VEKTOR
OLEH
KELOMPOK 2
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2019
KETUA: ARIF FIRMANSYAH (1904070002)
SELVIANA I. UN (1904070057)
DAFTAR ISI
KOVER ............................................................................................................i
1.1LatarBelakang ...............................................................................................1
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat rahmat
dan pertolongan-Nya lah sehingga penulisan makalah ragam Fisika Dasar ini dapat
terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah dengan judul “Vektor” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Dasar yang diberikan oleh Bapak Nixon Rammang S,Hut.MSI. Untuk itu kami menyusun
makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami lagi
tentang Vektor ini untuk memperlancar proses pembelajaran.
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, kami
memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan.Harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kupang, 31 Agustus2019
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah
pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuatuntuk
memudahkan pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih
manusia, tidak lepas atau bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu,
yakni ilmu Fisika.
Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena matematika
mampu menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat
diformulasikan secara tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan
menggunakan hubungan matematis.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya.
Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari partikel renik
semacam elektron. Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan
pada ilmu kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu
kimia telah melahirkan bidang baru yang dinamakan kimia kuantum (quantum
chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan dalam
melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika
pada ilmu biologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada
ilmu kedokteran), dan yang lebih baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu
ekonomi).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan sebisa
mungkin memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan
keteraturan lainnya di alam semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan
keteraturan yang telah ditemukan untuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa, maka tidak mungkin di
temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak mungkin
ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak
1
mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih
terus berlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk
menemukan keteraturan-keteraturan lainnya.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah
yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat
memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
1.2 RumusanMasalah
1.3 Tujuan
Tujuan makalah berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian vektor.
2. Menjelaskan jenis – jenis besaran vektor.
3. Sifat – sifat vektor.
4. Menjelaskan perbedaan dari besaran vector dan besaran skalar.
5. Menjelaskan perbedaan dari vector komponen dan vector satuan.
6. Menjelaskan cara menentukan resultan vektor.
2
1.4 Manfaat
1.5 BatasanMasalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah vektor, jenis – jenis vektor,
3
Bab II
Pembahasan
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,
dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang
bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan
arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau
miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
4
2.2 Contoh besaran vektor
a. Kecepatan
Kecepatan termasuk contoh besaran vektor. Alasannya adalah nilai besaran ini sangat
ditentukan kemana arah gerakan benda yang mengalami kecepatan. Dalam penulisannya,
kecepatan dituliskan secara lengkap mulai dari nilai, satuan, serta arahnya.
b. Gaya
Gaya adalah besaran yang diperoleh dari hasil kali massa suatu benda yang bergerak
dengan percepatan gerakannya. Gaya memiliki satuan N atau Newton, namun newton
juga bisa dituliskan denan satuan kg.m/s2. Gaya termasuk contoh besaran vektor karna
nilainya dipengaruhi kemana gaya tersebut bergerak.
c. Tekanan
Tekanan adalah besaran yang menyatakan gaya yang bekerja dalam satu satuan luas.
Tekanan juga termasuk contoh besaran vektor. Alasannya karena tekanan dapat bergerak
ke segala arah. Sehingga perlu diketahui kearah mana gaya tekanan tersebut bergerak.
Tekanan kerap dinyatakan dalam satual pascal atau Pa untuk menghormati Blaise Pascal,
seorang ilmuan fisika yang telah banyak menyumbangkan ilmunya, dalam kemacuan
teknologi fluida
Vektor sejajar
Vektor sejajar adalah dua vektor atau kebih yang mempunyai arah serta juga besar yang
sama.
Vektor berlawanan
Vektor berlawanan adalah dua atau lebig vektor yang mempunyai atau memiliki suatu
vektor yang mempunyai atau memiliki suatu besar yang sama namun arahnya yang
berlawanan.
5
2.4 Sifat – sifat vektor
Bisa dipindahkan dengan syarat nilai atau besar serta arahnya itu tidak
berubah
Bisa dijumlahkan
Bisa dikurangkan
Bisa diuraikan
Bisa dikalikan
B. Sifat-sifat vektor
a. Komutatif
a+b=b+a
b. Assosiatif
a + ( b + c) = (a + b) + c
c. Memiliki elemen satuan atau elemen identitas
a+0=0+a=a
d. Memiliki elemen inverse
a + (-a) = (-a) + a = 0
e. Distributive dengan perkalian skalar
K(a + b) = ka + kb , dengan k= skalar
Vektor satuan
Vektor satuan adalah vektor tak berdimensi yang didefenisikan mempunyai besar
1 dan menunjuk ke arah tertentu. Dalam sistem koordinat biasanya digunakan
lambang khusus i, j, dan k untuk menyatakan vektor satuan dalam arah sumbu x,
y, dan x positif berturut – turut. Seperti halnya vektor – vektor lain, vektor satuan
dapat ditranslasikan ke mana saja dalam ruang koordinat, asalkan arahnya
terhadap sumbu koordinat tidak berubah.
6
Vektor komponen
Vektor komponen adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam ruang yang
diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari kepala vektor tersebut ke garis
tadi. Secara umum komponen – komponen ini dapat bernilai positif atau negatif.
1. Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-
komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor
pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga
susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan
contoh
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah
ini
7
Menurut aturan cosinus dalam segitiga,
8
Untukvektoryanglebihdari2,samasaja.Lakukansatudemi satuhinggaketemu
resultanakhirnya. Dari gambar diatas,V=A+BdanR=V+CatauR =A+B + C
B. Pengurangan Vektor
R = A + (-B) = A –
B
Rumus Cepat
Vektor
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
9
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik
tangkap sama dan mengapit sudut 30 o Tentukan besar dan arah resultan vektor
tersebut tersebut!
Jawaban :
R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30
R = 64 + 36 + 96 0,5 √3
R = 100 + 48√3
Perkalian antara vektor dan skalar adalah hasil kali suatu skalar k dengan sebuah
vektor A, sehingga dapat dituliskan kA dan didefinisikan sebagai sebuah vektor
baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Arah vektor yang
baru ini sama dengan arah vektor A jika k positif dan berlawanan arah dengan
vektor A jika k negatif.+
Perkalian titik diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A • B. Perkalian skalar
dua vektor dapat dikitang sebagai perkalian antara besar salah satu vektor dengan
komponen vektor lain dalam arah vektor yang pertama tadi. Maka pada perkalian
vektor ini ada ketentuan, yaitu :
10
Perkalian Silang (Cross Product)
Perkalian silang diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A X B dan hasilnya
adalah sebuah vektor lain C. Arah dari C sebagai hasil perkalian vektor A dan B
didefinisikan tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh A dan B. Pada perkalian
vektor ini ada ketentuan sebagai berikut :
i x i = 0 i x j = k j x i = -k
j x j = 0 j x k = i k x j = -i
k x k = 0 k x i =6j i x k = -i
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x 1, y1)
dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
x x1
2
AB y 2 y1
Dilukiskan sebagai :
y
B (x2, y2)
A (x1, y1)
x
a ( x 2 x1 )2 ( y 2 y1 )2
- Koordinat kutub, yaitu : = r dengan r =
dan tg =
y 2 y1
x 2 x1
11
.
2.8 Pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari
Berikut ini adalah beberapa contoh dari kehidupan manusia yang berhubungan dengan
vektor :
1. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat dibawah
pesawat, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi
dan gaya dorong angin.
2. Saat perauh menyebrangi sebuah sungai, makan kecepatan gerak perauh yang
sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
3. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali
dari kedua ujung busur tersebut.
4. Pesawat terbang yang ingin terbang dan tinggal landas menggunakan metode
vektor, sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui arah
vektor yang disesuaikan. Dengan demikian orang – orang yang berada didalamnya
pun tidak jatuh atau terombang – ambing.
5. Metode vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain layang –
layang. Sehingga arah layang – layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap
orang yang memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat
melihat layangan lebih jelas karena ada pengaruh vektor.
6. Pada saat seorang anak bermain jungkat – jungkit, pada bidang miring
menggunakan gaya vektor, sehingga anak tersebut tidak jatuh dari bidang miring
itu.
7. Seorang pilot pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang dihubungkan
dengan cara vektor, sehingga seorang pilot yang mengemudikan tidak salah arah
atau berpindah ditempat yang tidak diinginkan.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan suatu vektor
dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan
menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas
garis mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor
disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan
suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A (u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) =
A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k . Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas
suatu partikel dalam ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan
suatu vektor, maka ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor,
misalnya aliran fluida (gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan.
Fungsi vektor dalam dalam duniawi, berkaitan dengan masalah transportasi, navigasi,
komputerisasi, dsb. Sedangkan dalam urusan keagamaan, vektor berperan untuk
menunjukkan kemuliaan Allah SWT. serta menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi
Saran
Pembahasan tentang fungsi vektor ini bukan pembahasan singkat yang akan selesai
dalam sekali duduk. Masih ada banyak lagi yang belum dibicarakan disini. Untuk itu,
diharapkan kita mau mencari sumber-sumber lain diluar sana untuk menambah
pengetahuan kita tentang Fungsi vektor dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan
dalam karya ilmiah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. “Makalah vektor”. Dapat diunduh di
http://sharinganswers.blogspot.com/2012/04/makalah-vektor.html diakses pada 19 April
2015, pukul 16.24 WIB
Lafferty, P. 2001. Jendela Iptek, ”Gaya dan Gerak (Terjemahan). Jakarta: Balai Pustaka.
Nordling C. dan Osterman. 1987. Physics Handbook, Student Edition, Chartwell-Bratt
Ltd. Lud: Sweden.
Tippler P.A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1. Alih Bahasa Prasetio L dan
Rahmad W.A. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.