Jln. Mr. Cokrokusumo No.54 RT.015/005, Kel. Cempaka, Kec. Cempaka, Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kode Pos 70733
Contact Person : 0896-5985-6821
Follow my Instagram @basyir.elphisic.elbanjari
𝐿 𝜆 = 𝑘𝑦
𝑥
O
𝑀
Sebuah batang tak homogen dengan massa per satuan panjang 𝜆 sebagai fungsi
ketinggian 𝑦 sepanjang 𝐿 berdiri tegak di atas batang bermassa horizontal bermassa 𝑀.
Kedua batang dihubungkan oleh poros bebas gesekan di titik O. Diketahui bahwa 𝜆 = 𝑘𝑦
dengan 𝑦 adalah tinggi batang tak homogen. Titik 𝑦 = 0 adalah titik O. Ketika batang tak
homogen membentuk sudut 𝜃 dengan vertikal tentukanlah :
a. Vektor kecepatan batang 𝑀?
b. Vektor kecepatan batang tak homogen?
c. Ketika sudut 𝜃 = 𝜋/3 radian, berapakah besar kecepatan batang tak homogen?
Pembahasan :
a. Pertama kita akan mencari terlebih dahulu massa total batang tak homogen
𝐿 𝐿 𝐿
𝑦2 2
𝑚 = ∫ 𝜆 𝑑𝑦 = ∫ 𝑘𝑦 𝑑𝑦 = 𝑘 ]
2 0
0 0
2
𝑘𝐿
𝑚=
2
Selanjutnya kita akan mencari posisi pusat massa batang
𝑦𝑝𝑚
tak homogen
𝐿 𝐿
∫ 𝑦 𝑑𝑚 ∫ 𝑦 𝑘𝑦 𝑑𝑦 𝑘 𝐿 2 𝑑𝑦
𝑦𝑝𝑚 = 0 = 0 = ∫ 𝑦 𝑑𝑦
𝑚 𝑚 𝑚 0 𝐿 y
3
𝐿 𝑘𝐿 𝑦
𝑘 𝑦3 2 2
𝑦𝑝𝑚 = [ ] = 32 = 𝐿 ⟹ 𝑦𝑝𝑚 = 𝐿
𝑚 3 0 𝑘𝐿 3 3
( 2 )
Selanjutnya kita akan menghitung momen inersia batang tak homogen. Kita akan
meninjau nya terhadap titik O terlebih dahulu. Kemudian kita hitung momen inersia
terhadap pusat massa menggunakan teorema sumbu sejajar. Perhatikan gambar di
bawah!
Momen inersia terhadap titik O
𝐿
𝐼0 = ∫ 𝑦 2 𝑑𝑚
0
𝑦 𝑑𝑚
𝐿
3
𝐼0 = 𝑘 ∫ 𝑦 𝑑𝑦
0
𝐿
𝑑𝑦
𝑦4 𝑘𝐿4
𝐼0 = 𝑘 [ ] =
4 0 4
Momen inersia batang tak homgen terhadap pusat massanya adalah
2
𝐼0 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑚𝑦𝑝𝑚
𝑘𝐿4 𝑘𝐿2 2𝐿 2
= 𝐼𝑝𝑚 + ( )( )
4 2 3
1 4
𝐼𝑝𝑚 = 𝑘𝐿
36
1
𝐼𝑝𝑚 = 𝑚𝐿2
18
Karena batang 𝑀 berada di atas lantai yang licin dan dihubungkan dengan poros
bebas gesekan dengan batang tak homogen, maka energi mekanik system kekal. Kita
tinjau keadaan awal saat batang tak homgen dalam keadaan vertical dan sisteam
diam. Keadaan akhir adalah saat batang tak homogen membentuk sudut 𝜃 terhadap
vertikal. Kecepatan batang tak homogen terhadap lantai adalah 𝑣𝑚 dan kecepatan
batang 𝑀 terhadap lantai adalah 𝑣𝑀 dengan arah masing masing seperti gambar di
bawah ini.
𝜔
𝜃 𝑦𝑝𝑚 𝑣𝑚
𝑣𝑀 𝑀
2 1 2 2
1 2
1
𝑚𝑔𝐿(1 − cos 𝜃) = 𝑚(𝑣𝑚𝑥 + 𝑣𝑚𝑦 ) + 𝑀𝑣𝑀 + 𝑚𝐿2 𝜔2
3 2 2 36
Selanjutnya kita akan mencari hubungan antara 𝑣𝑚𝑥 , 𝑣𝑚𝑦 , 𝑣𝑀 dan 𝜔.
Perhatikan gambar di bawah
𝑚 𝑣𝑚𝑥
𝜃
𝑣𝑚𝑦
𝑣𝑀 𝑀
Momentum arah horizontal kekal karena tidak ada gaya eksternal pada arah
horizontal. Arah kanan kita jadikan sebagai arah positif.
Hukum Kekekalan Momentum
𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝐿𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
0 = 𝑀(−𝑣𝑀 ) + 𝑚𝑣𝑚𝑥
𝑀
𝑣𝑚𝑥 = 𝑣𝑀
𝑚
Kecepatan batang homogen relatif terhadap batang M adalah
Sumbu x
𝑣𝑚𝑥,𝑀 = 𝑣𝑚𝑥 − 𝑣𝑀𝑥
𝑀 𝑀+𝑚
𝑣𝑚𝑥,𝑀 = 𝑣𝑀 − (−𝑣𝑀 ) ⟹ 𝑣𝑚𝑥,𝑀 = 𝑣𝑀
𝑚 𝑚
Sumbu y
𝑣𝑚𝑦,𝑀 = 𝑣𝑚𝑦
Sekarang perhatikan gambar di bawah. Kita tinjau relative terhadap Poros.
Maksudnya pengamat sedang ada di poros, sehingga kecepatan batang homogen yang
digunakan juga relative terhadap poros.
𝑚 𝑣𝑚𝑥,𝑀
𝜃
𝑣𝑚𝑦,𝑀
2
𝑔𝐿(1 − cos 𝜃)
3
2
1 𝑀 2 1 1
= 𝑣𝑀 { ( ) [sec 2 𝜃 + sec 2 𝜃] + tan2 𝜃
2 𝑚 8 2
𝑀 1 1 1
+ (sec 2 𝜃 − + sec 2 𝜃) + sec 2 𝜃}
𝑚 2 8 16
2 2
1 𝑀 2 9 1 𝑀 9 1 1
𝑔𝐿(1 − cos 𝜃) = 𝑣𝑀 { ( ) [ sec 2 𝜃] + tan2 𝜃 + ( sec 2 𝜃 − ) + sec 2 𝜃}
3 2 𝑚 8 2 𝑚 8 2 16
2
𝑣𝑀 = √ 3 𝑔𝐿(1 − cos 𝜃)
1 𝑀 2 9 2 𝜃] + 1 tan2 𝜃 + 𝑀 (9 sec 2 𝜃 − 1) + 1 sec 2 𝜃
( ) [ sec
2 𝑚 8 2 𝑚 8 2 16
Sehingga, Vektor kecepatan batang 𝑀 adalah
2
⃗⃗⃗⃗⃗𝑀 = √
𝑣 3 𝑔𝐿(1 − cos 𝜃) 𝑖̂
1 𝑀 2 9 2 1 2 𝑀 9 2 1 1 2
2 (𝑚 ) [8 sec 𝜃] + 2 tan 𝜃 + 𝑚 (8 sec 𝜃 − 2) + 16 sec 𝜃
c. Saat 𝜃 = 𝜋/3 radian berarti nilai tan 𝜃 = √3, cos 𝜃 = 1/2, dan sec 𝜃 = 2
2 1
𝑔𝐿 (1 −
𝑣𝑚𝑥
𝑀
= √ 3 2)
𝑚 1 𝑀 2 9 2 1 2 𝑀 9 2 1 1 2
( ) [ 2 ] + + ( 2 − ) +
2 𝑚 8 2 √3 𝑚 8 2 16 2
4𝑀𝑚𝑔𝐿
𝑣𝑚𝑥 = √
27𝑀 + 4𝑀𝑚 + 21𝑚2
2
2 1
𝑔𝐿 (1 −
𝑣𝑚𝑦 =
𝑀+𝑚 3 2)
√3√
𝑚 1 𝑀 2 9 2 1 2 𝑀 9 2 1 1 2
( ) [ 2 ] +
2 𝑚 8 2 √3 + 𝑚 (8 2 − 2) + 16 2
12𝑔𝐿
𝑣𝑚𝑦 = (𝑀 + 𝑚)√
27𝑀 + 42𝑚2 + 48𝑀𝑚
2
2 + 𝑣2
𝑣𝑚 = √𝑣𝑚𝑥 𝑚𝑦