Oleh :
PASCHAL BISSILISIN
2301050043
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,karena hanya berkat dan
pertolongan-Nya ,saya dapat menyusun makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan mahasiswa Kristen Universitas Nusa Cendana. Adapun makalah ini berjudul
“Tuhan Yesus Sebagai Juruselamat Dunia”
Saya menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan,saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini. Terimakasih.
Paschal Bissilisin
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................1
2.1. Yesus..........................................................................................................................2
2.2. Allah Dalam
Kristus....................................................................................................3
2.3. Yesus Adalah Satu-satunya Juruselamat....................................................................4
2.4. Manusia Menurut Perjanjian Lama...........................................................................5
2.5 Wujud Penyelamatan
Allah..........................................................................................5
2.6 Yesus Menurut Kitab
Ibrani.........................................................................................6
2.7 Allah
Tritunggal...................................,.......................................................................7
BAB III. PENUTUP......................................................................................................................8
Kesimpulan.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………….9
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam kitab Kejadian pasal 1, Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan
Allah menjadikan manusia berbeda dengan ciptaan lainnya yang ditempatkan di Taman Eden.
Allah sendiri adalah oknum yang bertanggung jawab penuh atas hidup manusia. Kebenaran ini
diungkap di dalam kitab Kejadian 1 : 26 - 28 tentang gambar dan rupa Allah. Segambar dan
serupa dengan Allah diartikan sederhana. Gambar Allah atas manusia inilah yang memberi nilai
pada manusia.
Setelah manusia di tempatkan di Taman Eden,manusia itu jatuh kedalam dosa.Tetapi
walaupun demikian, manusia tetap sebagai gambar dan rupa Allah. Allah sendirilah yang
menyelamatkan manusia. Anugerah ini hadir secara imanen melalui Yesus Kristus, yaitu Allah
yang telah menjelma menjadi manusia, disalibkan, mati, dikuburkan, dan bangkit pada hari
ketiga, naik ke sorga untuk memberikan keselamatan bagi setiap orang yang dipilih-Nya sejak
semula untuk dijadikan milik-Nya sesuai dengan rencana dan kedaulatan-Nya. Sehingga dengan
keselamatan itu setiap manusia mampu melakukan kehendak Allah dan mengalami perjumpaan
pribadi dengan Tuhan.
Sebagai mahkluk ciptaan Allah yang paling mulia,manusia diposisikan serupa dan
segambar dengan Allah. Jadi kita harus mengakui keselamatan oleh anugerah oleh Yesus Kristus,
kemudian menjadikan berita itu sebagai bagian berita penting agar setiap manusia memiliki
perubahan hidup yang baik sebagai buah pembenaranyang Allah kerjakan (Filipi 2:12 ; Roma
12:2).
1.2. Tujuan
Ada pun tujuan dari makalah ini adalah untuk menjadikan setiap manusia semakin
memahami arti dari serupa dan segambar dengan Allah. Disamping itu agar setiap manusia
semakin mampu mengucap syukur kepada Allah Bapa sebagai penyelamat. Sekalipun manusia
melakukan dosa, Allah tetap mengasihi kita dengan cara menebus dosa kita.
Makalah ini tentu bermanfaat bagi setiap yang membacanya karena pokok orang Kristen
adalah tentang keselamatan. Kelebihan orang Kristen yaitu adanya jaminan keselamatan dalam
Yesus Kristus. Kebenaran ini tertulis dalam nats alkitab Efesus 2:8-9.
1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Yesus
"Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barang siapa percaya kepada-Nya, ia
akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." Kis 10:43. Ketika Petrus
berkhotbah kepada sekelompok orang, dia mengucapkan kata-kata dalam ayat tersebut. Dia
mengingatkan mereka akan semua yang telah dikatakan nabi tentang Yesus dan bagaimana
keselamatan (menjadi benar dihadapan Allah) dapat diterima lewat iman dalam Yesus.Para nabi
Perjanjian Lama hidup dan berbicara ratusan tahun sebelum Yesus lahir. Mereka berbicara
sebagaimana Tuhan mengajar mereka melalui Roh Kudus. Hal-hal yang mereka katakan itu,
benar-benar terjadi seperti yang dikatakan para nabi. Ibrani 1:1-2, yang berbunyi: “Setelah pada
zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan Nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita
dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala
yang ada. Oleh Dia, Allah telah menjadikan alam semesta”. Dave Hagelberg, berpendapat:
Dengan berkata ‘dalam berbagai cara’ penulis surat Ibrani bermaksud menyatakan bahwa dahulu
Firman Allah disampaikan melalui mimpi, penglihatan, beban para nabi, sejarah yang ditulis,
berita dari malaikat dan sebagainya. Tetapi bagaimana jika semuanya ini dibandingkan dengan
pernyataan Tuhan Yesus, Firman Allah yang hidup dan pengajaran-Nya? Memang semua cara
yang digunakan Allah tersebut mulia, namun tidak sebanding dengan pernyataan Allah sendiri,
yaitu Firman yang hidup, Yesus Kristus, Tuhan kita.1
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,
dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya
sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Mikha 5:1. Mikha membicarakan kata-kata ini lebih
dari 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan. Mustahil manusia bisa mempunyai pengetahuan seperti
itu. Dia bisa memiliki pengetahuan ini hanya oleh karena Roh Kudus yang memberitahukannya.
Dalam Yesaya 7:14 menuliskan juga “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan
kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Firman Allah dalam
Kitab Yesaya, selama beberapa ratus tahun tidak digenapi, tetapi dalam kelahiran Yesus, semua
1
2
telah dilaksanakan tepat seperti Allah firmankan lewat nabi Yesaya. Bila kita melihat dalam
perjanjian baru juga, Allah telah memberikan nama Tuhan Yesus sebelum Ia dilahirkan (Luk.
1:31). Masih banyak lagi ayat yang menyatakan siapa Yesus di antaranya ; Matius 8:28-29;
16 :15-17; 27:54; Lukas 1:35; Yoh 5:23 dsb.
Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahwa setiap cara dan strategi Allah berfirman
kepada manusia, Ia selalu mereposisikan diri, itu menunjukkan bahwa Allah berfirman bukan
hanya dari singgasana keIllahian-Nya saja yang jauh di tempat yang maha tinggi. Akan tetapi
Allah juga turun ke bumi, menyatu dengan keberadaan hidup manusia, baik kepada seseorang
sebagai pribadi atau sebagai representasi umat, maupun kepada umat-Nya secara kolektif atau
menyeluruh.
Yesus Kristus adalah Allah sejati, ini dibuktikan dari beberapa gelar yang tertulis dalam
surat Ibrani 1:1-4. Dia Allah yang mahakuasa, mahakekal. Kadang-kadang orang tidak mau
memuliakan Yesus seperti mereka memuliakan Bapa. Mereka membuat lelucon dan berkata,
"Jika Yesus adalah Allah, itu artinya bahwa Allah mati diatas kayu salib." Bagaimana kita
meresponi setiap tingkah mereka tersebut ? Jawabnya adalah dengan “Kasih”. Alkitab ajarkan
kepada kita dalam 2Kor 5:19 "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus." Karena
karya-Nya sebagai penyelamat seisi dunia dari maut akibat dosa merupakan suatu teladan yang
besar, seperti yang tertulis juga dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” maka sudah
sepadannya kita tetap mengasihi mereka.
Yesus sering disebutkan sebagai Anak Allah, Istilah ‘Anak Allah’ memiliki makna
teologis yaitu menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Sebagai Allah sejati tentunya Ia memiliki
sifat-sifat ilahi yang dimiliki oleh Allah Bapa. Sebagai Allah sejati, Ia melakukan pekerjaan
Allah. Karya-karya Yesus adalah karya-karya Allah sendiri. Hanya Yesus yang disebut Allah
3
sebagai Anak-Nya (Ibr. 1:5). Kristus adalah Allah sejati, Alkitab sudah menuliskan dengan jelas
bahwa Ia adalah pencipta alam semesta tanpa Dia dunia tidak ada (Yoh. 1:3; Kol. 1:16) dikutip
lagi dalam Mazmur 102: 25-27, sebagai penekanan yang lebih kuat bahwa Kristus adalah Tuhan
yang menciptakan Langit (Sorga) dan Bumi (Ibr. 1:10).2 “Maka kata Yesus kepada kedua belas
murid-Nya: Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal: dan kami
telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." Yoh 6:67-69. Dalam
ayat ini juga kita dapat melihat dari sudut pandang murid-murid yang telah hidup dengan Yesus
selama kira-kira tiga tahun. Mereka mengamati kehidupan-Nya secara dekat. Mereka telah
mendengarkan-Nya mengajar hal-hal yang luar biasa tentang Allah. Mereka telah melihat hidup-
Nya yang tanpa dosa. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua- tua, imam-
imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Ketika Yesus
di pengadilan, orang-orang mendengar kesaksian-kesaksian dan keterangan-keterangan, dimana
tak seorangpun menemukan orang yang bisa membuktikan bahwa Yesus bersalah karena dosa.
Mereka juga mengajukan pertanyaan ini pada Yesus, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang
Terpuji?" Yesus memberikan jawaban yang sangat berterus terang, "Akulah Dia". (Mark 14:60-
62). Jika Yesus berkata bahwa dia bukan Anak Allah, kemungkinan hidup-Nya tidak akan
berakhir. Dari kejadian hal itu, Dia ingin orang mengerti siapa Dia Anak Allah. Mereka telah
melihat mujizat-mujizat besar (pekerjaan-pekerjaan yang menakjubkan) yang Dia lakukan.
Karena hal-hal ini, mereka tahu bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah.
4
Yesus membuat hal itu menjadi sangat jelas, bahwa tidak seorang pun yang dapat datang
kepada Allah, kecuali melalui-Nya. "Kata Yesus kepadanya: 'Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes
14:6).
Kisah Rasul 4:12 juga dikatakan, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga
selain di dalam. Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Ayat Alkitab ini mengajarkan bahwa jika seseorang percaya pada jalan lain selain Yesus
Kristus untuk mendapatkan keselamatan, maka orang itu salah jalan.
Alllah menciptakan manusia dari debu tanah pada hari ke-enam (kejadian 1:26). Allah
menciptakan laki-laki dan perempuan. Allah menamai laki-laki itu Adam yang berarti bapak dari
semua yang hidup, dan menamai perempuan itu Hawa yang berarti ibu dari semua yang hidup.
Menurut kitab Kejadian, Allahterlebih dahulu menciptakan laki-laki daripada perempuan,
sehingga laki-laki lebih tinggi derajatnya daripada perempuan. Dengan diciptakannya laki-laki
dan perempuan, manusia diberi mandat untuk beranak cucu yang di ikat oleh pernikahan.
Allah menciptakan manusia seturut dan segambar dengan Allah (Imago Dei). Sebagai
gambar dan rupa Allah, hakikat Allah ada di dalam manusia, khususnya manusia mempunyai
tanggung jawab yang besar atas ciptaan Allah. Sebagai gambar dan rupa Allah, manusia adalah
ciptaan Allah yang paling mulia karena manusia dikaruniai akal dan pikiran, sehingga manusia
berbeda dari ciptaan Allah yang lainnya. Manusia ditetapkan oleh Tuhan sebagi mitra kerja
Tuhan dalam melayani dunia, dan juga Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk
berkuasa atas ciptaan Allah di bumi. Namun kebebasan yang dibrikan Allah adalah kebebasan
yang bertanggungjawab.
Manusia menjadi mandataris Allah dalam penciptaan berkelanjutan. Manusia memiliki
tanggung jawab untuk menjaga,memelihara dan untuk memenuhi bumi dan berkuasa atas ciptaan
Allah yang lainnya (Kejadian 1:28). Tetapi sebagai mahkluk ciptaan Allah, manusia juga
mempunyai keterbatasan yang di akibatkan oleh dosa. Sejak kejatuhan manusia kedalam dosa,
mandat mengusahakan-memelihara berubah menjadi mengeksploitasi-menghancurkan. Sejak
kejatuhan manusia kedalam dosa , mandat memenuhi bumi mengalami hambatan dan
undangundang perkawinan di cemari.
Hakekat dosa pada awalnya adalah, manusia melanggar perintah Allah mengenai pohon
pengetahuan yang baik dan buruk. Manusia juga bertindak seperti hakim, sebagai penentu yang
benar dan salah. Akibat dosa, kebebasankehendak manusia menjadi hilang, dalam arti kehilangan
netralisasi pilihannya. Saat seseorang hanya bisa memilih untuk tidak taat, hanya bisa melakukan
dosa, dirinya tidaklah bebas untuk berkehendak melakukan yang benar dihadapan Allah. Dosa
esensial yang dilakukan oleh manusia adalah, menolak eksistensi Allah dan menolak
kebenaranNya.
5
2.5. Wujud Penyelamatan Allah
Sebagai penyelamat, Allah hadir sebagai pemenang atas kuasa yang mendatangkan
keadaan tidak sesuai kehendak Allah. Setelah manusia pertama melakukan dosa, mereka malu
dan bersembunyi dari Allah. Tetapi Allah mencari dan mendekat kepada manusia. Ketika sadar
karena telah melakukan dosa, manusia itu pun merasa malu karena telah mengetahui bahwa
mereka telanjang. Mereka berusaha menutupi ketelanjangannya menggunakan pakaian dari daun.
Namun usaha untuka menutupi ketelanjangannya itu tidak mampu mnutupi rasa malu sehingga
mereka tetap menjauh dari Allah. Tindakan Allah untuk menutupi rasa malu manusia itu adalah
dengan cara mengenakan manusia itu pakaian dari kulit binatang, sehingga demikian rasa malu
manusia itu tertutupi dan memungkinkan Allah dekat kembali dengan Allah.
Manusia tidak berdaya menghadapi godaan ular, sehingga mereka jatuh kedalam dosa.
Dalam keadaan berdosa manusia tidak memiliki pengharapan, selain keputusasaan. Allah
berkuasa atas si ular dan menjatuhkan hukuman kepada si ular. Pada saat yang sama, Allah
menjanjikan bahwa keturunan perempuanlah yang akan meremukkan kepala ular. Setelah berbuat
dosa, manusia terancam kematian kekal. Untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal,
Allah mengusir mereka dari Taman Eden dan Allah memasang kerub-kerub di pintu masuk
Taman Eden agar manusia tidak bisa masuk lagi. Hal ini adalah wujud tindakan Allah menjaga
dan melindungi manusia agar memiliki kemungkinan diselamatkan. Hal ini menggambarkan
pengharapan mesiani, dimana Yesus terusir dari Yerusalem untuk menjalani penghukuman salib
sekaligus perisai agar manusia di lindungidan dijaga dari kuasa jahat sehingga keselamatan yang
dianugerahkan tetap bertahan.
7
BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA