Anda di halaman 1dari 18

VEKTOR DAN SKALAR

DISUSUN OLEH:

1.Muhammad Amirul Mu’minin A11.2019.12321

2. Habib Kuncoro Jati A11.2019.12326

3.Pagas Pandhu T A11.2019.12340

4.Zahrina Ghaisani A11.2019.12314

5.Adi Priyo Nugroho A11.2019.12330

6.Trifosa Fena Pekei A11.2019.12270

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “VEKTOR
DAN SKALAR” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik, walaupun kami yakin masih
banyak kekurangannya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa
ini, pemahaman dan pemanfaatan konsep-konsep fisika sangat diperlukan, khususnya materi
“VEKTOR DAN SKALAR” yang berkaitan dengan ilmu teknik informatika di jaman sekarang
ini , sehiga meteri-materi ini yang akan dibahas atau di pelajari oleh kita semua, dan materi yang
akan kami bahas disini adalah “Vektor Dan Skalar, arah dari vektor besaran vektor resultan
vektor dan pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari-hari”.

Dan kami mengharapkan semoga semua mahasiswa jurusan teknik informatika dapat
memahami, memperdalam ilmu tentang fisika , sesuai dengan jurusan teknik informatika
tersebut.Dalam kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, arahan dan sekaligus dukungannya
hingga pada akhirnya kami dapat meyelesaikan penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh untuk dikatakan
sempurnah, maka oleh karenanya dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari para
pembaca, sekalipun tentunya sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan terhadap
penulisan pada masa yang akan datang.

Semarang, 16 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
Latar Belakang..............................................................................................4
Tujuan dan Manfaat.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
Definisi Vektor dan skalar............................................................................5
Perbedaan vektor dan skalar..........................................................................7
Besaran Pokok dan Turunan.........................................................................8
Resultan Vektor............................................................................................10
Menentukan Vektor Resultan.......................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................12
4.1 Kesimpulan............................................................................................16
4.2 Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Besaran dalam fisika ada dua macam yakni besaran pokok dan besaran turunan.  besaran
turunan tersebut nanti akan terdapat besaran yang berupa besaran vekor dan besaran skalar.
Besaran pokok biasanya termasuk besaran skalar.  
Besaran vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah
(direction). Jadi dalam mengungkapkan besaran ini tidak cukup hanya besarnya saja, tetapi perlu
menyebutkan arahnya kemana. Karena arah berbeda dengan besar yang sama akan berbeda
hasilnya jika sudah masuk dalam perhitungan. Contoh besaran ini adalah Gaya (Force),
kecepatan (velocity), torsi (torque), perpindahan (displacement), momentum, percepatan, luasan,
kuat medan magnet (H), kuat medan listrik (E),
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude)
tanpa mempedulikan arahnya. Contoh besaran ini adalah jarak, kelajuan, energi, usaha, tekanan,
massa, waktu, kuat arus listrik (I) dll.
Resultan vektor adalah hasil penjumlahan dua buah vektor atau lebih. Ada banyak
metode yang bisa digunakan untuk menentukan resultan vektor, salah satunya adalah metode
segitiga. Namun metode segitiga hanya dapat digunakan untuk menggambarkan resultan dari dua
buah vektor saja sedangkan jika vektornya banyak (lebih dari dua) maka metode segitiga tidak
dapat digunakan.
Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan gejala-gejala
alam. Vektor dan skalar merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang melatar
belakangi kami untuk menyusun makalah ini, yang berjudul Vektor dan Skalar.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar
mahasiswa mengetahui dan mengigat kembali mengenai :
1. Melatih mahasiswa menyusun paper dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan
dan kekreativitasaan mahasiswa
2. Pengertian Vektor, Skalar, Besaran, dan Resultan Vektor
3. Perbedaan Vektor, Skalar, Besaran, dan Resultan Vektor
4. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan.
5. Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor.
6. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari.
7. Memenuhi tugas mata kuliah fisika 1
8. Untuk memberi manfaat bagi para pembaca dari kalangan luar dan dalam kampus

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Vektor Dan Skalar


1. Vektor
Vektor di defenisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya
(dengan satuan) tetapi juga arah kemana vektor itu beroperasi. Vektor juga dapat
diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan dan memiliki arah.
Seperti yang telah dikemukakan dalam paragraf pertama tulisan ini, vektor adalah
sebuah besaran yang memiliki nilai sekaligus arah. Contohnya adalah kecepatan,
percepatan, perpindahan, gaya, dan sebagainya. Semua besaran-besaran yang telah
disebutkan tadi selain memiliki nilai juga harus dinyatakan arahnya.
Misalnya, kecepatan harus dinyatakan dengan 45 km/jam ke arah utara. Jika Anda
hanya mengatakan 45 km/jam saja (Anda hanya menyatakan besar kecepatannya saja)
berarti yang Anda maksudkan itu adalah kelajuan bukan kecepatan karena kelajuan
adalah besaran skalar.

Misal : kecepatan 10 KM/jam kearah utara

Angin yang bertiup ke timur laut sebesar 20 Knot.

Vektor dapat dipresentasikan secara grafis dengan garis yang ditarik sedemikian
sehingga:

- Panjang grafis menandakan besar vektor.


- Arah garis (ditunjukkan dengan mata panah) menandakan vektor.

5
2. Skalar
Skalar dapat di defenisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan
yang sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan
tanpa arah.
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan nilainya saja. Misalnya
kelajuan, volume, temperatur, massa, dan sebagainya. Ketika Anda menyatakan
massa, maka Anda tinggal mengatakan bahwa massanya adalah 30 kg, tanpa perlu
diperjelas apakah arahnya ke atas, ke bawah, ke kiri, atau ke kanan bukan? Demikian
pula ketika Anda akan mengatakan tentang kelajuan benda, Anda tinggal mengatakan
bahwa kelajuannya adalah 50 km/jam tanpa perlu menyatakan kemana arahnya. Hal
itu karena baik massa maupun kelajuan adalah besaran skalar.
1. Contoh besaran skalar
Besaran skalar, seperti disebutkan di atas, adalah pengukuran yang ketat mengacu
pada besarnya. Sama sekali tidak ada komponen arah dalam besaran skalar – hanya
besarnya dari media. Waktu – besaran skalar sering merujuk ke waktu, pengukuran
tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, detik, dan bahkan milidetik. Contoh
saklar:panjang luas, volume, massa, waktu.
Contoh Skalar:panjang,luas,volume,massa,waktu
Misal:Temperatur 100 Derajad Celcius
Jumlah RP500
Membutuhkan waktu 08 jam 20 menit
Kelajuan 10km/jam

Skalar pada gambar:

6
Catatan: pada gambar diatas terdapat panjang skalar yaitu 5, maksudnya antara titik
pangkal ke titik ujung panjangnya 5, dapa ditulis sebagai berikut:

B. Perbedaan vektor dan skalar

Skalar adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya (atau nilai numerik)
saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan arah. Fisika
adalah ilmu matematika. Konsep dasar dan prinsip-prinsip memiliki dasar matematika.
Sepanjang pelajaran fisika kita, kita akan menjumpai berbagai konsep yang memiliki
dasar matematika yang terkait dengan mereka. Sementara penekanan kita akan sering
pada sifat konseptual fisika, disini akan memberikan perhatian untuk aspek
matematikanya.
Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara Skalar dan Vektor

No Besaran Skalar Besaran Vektor


1. Jarak Perpindahan
2. Massa Berat
3. Panjang Percepatan
4. Kelajuan Kecepatan
5. Volume Percepata grafitasi
6. Waktu Momentum
7. Energi potensial Implus
8. Energi kinetic Gaya

9. Usaha Momen gaya

10. Daya Tegangan Permukaan

11. Muatan Listrik Induksi Maknetik

12. Potensial Listrik Medan Grafitasi

13. Massa Jenis Gaya Gesek

14. Jumlah Zat Medan Listrik

7
15. Kerapatan Arus Tekanan

C. Besaran pokok dan Besaran turunan


1. Besaran Pokok adalah suatu besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu.
Berikut beberapa besaran pokok dan satuannya dalam SI.
Tabel Besaran Pokok

Simbol Simbol
Besaran Pokok Satuan Dimensi
Besaran Satuan

Panjang l meter m [L]

Massa m kilogram kg [M]

Waktu t sekon s [T]

Kuat arus listrik I ampere A [I]

Suhu T kelvin K [θ]

Jumlah zat n mol mol [J]

Intensitas cahaya l kandela cd [N]

8
2. .Besaran Turunan adalah besaran yang diperoleh dari besaran pokok dengan
menurunkannya, yaitu dengan mengalikan atau membagi besaran satu dengan besaran
lain.

Berikut beberapa besaran turunan dan satuannya. :

Besaran Turunan Nama Satuan Simbol Dalam Satuan Dasar

Luas meter persegi m² m²

Volume meter kubik m³ m³

Kecepatan meter per sekon m/s m/s

Percepatan meter per sekon Persegi m/s² m/s²

Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m³ kg/m³

Gaya newton N kg.m/s²

Energi dan usaha joule J kg.m²/s²

Daya watt W kg.m²/s³

Tekanan pascal Pa kg/(m.s³)

Frekuensi hertz Hz s^-1 (s pangkat min satu)

9
Muatan listrik coulomb C A.s

Potensial listrik volt V kg.m²/(A.s³)

Hambatan listrik ohm Ω kg.m²/(A².s³)

Kapasitansi farad F A².s²/kg.m²

Medan magnetik tesla T kg/(A.s²)

Fluks magnetik weber Wb kg.m²/(A².s²)

Induktansi henry H kg.m²/(A².s²)

D. Resultan vektor
Resultan Vektor adalah hasil penjumlahan dua buah vektor atau lebih. Ada banyak
metode yang bisa digunakan untuk menentukan resultan vektor, salah satunya adalah
metode segitiga. Namun metode segitiga hanya dapat digunakan untuk menggambarkan
resultan dari dua buah vektor saja sedangkan jika vektornya banyak (lebih dari dua) maka
metode segitiga tidak dapat digunakan.
Salah satu metode yang tepat untuk menentukan resultan vektor yang jumlahnya
lebih dari dua adalah metode poligon.
Metode poligon adalah cara menggambarkan penjumlahan tiga buah vektor atau
lebih dengan saling menghubungkan pangkal vektor ke ujung vektor yang lain
sedemikian rupa hingga vektor terakhir. Setelah itu ditarik garis lurus dari pangkal vektor
pertama menuju ujung vektor terakhir sehingga terbentuklah bangun segi banyak
atau poligon. Untuk lebih jelas mengenai metode ini, perhatikan gambar tahapan
menggambarkan resultan vektor dengan metode poligon berikut.

10
Perlu kalian ingat bahwa dalam memindahkan pangkal vektor ke ujung yang lain jangan
mengubah besar dan arah vektornya, yang artinya panjang dan arah anak panah harus
tetap.

E. Menentukan Vektor Resultan


Hasil penjumlahan ataupun hasil pengurangan dari dua vektor atau lebih disebut resultan
vektor. Untuk menentukan vektor resultan, terdapat 2 metode, yakni metode grafis dan
metode analitis. Metode grafis dapat dibagi menjadi 3 metode yakni metode segitiga,
metode jajar genjang dan metode polygon. Metode analitis juga dapat dibagi menjadi 3,
yakni metode sinus, metode kosinus dan metode vektor komponen
1. MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN DENGAN METODE GRAFIS
Dengan menggunakan metode segitiga dan poligon, kita dapat melukis vektor
resultan dari dua buah vektor atau lebih. Dari gambar vektor resultan tersebut, kita
dapat menentukan besar dan arah vektor resultan dengan melakukan pengukuran
(bukan menghitung). Cara menentukan vektor resultan seperti ini disebut metode
grafis.
Langkah-langkah menentukan besar dan arah vektor resultan dengan metode
grafis, adalah sebagai berikut :
1.1 tetapkan sumbu X positif sebagai acuan menentukan arah. Ingat, sudut
positif diukur dengan arah berlawanan arah jarum jam, sedangkan sudut
negatif diukur dengan arah searah jarum jam.

11
1.2 gambar setiap vektor yang akan dijumlahkan (lihat kembali menggambar
penjumlahan vektor menggunakan jajaran genjang)
1.2.1 Arah vektor digambar terhadap sumbu x positif dengan
menggunakan busur derajat
1.3 gambar vektor Resultan dengan metode segitiga (untuk 2 vektor) dan
metode poligon (lebih dari 2 vektor)
1.4 ukur panjang vektor Resultan dengan mistar, sedangkan arah vektor
Resultan diukur terhadap sumbu x positif dengan busur derajat
1.5 tentukan besar dan arah vektor Resultan :
1.5.1 Besar vektor Resultan sama dengan hasil kali panjang
vektor resultan (langkah 4) dengan skala panjang (langkah
2b)
1.5.2 Arah vektor resultan sama dengan sudut yang dibentuk oleh
vektor resultan terhadap sumbu x positif yang telah diukur
dengan busur derajat

Contoh soal :
Tentukan besar dan arah vektor resultan dari vektor perpindahan A sepanjang 20 m
dengan arah -30o terhadap sumbu x positif (arah mendatar ke kanan) dan vektor perpindahan B
sepanjang 30 m dengan arah +45o terhadap sumbu x positif.
Petunjuk :
Kita harus menetapkan skala panjang terlebih dahulu. Setelah itu, gambar vektor
A dan B secara terpisah. Terakhir, gambar vektor resultan R=A+B dengan metode
segitiga atau poligon, lalu kita menentukan besar dan arahnya
Panduan solusi :
Langkah 1, misalnya kita menetapkan skala panjang vektor perpindahan 5 m = 1
cm (catatan : anda dapat menetapkan skala sesuai dengan kemauan anda, penetapan skala
di atas hanya sebagai contoh). Dengan demikian, besar perpindahan 20 m digambar

12
dengan panjang vektor 4 cm (ingat, 20 : 5 = 4), dengan arah -30o terhadap sumbu x
positif (gambar a).
Langkah 2, gambar vektor perpindahan B (besarnya 30 m) dengan panjang tanda
panahnya 6 cm (ingat, skala yang kita tetapkan 5 m = 1 cm, jadi 30 m = 6 cm) dan
arahnya sebesar 45o terhadap sumbu x positif. (gambar b). Lihat gambar di bawah.

Langkah 3, gambar vektor resultan R = A + B (gambar c)

Langkah 4, ukur panjang vektor R dengan mistar dan arah vektor R dengan bujur
sangkar. Besar vektor R diperoleh dengan mengalikan panjang vektor R dengan skala
panjang vektor
(Catatan : menentukan besar dan arah vektor Resultan dengan metode grafis
merupakan salah satu pendekatan. Ketelitian hasil yang diperoleh juga sangat bergantung
pada skala gambar, ketelitian mistar, busur derajat serta ketepatan anda dalam
menggambar dan membaca skala. Jika anda ingin menentukan besar dan arah vektor
Resultan secara lebih tepat, dapat digunakan perhitungan matematis (bukan dengan
pengukuran), yakni menggunakan metode analitis)
2. Menentukan besar dan arah vektor Resultan dengan metode analitis,
kita dapat menggunakan 2 cara yaitu menggunakan Rumus Cosinus dan
menggunakan Vektor Komponen.

13
2.1. Menentukan Vektor Resultan segaris kerja
Di SMP kita telah belajar tentang vektor resultan untuk dua vektor
gaya yang segaris kerja (searah atau berlawanan arah). Kali ini kita ulangi
kembali, sebagai dasar sebelum menghitung vektor resultan dengan rumus
Cosinus.
Kita meninjau vektor perpindahan yang segaris kerja. Misalnya
kamu berpindah sejauh 200 m ke arah timur (vektor A), lalu berjalan
kembali arah barat sejauh 300 m (vektor B).berapakah perpindahan total
yang kamu lakukan dihitung dari kedudukan awalmu ?
Panduan Jawaban :
Untuk vektor2 yang segaris kerja, arahnya dapat dibedakan dengan
memberi tanda + dan -. Jika kita tetapkan arah timur bertanda +, maka
arah barat bertanda -. Berdasarkan ketetapan kita tadi, maka besar vektor
A = +200 m dan besar vektor B = -300 m. dengan demikian besar vektor
Resultannya adalah : R = A + B = (+200 m) + (-300 m) = 200 m – 300 m
= -100 m (tanda – hanya menunjukan bahwa arah vektor Resultan ke barat
atau sesuai dengan arah vektor B)

(pada gambar ditetapkan skala 50 m = 1 cm)

Melalui contoh di atas, diketahui bahwa operasi penjumlahan dalam


berhitung berlaku untuk resultan dari dua vektor yang berlawanan arah.
Demikian juga dua vektor yang searah.

14
3. Menentukan vektor Resultan Pada Segitiga Siku-siku
Apakah hitungan vektor tetap memenuhi hukum berhitung jika
perpindahan berlaku untuk dua dimensi ? untuk menjawabnya, perhatikan contoh
berikut ini.
Dari kedudukan awalmu, kamu berjalan ke timur sejauh 300 m (vektor A),
lalu berbelok ke selatan sejauh 400 meter (vektor B). Apakah perpindahan
totalmu 700 m ? atau 100 m ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tetapkan skala perpindahan, misalnya 100 m = 1 cm.
dengan demikian, perpindahan ke timur sejauh 300 m digambar dengan panjang
vektor 3 cm, sedangkan perpindahan ke selatan sejauh 400 m digambar 4 cm.
lihat gambar di bawah

Untuk menentukan vektor resultan di atas, kita tidak bisa menggunakan


hukum berhitung seperti pada dua atau lebih vektor yang segaris, karena dua
vektor tersebut tidak segaris kerja. Vektor resultan dapat kita tentukan besarnya
menggunakan rumus Pythagoras dalam segitiga siku-siku.

15
Jadi, besar vektor Resultan = 500 m

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni
1. Perbedaan besaran scalar dan besaran vektor adalah, besaran vektor
memiliki arah sedangkan besaran scalar tidak memiliki arah.
2. Perbedaan vektor satuan dan vektor komponen adalah vektor satuan
merupakan vektor yang bernilai satu satuan pada koordinat kartesian,
sedangkan vektor komponen adalah vektor uraian atau proyeksi tegak
lurus suatu vektor pada sumbu xyz koordinat kartesian.
3. Cara menetukan vektor resultan ada 2 cara, yakni metode jajar genjang
untuk 2 vektor, dan metode vektor komponen untuk 2 atau lebih vektor.
4. Untuk menentukan arah resultan vektor terhadap salah satu vektor
penyusunnya dapat menggunakan persamaan sisnus, Perkalian titik dua
buah vektor jika hasil kali titik dari dua buah vektor menghasilkan
bilangan skalar, dan Perkalian silang dari dua buah vektor yang akan
menghasilkan sebuah vektor baru.

16
5. Vektor merupakan salah suatu metode yang bermanfaat bagi kehidupan
sehari – hari, seperti : Bermain layang - layang, bermain jungkat - jungkit,
panahan, terjun payung, perahu menyebrangi sungai berarus.

B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah :
Mata kuliah Fisika1 sangatlah penting untuk dipelajari khususnya untuk Pendidikan Teknik
informatika . Diharapkan mahasiswa memahami dan mengerti materi dari mata kuliah fisika I
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena
itu diharapkan kritik dan saran pembaca demi perbaikannya makalah ini di masa akan datang.
Secara konseptual,tujuan diadakannya makalah singkat ini hanyalah untuk penambah wawasan
bagi setiap orang yang membacanya.tetapi yang diminta dalam materi ini pada saat setiap orang
membacanya adalah’’ harus saling teliti,fokus dan memang benar-benar fokus,agar tidak sia-sia
waktu yang telah di sisikan pada saat membacanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://yos3prens.wordpress.com/2015/08/12/hasil-kali-silang-dua-vektor-dalam-ruang/

http://senyawa-kimia.blogspot.com/2010/02/menentukan-vektor-resultan.html

http://komostore.blogspot.com/2012/01/besaran-vektor-penjumlahan-vektor_30.html

https://www.zonareferensi.com/besaran-pokok-dan-besaran-turunan/

Adiwijaya.2014.matriks dan ruang vector. Yogyakarta. Graha ilmu.

18

Anda mungkin juga menyukai