Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEOLOGI YAKOBUS

KELOMPOK 4 :

JESSINDA BULANGKASE

VERONIKA LARENGKENG

MITA MANALANGKUBA

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga kami dari
kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah Teologi PB dengan judul materi Teologis
Yakobus.

Kami mengucapkan terimakasih untuk narasumber serta buku-buku yang juga


membantu dalam menyusun makalah ini. kami berharap makalah ini bisa bermanfaat
untuk penulis pada khususnya para pembaca. walaupun demikian, kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata dari kami
berharap semoga makalah mata kuliah metodologi penelitian ini bisa memberi ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada parah
pembaca yang sudah membaca makalah ini hingga akhir. Tuhan yesus memberkati kita
semua.

Manado, 11 April 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. iii

BAB 1

PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 4

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................................. 4
BAB 2

PEMBAHASAN........................................................................................................................................... 5

A. AJARAN TENTANG ALLAH.................................................................................................


B. KRISTOLOGI.............................................................................................................................
C. ROH KUDUS.............................................................................................................................
D. GEREJA......................................................................................................................................
E. DOSA...........................................................................................................................................
F. PENGHUKUMAN....................................................................................................................
G. SEOTROLOGI...........................................................................................................................
H. ESKATOLOGI...........................................................................................................................
BAB 3

PENUTUP..................................................................................................................................................... 12

KESIMPULAN............................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Surat ini tergolong “surat-surat umum” karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu
sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam “kepada kedua belas suku di
perantauan” (Yak 1:1), dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (Yak 2:19,21) menunjukkan bahwa
surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina.
Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem
dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan (Kis 8:1) sejauh Fenisia, Siprus,
Antiokhia dan lebih jauh lagi (Kis 11:19). Terkenalnya pengarang ditunjukkan oleh cara ia
menyebut dirinya, yaitu hanya “Yakobus” (Yak 1:1). Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin
gereja di Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam
sidang di Yerusalem (Kis 15:13-21) dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB
(mis. Kis 12:17; Kis 21:18; Gal 1:19; Gal 2:9,12; 1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa yang
diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat ini pada
dasawarsa 40-an. Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini ditunjukkan oleh berbagai
faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan istilah Yunani synagoge untuk
menunjuk tempat pertemuan orang Kristen (Yak 2:2). Menurut keterangan sejarawan Yahudi,
Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid di Yerusalem tahun 62 M.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Ajaran ke Allahan Menurut Kitab Yakobus?
2. Bagaimana Kristologi Menurut Kitab Yakobus?
3. Bagaimana Roh Kudus Menurut Kitab Yakobus?
4. Apa yang dimaksud dengan Gereja Menurut Kitab Yakobus?
5. Apa Arti Dosa Menurut Kitab Yakobus?
6. Bagaimana Mengenai Penghukuman dalam Kitab Yakobus?
7. Apa yang dimaksudkan dengan Seteriologi menurut Dalam Kitab Yakobus?
8. Bagaimana Eksatologi / Ahkir Zaman Menurut Kitab Yakobus?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Memahami dan Mengetahui tentang Ajaran Teolgis, mengenai Ke Allahan,Kritologi,Roh


Kudus,Dosa,Pengampunan , Soteriologi dan Eksatologi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. AJARAN TENTANG KE- ALLAHAN


Dalam surat ini, dengan tegas dinyatakan bahwa Allah itu esa, Makna keesaan Allah
Jelas bahwa keesaan Allah berbeda dari keesaan manusia. Keesaan manusia adalah terbatas.
Jadi tidak mungkin bagi satu orang manusia untuk berada di dua tempat berbeda pada waktu
yang sama. Tetapi Allah dapat berada di takhta-Nya di surga dan, pada saat yang sama, berada
di sini di dunia ini. Hal ini bukanlah hal yang mustahil atau sulit bagi Allah. Dan hal ini juga
tidak berarti bahwa satu bagian dari diri-Nya di sorga sementara bagian lainnya di bumi.
Tetapi berarti bahwa Allah, dalam sepenuh kemuliaan-Nya, dapat berada di tahta-Nya di surga
dan pada waktu yang sama berada di sini di dunia ini. `

Allah juga dituliskan sebagai Bapa segala terang (Yakobus 1:17). Gambaran ini
sebetulnya merujuk pada cerita penciptaan ketika Allah mengatakan jadilah terang (Kej
1:3). Namun, yang terpenting dalam hal ini adalah firman kebenaran yang dihubungkan
dengan penciptaan menjadi salah satu perhatian.Secara implisit, penulis surat Yakobus
berpegang pada keyakinan bahwa manusia diciptakan sebagai gambar Allah, dan sebagai
gambar Allah orang percaya diberi roh yang ditempatkan dalam dirinya (Yak 4:5).[1].

B. KRISTOLOGI
Surat Yakobus termasuk surat umum kepada pada mulanya dialamatkan kepada
sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal, hal ini bisa dilihat dalam “salam
kepada keduabelas suku diperantauan …” (1:1; 2:19-21). Hal ini menunjukkan bahwa surat
ini pada umumnya ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tinggal di luar Yerusalem.
Kemungkinan penerima surat ini termasuk orang-orang yang pertama bertobat di
Yerusalem, setelah Stefanus mati sahid mereka terserak oleh penganiayaan (Kis. 8:1).
Sangat bisa diketahui bahwa dalam Surat Yakobus jarang pembicaraan tentang Kristologi,
karena memang kuatnya tekanan orang Yahudi menekan orang yang percaya Yesus.17
Surat Yakobus memiliki ciri khas yaitu penekanannya yang kuat pada cara hidup yang
benar. Dan fokus maksud Surat Yakobus mau menyatakan bahwa setiap orang percaya
yang tersebar di perantauan harus tetap sukacita dalam mengalami pencobaan, kesusahan,
hukuman karena iman dalam Yesus dan menerima hikmat dari Tuhan dalam menghadapi
ujian hidup dengan iman yang kokoh.
C. ROH KUDUS
D.J. A. Kirk yang dalam artikelnya, “The Meaning of Wisdom in James: Examination
of a Hypothesis” , ia mengatakan kalau Roh Kudus bisa dilihat di dalam konsep hikmat
dari Yakobus Dia Mengatakan juga bahwa Cara Yakobus menggunakan konsep hikmat
adalah “kurang lebih dapat dipertukarkan dengan konsep Roh Kudus yang digunakan
oleh penulis Perjanjian Baru lainnya.” Kirk mengajukan pendapat bahwa konsep hikmat
dalam kitab Yakobus bisa disejajarkan dengan konsep Roh Kudus dalam kitab-kitab
Perjanjian Baru lainnya, bahkan bisa dipertukarkan. Dia membangun teorinya
berdasarkan kaitan yang cukup erat antara konsep hikmat dalam kitab Yakobus dengan
konsep Roh Kudus dalam Perjanjian Baru, terutama dalam Injil Matius dan Lukas, serta
pengajaran Paulus tentang buah roh dalam suratnya kepada jemaat di Galatia. Kalau
begitu, apakah Yakobus sebenarnya sudah mempunyai pemahaman akan Roh Kudus,
tetapi tidak menyebutkannya secara eksplisit? Oleh karena itu, tulisan ini akan
menganalisis apakah Roh Kudus dapat dilihat di dalam konsep hikmat dari Yakobus.
Pertama-tama, penulis akan mengkaji konsep hikmat yang diajarkan di sepanjang surat
ini–apa yang dimaksud Yakobus ketika berbicara tentang hikmat. Lalu penulis
melanjutkan dengan menguraikan keterkaitan konsep hikmat Yakobus dengan literatur
hikmat lainnya serta Alkitab, terutama Perjanjian Baru, dan mengakhiri dengan
memberikan implikasi bagi pembaca masa kini

Hikmat menurut Yakobus pertama-tama bukan merupakan Hasil usaha sendiri,


melainkan merupakan pemberian dari Tuhan. Hikmat di sini bukan berupa pengetahuan
secara intelektual, Melainkan sifat-sifat kebajikan yang etis yang dapat dilihat melalui
Kehidupan sosial dari seorang percaya. Ketika seorang percaya Diberikan hikmat oleh
Tuhan, maka hikmat tersebut akan Termanifestasi dalam kesucian atau kemurnian yang
menjadi dasar dari Karakteristik-karakteristik orang saleh ketika berinteraksi sosial
Dengan sesamanya.Sifat-sifat kebajikan ini merupakan tuntunan dari Roh Kudus Yang
telah dijanjikan oleh Yesus dan terealisasi dalam Kisah Para Rasul 2, pada hari
Pentakosta. Roh Kudus diberikan kepada orang Percaya sebagai penuntun kehidupan.
Ketika seseorang memiliki Roh Kudus dalam hatinya, maka orang tersebut akan berjalan
ke arah Kehidupan yang suci.Yakobus memang tidak menyebutkan tentang Roh Kudus
Secara eksplisit seperti di dalam kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Akan tetapi, bukan
berarti Yakobus tidak memiliki pemahaman akan Roh Kudus. Bukan berarti juga Yakobus
tidak membicarakan tentang Roh Kudus di sepanjang kitabnya. Dalam pengajarannya
tentang.
D.GEREJA
Satu-satunya pembicaraan Yakobus tentang gereja yaitu dalam keterangannya
terhadap masalah negatif, perihal menyembuhkan penyakit. Kemudian masalah membawa
balik seorang saudara yang telah menyimpang dari kebenaran juga adalah suatu hal yang
berkaitan dengan hidup gereja. Karena itu, apa yang dikatakan oleh Yakobus mengenai
gereja, melibatkan hal-hal negatif seperti berdoa untuk orang sakit dan memulihkan orang-
orang yang telah undur.Konsepsi Yakobus dipenuhi dengan hal-hal agama Yahudi dan tidak
begitu banyak dengan hal-hal mengenai gereja. Berkebalikan dengan Yakobus, Paulus
diresapi, dijenuhi, dan dipenuhi dengan hal-hal gereja. Berulang-ulang dalam tulisan-
tulisannya, ia membicarakan gereja. Dalam Surat Kirimannya Paulus menulis mengenai
Kristus, Roh itu, hayat, dan gereja secara mendalam. Tetapi dalam Surat Yakobus ini hanya
sedikit pembicaran tentang Kristus, Roh itu, hayat, ataupun gereja. Walaupun kita
mengapresiasi penekanan Yakobus terhadap praktik kristiani yang sempurna, kita perlu
maju lagi dengan pertolongan ministri Paulus mengenai ekonomi Allah untuk melihat
bahwa gereja dibangun dengan kekayaan-kekayaan Kristus yang almuhit.

Surat Yakobus adalah kitab keputusan yang bijaksana, kitab ini termasuk dalam
tradisi panjang karya tulis orang Yahudi yang disebut Yesus juga menjadi bagian
perumpamaan Hikmat. Lewat Tentang Petunjuk-petunjuk yang Diberikannya Untuk
Menolong pembaca Mengambil keputusan- “literatur hikmat.” Tuhan Dari tradisi tersebut
lewat Beragam ungkapan dan Digunakan-Nya. Yang Di Sepanjang Sejarah Gereja, Kitab
Yakobus Sering Dianggap Tidak Sepenting Karya Teologi Dari Rasul Paulus Dan Kita
Yohanes.singkat,Yakobus cukup dengan carapenyampaian yang cerdik dan penuh
kepekaan. Mungkin isinya tidak terlalu banyak diingat orang. karena inti persoalan
yang disampaikannya-memiliki hikmat yang penuh pertimbangan-hanya dialami ketika
diterapkan dengan sabar dalam hidup kita. Namun demikian, kitab Yakobus mempunyai
peran yang sangat penting dalam melengkapi Perjanjian Baru.

E. DOSA
Kata dosa jika dilihat dari bahasa aslinya terdapat 12 kata yang menunjuk istilah
dosa dalam perjanjian baru diantaranya yaitu Kakos, Poneros, Asebes, Enekhos, Hamartia,
Adikia, Anomos, Parabetes, Agnoein, Planao, Paraptoma, Hipokrisis. Kata yang digunakan
Yakobus dalam menjelaskan dosa adalah kata Hamartia yang memiliki arti meleset dari
sasaran (Yak 1:15, Yak 2:8-9).6 Yakobus menjelaskan bahwa perbuatan-perbuatan yang
dilakukan penerima surat Yakobus tidak tepat sasaran sehingga meleset dari maksud Allah
dan menimbulkan dosa. Contohnya adalah keinginan, tidak semua keinginan
mendatangkan dosa namun keinginan yang diseret oleh si jahat akan mendatangkan dosa.
Yakobus juga menggunakan kata Parabetes dalam menjelaskan kata dosa yang artinya
dalah suatu pelanggaran pada standart Allah (Yak 2:9,11).7
` Yakobus pada saat itu sedang menghadapi orang-orang Kristen tertentu yang
berpegang teguh bahwa yang penting hanyalah percaya, mereka mengatakan bahwa
selama mereka memiliki iman, tidaklah menjadi masalah bagaimana cara mereka hidup.8
Yakobus mengajarkan bahwa sekalipun orang Kristen sudah dimerdekakan dari dosa oleh
iman kepada Kristus, namun hal itu tidak berarti bahwa ia bebas untuk hidup di dalam
dosa. Dia harus menunjukkan imannya sebagai bukti dari kehidupan Kristen yang
bertanggungjawab.9 Dosa digambarkan sebagai pelanggaran (Yak 2:9,ll); pengabaian (Yak
2:l0), hal tidak berbuat baik (Yak 4:l7). Cara-cara manusia dapat berbuat dosa dengan
pikirannya dan hatinya (Yak 4:8), dengan perkataannya (Yak: 3:l), dengan hal-hal yang
dilalaikannya (Yak 4:l7). Dosa tertentu dalam kelompok yang menerima surat Yakobus
yaitu dosa sikap memihak (Yak 2:l-3), dosa-dosa berhubungan dengan lidah (Yak3:l-l2;
5:l2), pertengkaran (Yak 4:l-3, ll-l2) dan persahabatan dengan dunia(Yak 4:4,5).10 Banyak
contoh yang Yakobus tuliskan tentang betapa rentannya manusia untuk melakukan dosa.
Setiap diri kita memang memiliki natur dosa namun orang percaya perlu berjuang
melawan keinginan daging dan belajar untuk tetap berjalan dengan standart Allah.
Yakobus ingin setiap orang percaya saling menyelamatkan (mengingatkan, menegur)
saudara seimannya untuk tidak melakukan dosa karena upah dosa ialah maut. (Yak5:20).

F. PENGHUKUMAN
Yakobus mati syahid dibunuh dengan pedang. Yakobus menulis kitab ini untuk
ditunjukkan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang berdiaspora di seluruh wilayah
pemerintahan Roma. Yakobus menulis kitab ini untuk menguatkan iman dan memberi
nasehat praktis di masa menghadapi pencobaan dan penganiayaan. Keadaan pembaca pada
saat itu adalah mereka sedang mengalami berbagaibagai pencobaan (Yak 1:2-4),
penderitaan (Yak 5:7-11), kurang hikmat (Yak 1:5) dan kurang iman (Yak 1:6).Di dalam
Yak 5: 15, Yakobus mengajarkan kepada para pembaca untuk memiliki iman saat berdoa.
“Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan
membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni”. Di
dalam Yak 5:16b, “doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya”. Yang ditekankan adalah orang yang benar (a righteous man), Orang benar yang
dimaksud di ayat ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: benar mematuhi hukum ilahi,
menaati perintah Tuhan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang benar
yang mematuhi hukum ilahi dan mentaati perintah Tuhan ketika berdoa dengan iman
(keyakinan dan kepercayaan) maka akan memiliki kuasa yang besar.
Jadi dalam kitab Yakobus menjelaskan mujizat akan terjadi ketika seseorang memiliki
iman yang penuh dan hidup benar.Yakobus mengajarkan kita bahwa Hukum Allah menjadi
tolok ukur Bagi seluruh perbuatan kita. Jika kita bertekun di dalam ‘Hukum Yang
Memerdekakan’ dan melakukannya, maka kita akan berbahagia Oleh perbuatan kita (1:25).
Dalam menjalankan Hukum Allah, kita Harus menjalankannya secara keseluruhan. Jika kita
mengaku Mengasihi sesama namun kita pilih-pilih kasih, kita bersalah dan Menjadi
pelanggar hukum. Barangsiapa mengabaikan salah satu Hukum, ia bersalah terhadap
seluruhnya (2:8-11). Karena kita Semua akan memberikan pertanggungan jawab, kita
harus selalu Berkata dan berlaku seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh Hukum
Allah (2:12). Jika kita menaati hukum-Nya dengan berbelas Kasih kepada orang lain, maka
kita pun akan mendapatkan belas Kasihan saat kita dihakimi (2:13).Yakobus juga
mengingatkan kita untuk tidak menghakimi saudara-Saudara kita karena dengan berbuat
demikian kita menghakimi Hukum (4:11). Daripada menghakimi, lebih baik kita
membiarkan Allah, yang menetapkan Hukum-Nya, menjadi Hakim (4:12)

G. SEOTOROLOGI
Kehidupan percaya harus bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, artinya kita
mesti hidup oleh iman. Iman itu dinyatakan melalui perbuatan. Jadi Iman dan Perbuatan itu
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, melainkan saling melengkapi.
Relasi antara iman dan perbuatan baik merupakan suatu hal yang dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan. Iman yang tanpa perbuatan adalah mati, sedangkan perbuatan
yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Iman dan Perbuatan kedua-duanya tak dapat
dipisahkan dan sangatlah erat hubungannya dengan Penyelamatan, Pembenaran dan
Pengudusun. Melalui iman dan perbuatan kita diselamatkan, dibenarkan dan
dikuduskan.Keselamatan adalah anugerah Allah dan Manusia hanya dapat menerima
keselamatan dari Allah hanya melalui iman, bukan karena perbuatan. Setelah menerima
keselamatan dengan cara demikian, manusia harus mengerjakan keselamatan itu di dalam
kehidupan melalui perbuatan-perbuatan yang manusia lakukan dan kerjakan. Jika manusia
tidak aktif mengerjakan keselamatan dengan cara demikian sesudah ia menjadi percaya, itu
menunjukkan bahwa iman yang diakuinya dengan mulat itu adalah immun yang mati. Itu
tandanya bahwa ia belum sungguh-sungguh mengalami keselamatan. Manusia tidak
diselamatkan karena perbuatan. Tetapi perbuatan-perbuatan.Merupakan tanda apakah
imun itu benar-benar hidup, sekaligus perbuatan-perbuatan itulah yang akan
meningkatkan kadar iman orang percaya. Perbuatan bukan sesuatu yang ditambahkan
pada iman keduanya harus ada bersama-sama. Yakobus tidak bermaksud untuk
membedakan antara iman dan perbuatan; yang dibedakan adalah antara iman yang
disertai perbuatan dan iman yang tidak disertai perbuatan. Bagi Yakobus iman harus
disertai oleh perbuatan. Yang satu tidak dapat ada tanpa yang lain, sebab iman yang tanpa
perbuatan adalah mati.

H. ESKATOLOGI

Eskatologi menjadi tema teologi dalam kitab ini, walaupun Kadangkala tertulis
secara implisit dalam ayat-ayatnya. Yakobus Berbicara mengenai orang percaya yang
akan menerima mahkota Kehidupan jika mereka dapat bertahan dalam pencobaan
(1:12). Penghakiman yang akan datang secara tidak langsung Menyatakan kedatangan
Tuhan (2:12, 3:1). Jika kita merendahkan Diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan
meninggikan kita (4:10). Mengumpulkan harta dipandang sebagai hal yang jahat,
terutama mengingat kita hidup pada hari-hari terakhir (5:3). Yakobus juga
mengajarkan kesabaran karena kedatangan Tuhan sudah dekat (5:7-8). Orang percaya
tidak boleh bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, karena Hakim telah berdiri
di ambang pintu (5:9).

. Surat Yakobus yang sekian lama “diabaikan” oleh para ahli dan orang Kristen
beberapa abad yang lalu ternyata memiliki struktur dan isi yang indah dan tidak boleh
diabaikan. Surat yang bersifat praktis ini, memiliki konsep pemikiran yang dalam yang
disampaikan kepada orang Kristen mula-mula. Setiap nasihat praktis dalam surat ini
dibingkai dalam satu bingkai eskatologis yang membungkus seluruh isi surat. Tidak
hanya itu dalam isi utama juga Yakobus memberikan nuansa eskatologi sebagai
landasan untuk mengerti setiap nasihatnya. surat Yakobus memiliki motif eskatologi
yang harus dijadikan sebagai landasan atau kacamata dalam membaca surat Yakobus.
Pemahaman eskatologi Yakobus yang memiliki kesamaan dengan eskatologi Yahudi
pada umumnya dipakai oleh Yakobus untuk memotivasi para pembacanya supaya
memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Motivasi akan datangnya
Tuhan yang bertindak sebagai hakim menjadi harapan sekaligus peringatan bagi
pembaca surat Yakobus untuk memperhatikan cara hidup mereka. Dengan demikian
penulis ingin menunjukkan bagaimana Yakobus menggunakan pemahaman
eskatologinya sebagai dasar setiap nasihat etisnya untuk memotivasi umat percaya
zaman itu.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Secara implisit, penulis surat Yakobus berpegang pada keyakinan bahwa manusia
diciptakan sebagai gambar Allah, dan sebagai gambar Allah orang percaya diberi roh
yang ditempatkan dalam dirinya (Yak 4:5). Sangat bisa diketahui bahwa dalam Surat
Yakobus jarang pembicaraan tentang Kristologi, karena memang kuatnya tekanan
orang Yahudi menekan orang yang percaya Yesus. Dan fokus maksud Surat Yakobus
mau menyatakan bahwa setiap orang percaya yang tersebar di perantauan harus tetap
Sifat-sifat kebajikan ini merupakan tuntunan dari Roh Kudus Yang telah dijanjikan oleh
Yesus dan terealisasi dalam Kisah Para Rasul 2, pada hari Pentakosta. Ketika
seseorang memiliki Roh Kudus dalam hatinya, maka orang tersebut akan berjalan ke
arah Kehidupan yang suci. Gereja Surat Yakobus adalah kitab keputusan yang
bijaksana, kitab ini termasuk dalam tradisi panjang karya tulis orang Yahudi yang
disebut Yesus juga menjadi bagian perumpamaan Hikmat. Yakobus mengajarkan
bahwa sekalipun orang Kristen sudah dimerdekakan dari dosa oleh iman kepada
Kristus, namun hal itu tidak berarti bahwa ia bebas untuk hidup di dalam dosa. Setiap
diri kita memang memiliki natur dosa namun orang percaya perlu berjuang melawan
keinginan daging dan belajar untuk tetap berjalan dengan standart Allah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang benar yang mematuhi hukum ilahi dan
mentaati perintah Tuhan ketika berdoa dengan iman (keyakinan dan kepercayaan)
maka akan memiliki kuasa yang besar. Jadi dalam kitab Yakobus menjelaskan mujizat
akan terjadi ketika seseorang memiliki iman yang penuh dan hidup benar.

.
Daftar Pustaka

Stefanus Agus Budi Yanto & Paulus Kunto Baskoro_Jurnal Teologi Indonesia_Kajian
Teologis Konsep Hidup Tekun Menurut Surat Yakobus 1:2-8dan Aplikasinya Bagi
Kehidupan Orang Percaya Pada Masa Kini 2021.

Andiane_Articel Ajaran Yakobus tentang Dosa 2017

Herika_Articel TEOLOGI MUJIZAT YAKOBUS 2020

Pdt. Dr Rainer Scheunemann_Book Tafsiran Surat Yakobus Iman dan Perbuatan.

Dessy Handayani_Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Volume 1 & Volume 2 2017.

Jenson, Irving L., James: A Self Study Guide. Chicago: The Moody

Bible Institute, 1971.

The Expositor’s Bible Commentary, vol 12., ed. Frank E. Gæbelein.

Grand Rapids: The Zondervan Corporation, 1981.

The NIV Study Bible, ed. Barker, Kenneth. Grand Rapids,

Michigan: Zondervan Publishing House. 1985.

Anda mungkin juga menyukai