Anda di halaman 1dari 2

Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar

di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa
Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal
terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan
gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang
hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo,
dan laju metabolisme komodo yang kecil.
Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem
tempatnya hidup.
Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat
mereka populer di kebun binatang.
BACA JUGA: Paket Wisata Pulau Komodo
Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo
sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah
peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.
Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo
belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs
Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya
tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano,
bersampan.

Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking,
dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang
sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Keberadaan Komodo di Pulau komodo ditemukan sekitar tahun 1911 oleh seorang belanda. Saat
itu dia tidak sengaja melakukan perburuan di Pulau ini, lalu bertemu dengan komodo dan
kemudian mendokumentasikan dalam bentuk foto.
Hasil foto tersebut di publikasikan di museum zoologi Bogor, dan pada tahun 1912 dokumentasi
itu dipublikasikan secara luas hingga ke luar negeri. Tak lama berita tentang keberadaan biawak
raksasa ini tersebar ke suluruh penjuru dunia.
Dari situ banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia datang untuk melakukan penelitian ilmiah,
berikut ini rekam jejak yang kami kutip dari Loh Liang (Taman Nasional Komodo) tentang
eksistensi komodo di pulau ini.
 1911 Penemuan Komodo oleh J.K.H Van Steyn
 1912 Pemberian nama ilmiah Varanus Komodoensis oleh P.A. Owens
 1912 SK. Sultan Bima tentang perlindungan Komodo
 1926 SK. Pemda Manggarai perlindungan Komodo
 1930 SK. Residen Flores perlindungan Komodo
 1931 Komodo Tercantum dalam daftar satwa yang mutlak dilindungi dalam UU Perlindungan
binatang liar
 1938 Pembentukan Suaka Marga Satwa P. Rinca dan P.Padar
 1965 Pembentukan Suaka Marga Satwa Pulau Komodo
 1980 Pembentukan Taman Nasional Komodo
 1991 Penunjukan sebagai Warisan alam dunia oleh UNESCO
 1992 Komodo sebagai satwa nasional kepres No.4 Tahun 1992
 2013 Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari 7 keajaiban alam dunia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komodo

https://maritimtours.com/sejarah-dan-legenda-pulau-komodo-flores.html

Cara Melestarikan Komodo

1. Dengan cara melakukan reservasi dan pelestarian kondisi alam, lalu dilanjutkan
dengan memperhatikan makanan komodo agar tidak terjadi penyusutan yang lebih lagi
karenaseperti yang sudah dikatakan di awal kondis komodo kita saat ini 50% tidak
cukup makan, karena sumber utama makanannya juga diburu oleh manusia.

2. Memberikan pengertian kepada masyarakat sekitar agar ikut menjaga dan


melestarikan habitat komodo. Baik mencegahnya dari perbuatan orang-orang yang akan
melakukan perburuan komodo dan perusakan habitat komodo.

3. Membuat Peraturan tentang larangan dan sanksi untuk pemburu komodo,


memperjualbelikan komodo dan penghargaan bagi yang berhasil melakukan pelestarian
komodo.
https://ilmuhewani.blogspot.com/2017/10/cara-melestarikan-komodo.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai