Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA KATOLIK

DUA SUMBER UNTUK MENGENAL YESUS KRISTUS

OLEH

KELOMPOK 3

FRANSISKUS A. R. SUGI 1904070037

SANJINA P. DE JESUS 1904070024

HILDA A.C SOARES 1904070072

YEREMIAS TANIK 1904070028

PRODI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019/2020

i
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3 Tujuan .........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

2.1 Kitab Suci .........................................................................................................................3

2.2 Tradisi ..............................................................................................................................4

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................5

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................5

3.2 Saran ................................................................................................................................5

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................6

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan,dan penyertaanNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Judul makalah ini ialah “Dua Sumber Untuk Mengenal Yesus Kristus”. Makalah ini berisi
tentang Sumber apa saja yang dipakai dalam mengenal Yesus Kristus. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Agama Katolik.

Kami menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan perasalahan pada makalah ini,
sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan kami untuk melengkapi makalah ini baik dari segi
teori, metode, dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi peneliti selanjutnya.

Kupang, Mei 2020

Tim Penulis

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tradisi dan Kitab Suci diuraikan secara khusus dalam konstitusi dogmatis Dei Verbum, yang
diresmikan oleh Konsili Vatikan II pada 18 November 1968. Di dalamnya dikatakan bahwa
“Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua
keturunan, dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya” (DV 8). Proses komunikasi iman dari
satu angkatan kepada angkatan berikut dan di antara orang sezaman disebut Tradisi.
“Tradisi” berarti penyerahan, penerusan, komunikasi terus-menerus. Tradisi bukan sesuatu
yang “kolot” atau dari zaman dahulu, melainkan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini
juga. Gereja yang hidup dan berkembang, itulah Tradisi. Gereja dan Tradisi sama. Tradisi
adalah paham Gereja yang dinamis.

Dalam Tradisi itu ada satu kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesus dan para rasul.
Pada periode yang juga disebut zaman Gereja perdana itu Tradisi sebelumnya dipenuhi dan
diberi bentuk yang baru, dan selanjutnya menjadi dasar dan inti pokok untuk Tradisi berikut,
“yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru” (Ef 2:20). Maka perumusan pengalaman iman Gereja perdana, yang disebut
Perjanjian Baru merupakan pusat dan sumber seluruh Tradisi, bukan karena tulisan atau
rumusannya, melainkan karena iman Gereja perdana yang terungkap di dalamnya.
Pengalaman iman itu memang “ditulis dengan ilham Roh Kudus” (DV 11) dan itu berarti
bahwa “buku-buku Kitab Suci mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan,
kebenaran yang oleh Allah mau dicantumkan di dalamnya demi keselamatan kita”. Maka
kesucian Kitab Suci datang dari iman Gereja perdana yang terungkap di dalamnya. Iman itu
iman akan karya keselamatan Allah, yang mencapai puncak dan kepenuhannya dalam diri
Yesus Kristus, tetapi yang sudah mulai dilaksanakan dalam sejarah Israel, sebagaimana
dirumuskan dalam Perjanjian Lama. Buku itu pun suci, bukan karena kata-kata atau
perumusannya, tetapi karena karya Allah yang tetap aktual. Baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru merupakan ungkapan dan rumusan Tradisi sebagai pertemuan dan kesatuan
antara Allah dan manusia. Maka seluruh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru, adalah sabda Allah yang ditanggapi manusia dalam iman.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.

1) Apa saja sumber yang diperlukan dalam mengenal Yesus Kristus?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan jenis-jenis sumber yang diperlukan dalam mengenal Yesus Kristus.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kitab Suci

Allah memberitahukan rencana keselamatanNya kepada manusia melalui Injil. Injil ini
diturunkan dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tertulis, untuk diteruskan kepada kita. Dalam
mewartakan injil secara lisan para rasal menerima apa yang diajarkan oleh kristus, baik dari
perbuatan Kristus, dari percakapan denganNya, maupun dari dorongan Roh Kudus. Para rasul
dan tokoh-tokoh rasuli atas ilham Roh Kudus menuliskan amanat keselamatan tersebut untuk
dijadikan buku. Hasil penulisan amanat Allah tersebut dikenal sebagai Kitab Suci.

(KGK 101-141) : Allah membei inspirasi kepada manusia yaitu para penulis suci yang dipilih
Allah untuk menuliskan kebenaran. Allah melalui Roh KudusNya berkarya melalui para penulis
suci tersebut, dengan menggunakan kemampuan dan kecakapan mereka. Oleh sebab itu, segala
sesuatu yang dinyatakan oleh para pengarang yang diilhami tersebut, harus dipandang sebagai
pernyataan Roh Kudus. Jadi, Kitab Suci yang mencakup Perjanjian Lama dan Baru adalah
tulisan yang diilhami oleh Allah sendiri (2Tim 3:16). Kitab-kitab tersebut mengajarkan
kebenaran dengan teguh dan setia, dan tidak mungkin keliru. Sehingga, Allah menghendaki agar
kitab-kitab tersebut dicantumkan dalam Kitab Suci demi keselamatan kita.

Beberapa orang Kristen mungkin berkata, bahwa keselamatan mereka diperoleh melalui Kitab
Suci saja. Namun, jika kita mau jujur, kita akan melihat bahwa hal itu tidak pernah diajarkan
oleh Kitab Suci itu sendiri. Malah yang ada adalah sebaliknya, bahwa Kitab Suci tidak boleh
ditafsirkan menurut kehendak sendiri (2Pet 1:20-21) sebab ada kemungkinan dapat diartikan
keliru (2Pet 3:15-16). Gereja pada abad-abad awal tidak menerapkan teori ini. Teori “hanya
Kitab Suci” atau “Sola Scriptura” ini adalah salah satu inti dari pengajaran pada zaman
Reformasi pada tahun 1500-an, yang jika kita teliti, malah tidak berdasarkan Kitab Suci.

Pada kenyataannya, Kitab Suci tidak dapat diinterpretasikan sendiri-sendiri, karena dapat
menghasilkan pengertian yang berbeda-beda. Sejarah membuktikan hal ini, dalam setiap tahun
timbul berbagai gereja baru yang sama-sama mengklaim “Sola Scriptura” dan mendapat ilham
dari Roh Kudus. Ini adalah suatu kenyataan yang memprihatinkan, karena menunjukkan bahwa
pengertian mereka tentang Kitab suci berbeda-beda, satu dengan yang lainnya. Jika kita percaya
bahwa Roh Kudus tidak mungkin menjadi penyebab perpecahan (lih. 1Kor14:33) dan Allah
tidak mungkin menyebabkan pertentangan dalam hal iman.

3
2.2 Tradisi

Supaya pesan Injil ini dapat diturunkan secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para rasul
menunjuk uskup-uskup untuk menggantikan mereka dan menyerahkan kepada mereka
kedudukan untuk mengajar. Penerusan ajaran Injil ini yang terjadi di bawah kuasa Roh Kudus,
disebut sebagai tradisi.

(KGK 75-83) : Tradisi Suci adalah Tradisi yang berasal dari para rasul yang meneruskan apa
yang mereka terima dari ajaran dan contoh Yesus dan bimbingan dari Roh Kudus. Oleh Tradisi,
Sabda Allah yang dipercayakan Yesus kepada para rasul, disalurkan seutuhnya kepada para
pengganti mereka, agar dalam pewartaannya, mereka memelihara, menjelaskan dan
menyebarkannya dengan setia. Maka Tradisi Suci ini bukan tradisi manusia yang hanya
merupakan “adat kebiasaan”. Dalam hal ini, perlu kita ketahui bahwa Yesus tidak pernah
mengecam seluruh adat kebiasaan manusia, Ia hanya mengecam adat kebiasaan yang
bertentangan dengan perintah Tuhan (Mrk 7:8).

Jadi, Tradisi Suci dan Kitab Suci tidak akan pernah bertentangan. Pengajaran para rasul seperti
Allah Tritunggal, Api penyucian, Keperawanan Maria, sangat jelas diajarkan melalui Tradisi dan
tidak bertentangan dengan Kitab Suci, meskipun hal-hal itu tidak disebutkan secara eksplisit di
dalam Kitab Suci. Janganlah kita lupa, bahwa Kitab Suci sendiri mengajarkan agar kita
memegang teguh Tradisi yang disampaikan kepada kita secara tertulis ataupun lisan (2Tes 2:15,
1Kor :2).

Perlu kita ketahui bahwa Tradisi Suci bukanlah kebiasaan-kebiasaan seperti doa rosario,
berpuasa setiap hari Jumat, ataupun selibat para imam. Walaupun semua kebiasaan tersebut baik,
namun hal-hal tersebut bukanlah doktrin. Tradisi Suci meneruskan doktrin yang diajarkan oleh
Yesus kepada para rasulNya yang kemudian diteruskan kepada Gereja di bawah kepemimpinan
penerus para rasul, yaitu para Paus dan uskup.

4
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tradisi dan Kitab Suci diuraikan secara khusus dalam konstitusi dogmatis Dei Verbum, yang
diresmikan oleh Konsili Vatikan II pada 18 November 1968. Di dalamnya dikatakan bahwa
“Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua
keturunan, dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya” (DV 8).

Allah memberitahukan rencana keselamatanNya kepada manusia melalui Injil. Injil ini
diturunkan dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tertulis, untuk diteruskan kepada kita. Dalam
mewartakan injil secara lisan para rasal menerima apa yang diajarkan oleh kristus, baik dari
perbuatan Kristus, dari percakapan denganNya, maupun dari dorongan Roh Kudus.

(KGK 75-83) : Tradisi Suci adalah Tradisi yang berasal dari para rasul yang meneruskan apa
yang mereka terima dari ajaran dan contoh Yesus dan bimbingan dari Roh Kudus. Oleh Tradisi,
Sabda Allah yang dipercayakan Yesus kepada para rasul, disalurkan seutuhnya kepada para
pengganti mereka, agar dalam pewartaannya, mereka memelihara, menjelaskan dan
menyebarkannya dengan setia. Maka Tradisi Suci ini bukan tradisi manusia yang hanya
merupakan “adat kebiasaan”. Dalam hal ini, perlu kita ketahui bahwa Yesus tidak pernah
mengecam seluruh adat kebiasaan manusia, Ia hanya mengecam adat kebiasaan yang
bertentangan dengan perintah Tuhan (Mrk 7:8).

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca sekalian, agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik dari makalah sebelumnya.

5
Daftar Pustaka

http://pendalamanimankatolik.com/dua-sumber-utama-untuk-mengenal-yesus-kristus/

Diunduh pada 28 April 2020

http://www.sarapanpagi.org/alkitab-tradisi-dan-magisterium-vt3103.html

Diunduh pada 30 April 2020

Anda mungkin juga menyukai