Anda di halaman 1dari 21

Makalah

MPK Agama Kristen Protestan


Orientasi Alkitab pada Industri 4.0

Disusun oleh :

Chika Marsena
(1906393666)

Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia
Depok
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa, atas dapat
terselesaikannya makalah yang berjudul Orientasi Alkitab pada Industri 4.0. Penulis sangat
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,
terutama kepada Bapak Pdt. Indri Jatmoko M.M, selaku dosen pengajar MPK Agama Kristen
Protestan tahun ajaran 2020.

Alasan pembuatan makalah ini yaitu sebagai pemenuhan tugas makalah individu pasca Ujian
Tengah Semester. Penulis telah memilih judul orientasi alkitab pada masa industri 4.0. Pada
makalah ini, akan dijelaskan dengan rinci berbagai aspek yang dibahas, yaitu fungsi alkitab
dalam kehidupan kristiani, pergeseran wujud alkitab pada industri 4.0, kelebihan dan
kekurangan buku alkitab dan alkitab online, cara mencegah dampak negatif alkitab online.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca sekalian, agar pembuatan makalah di waktu yang akan datang dapat semakin
baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi, manfaat dan inspirasi
bagi pembaca sekalian.

Bekasi, 9 April 2020

Chika Marsena
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………...……………………………………………………... 1

KATA PENGANTAR…………...…………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 4

1.1 Latar Belakang………...………………………………………………..... 4

1.2 Rumusan Masalah……..…………………………………………………. 4

1.3 Tujuan…………………………………………………………………….. 4

BAB II LANDASAN TEORI……………….…………………………………………. 5

2.1 Pengertian Alkitab……………………………………………………….. 5

2.2 Pandangan Mengenai Alkitab……………………………………………. 7

2.3 Fungsi Alkitab………...…………………………………………………. 8

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………….... 11

3.1 Dampak Industri 4.0…………………………………………………….... 11

3.2 Perbandingan Alkitab Buku dan Digital…………………………………. 13

3.3 Sikap Sebagai Umat Kristiani……………………………………………. 16

BAB IV PENUTUP……...…………………………………………………………….. 19

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 19

4.2 Saran…………………………………………………………………….... 19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...... 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Alkitab adalah sebutan untuk sekumpulan naskah yang dipandang suci dalam Yudaisme dan
Kekristenan. Dalam kehidupan umat kristen kita memandang kitab-kitab dalam Alkitab
sebagai hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara
Allah dengan manusia. Kebanyakan dari kita telah diperkenalkan dengan alkitab sejak kecil.
Kita biasa menggunakan alkitab saat beribadah dan untuk membaca firman Tuhan.
Pada zaman yang telah berkembang ini, banyak hal menjadi instan. Teknologi diciptakan
manusia untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Bukan hanya terciptanya Ebook atau
buku elektronik, namun kitab suci juga telah tercipta secara online. Kini kita dapat
mengakses alkitab pada smartphone, tablet, laptop, dengan membuka aplikasi ataupun
mencari di internet. Kemudahan ini diciptakan guna mempermudah kita membaca alkitab
dimanapun dan kapanpun, tanpa harus membawa wujud buku alkitab. Perubahan tersebut
membawa dampak dalam kehidupan beragama kita sebagai orang kristen baik dampak positif
maupun negatif. Oleh karena itu, penulis ingin membahas secara lebih mendalam mengenai
bagaimana orientasi alkitab pada zaman industri 4.0. Penulis berharap dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan, agar dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi alkitab dalam kehidupan kristiani?


2. Bagaimana pergeseran wujud alkitab pada industri 4.0?
3. Apa kelebihan dan kekurangan buku alkitab dan alkitab online?
4. Bagaimana sikap kita untuk mencegah dampak negatif alkitab online?

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah agar kita sebagai umat kristen tidak
menyalahgunakan teknologi dalam kehidupan beragama. Selain itu penulis juga ingin
memberikan informasi mengenai dampak dari industri 4.0 dalam kehidupan beragama
khususnya alkitab sebagai kitab suci. Bagaimana pergeseran orientasi alkitab yang terjadi
pada zaman ini, dan apa yang harus kita lakukan untuk menyikapi perubahan wujud alkitab
tersebut

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Alkitab

Dilansir dari wikipedia.org (2019)1, Alkitab (Biblika) berasal dari bahasa Yunani adalah
BIBLOS yang artinya Kitab (buku) dan LOGOS yang artinya pembicaraan, perkataan atau
pikiran. Kata Alkitab berasal dari bahasa Arab; Al dan kitab yang berarti kumpulan kitab-
kitab. Dan dalam bahasa Inggris disebut bible yang diterjemahkan dengan The Holy Bible
yang berarti kumpulan kitab-kitab suci. Jadi alkitab adalah kumpulan kitab-kitab yang berisi
tentang kebenaran.

Menurut Harlin Parlindungan (2011)2 dalam tulisannya, terdapat Ada tiga sumber
terbentuknya Alkitab, yaitu :

1. Inspirasi Allah
Terjemahan asli dari kata inspirasi Allah adalah “Allah menghembusi” kepada orang-
orang kudus, nabi-nabi, rasul-rasul dan mereka menuangkan ke dalam tulisan-tulisan.
Hamba-hamba Tuhan tersebut dikuasai dan dilindungi oleh Roh Kudus dalam penulisan
Alkitab.
Alkitab dikatakan Firman Allah yang hidup karena Alkitab ditulis bukan atas kehendak
manusia melainkan oleh dorongan Roh Allah yang kudus (2 Petrus 1:21) yaitu agar manusia
memperoleh hikmat tentang keselamatan dan memperoleh tuntunan pada keselamatan.

2. Wahyu Allah
Alkitab berisikan wahyu Allah tentang keinginanNya, janjiNya dan perintahNya doktrin
dari keselamatan, kehidupan Kristus, gereja, kedatangan kedua kali dari Kristus adalah semua
wahyu Allah. Tidak ada wahyu yang baru sejak penulisan-penulisan para rasul dan para nabi
disempurnakan.

3. Illuminasi Allah

Allah menerangi kata-kataNya kepada mereka yang mempelajari-Nya. Tidak ada habisnya
arti dan penerapan dari buku ajaib ini. Mereka yang belum menerima keselamatan dari Allah
Yesus Kristus tidak dapat menerima Alkitab. Membaca Alkitab dengan pikiran terbuka dan
doa yang tulus untuk mengerti akan memberikan terang. Tidak ada seorangpun yang tahu apa
yang Allah tulis karena jalanNya bukanlah jalan kita dan pikiranNya bukanlah pikiran kita.

1
Wikipedia.org (2019). Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alkitab

2
Harlin Parlindungan (2011). Manfaat Alkitab dalam Kehidupan. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://harlinparlindungan.blogspot.com/2011/10/manfaat-alkitab-dalam-kehidupan.html
Bagaimana kita mengetahui bahwa isi alkitab adalah benar? Dilansir dari wikipedia.org, tes
yang digunakan untuk menentukan keabsahan salinan yang selamat antara lain:

1. Tes Bibliografis

Tes ini membandingkan dengan dokumen kuno lain dari periode yang sama. Yang
dibandingkan adalah jumlah salinan yang eksis saat ini, jarak waktu antara tulisan asli
dan salinan paling awal yang selamat, dan perbandingan sejarah dengan dokumen
kuno yang lain. Lebih dari 5000 manuskrip salinan dalam bahasa Yunani telah
ditemukan, dan jika dihitung dalam bahasa-bahasa lain, jumlah tersebut menjadi
24000, semuanya berasal dari abad kedua hingga abad keempat. Selain itu selisih
waktu tulisan asli dan salinan paling awal juga tidak begitu jauh (lihat tabel). Codex
Vaticanus dan Codex Sinaiticus merupakan dua salinan Alkitab yang hampir lengkap
dari abad ketiga hingga abad keempat.

2. Tes bukti internal.

Tes ini mempertanyakan konsistensi saksi mata, detail nama orang, nama tempat, dan
nama kejadian, surat kepada individu atau kelompok kecil, kejadian yang memalukan
sang penulis, kehadiran materi yang tidak relevan atau kontra-produktif, dan tidak
adanya materi yang relevan. Jika keempat Injil menulis hal yang sama persis, maka
hal itu menjadi patut dicurigai. Para saksi mata yang menuliskan Injil menceritakan
kisah Yesus dari perspektif yang berbeda-beda, namun catatan mereka tetap konsisten
satu dengan yang lain, sehingga secara keseluruhan, keempat Injil memberikan
gambaran yang jelas dan utuh tentang Yesus. Sejarawan juga menyukai detail karena
hal tersebut mempermudah pelacakan kebenaran. Surat-surat Paulus dan keempat Injil
penuh dengan detail nama orang, nama tempat, dan kejadian dan banyak di antaranya
telah dibuktikan oleh sejarawan dan arkeologis. Nama-nama yang dikarang oleh
penulis Injil akan dengan mudah ditemukan oleh orang-orang yang menentang
mereka, para imam Yahudi dan tentara Romawi.

3. Tes bukti eksternal.

Tes ini mengukur reliabilitas suatu dokumen dengan membandingkan dengan catatan
sejarah yang lain. Dalam hal ini yaitu catatan sejarah non-Kristen tentang Yesus.
Paling tidak ada tujuh belas tulisan non-Kristen yang mencatat lebih dari lima puluh
detail tentang kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus, ditambah
dengan detail gereja mula-mula Lebih jauh lagi, reliabilitas Perjanjian Baru didukung
oleh lebih dari 36.000 dokumen non-Alkitab (kutipan dari pemimpin gereja tiga abad
pertama) sehingga jika seluruh salinan Perjanjian Baru hilang, maka para ahli dapat
merekonstruksi ulang menggunakan dokumen-dokumen tersebut dengan perkecualian
beberapa ayat saja
2.2 Pandangan Mengenai Alkitab

Dari pengertian alkitab yang telah dibahas sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa alkitab
adalah benda yang krusial dalam kehidupan orang kristen. Hal tersebut dikarenakan isi dari
alkitab berasal dari Allah sendiri. Dalam sub bagian ini kita akan membahas bagaimana
berbagai pandangan terhadap alkitab selama ini. Dilansir dari seword.com 3 terdapat
beberapa pandangan mengenai Alkitab, setidaknya ada tiga perspektif. Perspektif yang akan
dibahas adalah perspektif liberalisme, neo-ortodoks, dan reformed.

Pertama liberalisme. Liberalisme mengatakan bahwa alkitab berisi sebagian Firman Allah.
Artinya, ada bagian yang merupakan firman Allah, ada yang hanya berisi entah dongeng,
kisah fiksi, dan sesuatu kisah yang bahkan bisa dianggap tidak benar. Untuk liberalisme,
banyak orang yang menganut pandangan ini. Kedua adalah neo-ortodoks. Neo ortodoks
mengatakan bahwa Alkitab adalah tulisan manusia. Akan tetapi, ketika tulisan manusia ini
dibaca, Allah memakainya sedemikian rupa, agar pembaca bisa menerima Firman Allah yang
sejati. Semua bagian Alkitab bisa dipakai Allah untuk menyadarkan orang, secara pribadi.
Ketiga adalah pandangan Reformed. Pandangan ini merupakan pandangan yang paling
komprehensif, karena pandangan Reformed terhadap Alkitab, didasarkan dengan
pembelajaran historis.

Di dalam pandangan Reformed, ada tiga karakteristik penting dalam Alkitab. Pertama,
Alkitab itu tidak mungkin bersalah alias infallible. Segala sesuatu yang dinyatakan oleh
Alkitab benar adanya, dan tidak mungkin salah. Kedua, Alkitab bersifat jelas alias clear.
Alkitab ditulis sedemikian rupa, sehingga orang awam pun bisa memahaminya dengan
mudah. Allah bahkan secara langsung berbicara kepada anak-anak. Ketiga, Alkitab bersifat
cukup alias sufficient. Kecukupan Alkitab, memampukan kita untuk mengenal seluruh
kehendak Allah, melalui satu buku itu.

Dari berbagai pandangan di atas mengenai alkitab, dapat kita tarik kesimpulan bahwa
bagaimana pandangan kita tentang alkitab tergantung bagaimana kepercayaan kita mengenai
isi alkitab tersebut. Seperti contohnya Liberalisme yang menganggap isi alkitab adalah fiksi
dan dongeng, ataupun reformed yang melihat bahwa isi alkitab adalah sejarah yang nyata.
Kepercayaan kita terhadap isi alkitab sangatlah penting karena alkitab menjadi pedoman
pengetahuan iman kita, dan hal tersebut mempengaruhi persepsi kita kepada Allah dan juga
ajaran ajaran kristen. Hal tersebut tentu saja berimbas pada kualitas keimanan kita.

3
Seword.com. Pandangan Mengenai Kitab Suci Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari
https://seword.com/pendidikan/pandangan-reformed-mengenai-kitab-suci-alkitab-adalah-firman-
tuhan-rkww9ZTif
Dilansir dari jw.org4 dijelaskan apa yang membuat alkitab dapat dipercaya. Setidaknya
karena tiga alasan, yaitu Isinya tidak saling bertentangan. Alkitab ditulis selama kira-kira
1.600 tahun oleh sekitar 40 orang. Kebanyakan dari mereka tidak saling kenal. Tapi, isinya
saling mendukung dan memiliki tema yang sama. Alasan yang kedua yaitu para penulisnya
jujur. Para penulis sejarah sering menutup-nutupi kekalahan bangsa mereka. Tapi, para
penulis Alkitab dengan terus terang mencatat kesalahan mereka sendiri maupun bangsa
mereka.—2 Tawarikh 36:15, 16; Mazmur 51:1-4. Alasan yang ketiga atau yang terakhir yaitu
Alkitab memberitahukan apa yang akan terjadi, dan itu selalu terjadi. Sekitar 200 tahun
sebelum kota Babilon zaman dulu ditaklukkan, Alkitab sudah memberitahukan tentang itu.
(Yesaya 13:17-22) Bahkan, Alkitab menunjukkan bagaimana kota itu akan dikalahkan dan
siapa nama penakluknya.—Yesaya 45:1-3.

2.3 Fungsi Alkitab

Dalam kehidupan kristiani alkitab memiliki peran yang sangat penting. Alkitab digunakan
dalam kegiatan peribadatan. Dilansir dari Harlin Parlindungan (2011)5, manfaat alkitab dapat
dilihat dalam 2 Timotius 3 : 16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran.” , dapat kita lihat terdapat beberapa manfaat dari alkitab
yaitu :

A. Untuk Mengajar
Alkitab merupakan sarana utama untuk kita belajar mengenal Allah, mempercayai tentang
Allah dan mengetahui apa yang Allah kehendaki dari kehidupan umatNya. Tanpa suatu
pemahaman mengenai firman Allah tidak mungkin seorang Kristen mengetahui bagaimana ia
harus dengan suatu sikap menyenangkan Tuhan.

B. Untuk Menyatakan Kesalahan


Dalam hal ini firman Tuhan adalah cermin, apabila kita membaca firman Tuhan, kita
mendapat keberadaan diri kita dan dapat melihat keadaan yang berdosa. Taurat memberikan
standar kebenaran Tuhan sehingga menyingkapkan keberdosaan. Alkitab memberikan
“pengetahuan” yang merupakan fondasi pertobatan (pengetahuan akan hukum Allah dan dosa
kita) dan iman (pengetahuan tentang kapasitas Kristus untuk menanggung dosa).

C. Untuk Memperbaiki Kelakuan


Koreksi, sebagai sarana yang digunakan untuk meluruskan kembali orang Kristen. Alkitab
pertama-tama menegur pembaca atas dosa-dosa mereka, lalu Alkitab menunjukkan
bagaimana cara menghadapi dosa supaya ia dapat kembali berjalan dengan Allah.

4
Jw.org. Pendapat Tentang Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari
https://www.jw.org/id/perpustakaan/buku/risalah-pendapat-tentang-alkitab/pendapat-tentang-alkitab/
5
Harlin Parlindungan (2011). Manfaat Alkitab dalamKehidupan. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://harlinparlindungan.blogspot.com/2011/10/manfaat-alkitab-dalam-kehidupan.html
D. Mendidik Dalam Kebenaran
Dalam hal ini bermanfaat untuk melatih kita dalam jalur kebenaran. Sarana yang
digunakan orang percaya untuk dibentuk di jalan yang benar dalam hidupnya.

Dari keempat fungsi di atas dapat kita pahami bahwa alkitab berperan dalam pewartaan
firman. Alkitab berisi kisah-kisah dan pernyataan Allah yang dapat menuntun pemberitaan
injil, dan juga menuntun kita dalam menjalani kehidupan. Alkitab sebagai perantara
komunikasi Allah dengan manusia, karena alkitab berisi firman Tuhan.

Dilansir dari JD Noval (2018)6 dalam blogspotnya, mengatakan bahwa definisi Misi atau
Penginjilan adalah pengutusan Gereja oleh Yesus Kristus Juru Selamat Dunia, untuk
melaksanakan perintah-Nya demi kemuliaan Tuhan yaitu memanggil semua orang di dunia
dan mengabarkan kepada mereka Injil Kerajaan Allah, supaya oleh kuasa Roh Kudus mereka
diselamatkan dari dosa dan penghakiman. Hingga menjadi keluarga kerajaan-Nya yang
melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya. Sedangkan menurut J Verkuyl dalam
bukunya Pembimbing ke Dalam Ilmu Pekabaran Injil Masa Kini, mengatakan bahwa:
“misiologi adalah pengkajian karya keselamatan Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang diseluruh
dunia terarah kepada realisasi Kerajaan Allah”( Verkuyl, 1978: 9).
Menurut M. K. Dust dalam bukunya Missiologie, mengutip perkataan J. Douma dtusalam
bukunya orientatie de Theologie, memberi definisi sebagai berikut: “Penginjilan adalah
pelaksanaan perintah jabatani yang diberikan oleh yesus Kristus kepada Gereja dalam nama
BapaNya, yaitu untuk menyebarkan Injil Kerajaan dalam zaman Roh Kudus ini menjadi
kesaksian bagi semua bangsa sampai ujung-ujung bumi” (Drust, 1987: 144).
Menurut William Phb. Killis dalam skripsinya Peranan Misioner dalam Perintisan Gereja,
mengatakan bahwa: “Suatu sikap pengabar Injil (orang yang diutus) dalam memperkatakan
dan menyikapi serta menyaksikan kebenaran Firman Tuhan (Injil) kepada orang-orang yang
belum mengenal kristus dan di bawah pimpinan kuasa Roh Kudus menjadi suatu pertobatan
yang sungguh-sungguh dengan tujuan nama Tuhan yang dimuliakan, oleh segenap bangsa-
bangsa di dunia” (Kilis, 2002: 12).

Banyak orang yang dalam hidupnya berfokus untuk memberitakan injil namun ada juga yang
tidak. Mewartakan dan bersaksi adalah termasuk bentuk dari pelayanan kita kepada Tuhan.
Mewartakan firman Tuhan bukan hanya dilakukan oleh orang yang berwenang namun dapat
kita lakukan sendiri dalam hal kecil sehari hari. Mengapa sebagai umat Kristen kita harus
memberitakan Injil?

Menurut Sabda.org7 ada tujuh alasan yakni, pertama karena Yesus adalah Juruselamat dan Ia
sendiri juga yang memberikan mandat untuk memberitakan Injil. Kedua karena tuaian begitu
6
JD Noval (2018). Dampak Revolusi Industri. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://jdnoval.blogspot.com/2018/05/dampak-revolusi-industri-40-dalam.html

7
Sabda.org. Menenangkan Jiwa. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://lead.sabda.org/files/memenangkan_jiwa.htm
banyak, karena itu Tuhan mengirim para pekerjanya ke ladang tuaian. Ketiga, karena para
pekerja sangat sedikit ada triliunan orang didunia ini yang butuh mendengar Injil, dan mereka
akan terhilang tanpa Kristus. Tapi hanya sedikit yang menjadi pekerja. Keempat, karena
Amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil pada setiap makhluk.
Kelima, karena nubuatan-nubuatan tentang kedatangan Yesus belum terpenuhi. Kedatangan
Kristus ke dunia adalah pengharapan yang membahagiakan bagi jutaan gereja yang teraniaya.
Dengan sukacita kita memegang erat-erat pengharapan itu. "Jikalau kita hanya dalam hidup
ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling
malang dari segala manusia" (1 Kor 15:19). Kita merindukan kedatanganNya. Keenam,
karena Allah akan meminta pertanggungjawaban kita Allah secara khusus memperingatkan
hamba-hambaNya agar mereka menyampaikan berita yang telah diberikan untuk mereka
pada orang-orang yang harus mereka datang; Karena bila tidak, mereka harus
mempertanggung-jawabkan kegagalan mereka. Ketujuh, karena Apa yang Telah Kita Alami.
Bagaimanakah kita akan luput; jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,
yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada
kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh
tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai pernyataan kekuasaan dan karena
Roh Kudus, yang dibagi-bagikannya menurut kehendakNya

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Dampak Industri 4.0

Dampak industri 4.0 begitu kompleks dikarenakan banyaknya teknologi yang masuk dan
berkembang. seringkali dunia maya mengalihkan perhatian kita terlalu banyak hingga firman
Tuhan bukan lagi merupakan hal yang utama. Kebanyakan dari kita terlalu sibuk dengan
kepentingan masing-masing dan semakin jauh dari Tuhan.

Sebagaimana dengan generasi lainnya, ,generasi milenial juga membutuhkan firman Tuhan.
Generasi milenial memiliki keunikan yaitu lahir pada era teknologi digital. Kemudahan
penerimaan informasi saat ini membuat kita rentan mengalami pengalihan perhatian.
Banyaknya informasi bacaan yang terdapat pada gadget membuat alkitab bukanlah hal yang
menarik lagi untuk dibaca. Biarpun begitu, hidup pada zaman industri 4.0 ini memiliki
kelebihan yaitu dapat memiliki wawasan yang luas, multitasking, banyak ide dan kreativitas
bermunculan. Adapun kekurangan dari era ini yaitu terlalu tingginya tingkat kebebasan,
dikarenakan kemudahan mengakses dunia maya. Hal tersebut menyebabkan banyak orang
cenderung meninggalkan firman Tuhan yang sangat bernilai dalam kehidupan.

Jika dikaitkan dengan hidup kekristenan, Iptek juga mempunyai dampak positif dan negatif.
Menurut coursehero8 dalam tulisannya, terdapat dampak positif dan negatif dari
perkembangan IPTEK terhadap kehidupan kekristenan, yaitu :

1) Dampak Positif.
• Jika kita ingin mengabarkan Injil semakin mudah berkat alat telekomunikasi dan
transportasi yang semakin canggih.
• Jika kita ingin memperdalam iman kita semakin mudah dengan perkembangan internet yang
semakin luas.
• Pembuatan peralatan yang berhubungan dengan kebaktian gereja semakin mudah
mendapatkan.
• Pembuatan Alkitab semakin mudah.
• Kebaktian-kebaktian gereja semakin menyenangkan.

2) Dampak Negatif.
• Tuhan tidak lagi jadi prioritas utama.
8
Coursehero.com. Dampak Positif dan Negatif IPTEK. Daikses pada 7 April 2020, dari
https://www.coursehero.com/file/pjf56b/Jika-dikaitkan-dengan-hidup-kekristenan-Iptek-juga-
mempunyai-dampak-positif-dan/
• Mengakibatkan timbulnya sikap tinggi hati.
• Mengakibatkan timbulnya kesenjangan sosial dalam beragama.
• Dapat menimbulkan sikap egois.
• Menimbulkan godaan dunia semakin memikat hati manusia untuk mendapatkanya.

Segala perubahan dan perkembangan yang ada di dunia ini adalah dengan kehendak Tuhan.
Tuhan berkehendak bagi kita di dalam era industri 4.0 ini. Dalam Amsal 1 ayat 5 tertulis:
“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah Ilmu dan baiklah orang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan.” Dari ayat tersebut sudah jelas, sebenarnya bahwa Tuhan
menghendaki kita untuk:
1. Selalu dan terus membuka diri untuk tidak berhenti belajar dan senanantiasa
menegmbangkan diri.
2. Menambah Ilmu pengetahuan.
3. Sebagai orang Kristen dan pemuda gereja untuk menerima segela perkembangan
teknologi, termasuk Industri 4.0 dengan dasar iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan.
Industri 4.0 untuk kemuliaan nama Allah, dalam Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah
menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk
membangun bait Allah. Kemudian Tuhan juga memperlengkapi mereka dengan segala
keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat segala
rancangan tentang bai Allah.Allah memberi rohnya untuk membuat mereka mampu
menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankanNya. (Ayat 31).

Setelah kita mengetahui secara mendalam mengenai alkitab yang telah dibahas sebelumnya,
kini kita dapat mengetahui betapa pentingnya alkitab dalam kehidupan kristiani. Alkitab telah
ada dan digunakan sejak dulu hingga kini. Dengan adanya perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi, atau yang kita sebut masa kini sebagai era industri 4.0, alkitab
tentunya telah memiliki perubahan. Bentuk umum yang tidak asing lagi saat ini adalah
digitalisasi alkitab atau alkitab online yang menggantikan bentuk buku. Lembaga Alkitab
Indonesia juga turut memperbaharui bentuk alkitab digital secara resmi, yang hingga kini
banyak digunakan para umat kristiani.

Menurut situs resmi LAI, alkitab.or.id9, Alkitab Digital LAI yang diluncurkan pada tahun
2017 merupakan pengembangan dari Alkitab Digital Plus yang sebelumnya telah diluncurkan
LAI pada tahun 2014. Alkitab tersebut dilengkapi dengan fitur audio, video, gambar, catatan,
ayat paralel, artikel, catatan kaki, yang semuanya dikemas hanya dalam satu genggaman,
menjadikan aktifitas membaca dan menggali Alkitab semakin mengasyikan. Alkitab tersebut
dilengkapi konten Alkitab dalam Bahasa Indonesia, Inggris maupun daerah seperti bahasa
Bali, Toraja, Karo, dan banyak lagi bahasa daerah lainnya yang terdapat di Indonesia.
Alkitab elektronik merupakan proses hasil berpikir manusia untuk memenuhi kebutuhan
praktis manusia. Hal ini adalah revolusi terhadap alkitab. LAI menerbitkan alkitab elektronik
9
Satuharapan.com. Alkitab Digital LAI. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/alkitab-digital-lai-solusi-bagi-hambatan-geografis
agar bisa dikonsumsi masyarakat. Untuk memudahkan pelayanan karena di setiap alkitab
berisi firman Allah.

3.2 Perbandingan Alkitab Buku dan Digital

Alkitab digital dan alkitab fisik adalah dua hal bebeda meskipun memiliki isi yang sama.
Alkitab fisik yang lebih umum dan lebih dulu digunakan. Alkitab elektronik digunakan untui
menjadi pelengkap, bukan menjadi pengganti sepenuhnya. Alkitab fisik berbentuk lebih
simbolik dan bersifat tunggal sebagai kitab suci. Berbeda dengan smartphone yang di
dalamnya terdapat banyak aplikasi lain selain alkitab.

Meskipun telah adanya inovasi alkitab online namun banyak orang tetap menggunakan
alkitab buku. Penggunaan keduanya disesuaikan dengan kebutuhan. Kedua bentuk alkitab
tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing sehingga dapat saling
melengkapi agar dapat memudahkan para pembaca. Menurut lasealwin (2018) 10 dalam
tulisannya, terdapat kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alkitab digital bila
dibandingkan dengan buku alkitab, yaitu :

1. Alkitab digital dapat di buka dengan cepat memberikan akses pribadi kepada siapa
pun.
Budaya serba cepat telah menjalar kemana-mana termasuk dalam hal kepemilikan Kitab.
Anda tidak perlu waktu yang lama ketika seorang hamba Tuhan hendak mengarahkan untuk
membuka bagian-bagian tertentu dalam Kitab Suci. Mungkin bagi mereka yang sudah
terbiasa akan menyelesaikannya dalam hitungan detik.

2. Alkitab digital sangat mudah dibawa kapanpun, dimanapun dan apapun aktivitas kita.
Anda dapat membawanya dalam saku, yang tentunya sangat berguna ketika bepergian. Kami
lebih melihat ini dalam aspek yang mengutamakan kepraktisan dalam hal penggunaan.
Lagian sebuah buku Kitab Suci bisa saja lebih berat dibandingkan dari ukuran dan bentuk
smartphone yang lebih kecil dan ringan.

3. Lebih murah mengunduh daripada membeli sebuah Alkitab fisik, bahkan sering kali
gratis.
Tentu saja harga sebuah Alkitab di sini lebih murah di bandingkan dengan harga smartphone/
tablet/ laptop tersebut. Jika anda sudah membeli barang elektronik yang berkelas dan mahal
ini maka secara otomatis Kitab Suci orang Kristen ada di dalamnya dan gratis lagi.

10
Lesealwin (2018). Manfaat dan Dampak Negatif Alkitab Digital. Diakses pada 8 April 2020, dari,
https://lasealwin.wordpress.com/2018/03/16/10-manfaat-dampak-negatif-alkitab-digital-untung-rugi-
alkitab-elektronik-di-smartphone-laptop-pc/
4. Alkitab digital dapat dibaca dalam kegelapan.
Apa ada orang yang sering membaca firman di dalam kegelapan? Jika anda pernah
melakukannya maka versi digital ini bisa diandalkan di dalam kegelapan. Kami sendiri tidak
membacanya lewat LCD di dalam kegelapan. Malah lebih memilih untuk membaca hardbook
Alkitab di dalam kegelapan sembari menghidupkan fasilitas senter pada handpone/
smartphone yang dimiliki.

5. Lebih mudah saat menulis konten digital.


Apakah anda seorang operator LCD dalam sebuah kebaktian? Kitab Suci digital ini jelas
membantu para operator LCD untuk mengkopi pastekan firman yang hendak di baca
sehingga bisa langsung ditampilkan lewat proyektor.

6. Lebih mudah saat mencari kata per kata atau kalimat.


Pernahkah anda mengingat sebuah ayat di dalam Alkitab tetapi lupa, di kitab mana hal
tersebut tertulis? Kami sering sekali mengalami hal ini. Jadi cara praktisnya untuk
menemukan posisinya adalah dengan mencari kata/ kalimat tersebut di seluruh Alkitab yang
dilakukan secara otomatis oleh mesin. Saat anda mengalami masalah lupa seperti yang kami
alami maka tulisan digital ini bisa membantu.

7. Ada beberapa fitur pilihan.


Harus kami akui memang bahwa ada beberapa fitur pilihan yang ditampilkan dalam versi
elektronik 2.0. Diantaranya adalah kumpulan perumpamaan Tuhan Yesus Kristus selama di
bumi, kumpulan penggenapan dari nubuatan yang ada di Perjanjian Lama yang digenapi di
Perjanjian Baru dan lain sebagainya. Silahkan unduh sendiri Alkitab Elektronik 2.0 dari
nikmati beberapa fitur spesial yang diberikannya.

Para pengguna alkitab online juga seringkali tetap menggunakan buku alkitab pada saat saat
tertentu, sehingga merasakan manfaat buku alkitab yang tidak ditemui saat memakai versi
digital. Selain beberapa kelebihan alkitab digital yang disebutkan di atas, alkitab digital juga
memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan buku alkitab, yaitu :

1. Memiliki susunan yang tidak teratur.


Memang dari soal kecepatan dan kepraktisan yang satu ini tidak dapat diimbangi dengan
yang versi cetak. Tetapi, coba amati lagi baik-baik susunan kata di dalamnya, terkesan
semuanya dipisah-pisah, tidak ada rata kanan-kiri dan membuat mata tidak tenang saat
membacanya.

2. Berbalik menjadi penggoda mengacau fokus seseorang saat ibadah.


Beberapa orang Kristen telah mendapati bahwa remaja begitu mudah terganggu ketika
perangkat mereka menyala, tergoda untuk memainkan berbagai aplikasi dan tidak fokus pada
firman Tuhan.
3. Berefek ganda mengganggu orang lain disekitarnya.
Seorang remaja yang terganggu karena melihat aplikasi lain kemudian juga akan
menciptakan gangguan bagi para pemuda di sekitarnya. Hal tersebut dapat menghilangkan
fokus saat mendengarkan atau membaca firman.

4. Membuat mata sakit bila terlalu lama dibaca.


Ini salah satu dampak negatif menggunakan versi elektronik. Mata menjadi mudah berair dan
terasa perih ketika kita membacanya lama. Oleh karena itu, versi cetak adalah pilihan terbaik
untuk mempelajari firman secara terus-menerus. Pembelajaran dengan menggunakan versi
cetak ini dapat dilakukan selama beberapa jam sesuai dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya.

5. Terbiasa untuk malas.


Dengan praktisnya membawa satu perangkat saja yang di dalamnya sudah mencakup buku
alkitab maka kita menjadi terbiasa malas membawa fisik buku alkitab karena tidak praktis
dan menambah beban berat.

Tidak berbeda jauh dengan Lesealwin, John Piper (2014) 11 juga menulis dalam artikelnya
mengenai mengenai kelebihan dan kekurangan bila membaca alkitab secara digital. Alkitab
digital dapat selalu bersama kita, karena dia terdapat dalam smartphone yang selalu kita
bawa. Dengan begitu, mudah bagi kita untuk membaca dimanapun dan kemanapun kita pergi.
Alkitab juga dapat langsung kita akses saat kita perlukan, di dalam situasi apapun. Selain itu,
kita juga dimudahkan dengan adanya berbagai versi dari aplikasi alkitab. Banyak inovasi
baru seperti pengingat agar kita membaca alkitab, renungan harian, lagu dan audio kidung
jemaat, dan lainnya. Hal tersebut mempermudah kita dalam mengakses, sehingga kita bisa
disiplin dalam membaca alkitab dengan nyaman.

Namun tidak hanya kelebihan, alkitab digital juga memiliki kekurangan yaitu sulit ditandai,
digaris bawahi, diberi catatan, secara lebih permanen dan aman. Kalaupun terdapat fitur
untuk menandai dan membuat catatan, hal tersebut dapat hilang jika terjadi sesuatu terhadap
aplikasi atau handphone kita, berbeda dengan alkitab yang dikarenakan berupa wujud asli
dan tertulis, maka kecil kemungkinan untuk hilang dengan cepat. Kekurangan yang kedua
yaitu dapat menjadi gangguan atau pengalih perhatian. Hal tersebut dikarenakan fitur yang
terdapat di Handphone kita bukan hanya alkitab, melainkan aplikasi lain. Kita dapat dengan
mudah membuka aplikasi lain karena berada di perangkat yang sama, bila muncul
pemberitahuan atau notifikasi baru saat kita sedang membaca, hal tersebut akan merusak
konsentrasi kita.

11
John Piper (2014). Digital or paper bible for devotions. Diakses pada 13 April 2020, dari,
https://www.desiringgod.org/interviews/digital-or-paper-bible-for-devotions
Dari beberapa kelebihan dan kekurangan yang telah disebutkan di atas, alkitab buku dan
alkitab digital dapat saling melengkapi dan dapat bergantian digunakan tergantung dengan
kebutuhan. Namun apakah kemunculan alkitab digital telah mengubah orientasi alkitab
berdasarakan fungsinya? tentu saja tidak melainkan mempermudah kita. Orientasi alkitab
dapat berubah dalam bagaimana kita memperlakukan dan menggunakan alkitab. Kita dapat
memilih untuk tetap fokus membaca alkitab atau mudah terganggu dengan adanya informasi
lain dalam smartphone yang kita miliki. Orientasi yang berubah dalam industri 4.0 ini adalah
bukan lagi menjadi prioritas utama. Kita cenderung mengabaikan alkitab yang kita miliki
padahal sangat dekat dengan kita, yaitu pada ponsel masing-masing.

Denagn demikian alkitab digital dan alkitab fisik harus sejalan dan saling melengkapi, serta
tidak mengganggu jalannya ritual ibadah. Pada dasarnya alkitab yang sejati bukan berupa
buku fisik atau aplikasi digital semata melainkan fitrman Tuhan yang tertulis di hati dan
pikiran kita, yang dengan tuntunan roh kudus memampukan kita untuk mengasihi Allah dan
sesama manusia.

3.3 Sikap Sebagai Umat Kristiani

Berdasarkan dampak dari perkembangan teknologi yang dipaparkan sebelumnya. Kita perlu
mengambil sikap yang benar sebagai umat kristen. Dilansir dari coursehero 12, sikap dalam
menghadapi perkembangan IPTEK yaitu tertulis dalam Amsal 1:5 :“Baiklah orang bijak
mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan.”Dari ayat di atas, jelas bahwa Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk
senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari
suatu bahan pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan
pengertian yang kita dapat haruslah dimanfaatkan

Revolusi industri yang menyebabkan munculnya digitalisasi alkitab tidak dapat lagi kita
hindari. Oleh karena itu, kemunculan dari inovasi tersebut bukan untuk kita hindari ataupun
dilawan, melainkan kita kelola dengan bijaksana dan disiplin. Kita tetap harus mengutamakan
keimanan kita dalam hubungan pribadi dengan Tuhan. Terdapatnya fitur alkitab dalam ponsel
yang kita miliki haruslah digunakan untuk memperdalam kita, mengubah kita, memperbaiki
hidup kita, dan menjadi pengingat kita sehari-hari. Hal tersebut dapat terwujud bila kita
disiplin secara rohani.

12
Coursehero. Sikap Menghadapi perkembangan iptek. Diakses pada 7 April 2020, dari
.https://www.coursehero.com/file/pjf56b/Jika-dikaitkan-dengan-hidup-kekristenan-Iptek-juga-
mempunyai-dampak-positif-dan/
Dilansir dari reformed.sabda13 dijelaskan apa perbedaan antara rutinitas dan disiplin.
Rutinitas tidak membutuhkan usaha yang besar serta tidak membutuhkan perencanaan
kedepan, sedangkan disiplin dilakukan dengan tujuan agar terjadi perubahan. Disiplin adalah
setiap aktivitas yang ada di bawah kuasa kita untuk melakukan apa yang tidak dapat kikta
lakukan tanpa “usaha terarah”, misalnya untuk menunkan berat badan, dan lainnya.

Allah menganugerahkan kita kedisiplinan untuk menolong kita dalma keehidupan. Setiap
kegiatan rohani seperti membaca firman Tuhan, memberi persembahan, berpuasa, adalah
agar kita semakin dekat dengan Tuhan. Bila kita disimplin dalam iman maka kita telah
melakukan pembaharuan diri di dalam iman. Banyak orang pada zaman modern ini tidak
sungguh-sungguh dalam menjalankan disiplin iman. Dalam hal ini, kedisiplinan rohani
tersebut berubah menjadi rutinitas. Hal tersebut membuat kita tidak lagi banyak
mengeluarkan usaha dan seakan-akan tanpa tujuan, sehingga sebagai umat Tuhan kita tidak
menghasilkan buah yang baik dalam kehidupan. Bila dikaitkan dengan kebijaksanaan dalam
menggunakan teknologi, yang didalamnya termasuk alkitab digital, kita harus menanamkan
dalam bahwa membaca firman Tuhan bukanlah hanya rutinitas, namun kedisiplinan. Dengan
begitu, kita akan lebih fokus saat membaca alkitab baik buku maupun digital. Hal tersebut
dikarenakan apa yang kita lakukan memiliki tujuan, yaitu mencapai kedekatan dengan Tuhan,
dan demi memperdalam iman kita.

Dilansir dari warungsatekamu.com(2017)14 terdapat ada tiga manfaat apabila kita disiplin
dalam iman, yatiu :

1. Semakin mengenal Tuhan (Filipi 3:10)

Hal paling penting dalam kehidupan ini adalah mengenal siapa yang menjadi Tuhan kita. Kita
tidak mungkin bisa mengenal Tuhan jika kita tidak mau membaca firman-Nya. Kita tidak
mungkin bisa mendengar suara-Nya jika kita tidak mau berdoa kepada-Nya. Membaca
Firman Tuhan, berdoa, mengikuti persekutuan, dan juga berpuasa adalah disiplin rohani yang
bisa kita lakukan untuk semakin mengenal Tuhan.

Alkitab mengatakan kalau roh memang penurut tetapi daging lemah. Saat kita mulai ingin
melanggar komitmen disiplin rohani, kita perlu berdoa memohon kekuatan dari Tuhan. Roh
Kudus memberi semangat dan dorongan untuk terus berdisiplin rohani. Jika sampai hari ini
kita masih tetap setiap membaca firman-Nya, itu semata-mata bukan karena usaha kita saja,
tetapi karya Roh Kudus yang memampukan kita.

13
Reformed.sabda. Disiplin atau rutinitas? Diakses pada 13 April 2020, dari
https://m.reformed.sabda.org/node/59
14
Warungsatekamu.com(2017) . 3 mantaat melakukan disiplin rohani. Diakses pada 14 April 2020,
dari https://www.warungsatekamu.org/2017/01/tiga-manfaat-melakukan-disiplin-rohani/
2. Semakin merasakan penyertaan Tuhan (Mazmur 23:1)

Firman Tuhan yang kita bbaca setiap hari membuat kita bersyukur dan kagum atas setiap
karya yang Tuhan perbuat bagi kita. Firman Tuhan mengatakan kalau kita harus
mencukupkan diri dengan apa yang ada (Ibrani 13:5). Segala yang terjadi dalam hidup adalah
dengan kehendak Tuhan.

3. Semakin menikmati kasih Tuhan (Mazmur 34:9-10)

Disiplin rohani membawa kita pada suatu hubungan yang dekat pada Tuhan. Daud yang
begitu dekat dengan Tuhan hingga ia menulis, “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan
itu!” (Mazmur 34:9). Tuhan mendengar doa doa kita, menuntun langkah kita, dan memberi
kita pertolongan. Lewat setiap doa, saat teduh dan puji-pujian yang kita naikkan kita boleh
merasakan nikmatnya berada di hadirat Tuhan.

Biarpun kita hidup di era digital kita juga tetap harus memancarkan dan meneladani kristus
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus dapat membawa terang kepada orang-orang
disekitar kita, bahkan dengan menggunakan teknologi dalam komunikasi jarak jauh. Dilansir
dari tjc.org kita perlu menerapkan tiga hal yaitu, kasih, membawa damai, dan kudus. Dengan
kasih Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk memperhatikan orang lain di sekitar kita. Selain
itu persebaran informasi yang pesat dan sangat bebas harus tetap kita hadapi dengan damai.
Kita tidak boleh terpicu dengan adanya dampak negatif seperti kebencian yang ada di
internet. Kita juga harus hidup kudus dengan memproteksi diri kita dari hal hal negatif yang
terdapat di dunia maya. Dengan begitu sebagai umat kristen kita dapat menggunakan
kemajuan teknologi secara bijak dan terhindar dari dampak buruk perkembangan terknologi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, kita telah memahami bahwa alkitab memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan orang kristen. Alkitab menjadi pengajar, mengingatkan kita akan kesalahan,
memperbaiki kelakukan kita, dan mendidik kita menjadi orang yang benar. Dalam
perkembangan industri 4.0 ini kita diperlihatakan dengan inovasi alkitab baru secara digital
yang dapat memudahkan kita untuk membaca firman Tuhan dimanapun dan kapanpun. Cara
pandang kita terhadap alkitab pun tidak boleh berubah. Kita harus tetap memperlakukan
alkitab sebagaimana fungsi sesungguhnya yaitu mendekatkan hubungan kita dengan Allah.
Kita juga tidak boleh melupakan alkitab di zaman yang semakin canggih ini. Banyaknya
informasi di dunia maya saat ini tidak boleh menjauhkan kita dari firman Tuhan. Alkitab
digital yang muncul, diciptakan untuk mempermudah dan mendekatkan kita dengan alkitab.
Mempercepat kita mengakses alkitab agar tidak dikalahkan dan tertutup oleh teknologi
komunikasi dan informasi lainnya. Untuk dapat menggunakan teknologi dengan bijak (dalam
hal ini membaca alkitab digital), kita perlu disiplin iman. Kita harus melaksanakan ibadah
kita termasuk membaca firman Tuhan bukan hanya sebagai rutinitas namun sebagai
kedisiplinan. Dengan demikian kita dapat memperdalam hubungan dengan Allah dan
mendeasakan iman kita dengan menyadari bahwa membaca firman Tuhan adalah sebuah
kebutuhan.

4.2 Saran

Menurut pendapat penulis, orientasi alkitab pada industri 4.0 ini tetap memiliki makna dan
fungsi yang sama dengan buku alkitab. Alkitab bersifat kudus dan tidak boleh kita abaikan
ataupun remehkan. Adanya perubahan wujud dari alkitab bukanlah merupakan hal yang
salah. Hal tersebut diciptakan untuk mempermudah kita dan seharusnya kita dapat lebih
banyak bersekutu dengan Allah. Inovasi apapun yang muncul kedepannya tidak akan
membawa dampak negatif pada kita apabila kita memiliki prinsip dan karakter di dalam diri.
Maka dari itu, Industri 4.0 ini harusnya tidak mengubah persepsi dan kualitas keimanan kita
termasuk diantaranya kebiasaan membaca alkitab.

Penulis berharap para pembaca dapat lebih sadar apakah yang selama ini kita sudah
mempergunakan alkitab kita sebaik mungkin. Kita perlu berhati-hati jangan sampai kemajuan
zaman menjauhkan kita dari Tuhan. Maka dari itu, orientasi alkitab pada zaman ini akan tetap
menghasilkan buah guna membawa hidup kita ke arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.org (2019). Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alkitab
Harlin Parlindungan (2011). Manfaat Alkitab dalam Kehidupan. Diakses pada 7 April 2020,
dari http://harlinparlindungan.blogspot.com/2011/10/manfaat-alkitab-dalam-kehidupan.html

Seword.com. Pandangan Mengenai Kitab Suci Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari
https://seword.com/pendidikan/pandangan-reformed-mengenai-kitab-suci-alkitab-adalah-
firman-tuhan-rkww9ZTif

Jw.org. Pendapat Tentang Alkitab. Diakses pada 7 April 2020, dari


https://www.jw.org/id/perpustakaan/buku/risalah-pendapat-tentang-alkitab/pendapat-tentang-
alkitab/

Harlin Parlindungan (2011). Manfaat Alkitab dalamKehidupan. Diakses pada 7 April 2020,
dari http://harlinparlindungan.blogspot.com/2011/10/manfaat-alkitab-dalam-kehidupan.html

JD Noval (2018). Dampak Revolusi Industri. Diakses pada 7 April 2020, dari
http://jdnoval.blogspot.com/2018/05/dampak-revolusi-industri-40-dalam.html

Sabda.org. Menenangkan Jiwa. Diakses pada 7 April 2020, dari


http://lead.sabda.org/files/memenangkan_jiwa.htm

Coursehero.com. Dampak Positif dan Negatif IPTEK. Daikses pada 7 April 2020, dari
https://www.coursehero.com/file/pjf56b/Jika-dikaitkan-dengan-hidup-kekristenan-Iptek-juga-
mempunyai-dampak-positif-dan/

Satuharapan.com. Alkitab Digital LAI. Diakses pada 7 April 2020, dari


http://www.satuharapan.com/read-detail/read/alkitab-digital-lai-solusi-bagi-hambatan-
geografis

Lesealwin (2018). Manfaat dan Dampak Negatif Alkitab Digital. Diakses pada 8 April 2020,
dari, https://lasealwin.wordpress.com/2018/03/16/10-manfaat-dampak-negatif-alkitab-digital-
untung-rugi-alkitab-elektronik-di-smartphone-laptop-pc/

John Piper (2014). Digital or paper bible for devotions. Diakses pada 13 April 2020, dari,
https://www.desiringgod.org/interviews/digital-or-paper-bible-for-devotions

Coursehero. Sikap Menghadapi perkembangan iptek. Diakses pada 7 April 2020,


dari .https://www.coursehero.com/file/pjf56b/Jika-dikaitkan-dengan-hidup-kekristenan-Iptek-
juga-mempunyai-dampak-positif-dan/

Reformed.sabda. Disiplin atau rutinitas? Diakses pada 13 April 2020, dari


https://m.reformed.sabda.org/node/59

Warungsatekamu.com(2017) . 3 mantaat melakukan disiplin rohani. Diakses pada 14 April


2020, dari https://www.warungsatekamu.org/2017/01/tiga-manfaat-melakukan-disiplin-
rohani/

Anda mungkin juga menyukai