Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA DASAR

PENGUKURAN DAN ALAT UKUR DALAM FARMASI / LABORATORIUM

Disusun Oleh:
WIZDAN ZEBUA (2201011255)
UMMY ROYHANUN (2201011250)
USWATUN HASANAH (2201011251)
NOVITA RAJAGUKGUK (2201011243)
MARCELL ANDREAS SIMATUPANG (2201011239)

DOSEN PENGAMPU:
Rizka Hasmi Nasution, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C.Tujuan Penelitian.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. pengukuran ..............................................................................
B. macam macam pengukuran ..............................................................................
C. alat ukur...................................................................................
D. Macam macam alat ukur ............................................................................
E. hubungan pengukuran dengan farmasi ......................................................................
F. macam macam alat ukur dalam farmasi ....................................................................
BAB III PENUTUPAN.............................................
Daftar pustaka
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
 Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang  berjudul
” Pengukuran dan Alat Ukur Farmasi”

Materi ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi  penulis,
umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-
teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

MEDAN, 8 OKTOBER 2022

Kelompok 4
 
 
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk pasti ada
ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu objek. Penentuan
besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu.
Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama
atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku.
Alat ukur jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur yang mudah
digunakan, baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat ini masih
menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan hasil ukurnya secara
langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi. Karena dalam pembacaan
ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara dan prinsip kerja neraca?


2. Apa itu neraca ohaus, mikrometer, Stopwacth, jangkasorong, dan Mistar?
3. Apa fungsi neraca ohaus, mikrometer, jangkasorong, Stopwacth, mistar dan bagaimana
cara menggunakannya?

C. Tujuan Penulisan

 Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : Mengetahui bagian-bagian pada
neraca ohaus, mikrometer, Stopwatch, jangkasorong, dan Mistar. Mengetahui fungsi pada neraca
ohaus, mikrometer, Stopwacth, jangkasorong, dan Mistar. Mengetahui bagaimana cara
menggunakan neraca ohaus, mikrometer, Stopwacth,  jangkasorong, dan Mistar
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGUKURAN

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan.
Pengukuran juga adalah bagian dari keterampilan Proses Sains yang merupakan pengumpulan
informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan pengukuran, dapat
diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti kualitatif.
Pengukuran juga merupakan ilmu yang digunakan untuk menentukan sesuatu agar bisa
mengetahui berapa panjang, lebar atau pun tinggi dari suatu benda yang diukur. Setiap orang
pastinya pernah melakukan pengukuran hampir dalam segala hal.

2. Macam Macam Pengukuran dan Contohnya


Ada dua jenis pengukuran yaitu pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak
langsung.
*Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar yang diterima
sebagai satuan. Contoh lain dari pengukuran langsung adalah pengukuran panjang dengan
meteran, pengukuran berat dengan timbangan, pengukuran waktu dengan stopwatch, dan juga
pengekuran suhu dengan termometer
*Pengukuran tidak langsung
Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain.
Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual mengukur massa dari beras,
yang artinya penjual membandingkan nilai besaran massa dengan satuan massa yang sudah
ditentukan. Seperti satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan satuan massa lainnya.

3. Alat Ukur
Alat ukur adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur benda atau objek baik satuan
bidang, jarak, waktu, berat, dan satuan lainnya. Alat ukur sangat membantu manusia dalam
memperhitungkan sesuatu

4. Macam-macam alat ukur

Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai dengan besaran yang
akan diukur. Alat ukur dalam ilmu fisika dibagi menjadi empat kategori, yaitu alat ukur panjang,
alat pengukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur kuat arus listrik.
Berikut ini merupakan macam-macam alat ukur:

1. Alat Ukur Panjang


Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada tiga macam alat
ukur panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat ukur panjang
disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam proses pengukuran.

 Mistar

Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1mm atau 0,1 cm yang hanya
memiliki panjang sekitar 50cm atau 100cm.

 Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam. untuk mengukur
garis tengah bagian luar dan dalam pipa. terdapat bagian penting yang ada pada jangka sorong
yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut dengan skala
utama, satu bagian terkecil dari skala utama memiliki panjang 1 mm. Sedangkan rahang geser
memiliki skala yang disebut dengan skala nonius atau disebut dengan skala vernier. Pada skala
nonius panjang 20 skalanya yaitu 1 mm, dapat dikatakan satu bagian nonius adalah 0,05 mm
yaitu skala terkecilnya juga 0,05 mm ataui 0,005cm.
 Micrometer Skrup

Micrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar. skala terkecil dari Micrometer Skrup
mencapai 0,001cm atau 0,01mm.

2. Alat Ukur Massa


Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut dengan neraca atau
sering disebut dengan timbangan. Oleh karena itu, menggunakan alat ukur massa untuk
mengukur besaran pada massa sangat tergantung pada konteks skala terkecil dari alat tersebut. Di
mana semakin kecil skala yang tertera, maka akan semakin tinggi tingkat keakuratan dari alat
tersebut.
Berikut merupakan jenis-jenis neraca untuk mengukur massa:

 Neraca Sama Lengan

Neraca sama lengan ini memiliki dua lengan yang sama panjang (linier) dan terbuat dari
logam. Neraca sama lengan ini digunakan untuk menimbang massa atau berat dari suatu objek.
Kemudian, lengan yang satu digunakan untuk wadah bagi suatu objek dan lengan satu lagi
digunakan untuk meletakkan bobot timbangan.

 Neraca Lengan Gantung

Neraca lengan gantung memiliki konsep kerja seperti tuas dan memiliki prinsip
kesetaraan gravitasi pada kedua lengannya. Di mana neraca lengan gantung terdiri dari lengan
pemberat yang berisi skala, lengan untuk wadah beban objek, dan wadah timbangan.

 Neraca Tiga Lengan


Neraca ohaus tiga lengan ini digunakan untuk mengukur berat pada objek yang dalam
praktiknya sering dipakai di laboratorium. Nah, interval dari neraca tiga lengan ini antara lain
dari 0-311 gram dengan validitas ketelitian hingga 0,1 gram

3. Alat Ukur Waktu

Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan instrumen
pengukuran waktu seperti berikut ini:
 Stopwatch

Sopwatch merupakan salah satu instrument pengukur waktu yang mempunyai skala
utama (detik) dan skala terkecil (milidetik). Pada skala utama terdapat sepuluh bagian skala
terkecil, sehingga nilai satu skala terkecil yang dimiliki oleh stopwatch analog yaitu 0,1 detik.

 Jam Pasir

Jam pasir merupakan salah satu alat ukur waktu yang terdiri atas dua tabung gelas
terhubung dengan sebuah tabung sempit. Salah satu tabung diisi dengan pasir yang akan
mengalir melalui tabung sempit tersebut menuju ke tabung dibawahnya dengan kecepatan yang
teratur. Ketika tabung bawah sudah terisi penuh dengan pasir, maka menandakan waktu telah
berlalu dalam satuan jam pasir tersebut. Jam pasir digunakan di jaman dulu pada saat satuan
detik belum ditetapkan sebagai satuan internasional.

4. Alat Ukur Kuat Arus Listrik


Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik sebagai alat multi tester listrik
yang disebut dengan avometer yaitu gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter. Selain itu, alat ini juga dibagi berdasarkan fungsinya, seperti beberapa jenis alat ukur
listrik berikut ini:

 Amperemeter

Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui besaran
arus listrik. Biasanya alat ukur arus listrik ini dibagi menjadi dua macam, yaitu amperemeter AC
dan Amperemeter DC. Cara menggunakannya adalah dengan memasangnya secara seri atau
dipasang berderet dengan memotong penghantar. Tujuan memotong penghantar tersebut adalah
agar arus listrik bisa mengalir ke amperemeter ini.

 Ohm Meter

Ohm Meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hambatan listrik pada suatu
rangkaian tertutup. Besarnya satuan yang dinyatakan dalam alat ini adalah satuan ohm, oleh
sebab itu alat ini disebut dengan ohm meter. Alat ukur listrik ini menggunakan galvanometer
dalam mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada hambatan listrik. Lalu Ohm meter
akan mengkalibrasikan ke dalam satuan ohm. Mekanisme kerja dari ohm meter ini adalah bahwa
ohm meter harus menghasilkan aliran internal, oleh sebab itu alat ini dilengkapi baterai.
 Multimeter

Multimeter atau avo meter merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
tegangan listrik, arus listrik dan juga hambatan listrik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur
rangkaian listrik, baik itu Ac maupun DC. Multimeter banyak disuka oleh orang karena begitu
praktis dan mudah digunakan, serta bisa mengukur dengan cepat.

5. Hubungan Pengukuran dengan Farmasi


Hubungan pengukuran dengan farmasi sangat penting karena dibidang farmasi tidak akan
lepas dari istilah pengukuran dalam proses pencampuran suatu bahan atau zat-zat kimia sangat
dibutuhkan dan ketepatan dalam menghitung takaran atau ukuran suatu zat.
Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan yaitu karena faktor peletakan alat ukur pada
benda, faktor penglihatan, dan faktor penerangan dan jarak fokus.

Ketidakpastian pengukuran adalah besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran
yang dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur.

Hal-hal yang mempengaruhi ketidakpastian yaitu kesalahan kalibrasi, cara memberi nilai skala
pada waktu pembuatan alat tidak tepat sehingga berakibat setiap kali alat digunakan, suatu
ketidakpastian melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan titik nol, skala alat yang berimpit
dengan titik nol. Kelelahan komponen alat yang telah dipakai beberapa lama. Gesekan-gesekan
selalu timbul antar bagian.

Pengukuran dibidang farmasi adalah komponen yang sangat penting karena pada saat proses
pencampuran dan pembuatan obat diperlukan pengukuran massa zat yang dicampur, dan pada
alat-alat laboratorium.

6. Macam-macam alat ukur dalam farmasi


 Timbangan Analitik
Analitik adalah sebuah timbangan yang digunakan untuk mengukur masa suatu benda,
sama Timbangan seperti timbangan pada umumnya. Namun timbangan analitik memiliki
kemampuan yang lebih spesifik dan dikhususkan untuk menimbang benda dengan berat yang
sangat ringan.

Timbangan analitik merupakan salah satu alat laboratorium farmasi yang wajib ada. Hal ini
dikarenakan timbangan analitik memegang peranan penting dalam proses
pengukuran(penimbangan) suatu material. Timbangan analitik juga memiliki nama lain yang
mungkin saja sudah familiar di telinga anda, seperti :
 Analytical Balance
 Neraca Analitik
 Timbangan Gram Halus
 Timbangan Obat
 Timbangan Digital Akurasi Tinggi, dan lainnya.

Fungsi timbangan analitik yang mengambil peranan sangat penting di laboratorium farmasi
tentunya harus didukung dengan produk berkualitas baik. Saat ini, beberapa jenis timbangan
analitik sudah dilengkapi dengan fitur kalibrasi internal konektor dengan komputer. Pemilihan
timbangan analitik yang sesuai dapat memudahkan laboran dalam proses menimbang zat atau
sample.

 Buret

Buret adalah alat laboratorium yang biasa digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.
Fungsi buret untuk mengukur volume suatu cairan atau gas.
Fungsi buret untuk mengukur jumlah larutan yang ditambahkan atau dikeringkan. Harus
diamati setinggi mata langsung ke dasar meniscus. Buret juga sangat membantu dalam
mendapatkan volume gas dengan ukuran yang tepat. Apalagi jika terjadi penyerapan gas yang
membuatnya mengalami perubahan volume. Alat laboratorium yang satu ini memiliki versi
modifikasi. Namun yang paling sering dijumpai buret sederhana atau kerap digunakan pada
instrumen Orsat. Model buret terdiri dari silinder kaca yang diukur dari 0 sampai 100 ml
Buret terdiri dari beberapa jenis yaitu:
 Buret klasik
 Buret Asam
 Buret Volumetrik
 Buret Piston
 Buret Digital
 Buret Basa
 Buret Universal
 Buret Amberglas

 Gelas Ukur

Gelas ukur adalah peralatan laboratorium umum yang digunakan untuk mengukur volume
cairan. Alat ini memiliki bentuk silinder dan setiap garis penanda pada gelas ukur mewakili
jumlah cairan yang telah terukur.

Gelas ukur sering digunakan untuk mengukur volume cairan. Gelas ukur secara umum lebih
akurat dan lebih presisi dibandingkan labu laboratorium dan gelas kimia, tetapi gelas ukur
semestinya tidak dapat digunakan dalam analisis volumetrik.
Untuk akurasi volume pada gelas ukur digambarkan pada skala dengan 3 angka signifikan:
silinder 100mL memiliki gradasi 1ml sedangkan silinder 10mL memiliki gradasi 0,1mL.
Terdapat dua kelas akurasi untuk gelas ukur. Kelas A memiliki akurasi dua kali akurasi kelas B.
Gelas ukur bisa memiliki skala tunggal atau ganda. Skala tunggal memungkinkan untuk
membaca volume dari atas ke bawah (mengisi volume) sementara silinder skala ganda
memungkinkan pembacaan untuk pengisian dan penuangan (skala terbalik).
Kalibrasi gelas ukur ada dua, yaitu:
 "untuk menampung" (menunjukkan volume cairan di dalam gelas ukur) dan ditandai
sebagai "TC", atau
 "untuk memindahkan" (menunjukkan volume cairan yang dituang, dengan menghitung
sisa cairan yang tertinggal di silinder) dan diberi tanda "TD" Dulu toleransi "untuk
memindahkan" dan "untuk menampung" berbeda; namun sekarang sudah dianggap sama.
Selain itu, simbol internasional "IN" dan "EX" cenderung lebih digunakan, bukan "TC"
dan "TD"
BAB III

PENUTUP

 Demikian makalah FISIKA ini. Semoga makalah tentang Pengukuran dan Alat Ukur ini dapat
memberikan manfaat, motifasi, dalam proses pembelajarn mata pelajaran fisika. Seorang Pelajar
adalah dia yang ingin tahu, dan ingin maju, untuk dirinya dan masa depan bangsa ini.
 Salam Semangat !!! 

 
DAFTAR PUSTAKA
 Subekti, Agus. 2003. Alat-alat ukur listrik. Jember: universitas jember press. http://www.chem-
is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/instrumentasi-dan-  pengukuran/alat-pengukur-suhu-
termometer/ http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Suhu
http://www.forumsains.com/index.php?page=9 http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/ http://www.google.com/search?
sourceid=navclient http://www.gurumuda.com/termometer-dan-skala-suhu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa http://id.wikipedia.org/wiki/Penggaris
http://www.e-smartschool.com/pnu/008/penggaris.htm
http://tolololpedia.wikia.com/wiki/Penggaris http://www.tentangkayu.com/2008/04/memilih-
penggaris-siku.html http://romadhonssite.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/216/44/
http://miminsilimin.blogspot.com/2009/04/jangka-sorong.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong http://ladongiscientist.blog.com/2009/09/13/jangka-
sorong/ http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometer http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=224&fname=pokok.htm

Anda mungkin juga menyukai