O
L
E
H
NAMA KELOMPOK :
1. MARGARETA YOLAND WIGU
2. MAGDALENA YUVENTI
3. MARIA YASINTA MEGONG
4. IGNASIA MARGARETA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kitab
Perjanjian Baru” dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tuga
yang diberikan oleh bapak/ibu guru kepada kami.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................... 4
B. Rumusan masalah................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Istilah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru.............................................. 6
B. Proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru....................................... 6
C. Bagian-bagian dari Kitab Suci Perjanjian Baru.................................... 8
D. Jumlah Kitab Suci Perjanjian Baru yang diakui oleh gereja katolik.... 9
E. Pentingya membaca kita suci Perjanjian Baru...................................... 12
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sejarah perjanjian baru menyebutkan bahwa perjanjian baru adalah sebuah
antologi yaitu kumpulan berbagai koleksi karya – karya Kristiani yang ditulis
menggunakan bahasa Yunani. Pada abad pertama bahasa Yunani sangat umum
digunakan di waktu yang berbeda – beda oleh berbagai penulis yang merupakan
murid – murid Yahudi pertama dari Yesus. Perjanjian baru meliputi 27 kitab, dimana
teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan kemungkinan abad kedua era Kristen.
Secara umum juga dipercaya tertulis dalam bahasa Yunani Koine yaitu bahasa umum
di Mediterania Timur pada masa penaklukan Alexander Agung (335 – 323 SM)
hingga evolusi bangsa Yunani Bizantium (sekitar 600 M). Semua karya – karya yang
tergabung dalam perjanjian baru tampaknya dituliskan pada masa paling akhir yaitu
sekitar 150 M, tidak lebih dari 70 M atau 80 M.
Koleksi – koleksi teks terkait adalah surat – surat dari Rasul Paulus yang telah ada
pada awal abad ke 2, dan injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang
ditegaskan lagi oleh Ireneus pada akhir abad ke – 2 sebagai keempat injil. Secara
bertahap koleksi tersebut bergabung dengan karya – karya tunggal dan koleksi lain
dalam berbagai kombinasi yang berbeda hingga membentuk berbagai kanon Kitab
Suci Kristen. Seiring waktu, ada beberapa kitab yang menjadi perdebatan yang pada
awalnya tidak dianggap sebagai kitab suci seperti Kitab Wahyu dan beberapa surat –
surat umum juga dimasukkan ke dalam kanon tersebut. Sedangkan beberapa karya
lama yang pada awalnya dianggap sebagai kitab suci justru tidak dimasukkan dalam
kanon sejarah perjanjian baru.
Kitab Perjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula
adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad
sesudah Masehi, Gereja baru mengsahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah
urutannya diubah dan mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari
Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964). Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon
Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun
380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
Perjanjian Baru ditulis oleh para rasul dengan pimpinan Allah dan gerakan dari
Roh Kudus, kemudian dua puluh tujuh kitab itu diakui oleh gereja, dan pada abad
kedua disebut sebagai Alkitab Perjanjian Baru atau disingkat menjadi PB. Ketika
Tuhan Yesus hidup di dunia, orang Yahudi sudah mempunyai sebuah "Kitab", yang
pada masa itu sudah diakui sebagai Firman Allah, bahkan Tuhan Yesus sendiri pun
sering mengutipnya, yaitu Alkitab Perjanjian Lama yang kita pakai sekarang. Adapun
Perjanjian Baru yang kita baca baru terbentuk setelah melewati masa penetapan yang
cukup panjang. Tuhan Yesus Kristus sendiri tidak menulis buku apapun bagi kita.
Berita yang Dia sampaikan saat berkhotbah disebut sebagai Injil, yang berarti kabar
baik atau berita yang membawa berkat, yaitu kabar baik tentang kasih Allah yang
besar, tujuan dan kehendak-Nya atas diri manusia. Tuhan menyampaikan segala
kebenaran secara lisan kepada murid-muridNya, dan menugaskan mereka untuk
memberitakannya secara turun temurun, bersaksi bagiNya di mana-mana tempat, baik
yang jauh maupun yang dekat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan istilah dalam Perjanjian Baru.
2. Ceritakan proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru.
3. Tuliskan enam bagian Kitab Suci Perjanjian Baru.
4. Tuliskan jumlah Kitab Suci Perjanjian Baru yang diakui oleh gereja katolik.
5. Uraikan bagaimana pentingnya membaca Kitab Suci Perjanjian Baru.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui istilah dalam Perjanjian Baru.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya Kitab Perjanjian Baru.
3. Untuk mengetahui enam bagian Kitab Suci Perjanjian Baru.
6. Untuk mengetahui jumlah Kitab Suci Perjanjian Baru yang diakui oleh gereja
katolik.
7. Untuk mengetahui pentingnya membaca Kitab Suci Perjanjian Baru.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengapa kita harus membaca dan mendalami sabda Tuhan yang terdapat dalam
Kitab Suci?
1. “ Karena tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal
Kristus .” Ungkapan ini berasal dari Santo Hieronimus untuk menegaskan
bahwa sarana utama untuk dapat mengenal Kristus adalah Kitab Suci.
2. Karena iman tumbuh dan berkembang dengan membaca Kitab Suci. Santo
Paulus kepada Timotius menegaskan : “semua tulisan yang diilhamkan Allah
kepada Timotius menegaskan: “semua tulisan yang diIlahamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.” (lih. 2Tim 3:16 – 17).
3. Karen Kitab Suci adalah buku gereja, buku iman Gereja. Kitab Suci adalah
sabda Allah dalam bahasa manusia. Gereja menerimanya sebagai suci dan ilahi
karena di dalamnya mengandung sabda Allah. Dari sebab itu, KItab Suci
(Alkitab ) bersam tradisi merupakan tolak ukur tertinggi dari iman gereja.
4. Karena melalui Kitab Suci, kita dapat semakin mempersatukan diri dengan
saudara-saudara kita dari Gereja-gereja Kristen lainnya.
Kitab Suci adalah firman Allah yang tertulis. Firman Allah itu dapat menjadi
apabila hidup dibaca atau dibacakan dan didengarkan dengan iman. Firman yang
hidup itu akan menjadi firman yang berdaya karena dapat mengubah hidup
manusia. Karena itu, firman Allah harus dihayati dan diwujudkan dalam hidup nyata.
Alangkah baik jika kita masing-masing mulai membaca Kitab Suci. Membaca Kitab
Suci dalam rangka membina sikap iman sebenarnya hanya ada dua syarat, yaitu :
1. Iman dan keyakina bahwa Kitab Suci (Alkitab) bukan surat kabar atau cerita
pendek, melainkan Kitab yang dipakai Tuhan untuk berfirman. Oleh Karena
itu, membaca kitab suci harus dengan sikap iman dan dalam suasan doa.
2. Ketekunan dan membiasakan diri membaca Kitab Suci. Bila orang membaca
Kitab Suci dengan tekun, pasti muncul juga keinginan untuk memperdalam dan
perluasan pengetahuan tentang isi/pesan Kitab suci (Alkitab) bagi diri kita.
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kitab Perjanjian Baru (PB), adalah bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis
setelah kelahiran Yesus Kristus. Kata "Perjanjian Baru" merupakan
terjemahan dari bahasa Latin, Novum Testamentum, yang merupakan
terjemahan Yunani: ΗΚαινη Διαθηκη, I Keni Diathiki. Umat Kristen awal
berpendapat bahwa kitab ini merupakan penggenapan isi nubuat yang ada di
Alkitab yang sudah ada dan kemudian diberi nama Perjanjian Lama.
Perjanjian Baru kadang-kadang disebut sebagai Kitab Yunani Kristen karena
ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus yang belakangan
dikenal sebagai Kristen.
Kitab Suci Perjanjian Baru di bagi menjadi enam bagian antara lain: injil,
Kisah Para Rasul, Surat-surat Paulus, Surat Kepada Orang Ibrani, Surat-surat
Katolik, Wahyu.
Jumlah Kitab Suci Perjanjian Baru yang diakui oleh Gereja adalah 27 Kitab,
antara lain; Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 1
Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2
Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, Ibrani, Yakobus, Petrus, 1
Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, Wahyu.
B. SARAN
Kita sebagai umat kristiani harus lebih giat lagi dalam membaca dan memahami
kitab suci. Karena dengan begitu iman kita akan tumbuh dan berkembang dengan
membaca Kitab Suci, dan kita juga dapat semakin mempersatukan diri dengan
saudara-saudara kita dari Gereja-gereja Kristen lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Baru