Anda di halaman 1dari 31

HERMENEUTIKA PERJANJIAN BARU III

TAFSIRAN KITAB WAHYU 20:1-15

DOSEN:
Pdt. DR. Mieke Nova Sendow, M.Pd.K

Kelompok 7:
Natasya Kalalo
Chlarissa Tangkawarow
Althry Kondoj
Josua Tolandang
Anugerah Leruh

Kelas: Kamis, 10.00-12.45

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON


YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R.WENAS
FAKULTAS TEOLOGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang selalu
memberikan hikmat dan kekuatan serta anugerah kepada kami kelompok 7 sehingga oleh karena berkat dan
tuntunan-Nya kami kelompok dapat menyelesaikan tugas kelompok kami mengenai Tafsiran Kitab
Wahyu 20 dalam memenuhi tugas mata kuliah Hermeneutika Perjanjian Baru III oleh Dosen Mata Kuliah
Pdt. Dr. Mieke N. Sendow, M.Pd.K.
Kami sangat mengucap syukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang boleh membantu
kelompok kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat dibuat dengan tepat waktu. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam pengetikan dan tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami kelompok 7 menerima setiap masukan, kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
yang baru kepada pembaca. Tuhan Yesus Memberkati.

Tomohon, September 2021

Kelompok 7

1|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang Umum ................................................................................................................................. 3
1. Penulis Kitab Wahyu ............................................................................................................................... 3
2. Tempat dan Waktu Penulisan .................................................................................................................. 3
3. Penerima dan Tujuan Kitab Wahyu ......................................................................................................... 3
4. Ciri-ciri khas Kitab Wahyu ...................................................................................................................... 4
5. Keadaan Sosial-Ekonomi, Pemerintahan, Agama dan Kesusastraan ............................................................. 4
B. Latar Belakang Khusus ................................................................................................................................ 5
C. Perbandingan Teks ....................................................................................................................................... 5
TRANSLITRASI .............................................................................................................................................. 9
D. Pokok-pokok Pikiran .................................................................................................................................. 17
E. Kata Kunci .................................................................................................................................................. 17
F. Tafsiran ....................................................................................................................................................... 18
G. Teologi Naskah ........................................................................................................................................ 29
H. Implikasi .................................................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 30

2|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0


A. Latar Belakang Umum

Nama Kitab ini, dalam Bahasa Yunani disebut apokalypse, artinya wahyu, penyingkapan, dan
penyataan. Dalam bentuk kata kerja, dipergunakan kata apokaluptό, yang artinya membuka, menyatakan,
menyingkapkan sesuatu yang tadinya tersembunyi, sehingga menjadi nampak. 1 “The Apocalypse was
written essentially as a testimony to God’s plan in Christ for his World, and to disclose by means of a series
of visions the fulfilment of his salvific purposes, through his judgement, both in history An in eternity”
(Kitab Apokaliptik ditulis pada dasarnya sebagai kesaksian akan rencana Tuhan Allah dalam Kristus untuk
dunia-Nya, dan untuk mengungkapkan melalui serangkaian penglihatan pemenuhan tujuan penyelamatan-
Nya melalui penilaian-Nya baik dalam sejarah maupun dalam kekekalan). 2
1. Penulis Kitab Wahyu
Penulis Kitab Wahyu adalah Yohanes (1:1,4,9 dan 22:8), dan gereja purba beranggapan bahwa yang
dimaksud ialah rasul Yohanes anak Zebedeus. Tetapi sebutan rasul tidak tertulis dalam Kitab Wahyu,
kecuali pada ayat 21:14 yang menyebutkan kedua besal rasul. Penulis kitab ini menyebut dirinya nabi (22:9)
dan tugasnya ialah bernubuat atau menyampaikan berita dari Allah (10:11) dan kitab Wajyu ini sendiri
memanh merupakan kitab nubuat (22:7,10,19).3
2. Tempat dan Waktu Penulisan
Kitab ini ditulis di sebuah pulau yang bernama Patmos, yaitu pulau tempat Yohanes diasingkan.
Pulau ini terletak di bagian timur perairan Laut Tengah dan kira-kira 100 km di barat daya kota Efesus. Pada
waktu itu pulau Patmos di pakai sebagai penjara oleh pemerintah Roma dan Yohanes ditempatkan di sana.
Yohanes menulis, Saya dibuang di Pulau Patmos karena saya menyebarkan pesan dari Allah, yang
dikuatkan oleh Yesus melalui kesaksian-Nya. (1:9 BIS)
Sebagian besar ahli berpendapat kitab ini ditulis sekitar tahun 54-68 M, menjelang akhir
pemerintahan Kaisar Nero. Tetapi ada juga yang mengatakan pada tahun-tahun terakhir pemerintahan
Kaisar Dominik (81-96 M).4 Menurut Suetonius seorang sejarawan Romawi, kaisar yang secara terang-
terangan menyuruh orang menyembah dirinya sebagai dominus et deus noster (Tuhan dan Allah kami)
adalah Domitianus. Masyarakat harus menyembah dia sebagai sebagai Tuhan dan Allah untuk membuktikan
loyalitas mereka kepada kaisar. Mereka yang menolak untuk menyembah patung Kaisar akan dibuang,
dianiaya, atau malah dibunuh. Tuntutan semacam ini sesuai dengan gambaran yang kita peroleh dari kitab
Wahyu (13:12). Jika demikian, kitab ini ditulis pada akhir pemerintahan Domitianus, yaitu sekitar tahun
90/95 M.5
3. Penerima dan Tujuan Kitab Wahyu
Secara khusus, kitab ini ditulis untuk tujuh jemaat tertentu di tujuh kota di “Asia Kecil”. Kitab
Wahyu ditulis dan dikirim kepada orang-orang Kristen dari ketujuh jemaat (dan kepada kita) untuk
mendorong, menegur, dan membesarkan hati mereka (dan hati kita). Kitab ini juga ditulis untuk menantang
supaya mereka bertobat atau supaya berdiri tegak, sesuai dengan keadaan mereka masing-masing. Dengan

1
Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru. Sejarah, Pengantar, dan Pokok-pokok Teologisnya (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2019), hal. 368
2
Stephen S. Smalley. The Revelation to John (USA: InterVarsity Press, 2005), hal 3
3
Robert Bratcher dan Howard Hatton, Pedoman Penafsiran Alkitab, Wahyu Kepada Yohanes (Jakarta: LAI, 2009), hal. 1
4
Robert Bratcher dan Howard Hatton . Loc. cit, hal. 1
5
Samuel Benyamin Hakh, op.cit., hal. 372
3|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0
demikian, jika mereka menaati apa yang tertulis dalam kitab ini, mereka akan bersukacita karena Tuhan
Yesus dan Kemenangan-Nya (Wahyu 1:3; 2:7, 11, 17 dan 15-28).6
4. Ciri-ciri khas Kitab Wahyu
Kitab Wahyu adalah sebuah kitab Apokaliptik, yaitu kitab yang berisi hal-hal atau peristiwa-
peristiwa yang berhubungan dengan akhir zaman. Memang ada juga di bagian-bagian lain dalam Alkitab
yang dapat dikatakan sebagai apokaliptik, misalnya Daniel pasal 7-12 dan Markus 13 serta bagian sejajarnya
dalam Injil sinoptik lainnya. Namun Kitab Wahyu inilah satu-satunya kitab yang seluruhnya bersifat
apokaliptik. Pesan kitab ini disajikan dalam serangkaian penglihatan yang meliputi peristiwa-peristiwa aneh
dengan tempat-tempat dan benda-benda serta makhluk-makhluk (manusia maupun binatang) 7 misalnya
binatang aneh yang keluar dari dalam laut dan keluar dari bumi (Wahyu 13). Beberapa simbol lainnya adalah
tanduk sebagai simbol kuasa/kekuasaan (12:3; 13:1; 17:3), mata sebagai simbol pengetahuan (2:12, 16;
19:21), jubah putih sebagai simbol kemuliaan dan kekudusan (6:11; 7:9), warna hitam sebagai kelaparan
(2:10), dan mahkota sebagai simbol kemenangan dan kekuasaan (2:10; 3:11; 14:14). Mereka juga senang
dengan angka-angka (3,4,7,12,24,144, dsb). 8
5. Keadaan Sosial-Ekonomi, Pemerintahan, Agama dan Kesusastraan

A. Keadaan Sosial-Ekonomi
Kekaisaran Romawi di puncak kejayaannya mengingatkan Babel yang diceritakan dalam Wahyu
18:11-14. Dalam kekaisaran Romawi pada waktu Kitab Wahyu ditulis, ada yang kaya dan ada yang miskin
sekali. Tingkat sosial-ekonomi mengenah tidak ada. Jadi, ada jurang yang sangat dalam antara yang kaya
dan yang miskin.
B. Keadaan Pemerintahan
Kerajaan Kaisar Nero (tahun 54-68) ditandai dengan kebakaran Kota Roma dan penganiayaan orang
Kristen setelah kebakaran tersebut. Kitab Wahyu ditulis pada akhir wangsa Flavianus, yang terdiri dari
Kaisar Vespasian (tahun 69-79), lalu Kaisar Titus (79-81) dan Kaisar Domitianus (81-96). Wilayah
Kekaisaran Romawi sangat luas. Pada dinasti Flavianus, Kekaisaran Romawi mencapai kepulauan Inggris
dan daerah Jerman. Sistem Pemerintahannya totaliter, kaisar berkuasa mutlak. Pada waktu kitab ini ditulis,
menyembah Kaisar Domitianus sudah diwajibkan sebagai tanda kesetiaan politik.
C. Keadaan Agama
a. Orang Yahudi: Oleh karena Bait Allah di Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 oleh pasukan
jendral Titus, maka orang Israel tersebar sebagai pendatang, dan pada umumnya mereka dibenci.
Pungutan pajak yang berat, khusus bagi orang Yahudi, diadakan oleh Raja Vespasian.
b. Orang Roma: Orang Roma menyembah banyak dewa-dewi, termasuk Raja Domitianus sendiri.
c. Orang Kristen: Pada tahun 95 agama Kristen sudah dianggap berbeda dengan agama Yahudi.
Agama Kristen dianggap ateis, karena orang Kristen tidak mau terlibat dengan agama Roma,
dan tidak menyembah dewa-dewi Roma. Beberapa orang Kristen dan beberapa jemaat dianiaya
(Wahyu: 1:9; 2:10; dan 13).

6
Dave Hegelberg, Tafsiran Kitab wahyu dari Bahasa Yunani (Yogyakarta: PBMR Andi, 2008), hal. 4
7
Robert Brathcer dan Howard Hatton, op.cit., hal. 1
8
Samuel Benyamin Hakh, op. cit., hal. 369
4|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0
D. Keadaan Kesusteraan
Kitab Wahyu memiliki beberapa ciri khas dari golongan sastra surat, apokaliptik dan nubuat. Selain
sarana komunikasi antara pribadi, bentuk surat sudah membudaya sebagai sarana bimbingan dari filosof
dan ahli ilmu pengetahuan. Khas sastra surat terlihat dalam pasal 1:4. Kita wahyu juga memilih khas
sastra apokaliptik. Dalam karangan-karangan apokaliptik, sejarah Israel atau sejarah manusia,
dipamerkan untuk menyatakan bahwa walaupun kejahatan akan diteruskan dan dikembangkan sampai
puncak kemenangan yang mulia. Selain khas sastra surat dan apokaliptik, Kitab Wahyu juga memiliki
khas nubuatan. Dalam pasal 1:3, dia berkata “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
mendengarkan kata-kata nubuat ini dan menuruti apa yang tertulis di dalamnya… Ciri khas nubuatan,
yang menuntut iman dan ketaatan dari para pendengar (ataupun para pembaca) jelas tampak ke dalam
ketujuh surat, yang dapat dibandingkan dengan tujuh pesan dalam Amos pasal 1-2.9

B. Latar Belakang Khusus

Dalam Wahyu 20:1-15 ini, menjelaskan mengenai penglihatan yang ke-7 dari Yohanes. Di bagian
pertama pasal ini (ay.1-10), Yohanes menghadirkan aspek tambahan tentang akhir zaman. Yohanes
berfokus pada pemenjaraan iblis, pelepasan, kekalahan, dan penghukuman. Setelah itu, Yohanes berfokus
pada penghakiman akhir yang diikuti dengan peniadaan maut dan kerajaan maut, serta pelemparan semua
orang tak beriman ke tempat yang telah disediakan bagi mereka (ay. 11-15). Pasal 20, menyajikan lukisan
yang terjadi bersamaan dengan pasal-pasal sebelumnya yang berbicara tentang adegan penghukuman yang
berulang.10

C. Perbandingan Teks

Ayat TB NIV BIS Teks asli


1 Lalu aku melihat And I saw an angel Setelah itu saya melihat Καὶ εἶδον ἄγγελον
seorang malaikat coming down out of seorang malaikat turun καταβαίνοντα ἐκ τοῦ
turun dari sorga heaven, having the dari surga. Di tangannya οὐρανοῦ ἔχοντα τὴν
memegang anak key to the Abyss and ia memegang kunci jurang κλεῖν τῆς ἀβύσσου
kunci jurang maut holding in his hand a maut dan sebuah belenggu καὶ ἅλυσιν μεγάλην
dan suatu rantai great chain. yang besar. ἐπὶ τὴν χεῖρα αὐτοῦ.
besar di tangannya;
2 ia menangkap naga, He seized the dragon, Lalu ia menangkap naga καὶ ἐκράτησεν τὸν
si ular tua itu, yaitu that ancient serpent, itu, si ular tua, -- yaitu δράκοντα, ὁ ὄφις ὁ
Iblis dan Satan. Dan who is the devil, or Iblis atau Roh Jahat itu -- ἀρχαῖος, ὅς ἐστιν
ia mengikatnya Satan, and bound him dan membelenggunya Διάβολος καὶ ὁ
seribu tahun for a thousand years. untuk seribu tahun Σατανᾶς, καὶ ἔδησεν
lamanya, lamanya. αὐτὸν χίλια ἔτη
3 lalu He threw him into the Kemudian malaikat itu καὶ ἔβαλεν αὐτὸν εἰς
melemparkannya ke Abyss, and locked membuang naga itu ke τὴν ἄβυσσον καὶ

9
Dave Hagelberg, op. cit., hal. 5-6,8
10
Simon J. Kistemaker, Tafsiran Kitab Wahyu. (Surabaya: Momentum, 2011) hal. 579-580
5|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0
dalam jurang maut, and sealed it over dalam jurang maut, lalu ἔκλεισεν καὶ
dan menutup jurang him, to keep him mengunci jurang itu dan ἐσφράγισεν ἐπάνω
maut itu dan from deceiving the menyegelnya, supaya αὐτοῦ, ἵνα μὴ
memeteraikannya di nations anymore until naga itu tidak lagi dapat πλανήσῃ ἔτι τὰ ἔθνη
atasnya, supaya ia the thousand years menipu bangsa-bangsa ἄχρι τελεσθῇ τὰ
jangan lagi were ended. After sebelum masa seribu χίλια ἔτη. μετὰ
menyesatkan that, he must be set tahun itu habis. Sesudah ταῦτα δεῖ λυθῆναι
bangsa-bangsa, free for a short time. itu ia harus dilepaskan αὐτὸν μικρὸν
sebelum berakhir untuk waktu yang singkat. χρόνον.
masa seribu tahun
itu; kemudian dari
pada itu ia akan
dilepaskan untuk
sedikit waktu
lamanya.
4 Lalu aku melihat I saw thrones on Lalu saya melihat takhta- Καὶ εἶδον θρόνους
takhta-takhta dan which were seated takhta, dan orang-orang καὶ ἐκάθισαν ἐπ’
orang-orang yang those who had been yang duduk di takhta- αὐτοὺς καὶ κρίμα
duduk di atasnya; given authority to takhta itu diberi kuasa ἐδόθη αὐτοῖς, καὶ
kepada mereka judge. And I saw the untuk memutuskan τὰς ψυχὰς τῶν
diserahkan kuasa souls of those who hukuman. Saya melihat πεπελεκισμένων διὰ
untuk menghakimi. had been beheaded juga jiwa-jiwa orang- τὴν μαρτυρίαν
Aku juga melihat because of their orang yang sudah Ἰησοῦ καὶ διὰ τὸν
jiwa-jiwa mereka, testimony about Jesus dipenggal kepalanya λόγον τοῦ θεοῦ καὶ
yang telah dipenggal and because of the karena mereka memberi οἵτινες οὐ
kepalanya karena word of God. They kesaksian tentang Yesus, προσεκύνησαν τὸ
kesaksian tentang had not worshiped the dan menyebarkan pesan θηρίον οὐδὲ τὴν
Yesus dan karena beast or its image and dari Allah. Orang-orang εἰκόνα αὐτοῦ καὶ
firman Allah; yang had not received its itu tidak menyembah οὐκ ἔλαβον τὸ
tidak menyembah mark on their binatang, ataupun χάραγμα ἐπὶ τὸ
binatang itu dan foreheads or their patungnya. Mereka pun μέτωπον καὶ ἐπὶ τὴν
patungnya dan yang hands. They came to tidak pernah menerima χεῖρα αὐτῶν. καὶ
tidak juga menerima life and reigned with tanda binatang itu pada ἔζησαν καὶ
tandanya pada dahi Christ a thousand dahi atau pada tangan ἐβασίλευσαν μετὰ
dan tangan mereka; years. mereka. Maka mereka τοῦ Χριστοῦ χίλια
dan mereka hidup hidup kembali dan ἔτη.
kembali dan memerintah sebagai raja
memerintah sebagai bersama Kristus selama
raja bersama-sama seribu tahun.
dengan Kristus
untuk masa seribu
tahun.

6|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0


5 Tetapi orang-orang (The rest of the dead Inilah tahap pertama οἱ λοιποὶ τῶν
mati yang lain tidak did not come to life orang-orang mati νεκρῶν οὐκ ἔζησαν
bangkit sebelum until the thousand dibangkitkan kembali. ἄχρι τελεσθῇ τὰ
berakhir masa yang years were ended.) (Tetapi orang-orang mati χίλια ἔτη.
seribu tahun itu. lainnya tidak dihidupkan
Αὕτη ἡ ἀνάστασις ἡ
Inilah kebangkitan kembali selama masa
πρώτη.
pertama. seribu tahun itu.)
6 Berbahagia dan Blessed and holy are Berbahagialah orang- μακάριος καὶ ἅγιος ὁ
kuduslah ia, yang those who share in orang yang turut ἔχων μέρος ἐν τῇ
mendapat bagian the first resurrection. dibangkitkan kembali ἀναστάσει τῇ
dalam kebangkitan The second death has pada tahap pertama itu. πρώτῃ· ἐπὶ τούτων ὁ
pertama itu. no power over them, Mereka layak menjadi δεύτερος θάνατος
Kematian yang but they will be milik Allah. Kematian οὐκ ἔχει ἐξουσίαν,
kedua tidak berkuasa priests of God and of tahap kedua tidak ἀλλ’ ἔσονται ἱερεῖς
lagi atas mereka, Christ and will reign berkuasa atas mereka. τοῦ θεοῦ καὶ τοῦ
tetapi mereka akan with him for a Mereka akan menjadi Χριστοῦ καὶ
menjadi imam-imam thousand years. imam-imam Allah dan βασιλεύσουσιν μετ’
Allah dan Kristus, imam-imam Kristus; dan αὐτοῦ [τὰ] χίλια ἔτη.
dan mereka akan mereka akan memerintah
memerintah sebagai bersama Dia seribu tahun
raja bersama-sama lamanya.
dengan Dia, seribu
tahun lamanya.
7 Dan setelah masa When the thousand Sesudah habis masa seribu Καὶ ὅταν τελεσθῇ τὰ
seribu tahun itu years are over, Satan tahun itu, Iblis akan χίλια ἔτη, λυθήσεται
berakhir, Iblis akan will be released from dilepaskan dari ὁ σατανᾶς ἐκ τῆς
dilepaskan dari his prison penjaranya, φυλακῆς αὐτοῦ
penjaranya,
8 dan ia akan pergi and will go out to dan ia akan pergi menipu καὶ ἐξελεύσεται
menyesatkan deceive the nations in bangsa-bangsa yang πλανῆσαι τὰ ἔθνη τὰ
bangsa-bangsa pada the four corners of the tersebar di seluruh dunia, ἐν ταῖς τέσσαρσιν
keempat penjuru earth—Gog and yaitu Gog dan Magog. γωνίαις τῆς γῆς, τὸν
bumi, yaitu Gog dan Magog—and to Iblis mengumpulkan Γὼγ καὶ Μαγώγ,
Magog, dan gather them for battle. mereka untuk berperang, συναγαγεῖν αὐτοὺς
mengumpulkan In number they are suatu jumlah yang besar εἰς τὸν πόλεμον, ὧν
mereka untuk like the sand on the sekali, sebanyak pasir di ὁ ἀριθμὸς αὐτῶν ὡς
berperang dan seashore. laut. ἡ ἄμμος τῆς
jumlah mereka sama θαλάσσης.
dengan banyaknya
pasir di laut.
9 Maka naiklah They marched across Maka mereka pun καὶ ἀνέβησαν ἐπὶ τὸ
mereka ke seluruh the breadth of the berpencarlah ke seluruh πλάτος τῆς γῆς καὶ

7|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0


dataran bumi, lalu earth and surrounded dunia, lalu mengepung ἐκύκλευσαν τὴν
mengepung the camp of God’s perkemahan umat Allah παρεμβολὴν τῶν
perkemahan tentara people, the city he dan kota yang dikasihi ἁγίων καὶ τὴν πόλιν
orang-orang kudus loves. But fire came Allah. Tetapi api turun τὴν ἠγαπημένην, καὶ
dan kota yang down from heaven dari langit dan κατέβη πῦρ ἐκ τοῦ
dikasihi itu. Tetapi and devoured them. memusnahkan mereka. οὐρανοῦ καὶ
dari langit turunlah κατέφαγεν αὐτούς.
api menghanguskan
mereka,
10 dan Iblis, yang And the devil, who Kemudian Iblis yang καὶ ὁ διάβολος ὁ
menyesatkan deceived them, was menipu mereka itu, πλανῶν αὐτοὺς
mereka, dilemparkan thrown into the lake dilemparkan ke dalam ἐβλήθη εἰς τὴν
ke dalam lautan api of burning sulfur, lautan api dan belerang. λίμνην τοῦ πυρὸς
dan belerang, yaitu where the beast and Di situlah tempatnya καὶ θείου ὅπου καὶ
tempat binatang dan the false prophet had binatang dan nabi palsu τὸ θηρίον καὶ ὁ
nabi palsu itu, dan been thrown. They itu dibuang terlebih ψευδοπροφήτης, καὶ
mereka disiksa siang will be tormented day dahulu. Mereka akan βασανισθήσονται
malam sampai and night for ever and disiksa siang malam untuk ἡμέρας καὶ νυκτὸς
selama-lamanya. ever. selama-lamanya. εἰς τοὺς αἰῶνας τῶν
αἰώνων.
11 Lalu aku melihat Then I saw a great Setelah itu saya melihat Καὶ εἶδον θρόνον
suatu takhta putih white throne and him sebuah takhta putih yang μέγαν λευκὸν καὶ
yang besar dan Dia, who was seated on it. besar dan Dia yang duduk τὸν καθήμενον ἐπ’
yang duduk di The earth and the di atasnya. Langit dan αὐτόν, οὗ ἀπὸ τοῦ
atasnya. Dari heavens fled from his bumi lenyap dari hadapan- προσώπου ἔφυγεν ἡ
hadapan-Nya presence, and there Nya, sehingga tidak γῆ καὶ ὁ οὐρανὸς καὶ
lenyaplah bumi dan was no place for kelihatan lagi. τόπος οὐχ εὑρέθη
langit dan tidak them. αὐτοῖς.
ditemukan lagi
tempatnya.
12 Dan aku melihat And I saw the dead, Dan saya melihat orang- καὶ εἶδον τοὺς
orang-orang mati, great and small, orang mati, besar kecil, νεκρούς, τοὺς
besar dan kecil, standing before the berdiri di depan takhta itu. μεγάλους καὶ τοὺς
berdiri di depan throne, and books Maka buku-buku pun μικρούς, ἑστῶτας
takhta itu. Lalu were opened. Another dibukalah. Lalu sebuah ἐνώπιον τοῦ θρόνου.
dibuka semua kitab. book was opened, buku yang lain dibuka, καὶ βιβλία
Dan dibuka juga which is the book of yaitu Buku Orang Hidup. ἠνοίχθησαν, καὶ
sebuah kitab lain, life. The dead were Kemudian hukuman ἄλλο βιβλίον
yaitu kitab judged according to dijatuhkan ke atas orang ἠνοίχθη, ὅ ἐστιν τῆς
kehidupan. Dan what they had done as mati, setimpal dengan ζωῆς, καὶ ἐκρίθησαν
orang-orang mati recorded in the books. perbuatan mereka menurut οἱ νεκροὶ ἐκ τῶν
dihakimi menurut γεγραμμένων ἐν τοῖς
perbuatan mereka,
8|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0
berdasarkan apa yang tercatat di dalam βιβλίοις κατὰ τὰ
yang ada tertulis di buku-buku itu. ἔργα αὐτῶν.
dalam kitab-kitab
itu.
13 Maka laut The sea gave up the Lalu laut menyerahkan καὶ ἔδωκεν ἡ
menyerahkan orang- dead that were in it, orang-orang mati yang θάλασσα τοὺς
orang mati yang ada and death and Hades ada di dalamnya. Maut νεκροὺς τοὺς ἐν
di dalamnya, dan gave up the dead that dan Alam Maut pun αὐτῇ καὶ ὁ θάνατος
maut dan kerajaan were in them, and menyerahkan orang-orang καὶ ὁ ᾅδης ἔδωκαν
maut menyerahkan each person was mati yang ada padanya. τοὺς νεκροὺς τοὺς ἐν
orang-orang mati judged according to Dan orang-orang mati itu αὐτοῖς, καὶ
yang ada di what they had done. semuanya dijatuhi ἐκρίθησαν ἕκαστος
dalamnya, dan hukuman setimpal dengan κατὰ τὰ ἔργα αὐτῶν.
mereka dihakimi perbuatan mereka.
masing-masing
menurut
perbuatannya.
14 Lalu maut dan Then death and Kemudian Maut dan Alam καὶ ὁ θάνατος καὶ ὁ
kerajaan maut itu Hades were thrown Maut dilemparkan ke ᾅδης ἐβλήθησαν εἰς
dilemparkanlah ke into the lake of fire. dalam lautan api. (Lautan τὴν λίμνην τοῦ
dalam lautan api. The lake of fire is the api ini adalah kematian πυρός. οὗτος ὁ
Itulah kematian yang second death. tahap kedua.) θάνατος ὁ δεύτερός
kedua: lautan api. ἐστιν, ἡ λίμνη τοῦ
πυρός.
15 Dan setiap orang Anyone whose name Orang-orang yang tidak καὶ εἴ τις οὐχ εὑρέθη
yang tidak was not found written tertulis namanya di dalam ἐν τῇ βίβλῳ τῆς
ditemukan namanya in the book of life Buku Orang Hidup, ζωῆς γεγραμμένος,
tertulis di dalam was thrown into the dibuang ke dalam lautan ἐβλήθη εἰς τὴν
kitab kehidupan itu, lake of fire. api. λίμνην τοῦ πυρός.
ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu.

TRANSLITRASI
AYAT 1 TRANSLATE
Καὶ = konjungsi = dan
εἶδον = K. Kerja Aorist Akf. Ind. Org 1 Tunggal = aku melihat Dan aku melihat seorang
ἄγγελον = K. Benda Akus. Mas. Tunggal = seorang malaikat malaikat turun dari sorga
καταβαίνοντα = K. Kerja Participal Present Aktif = turun memegang kunci jurang maut
ἐκ = preposisi = dari dan rantai besar di tangannya.
τοῦ οὐρανοῦ = k.sdg + K. Benda Gen. Mas. Tunggal = Surga itu
ἔχοντα = K. Kerja Partisip Present Aktif Mas. Tunggal = memegang,
memiliki
9|H e rme neu ti ka Pe rj an jia n B ar u III – W ah yu 2 0
τὴν κλεῖν = k.sdg + K. Benda Akus. Fem. Tunggal = Kunci
τῆς ἀβύσσου = K.sdg + K. benda Gen. Fem. Tunggal = lubang/jurang
yang dalam (tanpa dasar)
καὶ = konjungsi = dan
ἅλυσιν = K. Benda Akus. Fem. Tunggal = rantai
μεγάλην = K. Ket. Akus Fem Tunggal = besar, kuat
ἐπὶ = preposisi = di, pada, terhadap
τὴν χεῖρα = k.sdg + K. benda akus. Fem. Tunggal = tangan itu
αὐτοῦ = k. ganti orang ke-3 Gen. Mas.Tunggal = dia
AYAT 2 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ἐκράτησεν = K. kerja Aorist Ind.Akf = dia mengkap, merebut, dan dia menangkap naga si
mengambil, memegang, ular tua itu, yang adalah Iblis
τὸν δράκοντα, = K.sdg + K. benda Akus Mas. Tunggal = naga itu dan Satan itu dan
ὁ ὄφις = ksdg +K. benda Nom. Mas. Tunggal = ular itu mengikatnya selama seribu
ὁ ἀρχαῖος, = ksdg +k. sifat. nom. Mas. Tunggal = tua/kuno itu tahun.
ὅς ἐστιν = K. ganti penghubung + K. kerja Pres. Ind. Akf. Org ke-3
tunggal = dia adalah
Διάβολος = k. sifat Nom. Mas. Tunggal = Iblis
καὶ = konjungsi = dan
ὁ Σατανᾶς, = ksdg + K. benda Nom. Mas. Tunggal = Satan itu
καὶ = konjungsi = dan
ἔδησεν = K. kerja Aorist Ind. Active org. ke 3 tunggal = mengikat
αὐτὸν k. ganti orang ke-3 akus. Tunggal = dia
χίλια ἔτη = K. sifat. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus. Neutral
Jamak = selama seribu tahun
AYAT 3 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ἔβαλεν = k. kerja aorist ind. Aktif org 3 tunggal = dia melemparkan Dan dia melemparkannya ke
αὐτὸν = k. ganti orang akus. Mas. Org 3 tunggal = diri dalam jurang dan menutup
εἰς = preposisi = ke, dalam, ke, untuk dan menyegelnya di atasnya
τὴν ἄβυσσον = ksdg k. benda akus. Fem. Tunggal = jurang/lubang yang agar supaya tidak lagi
dalam itu menyesatkan/menipu lagi
καὶ = konjungsi = dan bangsa-bangsa itu sampai
ἔκλεισεν = K. kerja + aorist ind. Aktif org 3 tunggal = menutup selesai seribu tahun setelah
καὶ = konjungsi = dan hal-hal ini perlu untuk
ἐσφράγισεν = k. kerja aorist ind. Aktif org 3 tunggal = menyegel membebaskannya sebentar.
ἐπάνω = preposisi = di atas
αὐτοῦ, = k. ganti orang gen. mas. Org 3 tunggal = dia/sendiri
ἵνα = konjungsi = agar supaya
μὴ = k. keterangan = tidak
πλανήσῃ = k. kerja aorist subjungtif aktif org.3 tunggal = menyesatkan,
menipu, merayu, mengembara
ἔτι = k. keterangan = lagi, selanjutnya
τὰ ἔθνη = ksdg + k. benda akus. Neutral jamak = bangsa-bangsa itu
ἄχρι = konjungsi = sampai
τελεσθῇ = k. kerja aorist subjungtif pasif org 3 tunggal = selesai,
lengkap, kadaluarsa.
10 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
τὰ χίλια ἔτη. = k. sdg + K. sifat. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus.
Neutral Jamak = seribu tahun
μετὰ = preposisi = setelah, di, dari
ταῦτα = demonstrative pronpun. Akus neutral jamak = mereka, dia
δεῖ = k. kerja present ind. Aktif org 3 tunggal = perlu, harus
λυθῆναι = k. kerja aorist infinitive pasif = melepaskan
αὐτὸν = k. ganti org akus mas. Org 3 tunggal = dia
μικρὸν =k. keterangan akus mas. Tunggal =kecil, sedikit
χρόνον. = k. benda akus. Mas tunggal = waktu
AYAT 4 TRANSLATE
Καὶ = konjungsi = dan
εἶδον = K. Kerja Aorist Akf. Ind. Org 1 Tunggal = aku melihat
θρόνους = k. benda akus. Mas. Jamak = tahta-tahta, kursi megah Dan aku melihat tahta-tahta
καὶ = konjungsi = dan dan mereka duduk di atas;
ἐκάθισαν = k. kerja aorist ind. Aktif org 3 tunggal = mereka duduk diberikan kepada mereka
ἐπ᾽ = preposisi = pada, di atas putusan dan jiwa-jiwa dari
αὐτοὺς = k. ganti orang akus. Mas org ke-3 jamak = mereka mereka telah dipenggal kepala
καὶ = konjungsi = dan karena kesaksian/bukti dari
κρίμα = k. benda nom. Neutral tunggal = putusan, hukuman Yesus dan karena dari
ἐδόθη = k. kerja aorist ind. Pasif org ke-3 tunggal = diberikan Firman/perkataan Tuhan; dan
αὐτοῖς, = k. ganti orang dat. Mas org ke-3 jamak = kepada mereka mereka yang tidak
καὶ = konjungsi = dan menyembah binatang buas
τὰς ψυχὰς = ksdg + k. benda akus. Fem. Jamak = jiwa, hidup, dan patung itu dan dia tidak
kehidupan mereka mengambil/menerima tanda
τῶν πεπελεκισμένων = ksdg + k. kerja perfek partisip m/p gen. mas. pada dahi dan tangan mereka;
Jamak = telah di penggal kepala itu Mereka hidup dan
διὰ = preposisi = karena memerintah Bersama Kristus
τὴν μαρτυρίαν = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = saksi, seribu tahun.
kesaksian, bukti
Ἰησοῦ = k. benda gen. mas. Tunggal = dari Yesus
καὶ = konjungsi = dan
διὰ = preposisi = karena
τὸν λόγον = ksdg + k. benda akus. Mas. Tunggal = firman, perkataan,
pengajaran itu
τοῦ θεοῦ = ksdg + k. benda gen. mas. Tunggal = dari Tuhan itu
καὶ = konjungsi = dan
οἵτινες = relative pronoun nom. Mas. Jamak = mereka yang
οὐ = k. keterangan = tidak
προσεκύνησαν = k. kerja aorist ind. Aktif org ke-3 jamak = menyembah
τὸ θηρίον = ksdg + k. benda akus. Neutral tunggal = binatang buas (liar)
itu
οὐδὲ = konjungsi = tidak
τὴν εἰκόνα = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = gambar/patung itu
αὐτοῦ = k. ganti orang gen. mas. Org 3 tunggal = dia
καὶ = konjungsi = dan
οὐκ = k. keterangan = tidak
ἔλαβον = kata kerja aorist ind aktif = telah mengambil/menerima

11 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
τὸ χάραγμα = ksdg + k. benda akus. Neutral. Tunggal = tanda, patung,
ukuran itu
ἐπὶ = di, pada, terhadap
τὸ μέτωπον = ksdg + k. benda akus. Neutral tunggal = dahi, depan itu
καὶ = konjungsi = dan
ἐπὶ = di, pada, terhadap
τὴν χεῖρα = ksdg + k. benda akus. Fem tnggal = tangan itu
αὐτῶν. = k. ganti orang ke-3 jamak = mereka
καὶ = konjungsi = dan
ἔζησαν = k. kerja aorist ind. Aktif org ke-3 jamak = mereka hidup
καὶ = konjungsi = dan
ἐβασίλευσαν = k. kerja aorist indikatif aktif org-3 jamak = memerintah
μετὰ = preposisi = bersama
τοῦ Χριστοῦ = ksdg + k. benda gen. mas. Tunggal = Kristus itu
χίλια ἔτη. = K. ket. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus. Neutral
Jamak = seribu tahun
AYAT 5 TRANSLATE
οἱ λοιποὶ = ksdg +k. sifat nom. Mas. Jamak = selebihnya, lainnya itu
τῶν νεκρῶν = ksdg + k. sifat gen. mas. Jamak = orang-orang mati itu Sisa orang-orang mati yang
οὐκ = k. keterangan neg. = tidak tidak hidup lagi sampai
ἔζησαν = k. kerja aorist ind. Aktif org ke-3 jamak = mereka hidup selesai seribu tahun itu. Ini
kembali Kebangkitan pertama.
ἄχρι = konjungsi = sampai
τελεσθῇ = k. kerja aorist subjungtif pasif org 3 tunggal = sampai selesai,
lengkap, kadaluarsa.
τὰ χίλια ἔτη. = ksdg + K. sifat. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus.
Neutral Jamak = seribu tahun
αὕτη = demonstrative pronoun nom. Fem. Tunggal = ini, itu
ἡ ἀνάστασις = ksdg + k. benda nom. Fem. Tunggal = kebangkitan itu
ἡ πρώτη. = ksdg + k. sifat nom. Fem. Tunggal = pertama, terdepan,
sebelum
AYAT 6 TRANSLATE
μακάριος = k. sifat nom. Mas. Tunggal = bahagia, diberkati
καὶ = konjungsi = dan Bahagialah dan kuduslah
ἅγιος = k. sifat nom. Mas. Tunggal = suci, kudus, tempat kudus yang memiliki bagian dalam
ὁ ἔχων = ksdg + k. kerja present partisip aktif = memiliki kebangkitan pertama itu.
μέρος = k. benda akus. Neutral. Tunggal =bagian Kematian kedua ini tidak
ἐν = preposisi = dalam, pada, terhadap memiliki kekuatan tetapi
τῇ ἀναστάσει =ksdg + k. benda dat. Fem. Tunggal = kebangkitan mereka akan menjadi imam-
τῇ πρώτῃ· = ksdg + k. sifat dat. Fem. Tunggal = pertama, sebelum imam Tuhan dan Kristus dan
ἐπὶ = preposisi = di, pada, terhadap mereka akan memerintah
τούτων = demonstrative pronoun gen. mas. Jamak = ini Bersama Dia seribu tahun.
ὁ δεύτερος = ksdg + k. sifat nom. Mas tunggal = kedua
θάνατος = k. benda nom. Mas. Tunggal = kematian, mati
οὐκ = k. keterangan = tidak
ἔχει = k. kerja present indikatif aktif org 3 tunggal = dia memiliki
ἐξουσίαν, = k. benda akus. Fem. Tunggal = kekuatan
ἀλλ᾽ = konjungsi = tetapi
12 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
ἔσονται = k. kerja future indikatif middle org 3 jamak = mereka akan
ἱερεῖς = k. benda nom. Mas. Jamak = imam-imam
τοῦ θεοῦ = ksdg + k. benda gen. mas. Tunggal = Tuhan itu
καὶ = konjungsi = dan
τοῦ Χριστοῦ = ksdg + k. benda gen. mas. Tunggal = Kristus itu
καὶ = konjungsi = dan
βασιλεύσουσιν = k. kerja future indikatif aktif org 3 jamak = mereka
akan memerintah
μετ᾽ = preposisi = bersama
αὐτοῦ = k. ganti orang ke-3 Gen. Mas.Tunggal = Dia
τὰ χίλια ἔτη. = ksdg + K. sifat. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus.
Neutral Jamak = seribu tahun
AYAT 7 TRANSLATE
Καὶ = konjungsi = dan
ὅταν = konjungsi = ketika Dan ketika seribu tahun
τελεσθῇ = k. kerja aorist subjungtif pasif org 3 tunggal = selesai, selesai, satan itu akan
lengkap, kadaluarsa. dilepaskan dari penjaranya.
τὰ χίλια ἔτη, = ksdg + K. sifat. Akus, Neutral Jamak +K. benda Akus.
Neutral Jamak = seribu tahun
λυθήσεται = k. kerja future indikatif pasif org 3 tunggal = akan
dilepaskan/hancurkan
ὁ Σατανᾶς = ksdg + K. benda Nom. Mas. Tunggal = Satan itu
ἐκ = preposisi = dari
τῆς φυλακῆς = ksdg + k. benda gen. fem tunggal = penjara itu
αὐτοῦ = k. ganti orang ke-3 Gen. Mas.Tunggal = dia
AYAT 8 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ἐξελεύσεται = k. kerja future ind. Middle org 3 tunggal = dia akan pergi Dan dia akan pergi
keluar menyesatkan bangsa-bangsa
πλανῆσαι = k. kerja aorist infinitive aktif = menyesatkan itu di keempat penjuru bumi
τὰ ἔθνη = ksdg + k. benda akus. Neutral jamak = bangsa-bangsa itu itu, Gog dan Magog,
τὰ ἐν = ksdg + preposisi = dalam, pada, terhadap itu mengumpulkan mereka
ταῖς τέσσαρσιν = ksdg +k. sifat dat. Fem. Jamak = empat itu Bersama untuk perang dan
γωνίαις = k. benda dat. Fem. Jamak = sudut, bertemu, penjuru jumlah mereka seperti pasir di
τῆς γῆς, = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = bumi/tanah itu laut.
τὸν Γὼγ = ksdg + k. benda akus. Mas. Tunggal = Gog
καὶ = konjungsi = dan
Μαγώγ, = k. benda akus. Mas. Tunggal = Magog
συναγαγεῖν = k. kerja aorist infitif aktif = berkumpul bersama
αὐτοὺς = k. ganti orang akus. Mas org ke-3 jamak = mereka
εἰς = preposisi = ke dalam, ke, untuk, masuk
τὸν πόλεμον, = ksdg + k. benda akus. Mas. Tunggal =perang,
perselisihan itu
ὧν = relative pronoun gen. mas. Jamak = pada siapa
ὁ ἀριθμὸς = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = nomor, jumlah
αὐτῶν = k. ganti orang ke-3 jamak = mereka
ὡς = k. keterangan = seperti
ἡ ἄμμος = ksdg + k. benda nom. Fem. Tunggal = pasir
13 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
τῆς θαλάσσης. = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = laut itu
AYAT 9 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ἀνέβησαν = k. kerja aorist ind. Aktif = mereka naik, berbaris Dan mereka berbaris/nsik di
ἐπὶ = preposisi = di, pada, terhadap seluruh bumi dan mengepung
τὸ πλάτος = ksdg + k. benda akus. Neutral tunggal = lebar/seluruh kamp/benteng kudus itu dan
τῆς γῆς = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = bumi/tanah itu kota yang pernah dicintai itu
καὶ = konjungsi = dan dan turun api dari surga dan
ἐκύκλευσαν = k. kerja aorist indikatif aktif org 3 jamak = mereka melahap mereka.
mengepung
τὴν παρεμβολὴν = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = kamp,
benteng itu
τῶν ἁγίων = ksdg + k. sifat gen. mas. Jamak = suci/kudus itu
καὶ = konjungsi = dan
τὴν πόλιν = ksdg + k. benda akus. Fem tunggal = kota itu
τὴν ἠγαπημένην, = ksdg + k. kerja perfek partisip m/p akus fem tunggal
= yang mencitai/dicintai itu
καὶ = konjungsi = dan
κατέβη = k. kerja aorist indikatif aktof org 3 tunggal = turun
πῦρ = k. benda nom. Neutral tunggal = api
ἐκ = preposisi = dari
τοῦ οὐρανοῦ = ksdg + k. benda gen. mas. Tunggal = surga itu
καὶ = konjungsi = dan
κατέφαγεν = k. kerja aorist indikatif aktif org 3 tunggal = memakan,
melahap (kata kiasan)
αὐτούς. = k. ganti oang akus. Mas. Orng 3 jamak = mereka
AYAT 10 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ὁ διάβολος = ksdg + k. sifat Nom. Mas. Tunggal = Iblis itu Dan iblis yang menyesatkan
ὁ πλανῶν = ksdg + k. sifat nom. Mas. Tunggal = sesat, menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam
αὐτοὺς = k. ganti orang akus. Mas org ke-3 jamak = mereka lautan api dan belerang dan
ἐβλήθη = k. kerja aorist ind. Pasif = telah dilemparkan juga binatang buas dan nabi
εἰς = preposisi = ke dalam, ke, untuk, masuk palsu mereka akan disiksa
τὴν λίμνην = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = lautan itu siang dan malam sampai
τοῦ πυρὸς = ksdg + k. benda neutral tunggal = dari api waktu ke waktu
καὶ = konjungsi = dan
θείου = k. benda gen. neutral tunggal = dari belerang
ὅπου = k. keterangan = di tempat, dimana
καὶ = konjungsi = dan
τὸ θηρίον = ksdg + k. benda akus. Neutral tunggal = binatang buas (liar)
καὶ = konjungsi = dan
ὁ ψευδοπροφήτης, = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = nabi palsu
καὶ = konjungsi = dan
βασανισθήσονται = ksdg + k. kerja future indikatof pasif org 3 jamak =
mereka akan tersiksa
ἡμέρας = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = siang
καὶ = konjungsi = dan
νυκτὸς = k. benda gen fem. Tunggal = malam
14 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
εἰς = preposisi = ke dalam, ke, untuk, masuk
τοὺς αἰῶνας = ksdg + k. benda akus. Mas. Jamak = waktu
τῶν αἰώνων. = ksdg + k. benda gen. mas. Jamak = waktu
AYAT 11 TRANSLATE
Καὶ = konjungsi = dan
εἶδον = K. Kerja Aorist Akf. Ind. Org 1 Tunggal = aku melihat Dan aku melihat sebuah
θρόνον = k. benda akus. Mas. Tunggal = sebuah tahta/singgasanah takhta putih besar dan duduk
μέγαν = k. sifat akus. Mas. Tunggal = besar, kuat di atasnya. Di hadapannya
λευκὸν = k. sifat akus. Mas. Tunggal = putih hilang bumi dan langit itu dan
καὶ = konjungsi = dan tidak ditemukan untuk mereka
τὸν καθήμενον = ksdg + k. kerja present partisip m/p akus. Mas.
Tunggal = duduk
ἐπ᾽ = preposisi = di atas
αὐτόν, = k. ganti orang akus, mas. Org 3 tunggal = itu
οὗ = relative pronoun gen mas. Tunggal = dia yang
ἀπὸ = preposisi = dari
τοῦ προσώπου = ksdg + k. benda gen. neutral tunggal = permukaan,
wajah, hadapan
ἔφυγεν = k. kerja aorist ind. Aktif org 3 tunggal = melarikan diri,
menghindari, hilang
ἡ γῆ = ksdg + k. benda nom. Fem tunggal = tanah/bumi itu
καὶ = konjungsi = dan
ὁ οὐρανὸς = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = surga/langit itu
καὶ = konjungsi = dan
τόπος = k. benda nom. Mas. Tunggal = tempat
οὐχ = k. keterangan = tidak
εὑρέθη = k. kerja aorist ind. Pasif org 3 tunggal = ditemukan
αὐτοῖς. = k. ganti orang dat. Mas org ke-3 jamak = mereka, dia
AYAT 12 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
εἶδον = K. Kerja Aorist Akf. Ind. Org 1 Tunggal = aku melihat Dan aku melihat orang-orang
τοὺς νεκρούς, = ksdg + k. sifat akus. Mas. Jamak = orang-orang mati itu mati itu besar dan kecil
τοὺς μεγάλους = ksdg + k. sifat akus. Mas. Jamak = besar, hebat, tinggi berdiri pada takhta itu dan
καὶ = konjungsi = dan kitab itu terbuka dan selain
τοὺς μικρούς, = ksdg + k. sigat akus. Mas. Jamak = kecil buku itu telah dibuka kitab
ἑστῶτας = k. kerja perfek partisip aktif akus. Mas. Jamak = berdiri kehidupan dan mereka
ἐν ώπιον = preposisi + = dalam, pada, terhadap dihukum mati dari perbutan
τοῦ θρόνου. = ksdg + k. benda akus. Mas. Jamak = tahta/singgasana itu mereka yang tertulis menurut
καὶ = konjungsi = dan dalam kitab
βιβλία = k. benda nom. Neutral jamak = buku-buku
ἠνοίχθησαν, = k. kerja aorist indikatif pasif org 3 jamak = terbuka
καὶ = konjungsi = dan
ἄλλο = k. sifat nom. Neutral. Tunggal = selain
βιβλίον = k. benda. nom. Neutral. Tunggal = buku, gulungan
ἠνοίχθη, = k. kerja aorist indikatif pasif org 3 tunggal = telah dibuka
ὅ ἐστιν = ksdg + k. kerja present indikatif aktif org 3 tunggal = itu yang
τῆς ζωῆς, = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = kehidupan
καὶ = konjungsi = dan
15 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
ἐκρίθησαν = k. kerja aorist ind. Pasif org 3 jamak = mereka dihukum
οἱ νεκροὶ = ksdg + k. sifat nom. Mas. Jamak = mati itu
ἐκ = preposisi = dari
τῶν γεγραμμένων = ksdg + k. kerja perfek partisip m/p gen. neutral
jamak = telah tertulis itu
ἐν = preposisi = dalam, pada, terhadap
τοῖς βιβλίοις = ksdg + k. benda dat. Neutral Jamak = buku, gulungan
κατὰ = preposisi = menurut
τὰ ἔργα = ksdg + k. benda akus. Neutral jamak = perbuatan itu
αὐτῶν. = k. ganti orang ke-3 jamak = mereka
AYAT 13 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ἔδωκεν = k. kerja aorist indikatif aktif org 3 tunggal = menyerah Dan menyerahkan lau orang-
ἡ θάλασσα = ksdg + k. benda nom. Fem. Tunggal = laut orang mati itu yang dalamnya
τοὺς νεκροὺς = ksdg + k. sifat akus. Mas. Jamak = mati itu kematian dan hades
τοὺς ἐν = ksdg + preposisi = dalam, pada, terhadap itu menyerahkan orang-orang
αὐτῇ = k. ganti orang dat. Fem org 3 tunggal = itu mati dalam mereka dan
καὶ = konjungsi = dan mereka di adili masing-
ὁ θάνατος = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = kematian masing menurut perbuatan
καὶ = konjungsi = dan mereka
ὁ ᾅδης = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = hades
ἔδωκαν = k. kerja aorist indikatif aktif org 3 jamak = menyerah
τοὺς νεκροὺς = ksdg + k. sifat akus. Mas. Jamak = orang-orang mati itu
τοὺς ἐν = ksdg + preposisi = dalam, pada, terhadap itu
αὐτοῖς, = k. ganti orang dat. Mas org ke-3 jamak = mereka, dia
καὶ = konjungsi = dan
ἐκρίθησαν = k. kerja aorist ind. Pasif org 3 jamak = mereka di adili
ἕκαστος = k. sifat nom. Mas. Tunggal = masing-masing
κατὰ = preposisi = menurut
τὰ ἔργα = ksdg + k. benda akus. Neutral jamak = perbuatan itu
αὐτῶν. = k. ganti orang ke-3 jamak = mereka
AYAT 14 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
ὁ θάνατος = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = kematian itu Dan kematian dan kerajaan
καὶ = konjungsi = dan maut itu, mereka telah
ὁ ᾅδης = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = hades (tempat tinggal dilemparkan masuk ke dalam
roh-roh/jiwa yang telah meninggal) lautan api itu. Ini kematian
ἐβλήθησαν = k. kerja aorist indikatif pasif org 3 jamak = mereka telah kedua mereka adalam lautan
dilemparkan itu
εἰς = preposisi = ke dalam, ke, untuk, masuk
τὴν λίμνην = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = danau, lautan itu
τοῦ πυρός. = ksdg + k. benda gen. neutral tunggal = api itu
οὗτος = demonstrative pronoun = ini
ὁ θάνατος = ksdg + k. benda nom. Mas. Tunggal = kematian
ὁ δεύτερός = ksdg + k. sifat nom. Mas. Tunggal = kedua
ἐστιν, = kata ganti orang ke 3 jamak = mereka adalah
ἡ λίμνη = ksdg + k. benda nom. Fem. Tunggal = lautan itu
τοῦ πυρός = ksdg + k. benda gen. neutral tunggal = api itu
16 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
AYAT 15 TRANSLATE
καὶ = konjungsi = dan
εἴ = konjungsi = jika Dan jika siapa saja tidak
τις = interrogative pronoun nom. Mas. Tunggal = setiap orang, siapa tertulis ditemukan dalam buku
saja, siapapun kehidupan itu, dia
οὐχ = k. keterangan neg. = tidak dilemparkan ke lautan api itu.
εὑρέθη = k. kerja aorist ind. Pasif org 3 tunggal = ditemukan
ἐν = preposisi = dalam, pada, terhadap
τῇ βίβλῳ = ksdg + k. benda datif fem. Tunggal = buku
τῆς ζωῆς = ksdg + k. benda gen. fem. Tunggal = kehidupan itu
γεγραμμένος, = k. kerja perfek partisip m/p Nom. Mas tunggal = tertulis
ἐβλήθη = k. kerja aorist ind. Pasif = telah dilemparkan
εἰς = preposisi = ke dalam, ke, untuk, masuk
τὴν λίμνην = ksdg + k. benda akus. Fem. Tunggal = lautan itu
τοῦ πυρός. = ksdg + k. benda gen. neutral tunggal = api itu

D. Pokok-pokok Pikiran

- Pengikatan Iblis (ay. 1-3)


- Orang-orang Kudus di Sorga (ay. 4-6)
- Kekalahan dan Kebinasaan Iblis (ay. 7-10)
- Hari Penghakiman (ay. 11-15)

E. Kata Kunci

- Malaikat (ἄγγελον/angelon)
- Jurang maut (ἀβύσσου/abussou)
- Sorga (οὐρανοῦ/ouranou)
- Menyesatkan (πλανῶν/planōn)
- 1000 tahun (χίλια ἔτη/chilia ete)
- Menghakimi (κρίμα/krima)
- Kebangkitan (ἀνάστασις/anastasis)
- Kematian (θάνατος/thanatos)
- Lautan api (τὴν λίμνην τοῦ πυρὸς/tēn limnēn tou püros)
- Binatang (τὸ θηρίον)
- Nabi palsu (ψευδοπροφήτης/pseudoprophētēs)
- Kitab kehidupan (τῆς ζωῆς, )
- Kerajaan maut (ὁ ᾅδης)

17 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
F. Tafsiran

Tafsiran Kitab Wahyu 20:1-15


Ayat 1-3 Pengkitan Iblis
1. Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu
rantai besar di tangannya;
Istilah Yohanes aku melihat (kai eidon,) which in the present context means – as in the translation –
‘and I saw’ (dan aku melihat), rather than ‘then I saw’ (lalu aku melihat)11. Sehingga hal ini jangan dilihat
sebagai urutan kronologis. Ungkapan ini merujuk kepada salah satu dari sekian penglihatan yang telah ia
terima dan catat (mis. 19:11,17,19; 20:4, 11, 12). Salah satunya disini melukiskan malaikat yang turun dari
sorga (bdk. 10:1; 18:1). Allah mengutusnya ke jurang maut (9:1) dengan kunci untuk membuka dan rantai
besar untuk mengikat musuh utama, yaitu Iblis atau Satan. Perhatikan, di ayat-ayat ini dan ayat berikutnya,
Kristus yang menang tidak sama sekali tidak disinggung. Ayat ini merujuk kepada peperangan di sorga,
saat Mikhael dan para malaikatnya mengalahkan iblis dan pasukannya serta melemparkan mereka di bumi
(12:7-9). Sekarang dalam adegan ini, seorang malaikat turun untuk membatasi pengaruh iblis dengan
memasukkan dia ke dalam lubang tanpa dasar atau lubang jurang maut, yang dikenal sebagai neraka.
Lubang jurang maut adalah tempat roh-roh jahat dikurung, meski terkadang mereka dilepaskan dari sana
(lih. 9:1; Luk. 8:31). Di akhir zaman, seluruh isi jurang maut ini akan dipindahkan secara permanen ke
dalam lautan yang menyala-nyala dengan api dan belerang.
2. Ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun
lamanya, 3. Lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir
masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
a. “Ia akan menangkap naga”. Misi malaikat itu adalah untuk menangkap naga itu sendiri, yang juga
dikenal sebagai si ular tua (Kej. 3:1-7), yaitu Iblis dan Satan. Jalur perjalanan Iblis adalah sorga ke
bumi, ke bumi, lalu ke lubang jurang maut.
b. “Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya”. Malaikat itu membekuk Iblis dan mengikat dia.
Pengikatan ini merujuk kepada pembatasan Allah atas si jahat dalam bentuk melucuti kuasanya.
Iblis dan para malaikatnnya bagai “diikat pada seutas tali, yang bisa sedikit dipanjangpendekkan.”
Mereka boleh mencoba melepaskan diri, tetapi tidak mungkin bebas. Yang Yohanes maksudkan
bukan pengikatan secara harafiah, tetapi suatu pembebasan, yang membuat Iblis tidak lagi bisa
melakukan kejahatan seperti sebelum ia dibatasi. Dari Tuhan Yesus, Yohanes belajar bahwa untuk
masuk kedalam rumah seorang yang kuat, yaitu Iblis, dia harus terlebih dahulu diikat (Mat. 12:26-
29; Mrk. 3:26-27). Tuhan Yesus berkata bahwa Ia telah melihat Iblis jatih dari sorga seperti kilat
(Luk. 10:18). Petrus menulis bahwa Allah tidak menyayangkan malaikat yang jatuh, diantaranya
adalah Satan tetapi melemparkan mereka ke neraka dan mengikat mereka dalam gua-gua kegelapan
sambil menantikan suatu hukuman mereka (2 Ptr. 2:4). Petrus sangat sadar akan kemarahan Iblis
(Why. 12:17). Iblis masih aktif berkeliling seperti singa yang mengaum, dan siap untuk menerkam
orang-orang berdosa (1 Ptr. 5:8). Tetapi, iblis hanya bisa bertindak sejauh yang diizinkan Allah (bdk.

11
Stephen S. Smalley, hal. 501
18 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
Ayb 1:12; 2:6). Paulus menulis tentang pembatasan manusia durhaka sebagai pemimpin kekuatan
jahat (2 Tes. 2:6). Intinya, ayat ini menyatakan bahwa Iblis berada dalam kendali ilahi.
Jika pengikatan Iblis adalah suatu tindakan simbolis, maka wajar jika seribu tahun (khilia
ete, ‘a thousand years’) juga ditafsirkan secara simbolis. Di jemaat mula-mula, angka seribu
dipahami dalam terang Mazmur 90:4, “Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin,
apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam” (lih. Juga 2 Ptr. 3:8). Menurut
beberapa theolog, seribu tahun ini merujuk kepada rentang waktu antara kembalinya Tuhan Yesus
dan akhir segala zaman.
c. “Lalu melemarkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di
atasnya.” Bagaimana mungkin Iblis bisa aktif di bumi jika malaikat melemparkannya ke dalam
lubang tanpa alas dan memeteraikannya? Iblis tidak bisa lepas. Tetapi bukan itu masalahnya. Verba
melemparkan, menutup, dan memeteraikan, menyatakan finalitas dari pelucutan kuasa yang dulu ia
miliki. Saat iblis dilempar keluar dari sorga dan dihempaskan ke bumi, ia kehilangan wewenang
yang pernah dimilikinya (12:9).
d. “Supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu.”
Selama masa PL, hanya bangsa Israel yang menerima Wahyu Allah (Rm. 3:2). Meski nama non-
Yahudi muncul dalam catatan Allah dan terhitung dalam keluarga Allah (Mzm. 87:4-6), namun
bangsa-bangsa lain tidak memiliki Firman Allah. Tetapi semua berubah setelah Tuhan Yesus bangkit
dan Ia memerintahkan para pengikut-Nya agar menjadikan segala bangsa murid-Nya (Mat. 28:19-
20). Sejak kenaikan Tuhan Yesus, Iblis tidak bisa menghentikan laju perkembangan Injil
keselamatan. Ia telah diikat, tanpa wewenang, sementara bangsa-bangsa di seluruh dunia menerima
kabar kesukaan. Anak Allah telah mengambil alih hak milik atas bangsa-bangsa ini (Mzm. 2:7-8)
dan mematahkan tipu daya Iblis yang menyesatkan bangsa-bangsa selama zaman ini. Kristus telah
menarik orang-orang dari segala bangsa, dan dari antara mereka, orang-orang pilihan Allah akan
diselamatkan dan ditarik ke dalam kerajaan-Nya. Bangsa-bangsa ini menerima terang dunia (Yoh.
8:12) dan tidak lagi hidup dalam kegelapan dan tipu daya. Iblis tidak bisa menghambat misi
penjangkauan jiwa-jiwa oleh Jemaat, sebab ia tidak bisa mencegah bangsa-bangsa dari pengenalan
akan Tuhan. “Melalui pemberitaan Firman seperti yang diterapkan oleh Roh Kudus, orang-orang
pilihan dari semua penjuru dunia dibawa dari kegelapan kepada terang.”
Kitab Wahyu memakai kata bangsa (ethnos, suku) 23 kali, 16 diantaranya berbentuk plural
dengan didahului oleh artikel definit: bangsa-bangsa itu (the nations). Dari yang 16 ini, tiga terakhir
(21:24, 26; 22:2) merujuk kepada bangsa-bangsa yang telah ditebus dalam kemuliaan, sementara
tiga belas lainnya merujuk kepada bangsa-bangsa lain. Menurut ayat ini, Iblis kehilangan kuasa
penyesatan atas bangsa-bangsa di dunia selama masa seribu tahun. Seribu tahun paling baik di
tafsirkan secara simbolis, yang berarti masa yang tidak pasti antara kenaikan Tuhan Yesus sampai
pada kembali-Nya. Singkatnya, ayat ini mengajarkan eskatologis yang saat ini sedang terealisasi.
e. “Kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktunya lamanya.” Untuk ketiga kalinya
dalam Kitab Wahyu, Yohanes berbicara tentang sedikit waktu lamanya (6:11; 12:12). Berapa
lamakah periode ini? (1) NIV menyebut Iblis harus bebas, yang merujuk kepada ketetapan ilahi:
Allah Bapat ahu kapan persisnya Tuhan Yesus akan datang kembali (Mat. 24:36) dan dari perspektif
sorgawi, masa itu sangat singkat (2) Istilah sedikit waktu harus dipahami dalam kaitan dengan seribu
tahun. Masa yang satu pendek, sementara yang lain Panjang. Pesan Yohanes bagi orang-orang kudus
adalah bahwa Iblis akan dibebaskan untuk masa yang singkat. Tuhan Yesus berjanji bahwa kerena

19 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
orang-orang pilihan, waktu itu akan dipersingkat (Mat. 24:22). Ia menjamin keamanan mereka; Iblis
tidak akan bisa membinasakan mereka secara Rohani. 12
Ayat 4-6 Orang-orang Kudus di Sorga
4. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal
kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah
binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa
seribu tahun.
a. “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan
kuasa untuk menghakimi." Ada tiga hal yang dinyatakan oleh ayat yang panjang ini: takhta
penghakiman, jiwa para martir, dan hidup memerintah bersama Kristus selama seribu tahun. Mari
kita mulai dengan takhta yang diduduki oleh umat Allah untuk menghakimi. Takhta dan
penghakiman muncul di Perjanjian Lama (Dan. 7:9, 22) dan Perjanjian Baru (Mat. 19:28; Luk,
22:30; 1Kor, 6:2). Orang-orang kudus di sorga beroleh kehormatan dan kewajiban menghakimi
kedua belas suku Israel, dunia, dan para malaikat; dan mereka akan memerintah bersama Kristus.
Allah sangat meninggikan orang-orang kudus yang telah ditebus dengan memberi mereka
kehormatan untuk menghakimi manusia dan malaikat. Penghakiman ini bukanlah penghakiman
terakhir, tetapi lebih merujuk kepada oto- ritas yang orang-orang kudus terima seperti para hakim
Perjanjian Lama.
Yohanes merujuk takhta dalam kaitan dengan dua puluh empat tua-tua yang berfungsi
sebagai wakil umat Allah di sorga. Mereka tinggal di hadirat Allah di sekitar takhta-Nya,
memerintah bersama Anak Domba, dan menyembah Dia yang du- duk di takhta. Hal ini terus mereka
lakukan dan tidak ada indikasi mereka diminta berhenti memerintah." Dengan kata lain, mereka
memerintah di takhta bersama Kristus di sorga, sementara Iblis diikat di bumi. Tuhan berjanji
mereka yang me- nang akan duduk bersama Dia di atas takhta-Nya (3:21), dan janji memerintah
ber- sama Dia ini kerap muncul dalam Kitab Wahyu (5:10; 20:4, 6; 22:5; bdk. 2Tim. 13 2:12).
b. “Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang
Yesus dan karena firman Allah." Berikut kita melihat topik tentang jiwa para martir. Ucapan
Yohanes amat deskriptif dan jelas. la tidak memakai kata jiwa sebagai sinonim bagi kata "orang"; ia
berbicara tentang jiwa tanpa tubuh. Ia menjelaskan bahwa para martir itu dipenggal oleh para algojo
Romawi. Tubuh mereka kembali ke bumi menjadi debu, dan jiwa mereka kembali kepada Allah di
sorga; dan orang-orang kudus ini untuk selamanya bersama Kristus. Mereka adalah para martir yang
dibunuh karena keberanian mereka bersaksi bagi Tuhan Yesus dan memberitakan Firman Allah.
Ayat paralel 6:9 berkata, “Aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh
karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki." Di sepanjang Kitab Wahyu,
Yohanes kerap mema- kai frasa firman Allah dan kesaksian Yesus (1:2, 9: 12:11, 17; 19:10; 20:4).
Apakah ayat ini hanya merujuk para martir yang dipenggal? Yohanes Pembaptis dipenggal karena
mengajar dan memberitakan firman Allah, juga Yakobus anak Zebedeus (Mat. 14:3-12; Kis. 12:2).
Menurut tradisi, Paulus dipenggal kepalanya di luar tem- bok kota Roma, Petrus disalib dengan
kepala di bawah, Yakobus, saudara tiri Tuhan Yesus dilempar dari Bait Suci. Mereka jelas dirujuk

12
Simon J. Kistemaker, hal. 582-585
20 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
di sini. Yohanes hidup hingga akhir abad pertama (98 M), dan mati secara alamiah. Tetapi, ia
dibuang ke Patmos karena setia memberitakan Injil Kristus dan mengajarkan Kitab Suci.
c. “[Dan mereka] yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka." Apakah ayat ini me- rujuk dua kelompok orang kudus (para
martir dan orang-orang kudus lainnya), atau hanya satu kelompok? Apakah ayat ini menyiratkan
dua kelompok orang kudus: mereka yang mati martir dan mereka yang mati secara wajar, yang
sama-sama setia kepada Tuhan Yesus dan tidak menyembah binatang dan patungnya? Tidak. Ketika
Yohanes memakai konsep martir yang mati demi Tuhan Yesus, hal ini tampaknya selalu dalam
konteks seluruh orang percaya yang taat kepada Tuhan mereka. Ia tidak bermaksud berkata bahwa
orang-orang kudus yang setia berbeda dengan para martir yang menderita (lih. tafsiran 6:9 dan 17:6);
tetapi ia mau menjelaskan klausa yang satu dengan klausa lain. Iblis dan anak buahnya menindas,
menganiaya, dan mencobai semua pengikut Kristus yang sejati. Terakhir, semua orang percaya ada-
lah pemenang yang diundang untuk duduk bersama Kristus di atas takhta-Nya (3:21)." Dengan
mengulang rujukan menyembah binatang dan memakai tandanya di tangan kanan dan dahi (14:9,
11; 15:2; 16:2; 19:20), Yohanes menegaskan bahwa tidak satu pun orang kudus yang menyembah
dan memakai tanda binatang itu. Penjelasan ini meliputi semua orang kudus yang, dengan satu atau
lain cara, telah men- derita karena Kristus: ditindas, dianiaya, dikucilkan, dipenjara, disita semua
hak miliknya dan sebagainya. Mereka dikucilkan dari pasar, tidak bisa menjual atau membeli.
d. "Dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa
seribu tahun." Aspek ketiga dari teks ini adalah hidun dan memerintah bersama Kristus selama
seribu tahun. Verba Yunani ezēsan (mereka hidup kembali) muncul pula di ayat 5 yang merujuk
orang-orang lain yang telah mati (lih. tafsiran). Di samping kedua ayat ini, verba ini dalam bentuk
singular muncul di dua bagian lain Kitab Wahyu; yang satu merujuk Kristus yang bangkit (2:8), dan
yang lain merujuk binatang yang terluka oleh pedang tetapi yang hidup kembali sebagai parodi
kebangkitan Tuhan Yesus (13:14). Verba ini juga muncul dalam perumpamaan anak yang hilang,
saat sang bapa bersukacita karena anaknya yang mati hidup kembali (Luk. 15:24, 32). Sang bapa
menyatakan bahwa anaknya yang hilang telah mengalami kelahiran baru secara rohani; serupa itu,
orang-orang kudus beroleh kehidupan kembali secara rohani." Ketika orang-orang kudus
meninggalkan dunia, mereka masuk ke dalam hidup kekal. Mereka tetap tanpa tubuh kebangkitan
sampai kembalinya Tuhan Yesus.
Orang-orang kudus hidup dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun, tetapi di
manakah Kristus? Ia ada di sorga, duduk di takhta dan memerintah; segala kuasa untuk memerintah
sorga dan bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat. 28:18). Orang-orang kudus yang telah ditebus
dari dosa dan kematian duduk di takhta dan diberi kehormatan sebagai raja, untuk memerintah
bersama Kristus di sorga.
5. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.
Inilah kebangkitan pertama.
Dalam sejumlah terjemahan (GNB, NCV, NIV), ayat 5a adalah suatu interlud di antara ayat 4 dan
5b, untuk menyatakan suatu kontras. Kitab Wahyu penuh dengan kontras antara baik dan jahat, suci dan
najis, hidup dan mati. Di ayat ini, jiwa-jiwa yang menikmati hidup kekal dikontraskan dengan sisa umat
manusia yang tetap tinggal dalam kematian. Perhatikan, Yohanes banyak berbicara tentang orang-orang
kudus yang menerima hidup kekal, tetapi hanya satu baris berbicara tentang orang- orang yang tidak
percaya. Allah tidak pernah mengaruniakan hidup kekal pada "orang-orang mati lainnya"; mereka dikerat
selama-lamanya dari sumber kehidupan dan dihukum untuk selama-lamanya terpisah dari Allah. Ayat 5a
21 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
menekankan tidak hidup kembali (tidak bangkit). Artinya, semua orang yang telah menyembah bina- tang
itu dan menerima tandanya tidak memiliki kehidupan rohani.
Ayat 5a tidak berbicara tentang kebangkitan yang akan dialami oleh orang ti- dak percaya, mereka
mati dan tetap dalam kondisi seperti itu. Tetapi, baik Perjanjian Lama maupun Baru berbicara tentang
kebangkitan mereka yang tidak percaya.
- "Banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk
mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal" (Dan. 12:2).
- "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan
akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang
kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum" (Yoh. 5:28- 29).
Yohanes menulis "sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu." Hal ini menyirat- kan bahwa selama masa
seribu tahun itu, orang fasik tetap terpisah dari Allah. Ketika masa itu berakhir, yaitu pada hari penghakiman
terakhir, mereka akan tampil di hadapan Allah dan dikirim ke dalam “kematian yang kedua." Ini berarti
tubuh dan jiwa mereka akan tetap terpisah dari Allah untuk selama-lamanya.
Kalimat pendek, “Inilah kebangkitan yang pertama," harus dilihat sebagai penutup ayat 4 tentang orang-
orang kudus yang memerintah di sorga bersama Kristus. Jadi, kebangkitan pertama adalah kebangkitan
rohani, seperti juga kematian kedua adalah kematian rohani. Yang pertama berarti hidup kekal di hadirat
Allah; yang kedua adalah pemisahan total dari Allah. Kebangkitan kedua, yang tidak Yohanes uraikan di
sini, jelas merupakan fenomena ragawi. Sebagai perbandingan, jika kematian kedua adalah kematian rohani
orang tak beriman, maka kematian pertama yang tidak disebut, merujuk kepada kematian jasmani orang
beriman. Tabel berikut menunjukkan kontras yang ada.
Orang Kudus Orang Fasik
Kematian (jasmani) pertama Kematian (jasmani) pertama
Kebangkitan (rohani) pertama
Kematian (rohani) kedua
Kebangkitan (jasmani) kedua Kebangkitan (jasmani) kedua

Tidak perlu disimpulkan bahwa orang fasik akan mengalami kebangkitan rohani yang pertama karena tanpa
kelahiran baru, mereka akan tetap mati dalam pelang- garan dan dosa-dosa mereka (Ef. 2:1; Kol. 2:13).
Kematian kedua mereka mengha- silkan kebinasaan kekal, karena mereka telah putus untuk selama-lamanya
dari kasih karunia Allah yang diulurkan bagi mereka selama mereka hidup di bumi.
Perbedaan ini amat mencolok: apa yang adalah keuntungan bagi orang kudue menjadi kerugian bagi orang
fasik: orang kudus menerima hidup kekal, orang fasik menerima kebinasaan kekal. Perhatikan poin-poin
berikut:
- kematian (jasmani) pertama orang kudus mendatangkan kebangkitan roha. ni yang adalah hidup
kekal;
- Kematian (jasmani) pertama orang fasik berarti perpisahan dari Allah, yang adalah sumber hidup;
- Kematian (jasmani) pertama orang kudus menghantar mereka ke sorga dan membuat mereka tidak
mengalami kematian kedua;
- Kebangkitan (jasmani) kedua orang fasik mendatangkan kematian rohani:
22 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
- Kematian (rohani) kedua orang fasik adalah perpisahan kekal dari Allah.
Mereka yang menjadi milik Kristus mati sekali tetapi bangkit dua kali (rohani dan jasmani), sementara
mereka yang telah menolak Dia bangkit sekali tetapi mati dua kali (rohani dan jasmani).
6. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan perta- ma itu. Kematian
yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan
Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun
lamanya.
Yohanes menulis ucapan bahagia kelima (dari tujuh), dan merupakan satu-satunya yang berpredikat ganda:
Berbahagia dan kudus. Ucapan bahagia ini berbentuk singular tetapi merujuk kepada semua orang kudus.
Kekudusan memisahkan orang beriman dari umat manusia lain, karena semua orang beriman akan menjadi
imam Allah dan Kristus. Perhatikan, dengan menulis Allah dan Kristus Yohanes sekali lagi menyejajarkan
Kristus dengan Allah, dan menekankan keilahian Kristus (lih. 11:15; 21:22; dan 22:3).
Karena dinyatakan kudus, orang kudus tidak akan pernah mengalami kematian kedua. Mereka akan
melayani Allah dan Kristus sebagai imam, dan akan memerintah bersama Dia sebagai raja. Di dua ayat
terdahulu (1:6; 5:10), Yohanes mencatat orang kudus telah dijadikan imam: mereka adalah imam dalam
Kerajaan, hari ini dan di masa depan. Ia meminjam konsep imam dan kerajaan dari Perjanjian Lama,
"sekalipun seluruh bumi adalah milik-Ku, kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang
kudus" (Kel. 19:5b-6a NIV; Yes. 61:6). Orang kudus adalah kerajaan imam karena mereka melayani Allah
sebagai imam dan memerintah ber- sama Kristus dalam Kerajaan (1Ptr. 2:9). Setelah meninggalkan bumi
dan masuk ke sorga, mereka terus berfungsi sebagai imam dan raja karena persekutuan mereka dengan
Kristus akan terus berlanjut tanpa batas (lih. ay. 4).13
Ayat 7-10 Kekalahan dan Kebinasaan Iblis
7. Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, 8. dan ia akan
pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjurubumi, yaitu Gog dan Magog, dan
mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
Dengan memberikan ilustrasi lain, Yohanes menguraikan nasib binatang dan nabi palsu yang telah
memerangi Kristus dan kalah. Mereka dilempar ke dalam lautan api dan belerang (19:19-21). Lukisan ini
tidak menyinggung Iblis, tetapi lukisan kedua yang diambil dari sudut pandang lain menunjukkan bahwa
Iblis turut dalam peperangan ini dan kalah. Ia mengalami nasib serupa: dilempar ke dalam lautan api dan
belerang. Ini adalah peperangan yang sama seperti yang kita baca di 19:19. Yohanes mensketsakan dua
peristiwa yang sama (lih, juga 16:14).
Menjelang akhir dari masa antara kenaikan dan kembalinya Kristus, Iblis akan dilepas dari
kurungannya. Ia tidak akan bisa lepas dengan kekuatannya sendiri, tetapi Allah akan membiarkannya bebas
menyesatkan bangsa-bangsa sekali lagi seperti dalam era sebelum Kristen. Ini berarti ia bisa menggalang
kekuatan untuk menyebarkan tipu daya ke seluruh dunia, menyesatkan banyak orang, dan berperang
melawan umat Allah. Sekarang, agama-agama non-Kristen bersama sekularisme menjadi ujung tombak
dustanya, menyebabkan manusia hidup dalam kegelapan rohani, dan dengan ganas menganiaya orang-orang
Kristen di setiap benua.

13
Ibid, hal. 586-590
23 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
Yohanes berkata bahwa Iblis "akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi."
Iblis menghimpun pengikut dari segala penjuru bumi dan mengendalikan orang banyak dengan dustanya.
Kekuatan dan tentaranya yang luar biasa banyak merefleksikan kuasanya yang besar. Seluruh dunia non-
Kristen, dari timur ke barat, dan utara ke selatan, tunduk di bawah perintahnya.
Kekuatan bagaikan Gog dan Magog yang tercatat di Yehezkiel 38 dan 39 ini diarahkan untuk melawan
Allah yang setia. Yehezkiel bernubuat bahwa tentara dalam jumlah besar akan datang dari utara dan
menyerbu Israel. Jumlah tentara itu begitu besar hingga meliputi seluruh pinggiran negeri seperti pasir di
pantai laut (Yos. 11:4; Hak. 7:12; 1Sam. 13:5). Ungkapan seperti pasir di pantai laut menyiratkan jumlah
yang tak terhitung banyaknya.
Menurut Yehezkiel, invasi ini akan terjadi selama zaman Mesianik, sementara Yohanes meletakkan
perang Gog dan Magog pada akhir zaman Injil. Gog adalah nama pangeran Mesekh dan Tubal di Asia Kecil
(Yeh. 39:1) dan keturunan Ruben (1 Taw. 5:4), dan Ma dalam Magog bisa berarti "tanah Gog" (lih. Kej.
10:2). Nama-nama itu tidak merujuk suatu bangsa tertentu, karena baik Gog maupun Magog tidak bisa
dikenali secara pasti. Semua ini adalah istilah simbolis yang merujuk kepada kekuatan-kekuatan besar yang
berhimpun dari "keempat penjuru dunia," bukan berasal dari satu atau dua bangsa. Menurut Augustinus,
bangsa ini akan bangkit melawan Jemaat dalam pemberontakan akhir yang berskala dunia. 14
9. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang
kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka.
Konstruksi maka naiklah mereka biasa dikaitkan dengan Yerusalem yang berlokasi di ketinggian
kurang lebih 2.500 kaki. Meski Bukit Zaitun lebih tinggi 150 kaki, ungkapan ini selalu dikaitkan dengan
kota Daud ini (mis., Ezr. 1:3; Mzm. 122:4; Yer. 31:6; Yoh. 2:13; 11:55; Kis. 11:2; Gal. 2:1). Di sini Yohanes
tidak merujuk Yerusalem, tetapi seluruh dataran bumi. Kalimat ini sendiri agak jarang dan hanya muncul di
sini (tetapi lihat LXX, Hab. 1:6; Dan. 12:2; Sirakh 1:3). Seluruh klausa ini menyatakan bahwa kekuatan
musuh datang dari ujung-ujung bumi, yaitu dari mana-mana, untuk memerangi umat Allah. Ini bukan perang
yang baru, karena sama seperti lukisan Yohanes di 16:12-16; 17:14-18; dan 19:11-21.
Medan perangnya adalah “perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu" yang
dikepung oleh kekuatan Antikristus. Perkemahan dan kota adalah simbol ganda bagi orang-orang kudus di
bumi yang menghadapi musuh rohani dalam kehidupan sehari-hari. Perkemahan adalah istilah militer,
seperti perkemahan Israel di padang gurun (mis., Bil. 5:1-4; Ul. 23:14), tetapi "perkemahan tentara orang-
orang kudus" di sini meliputi orang-orang Kristen dari semua kaum, suku, bangsa, dan bahasa. 15 Yang
dirujuk adalah Jemaat yang menghadapi musuh rohani tentara Iblis. Kemah merujuk kepada tempat
kediaman sementara, dan kota berarti tempat kediaman yang tetap. Ungkapan kota yang dikasihi (Sir. 24:11)
juga merujuk kepada umat Allah, yang hatinya menjadi tempat tinggal Roh Kudus. "Hanya ada dua kota
atau kerajaan dalam Kitab Wahyu - kota Iblis, tempat binatang dan pelacur itu menjadi pusat, dan kota

14
Augustinus, City of God, 20.11. Lih. Henry Barclay Swete, Commentary on Revelation (1911; cet. ulang, Grand
Rapids: Kregel, 1977), hlm. 268. Harry R. Boer (The Book of Revelation [Grand Rapids: Eerdmans, 1979], hlm. 133)
mengamati bahwa selain Yehezkiel, "Perjanjian Lama tidak mengenal bangsa yang bernama Magog atau raja yang bernama
Gog". Dalam kitab Wahyu, nama-nama bersifat genealogis dan tidak merujuk negara atau penguasa tertentu.
15
Ekspresi "damai Allah dalam perkemahan orang-orang kudus-Nya" muncul di gulungan kitab Qumran tentang
perang (1QM 3,5), Perkemahan adalah bentuk plural Ibrani yang mewakili bentuk singular. Lih. Aune, Revelation 17-22, hlm.
1098.
24 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
Allah, tempat Allah dan Anak Domba menjadi pusat.”16 Di ayat lain kita melihat bahwa di mana orang
kudus berkumpul, di sanalah kota Allah berdiri; dan di mana imoralitas dan kenajisan berlimpah, disana
kota Iblis berada (11:2,8). Tuhan Yesus menyebut para pemenang ini sebagai "kota Allah-Ku" (3:12). Kota
yang dikasihi itu adalah tempat kediaman rohani orang-orang kudus.
Allah mengirim api dari sorga untuk melahap para musuh-Nya. Orang banyak yang tak terhitung
banyaknya, yang berkumpul untuk memerangi orang-orang kudus, tidak perlu membuat orang-orang kudus
takut karena Allah-lah pelindung mereka. Para musuh Allah tidak bisa meloloskan diri ketika cawan murka-
Nya telah penuh. Ia akan membinasakan mereka dengan api dari langit (2Raj. 1:10, 12; Yeh.39:6).
10. Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu
tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Kitab Wahyu sengaja mengulangi penyebutan lautan api dan belerang: pelacur besar itu dibakar dengan
api (17:16); binatang dan nabi palsu dilempar ke dalam lautan api (19:20); dan pada akhirnya Iblis atau
Satan juga akan mengalami nasib serupa. Di paruh kedua Kitab Wahyu (ps. 12-22), Iblis yang pertama kali
disebut (ps. 12), kemudian binatang yang keluar dari dalam laut dan yang keluar dari dalam bumi (ps. 13),
dan yang terakhir adalah pelacur besar (ps. 17). Dalam hal kebinasaan, Babel besar yang adalah pelacur itu
disebut pertama (ps. 18), kemudian binatang dan nabi palsu (ps. 19), terakhir adalah Satan atau Iblis (ps.
20). Iblis menjadi yang pertama dan terakhir dalam merefleksikan peniruan terhadap Kristus yang adalah
Yang Awal dan Yang Akhir (1:17; 2:8; 22:13). Bedanya, yang satu adalah kehidupan, sementara yang lain
adalah kebinasaan.
Saya menafsirkan kebinasaan Iblis terjadi pada waktu yang sama dengan saat binatang dan nabi palsu
itu dilempar ke dalam lautan api. Ketiga oknum ini berperang dalam perang yang sama dan semuanya kalah
serta dibinasakan. Yohanes melukiskan Iblis sebagai pecundang. Ia berusaha membunuh bayi laki-laki itu
tetapi gagal (12:5). Ia berperang di sorga dan kalah (12:9), diikat dan dipenjara di lubang jurang maut (20:3).
Pada akhirnya, ia dilempar ke dalam lautan api dan belerang.
Tiga sekawan keji ini (Iblis, binatang, dan nabi palsu) akan disiksa siang dan malam untuk selama-
lamanya. (1) Ungkapan siang dan malam juga muncul dalam pemandangan ruang takhta di mana empat
makhluk hidup memuji Allah siang dan malam tanpa berhenti (4:8). Sebaliknya mereka yang dilempar ke
dalam lautan api disiksa siang malam untuk selama-lamanya (lih. juga 14:11). (2) Semua orang yang
namanya tidak tercatat di kitab kehidupan akan menderita nasib seperti Iblis dan kedua binatang itu (ay.
15). (3) Alkitab sama sekali tidak mengajar bahwa siksaan itu akan berakhir. Sebaliknya, Tuhan Yesus
berkata, “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal
yang telah sedia untuk Iblis” (Mat. 25:41, penekanan ditambahkan).” 17 (4) Tiga sekawan itu mengalami
siksaan rohani dan mental. Mereka masuk ke dalam penderitaan kekal ini saat semua orang fasik menghadap
takhta pengadilan. Pada saat itu, mereka semua masuk ke dalam "kematian mereka yang kedua," yang
berarti mereka untuk selamanya terpisah dari Allah yang hidup. 18

16
Alan F. Johnson, Revelation, dalam The Expositor's Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein (Grand Rapids:
Zondervan, 1981), 12:588.
17
Robert A. Peterson, Hell on Trial: The Case for Eternal Punishment (Phillipsburg, N.J.: Presabyterian and
Reformed, 1995), hlm. 89-90.
18
Stephen S. Smalley, hal. 586-594
25 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
Ayat 11-15 Hari Penghakiman
11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atas-nya, Dari hadapan-
Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
a. "Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya."

Lukisan sederhana tentang takhta ini diikuti oleh dua adjektiva, besar dan putih. Yohanes memakai kata
Yunani megas (besar) delapan puluh kali dalam Kitab Wahyu untuk merujuk sesuatu yang sangat dahsyat.
Di pasal ini, Yohanes melukiskan takhta Allah dalam dimensi eskatologis, karena manusia tidak bisa
mengukur proporsi sorgawi. Takhta itu bewarna putih, yang menunjukkan kemurnian, kekudusan, dan
kemenangan. Tetapi di sini ada arti tambahan, yaitu keadilan ilahi, yang secara menyolok melukiskan takhta
itu. Ini berarti tak satu pun noda atau cacat yang mencemari keadilan Allah yang sempurna.

Saat Yohanes melukiskan Allah, ia berupaya tidak menyebutkan nama-Nya. Dengan cara khas Yahudi,
ia memakai sebutan "Dia, yang duduk di atasnya [takhta itu]." Serupa itu, saat merujuk ke pemandangan
ruang takhta, Yohanes mema-kai frasaologi serupa (4:2-3, 9-10; 5:1, 7, 13; 6:16). Allah terlalu
menakjubkan untuk dilukiskan dalam istilah manusiawi. Yohanes sedang menjelaskan "Yang Lanjut Usia"
duduk di atas takhta (Dan. 7:9-10). Tetapi, Anak Manusia, yaitu, juga duduk di atas takhta Bapa-Nya untuk
menghakimi Yesus orang-orang yang hidup dan mati secara rohani. Ada banyak ayat di Perjanjian Baru
yang menyaksikan fakta bahwa Allah telah memberi Anak otoritas untuk melaksanakan penghakiman.
Allah menghakimi umat manusia di dalam dan melalui Anak-Nya.

b. "Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi suhunya."

Saat Hari Penghakiman tiba, bumi akan berubah total. Pada saat itu akan terjadi bencana-bencana yang
dahsyat; atmosfer akan digulung seperti gulungan kitatab untuk diganti dengan langit baru dan bumi baru
(6:14; 16:20; 21:1; 2Ptr. 3:7, 10, 12-13). Tatanan lama akan lenyap, yang baru akan tiba. Substansi dan
eksistensi bumi tidak lenyap tetapi wujud eksternalnya luluh lantak." Meski menurut penafsiran harfiah
akan terjadi kehancuran total berikut pelenyapan langit dan bumi, AIkitab mengajarkan luluhnya, bukan
lenyapnya, unsur-unsur (2Ptr. 3:10-12): mereka akan melakukan, tidak akan diganti. Saat berkhotbah di
Serambi Salomo, Petrus merujuk suatu waktu saat Allah "memulihkan sesuatu segala" (Kis. 3:21). Paulus
juga idak berbicara pelenyapan ciptaan, tetapinya dari belenggu (Rm 8:21). Yang akan dilenyapkan dan
diganti dengan tatanan baru bukan ciptaan itu sendiri, tetapi cacat dari tatanan lama.

12. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka
semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Yohanes diberi penglihatan akan penghakiman akhir, dan ia melihat orang orang mati berdiri di
hadapan takhta Allah. Semua orang yang telah mati seiak Allah mengumumkan kutuk atas umat manusia,
tampil di hadapan Hakim seluruh bumi. Semuanya akan dibangkitkan dari antara orang mati untuk
menerima keputusan atau penghukuman, kehidupan atau "kematian yang kedua." Semus orang akan tampil
di hadapan Sang Hakim.
Yohanes mengarahkan kepada nubuat Daniel yang melukiskan hari penghakiman saat banyak orang
akan menghadap pengadilan sorga; saat pengadilan digelar dan kitab-kitab dibuka (Dan. 7:10; 12:1-2)."
26 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
Kitab-kitab itu mencatat perbuatan setiap orang, baik maupun jahat, sebab Allah mengetahui segala sesuatu
yang dikatakan dan diperbuat, dan memberi pahala sepatutnya kepada setiap orang (Mengapa. 2:23; 18:6;
22:12; Mzm. 28:4; 62:12; Rm 2:6). Setiap orang dihakimi sesuai catatan itu, tetapi ini tidak menyiratkan
doktrin yang membenarkan. Tindakan di hakimi dan dinyatakan berdasarkan apakah namanya tercatat di
kitab kehi- atau tidak. Alkitab merujuk pada kitab kehidupan atau catatan sejenis." Dalam Kitab Wahyu,
kitab ini lebih penting dari kitab-kitab yang mencatat perbuatan seseorang. Istilah kitab kehidupan muncul
enam kali (3:5; 13:8; 17:8; 20:12, 15; 21:27), dan kitab-kitab muncul dua kali (ay. 12). Bukan karena
perbuatan tetapi ka- rena pilihan kasih karunia Allah, nama seseorang tercatat dalam kitab kehidupan." Jadi,
untuk apa kitab-kitab itu dibuka? Paulus menjawab, "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Kristus, agar setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan perbuatan yang diterima
dalam hidupnya ini, baik atau- pun jahat" (2Kor. 5:10), Meski bertanggung jawab atas tindakannya, orang
percaya telah diampuni melalui. Kristus yang menolak harus bertanggung jawab, karena kutipan dan
tindakannya bersaksi melawan mereka. Bagi orang beriman, anugerah Allah berjalan bersama tanggung
jawab manu- sia. Paulus menasihati jemaat, "tetaplah pekerjaan keselamatanmu dengan takut dan gentar...
karena Allah-lah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan mau-pun pekerjaan menurut kerelaan-
Nya" (Flp. 2:12a-13). Alkitab menyatakan pilihan Allah di satu sisi dan tanggung jawab manusia di sisi
lain, tetapi tidak memberikan jawaban tentang di mana keduanya bertemu. Allah dengan kasih karunia-Nya
telah memilih umat-Nya melalui Kristus, yang terbukti dengan tercatatnya nama umat-Nya di dalam kitab
kehidupan. Mereka memelihara firman Allah dan ber- dasarkan membuktikan Tuhan Yesus, mereka harus
memerintahkan-perintah Allah dan menghormati-ketetapan-Nya (Mzm. 19:7-11; 119:127-28). Mereka
ada-lah saksi Kristus yang setia bahkan sampai mati (2:13; 6:9), dan mereka melakukan perbuatan baik
untuk menyatakan syukur kepada Allah, sehingga nama-Nya dimutiakan dan diberikan. Sebaliknya, bukti-
bukti memberatkan yang diperlihatkan oleh kitab-kitab yang terbuka mengakibatkan orang-orang tidak
percaya dan dipisahkan dari Allah untuk selama-lamanya (Mat. 25:46).
13. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut
menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing
menurut perbuatannya.
a. "Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya." Alkitab memandang laut sebagai
sumber ketakutan." Yunus mengatasi ketakutannya dengan sengaja naik kapal yang menuju ke barat,
berlawanan dengan arah Niniwe ke mana Allah menyuruhnya pergi (Yun. 1:3). Paulus kerap
melakukan perjalanan darat dan hanya sesekali ia berlayar, baik karena tergesa-gesa maupun
keharusan. Menurut Yohanes yang menulis tentang langit baru dan bumi baru, "laut pun tidak ada
lagi" (21:1). Laut yang berubah-ubah dan tidak bisa diduga itu tidak memiliki tempat dalam ciptaan
yang baru.
Setelah menelan nyawa yang tak terhitung banyaknya, maka laut, atas perintah Allah,
menyerahkan orang-orang mati yang berada di dalamnya. Laut adalah simbol kuasa setan yang
secara tak kasat mata mengubur para korbannya. Penguburan penting bagi orang kuno, sementara
mereka yang ditelan oleh laut dan yang terurai tubuhnya tidak akan bisa dikuburkan. Mayat yang
tak terkubur, di sini karena kuasa laut, adalah suatu penghinaan (bdk. Yer. 8:1-2; 14:16; Yeh. 29:5).
Sejumlah pakar mencatat bahwa lenyapnya langit dan bumi (ay. 12) tampaknya bertentangan dengan
keberadaan laut. Tetapi penulis bebas menyusun "peristiwa-peristiwa secara terbalik dari tatanan
logis" (lih. 3:3, 17; 5:5, 6:4; 10:4, 9; 22:14). "
b. "Dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di adalah kekuatan yang
memegang orang mati, demikian juga maut dan kerajaan ladi maut, yang selalu disebut bersama-
27 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
sama dalam Kitab Wahyu (ay. 14; 1:18; 6:8)." Tuhan Yesus memegang kunci maut maupun kerajaan
maut, dan melucuti segala otoritas mereka. Kini saat penghakimanlah yang akan menetapkan nasib
kekal se tiap orang, tanpa memandang apakah ia mati tenggelam, dibunuh, atau oleh sebab. sebab
alamiah. Meski ada begitu banyak orang berdosa berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah, catatan
setiap orang akan dilihat secara saksama sebelum diputuskan bersalah atau tidaknya. Tidak ada lagi
waktu atau tempat untuk bertobat, karena pertobatan hanya ada dalam era kosmis. Putusan-putusan
ini tidak bisa dibatalkan.
14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang
kedua: lautan api. 15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan na. manya tertulis di dalam kitab
kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Frasa lautan api hanya muncul dalam Kitab Wahyu, total enam kali (19:20; 20:10, 14 [dua kali], 15;
21:8). Yohanes menjelaskan signifikansi frasa ini dengan menyebutnya sebagai kematian yang kedua. Di
sini orang fasik akan terpisah untuk selama-lamanya dari Allah yang hidup, dan menderita siksaan neraka
yang kekal. Di sinilah tempat orang fasik berada dalam kekekalan. Tetapi bagaimanakah kita harus
memahami istilah maut dan kerajaan maut? (1) Kematian adalah suatu keadaan dan kerajaan maut (hades)
adalah suatu tempat. (2) Keduanya bertalian secara rumit, seperti dalam meterai keempat di mana
penunggang kuda pucat adalah maut dan kerajaan maut mengikuti di belakangnya (6:8). Kerajaan maut
sebagai tempat jiwa orang yang tidak beriman berada, jangan disamakan dengan kuburan di mana tubuh
orang beriman maupun tidak beriman beristirahat. Sebaliknya, neraka adalah tempat penderitaan tiada
berakhir. Saat mau dan kerajaan maut dilempar ke dalam lautan api, otoritas mereka dalam waktu kosmis
telah berakhir.
Jika maut dan kerajaan maut dilempar ke dalam lautan api, yang sama artinya dengan kematian
kedua, akankah otoritas mereka berlanjut dalam keadaan dan di tempat tersebut? Dalam lautan api, kuasa
sementara mereka akan menjadi kuasa yang permanen atas orang-orang tak beriman yang menderita di
neraka." Sengsara dan penderitaan di dalam neraka tak terbayangkan. Perumpamaan tentang orang kaya
(Luk. 16:19-31) melukiskan neraka sebagai kesengsaraan, api, dan tempat siksaan. Di sana orang kaya itu
terpisah dari Abraham dan Lazarus yang berada di sorga, dan di sana ia mengalami kematian yang kedua,
baik jasmani maupun rohani. Yohanes tiba di akhir penglihatan tentang penghakiman. Sekali lagi ia merujuk
kepada nasib orang fasik. Nama mereka tidak tercatat di kitab kehidupan, karena itu mereka dilempar ke
lautan api. "tidak semua orang fasik akan menjalani hukuman sebesar yang dialami oleh Yudas! Allah akan
menjalankan keadilan-Nya dengan sempurna, dan setiap orang akan menjalani hukuman sesuai dengan apa
yang pantas ia terima." Penghiburan bagi umat Allah adalah masuknya nama mereka di kitab kehidupan;
mereka adalah milik Anak Domba yang tersembelih bagi mereka. Wahyu mengaitkan kitab kehidupan
dengan Anak Domba (13:8; 21:27). Bersama Tuhan selamanya adalah pahala yang Ia berikan bagi umat
yang namanya tercatat di kitab ini. 19

19
Ibid, hal. 595-599
28 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
G. Teologi Naskah

 Tuhan adalah Allah yang berdaulat atas segala sesuatu termasuk berdaulat atas setan dan maut
sehingga pada akhirnya setan dikalahkan dan maut tidak lagi berkuasa
 Allah yang adil menghakimi umat manusia di dalam dan melalui Anak-Nya
 Langit dan bumi akan lenyap mengingatkan kita akan fananya dunia ini
 Sekalipun langit dan bumi akan lenyap tetapi berbahagialah mereka yang bertahan sampai akhir
dan namanya ditemukan di dalam kitab kehidupan

H. Implikasi

Ketika kita tahu bahwa kita memiliki Allah yang berdaulat atas segala sesuatu maka kita tidak perlu
takut menjalani kehidupan ini, setan dan maut pada akhirnya akan dikalahkan dan kita akan hidup
berkemenangan dengan Tuhan. Hidup ini adalah kesempatan, bagaimana kita untuk menghargai waktu yang
Tuhan berikan dalam hidup ini. Walaupun Tuhan memberikan kesempatan, namun kesempatan itu ada
batasnya dan kita tidak tahu sampai kapan. Tidak selamanya kita hidup, memiliki tubuh yang sehat dan
kuat.
Tuhan tidak asal memberi kita hidup, diantara hari kelahiran dan hari kematian kita ada waktu yang
berikan oleh Tuhan untuk kita jalani sesuai dengan maksud dan rencanaNya. Setiap orang/pribadi unik
diciptakan oleh Tuhan. Kita tidak akan menjumpai orang lain yang persis sama dengan diri kita. oleh sebab
itu, setiap orang memiliki peran dan tugas yang Tuhan berikan dalam hidup setiap orang.
Melalui wahyu yang Tuhan sampaikan kepada Yohanes ini supaya kita mengetahui bahwa hal ini adalah
kebenaran yang akan terjadi, ada kehidupan yang kekal bagi orang yang setia dalam iman dan hukuman
Tuhan bagi orang yang tidak percaya dan tidak setia. Kita percaya dan yakin, bahwa perbuatan dan sikap
yang berkenan kepada Tuhan itu tidak akan sia-sia, sebab Tuhan mengetahui semuanya. Sebagaimana rasul
Paulus menuliskan “sebab kamu tahu, bahwa persekutuanmu dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”
- 1 Korintus 15:58.

29 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0
DAFTAR PUSTAKA

Bratcher, R. dan Howard A. Hatton. (2009). Pedoman Penafsiran Alkitab Wahyu Kepada Yohanes. Jakarta:
LAI.
Hagelberg, Dave. (2008). Tafsiran Kitab Wahyu dari Bahasa Yunani. Yogyakarta: PBMR Andi.
Hakh, Samuel. B. (2019). Perjanjian Baru. Sejarah, Pengantar, dan Pokok-pokok Teologisnya. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Johnson, A. F. (1981). The Expositor's Bible Commentary. Grand Rapids: Zondervan.
Kistemaker, S. J. (2011). Tafsiran Kitab Wahyu. Surabaya: Momentum.
Peterson, R. A. (1995). Hell on Trial: The Case for Eternal Punishment. Phillipsburg: N.J Presabyteraian
dan Reformed.
Smalley, Stephen. S. (2005). The Revelation to John. USA: InterVarsity Press.

30 | H e r m e n e u t i k a P e r j a n j i a n B a r u I I I – W a h y u 2 0

Anda mungkin juga menyukai