengenai kitab suci Bibel, sebagai umat Islam kita hanya percaya dan menerima ucapan-ucapan dari
nabi Isa a.s. yang asli, dan menolak segala ajaran kepercayaan yakni aqidah yang bertentangan dengan
kepercayaan aqidah Islamiyah.

DAFTAR PUSTAKA

Ah. Choiron, Perbandingan Agama (Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif), Kudus : Nora
Media Enterprise, 2009

Ahmad Sylaby, pengantar memahami Kristologi, Jakarta : Pustaka Da’i, 2004

Agus Salim, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan majusi, Shahabi, Yahudi,
Kristen, Hindu, Budha, Sikh, Bandung: Diponegoro, 2006,

Anda mungkin juga menyukai