Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA DASAR

VEKTOR

Do
sen Pengampu :

RIZKA HASMI NSt, M.Pd

Disusun oleh :

ANA ARISKA ( 2201011004 )

AYU AMALIA ( 2201011047 )

MENAG RAJAGUGUK ( 2201011021 )

MUHAMMAD ARVAN CHOLIK ( 2201011023 )

PUTRI PURNAMA SARI SIAHAAN ( 2201011030 )

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN FARMASI

SUMATERA UTARA

i
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT. yang telah melimpahkan berkah da
n rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesa
i dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan. Pada makalah yang kami sus
un ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka saya meminta kritik d
an saran yang sifatnya membangun.Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat mena
mbah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan.

Medan, 2 oktober 2022

penuli
s

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Pengertian vector ................................................................................................. 3

2.2 Operasi vector ..................................................................................................... 3

2.3 Penjumlahan vector ............................................................................................. 4

2.4 Perkalian vector ................................................................................................... 6

2.5 Menentukan vector resultan ................................................................................ 7

2.5.1 Metode grafis ............................................................................................. 8

2.5.1.1 Metode Jajar Genjang .......................................................................... 8

2.5.1.2 Metode Segitiga ................................................................................... 9

2.5.1.3 Metode Poligon ..................................................................................... 10

2.5.2 Metode Analitis ........................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam fisika selain besaran pokok dan besaran turunan, dikenal juga besaran vekt
or dan besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai nilai da
n arah sedangkan besaran skalar adalah besaran fisika yang hanya mempunyai nilai te
tapi tidak mempunyai arah. Beberapa besaran vektor antara lain perpindahan, kecepat
an, gaya, tekanan, medan magnet, dan momentum. Besaran-besaran tersebut selalu da
pat dikaitkan dengan arah kemana vektor itu bekerja. Besaran fisika seperti kelajuan,
massa, jarak, waktu, luas, volume, dan massa jenis, termasuk besaran skalar karena b
esaran-besaran tersebut hanya mempunyai nilai saja. Jika dikatakan ada sebuah meja
yang panjangnya 2 meter, maka pernyataan tersebut sudah cukup jelas karena kita tid
ak memerlukan arah untuk menentukan besaran panjang. Besaran seperti itu dinamak
an besaran 24 | Fisika skalar. Tetapi jika dikatakan seorang anak menendang bola den
gan gaya 100 N, tentunya pernyataan tersebut masih dapat memunculkan pertanyaan l
ainnya yaitu ke arah mana bola tersebut bergerak? Sama halnya dengan pernyataan se
buah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam, pertanyaan yang muncul misalnya
ke arah mana, mobil tersebut bergerak? Besaran fisis seperti gaya dan kecepatan selal
u mempunyai nilai dan arah sehingga tergolong ke dalam besaran vektor. Sebuah vekt
or diberi notasi dan digambarkan secara khusus dengan pengertian dan batasan yang j
elas. Vektor diberi notasi berupa huruf besar atau kecil yang dicetak tebal atau diberi t
anda panah di atasnya. Misalnya vektor sebuah gaya dapat digambarkan atau ditulisk
an dengan atau F (berasal dari force). Kadang-kadang sebuah vektor juga diberi notas
i berupa hurup besar dengan satu tanda panah di atas keduanya, misalnya vector perpi
ndahan sebuah benda yang bergerak dari titik A ke titik B diberi notasi.

iv
1.2 TUJUAN

1. Menentukan resultan vektor dengan menggunakan metode jajaran genjang

2. Menentukan resultan beberapa vektor dengan menggunakan metode analitis

3. Menentukan penjumlahan beberapa vektor

1.3 MANFAAT

1. Dapat memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori fisika serta pe


nerapannya secara fleksibel.

2. Dapat memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu F


isika dan ilmu-ilmu lain yang terkait.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VEKTOR

Vektor adalah salah satu jenis besaran pada fisika yang memiliki nilai dan arah. F
enomena fisika yang termasuk dalam besaran vektor yaitu kecepatan, percepatan,
gaya, momentum dan lainnya.

2.2 OPERASI VEKTOR

Dalam ilmu fisika, kita kenal istilah besaran yang hanya memiliki nilai saja dan b
esaran yang memiliki nilai dan arah. Missal, tinggi badan seseorang hanya memili
ki nilai saja, sedangkan kecepatan mobil di jalan tol memiliki nilai dan arah tentu
nya. Sehingga, besaran yang hanya memiliki nilai saja disebut sebagai besaran sca
lar dan besaran yang memiliki nilai dan arah disebut sebagai besaran vector.

Terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan dalam menggambarkan vector, yait
u titik tangkap, titik ujung, Panjang anak panah (vector), dan arah anak panah (ve
ctor).

Titik pangkal atau titik tangkap adalah titik tempat besaran yang diwakili oleh vek
tor tersebut bermula. Apabila vektor yang digambarkan mewakili gaya maka titik
pangkal menyatakan titik tempat bekerjanya gaya, namun apabila vektor yang dig
ambarkan menyatakan perpindahan maka titik pangkal vektor perpindahan itu me
wakili titik dimulainya perpindahan. Titik ujung vektor tidak memiliki makna khu
sus, titik ujung digambar setelah diketahui titik pangkal, panjang dan arah vektor.
Panjang anak panah mewakili nilai vektor. Vektor yang lebih panjang memiliki ni

vi
lai lebih besar. Apabila panjang suatu vektor dua kali panjang vektor yang lain ma
ka nilai vektor tersebut dua kali nilai vektor yang lainnya. Arah anak panah mewa
kili arah vektor.

A B

Titik A: Titik pangkal/titik tangkap/titik awal

Titik B: Titik ujung/titik akhir

Panjang vektor 𝒓⃗ = |𝒓⃗ |

Pada gambar diatas menunjukkan sebuah vektor yang berpangkal di titik A dan
berujung dititik B. Pada gambar tersebut ditunjukkan pula bahwa arah vektor adala
h ke kanan

2.3 PENJUMLAHAN VEKTOR

Selain memiliki nilai Vektor juga memiliki arah, penjumlahan vektor dan penerapa
n operasi-operasi aljabar lainya memiliki aturan tertentu. Pada bagian ini dibahas a
turan penjumlahan vektor. Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:

1) Metode jajaran genjang

2) Metode segitiga

3) Metode poligon (segi banyak)

4) Metode uraian/analitis Setelah belajar cara menjumlahkan vektor dengan berbag


ai cara,

Contoh 1: Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 50 m dan kecepatan


airnya 4 m/s. Bila perahu bergerak tegak lurus terhadap arah kecepatan air dengan

vii
kecepatan 3 m/s. Tentukan panjang lintasan yang ditempuh oleh perahu dan sebera
pa jauh perahu menyimpang diukur dari garis tepi sungai?

Jawab:

Diketahui: vperahu = 3 m/s

varus = 4 m/s

3 m/s

4 m/s

Langkah pertama kita tentukan terlebih dahulu resultan vektor kecepatannya.

𝑅⃗ = √𝑣𝑝𝑒𝑟𝑎ℎ𝑢 2 + 𝑣𝑎𝑟𝑢𝑠 2 𝑅⃗

= √3 2 + 4 2 𝑅⃗

= √25 𝑅⃗

= 5 𝑚/𝑠

Untuk menentukan besarnya jarak tempuh, maka kita bisa menggunakan perbandin
gan sisi segitiga.

3/ 5 = 50/𝑥

Sehingga diperoleh : x = 83,33 m.

Arah gerak perahu dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑔 3/4 = 𝜃

𝜃 = 36,90

viii
Jadi perahu menempuh jarak 83,3 m dan membentuk sudut 36,9° untuk dapat meny
eberang sungai.

2.4 PERKALIAN VEKTOR

Selain dapat dijumlahkan, vektor juga dapat dikalikan. Terdapat dua macam operasi
perkalian vektor yaitu :

1. Perkalian skalar dengan vektor

Jika sebuah vektor dikalikan dengan sebuah bilangan (skalar) k maka hasil dari perkal
ian tersebut adalah vektor baru yang panjangnya k kali vektor semula dan arahnya s
erah dengan vektor semula bila k bernilai positif dan arahnya berlawanan dengan ve
ktor semula bila k bernilai negatif.

2. Perkalian vektor dengan vektor.

Terdapat dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama perkalian titik (do
t product) yang menghasilkan besaran skalar dan kedua perkalian silang (cross produc
t) yang menghasilkan besaran vektor.

a. Perkalian titik (dot product)

p Ø

Dua buah vektro p dan q diilustrasikan seperti gambar 2.4, perkalian titik (dot produc
t) antara dua buah vektor 𝑝 dan 𝑞 menghasilkan r, didefinisikan secara matematis seb
agai berikut:

𝑝.𝑞=𝑟

ix
𝑝 dan 𝑞 vektor; sedangkan r besaran skalar. Besar r didefinisikan sebagai persamaan
(1.5):

𝑟 = 𝑝⃗ . 𝑞 cos𝜃

θ = sudut antara vector 𝑝 dan 𝑞 .

Perkalian silang (cross product) melibatkan dua buah vector, misalkan 𝑝 dan 𝑞 yang
menghasilkan vector 𝑟 .

𝑝×𝑞=𝑟

2.5 MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN

Hasil penjumlahan ataupun hasil pengurangan dari dua vektor atau lebih
disebut resultan vektor.
Untuk menentukan resultan vektor dapat ditempuh dengan 2 (dua) metode yai
tu :

Metode Jajar Genjang

 Metode Grafis Metode Segitiga

Metode Poligon

Metode Sinus

x
 Metode Analitis Metode Kosinus

Metode Vektor Komponen

Metode vektor yang lazim digunakan adalah metode jajar genjang untuk mene
ntukan resultan 2 buah vektor dan metode vektor komponen untuk menentukan result
an banyak vektor.

2.5.1 METODE GRAFIS

2.5.1.1 Metode Jajar Genjang

Metode jajar genjang digunakan untuk menentukan resultan 2 buah vektor. Jad
i satu lukisan, yang nantinya akan berbentuk seperti jajar genjang, hanya dapat meluk
iskan 2 buah vektor. Aturan menentukan vektor resultan dengan metode jajar genjang
adalah sebagai berikut.

1.                 Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap berimpit di titik O

2.                 Buatlah jajar genjang dengan sisi-sisi vektor F1 dan F2

xi
3.                 Diagonal jajar genjang merupakan resultan atau hasil penggabungan vektor F
1dan vektor F2

4.                  Sudut α menunjukkan arah resultan kedua vektor terhadap vektor F1

2.5.1.2 Metode Segitiga

Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor y
ang lain kemudian menghubungkan titik tangkap atau titik pangkal vektor pertama de
ngan titik ujung vektor ke dua.

1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O

2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1

xii
3. Sudut α menunjukkan arah resultan kedua vektor terhadap arah vektor F1

2.5.1.3 Metode Poligon

Jika ada tiga vektor atau lebih, anda tidak mungkin menjumlahkan vektor-vekt
or tersebut dengan metode jajar genjang atau metode segitiga. Oleh karena itu harus d
igunakan metode segibanyak (poligon). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar b
erikut

Pada gambar di atas terdapat tiga buah vektor yang akan dicari resultannya. A
dapun resultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada gambar berikut :

Berikut adalah tahap-tahap dalam menentukan resultan vektor mengguanakan metode


poligon: :
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di O
2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1

xiii
3. Lukislah vektor F3 dengan titik tangkap di ujung vektor F2
4. Hubungkan titik tangkap di O dengan ujung vektor F3. Lukis garis penghubun
g antara titik tangkap O dan ujung vektor F3. Garis penghubung ini merupakan
resultan vektor F 1, F2, d
an F3.

2.5.2 Metode Analitis

Menentukan besar dan arah vektor resultan dengan metode grafis merupakan s
alah satu pendekatan. Ketepatan hasil yang diperoleh bergantung pada ketepatan dan
ketelitian anda dalam menggambar dan membaca skala. Besar dan arah vektor resulta
n lebih tepat diperoleh melalui perhitungan matematis.

Penjumlahan vektor menggunakan rumus cosinus:


Menjumlahkan dua atau lebih vektor menggunakan vektor komponen:

xiv
xv
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Secara geometris, vector adalah ruas garis yang memiliki besar dan arah. Oleh karena
itu, dalam penggambarannya, vector dinyatakan dalam garis lurus yang memiliki arah
(dinyatakan dengan anak panah) dan Panjang tertentu. Karena Fisika | 33 memiliki ar
ah, maka vector akan dapat memiliki sudut terhadap suatu acuan tertentu. Sehingga d
engan demikian, nilai vector sangat dipengaruhi oleh besar sudut yang menjadi acuan
nya.

Vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya berdasarkan koordinat kart


esian. Beberapa vector yang memiliki titik tangkap yang sama akan memiliki resultan
vector. Resultan vector ini pun, nilainya tergantung dari sudut yang diapit oleh bebera
pa vector penyusunnya. Resultan vector dapat diperoleh dengan beberapa metode, ya
kni : segitiga, jajangenjang, polygon dan metode analitis.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Fisika/Media/Fisika-PB2.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6009041/besaran-vektor-dalam-ilmu-fisika-
simbol-dan-metode-penjumlahan#:~:text=Vektor%20adalah%20salah%20satu
%20jenis,%2C%20gaya%2C%20momentum%20dan%20lainnya.

xvii

Anda mungkin juga menyukai