Anda di halaman 1dari 12

ALAT UKUR PANJANG DAN KETELITIANNYA

OLEH

NAMA : YOPIANUS SENDO

NIM : 2023735904

SEMESTER : 2 (DUA)

PRODI : D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN : ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2021

BAB I

PENDEHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu yang pengetahuan yang sering kali menggunakan

percobaan-percobaan. Dimana dalam melakukan percobaan tersebut terbagi ke


dalam beberapa tahapan diantaranya berupa pengamatan, pengukuran,

menganalisis dan membuat laporan hasil dari percobaan tersebut. Dalam

melakukan percobaan, khususnya pada tahapan pengukuran diperlukan alat

yang digunakan pada pengukuran tersebut yang disebut alat ukur. Banyak alat

ukur yang sudah diciftakan manusia baik yang sudah tradisional maupun yang

sudah menjadi teknologi modern atau biasa dikatakan digital. Mulai dari alat

ukur massa, waktu, temperature, dan lain sebagainya. Pada makalah ini akan

dibahas khususnya mengenai alat ukur panjang. Sebelum pada pemakaian alat-

alat ukur dalam suatu percobaan, hal pertama yang harus dipahami ialah

prinsip kerja serta fungsi dari komponen alat-alat tersebut agar memperoleh

data yang benar. Selain itu juga, untuk memperoleh data yang benar

diperlukan pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar

serta keselamatan kerja juga merupakan hal yang perlu diperhatikan agar

tidak terjadi peristiwa kecelakaan. Maka dari itu, pengetahuan serta

pemahaman mengenai alat-alat dalam pengukuran ini merupakan salah satu

unsur yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan sebuah kegiatan

percobaan atau praktikum. Hampir semua alat ukur mempunyai prinsip kerja

yang masing-masing seperti mistar jangka sorong dan lain-lain. Alat ukur ini

juga biasanya di pakai oleh tukang jahit, tukang kayu. Alat pengukuran ini

sangat penting bagi seseorang pekerja dan banyak pula orang menggunakan

alat ukur tersebut pentingnya besaran dalam pengukuran maka di lakukan

pratikum .

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis alat ukur panjang yang biasanya digunakan di

laboratorium
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan alat-alat ukur panjang dan

fungsi dari komponen-komponen yang dimilikinya

3. Untuk mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran pada alat-alat ukur

4. membadingkan masa jenis zat pada metode yang berbeda

5. membandingkan ketelitian hasil pengukuran dari beberapa alat ukur

6. menetukan hasil pengukuran benda padat dengan beberapa alat ukur

1.3. Menfaat

1. Menanmbah Ilmu Pengetahuan pada materi ini

2. Dapat membandingkan hasil pengukuran benda padat dengan beberapa alat

ukur

3. Dapat mengetahuai alat ukur panjang dan kegunaannya

4. Dapat mengetahui hasil pengukuran

5. Dapat membandingkan ketelitan hasil pengukuran

6. Dapat mengetahui semua hasil yang anda ukur

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Alat ukur panjang – Dalam ilmu fisika dan teknik, pengukuran merupakan

aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia

nyata. Alat ukur adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengukur benda

atau kejadian tersebut. Ada beberapa satuan yang bisa diukur, termasuk

satuan Panjang. Panjang sendiri adalah dimensi suatu benda yang menyatakan

jarak antar ujung. Panjang juga salah satu besaran yang masuk dalam kelompok

tujuh besaran pokok. Baik panjang maupun besaran lainnya bisa diukur dengan

alat ukur besaran pokok tertentu untuk diketahui hasilnya.

Alat ukur panjang sendiri adalah instrument (alat) yang di gunakan untuk

menghitung besaran panjang dan biasanya dalam satuan meter, cm dan mm.

Alat ukur ini sangat berguna dan berfungsi untuk mengukur panjang suatu

benda, barang atau objek secara tepat.

Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang digunakan.

Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor,

yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan

bentuk benda yang akan diukur.

Maka dari itu penting untuk menetahui alat ukur apa yang akan digunakan. Jika

mengukur benda biasa misalnya lemari, maka kita cukup menggunakan

penggaris atau mistas sebagai alat ukur panjangnya. Namun jika mengukur

benda kecil yang rumit seperti ketebalan kertas, maka pilihannya adalah

mikrometer sekrup Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran

yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai

satuan. Praktikum pengukuran dan massa jenis ini bertujuan untuk mengetahui

hasil pengukuran benda padat dengan beberapa alat ukur, ketelitian hasil

pengukuran dari beberapa alat ukur, massa jenis zat padat, serta untuk

mengetahui perbandingan massa jenis zat padat dari metode yang berbeda.

Untuk mencari massa jenis kami mengunakan rumus ρ = m/v (kg⁄m^3 ). Pada
praktikum ini pengukuran zat padat dilakukan dengan menggunakan alat ukur

jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca teknis. Untuk massa jenis kami

menggunakan dua metode, yakni neraca teknis dan gelas ukur. Zat padat yang

diukur berupa tiga kubus (kayu, logam dan besi), uang koin (Rp 100, Rp 500,

dan Rp 1.000) dan tutup botol. Mikrometer sekrup terbukti lebih teliti dengan

ketelitian 0,01 mm dan angka ketidakpastian yang kami peroleh 0,005 mm.

Kesimpulan yang bisa kami tarik pada praktikum kali ini adalah massa jenis

merupakan ciri khas setiap zat. Massa jenis zat dipengaruhi oleh massa benda

dan volume benda.

Alat ukur panjang sangat banyak dan sering dijumpai pada kehidupan sehari-

hari. Sebagai contoh mistar, meteran, jangka sorong, dan micrometerskrup,dll.

Mistar adalah alat ukur panjang yang sering sekali kita jumpai.

Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.

Tingkat ketelitiannya 0,5 mm atau setengah dari skala terkecil. Satuan yang

tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.

Jangka sorong adalah alat ukur panjang juga, namun dapat mengukur diameter

dalam atau luar dari suatu benda dan mengukur kedalaman suatu benda. jangka

sorong memiliki cara pembacaan yang sedikit berbeda, perhatikan gambar

dibawah.
Perhatikan angka nol pada skala nonius. Nilai skala utama sebelum angka

nol pada skala nonius, pada gambar yaitu 2,90 cm. Selanjutnya, carilah garis

pada skala nonius yang berimpit dengan garis pada skala utama. Jika garis yang

berimpit ini adalah garis ke- n, maka tambahkan angka 0,0nke dalam angka yang

telah Anda catat sebelumnya. Garis yang berimpit adalah garis ke-5, maka

hasil pengukurannya adalah 2,90 cm + 0,05 cm = 2,95 cm. Dan tingkat

ketelitian dari alat tersebut yaitu sampai dengan 0,1 mm.

Micrometerskrup merupakan jenis alat ukur yang sangat kecil. Memiliki

tingkat ketelitian yang paling teliti dari alat ukur panjang yang lain yaitu

0,01mm.

2.2 Lanjutan Materinya

Dalam setiap pengukuran baik panjang, massa sebuah benda dan sebagainya

diperlukan alat ukur. Untuk mengukur panjang benda kita mengenal alat ukur

panjang, seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Sedangkan

alat ukur massa yaitu neraca. Penggunaan alat ukur panjang sendiri harus
disesuaikan dengan benda yang akan diukur. Berikut ini adalah Macam- macam

alat ukur

:2.2.1 Mistar

Mistar adalah alat ukur yang paling umum digunakan. Dimana mistar mempunyai

skala terkecil 1mm dengan batas ketelitian 0,5 mm atau setengah dari nilai

skala terkecilnya.

Alat ukur panjang yang pertama dan paling umum adalah Penggaris atau mistar.

Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk

menggambar garis lurus.

Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang

berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-

siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, kayu dan

sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

Mistar atau penggaris memiliki ukuran skala terkecil 1 mm sehingga memiliki

ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala terkecil. Pada

saat melakukan pengukuran menggunakan mistar, arah pandangan orang

tersebut harus tegak lurus dengan dengan skala yang ada pada mistar dan

benda yang diukur tersebut.

2. 2.2 Jangka Sorong

Alat ukur panjang selanjutnya adalah jangka sorong. Jangka sorong adalah alat

ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari

dua bagian-bagian jangka sorong, yaitu rahang tetap dan geser (sorong).

Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan

skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari

nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan

skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala.


Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian

pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi

dengadisplay jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30

cm.

Penggunaan jangka sorong dalam mengukur panjang bisa dilihat di berbagai

bengkel dan tempat yang memproduksi barang dengan detail dan tingkat

presisi yang tinggi. Jangka sorong sangat pas digunakan untuk mengukur benda

benda kecil dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Kegunaan jangka sorong adalah :

1. Mengukur panjang suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

2. Mengukur panjang sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang

seperti pada pipa, dengan cara diulur.

3. Mengukur panjang kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda

dengan cara menancapkan atau menusukkan bagian pengukur.

2.2.3 Meteran

Meteran / meter ukur / pita ukur / rollmeter adalah alat ukur panjang yang

sangat penting dipergunakan dalam bangunan. Ketelitian pengukuran dengan

rollmeter sampai 0,5 mm. Alat ukur panjang ini sebenarnya sama seperti

mistar namun lebih panjang dan bisa digulung. Satuan yang dipakai pada

meteran yaitu mm atau cm, feet tau inch. Meteran biasanya digunakan sebagai

alat ukur untuk mengukur benda yang cukup panjang dan besar misalnya

mengukur tanah, bangunan, kayu, rumah dan sebagainya. Setiap pekerjaan akan

sering berhubungan dengan alat ini karena semua pekerjaan pasti berhubungan

dengan ukuran. Alat akur besaran panjang ini dapat dijumpai dalam berbagai

bentuk dan ukuran, bahan alat ukur ada yang terbuat dari kayu, kain, plastik

dan juga dari plat besi. Umumnya alat ukur dibuatkan dalam dua satuan ukuran
metrik yaitu dalam satuan meter dan inchi yang mana harus mengikuti ukuran

standard yang berlaku. Meter ukur saat ini dipasaran banyak dijumpai dalam

berbagi ukuranpanjang. Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3

m dan 5 m. Sedangkan meter ukur panjang yang biasanya dalam bentuk roll

terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m , 50 m dan 100 m

2.2.4 Mikrometer sekrup

Alat ukur panjang selanjutnya adalah mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup

adalah sebuah alat ukur yang sangat presisi dan memiliki tingkat akurasi

tinggi. Mikrometer dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur

yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer banyak digunakan di dalam

teknik mesin dan elektro karena akurasinya yang bagus dalam mengukur

ketebalan benda atau diameter benda yang sangat kecil. Intinya mikrometer

sekrup ini digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan dan diameter dari

benda-benda yang cukup kecil dan sangat tipis misalnya kertas, rambut,

lempeng baja, aluminium, kertas, seng, diameter kabel, kawat, lebar kertas,

dan masih banyak lagi. Terdapat dua bagian-bagian mikrometer sekrup yakni

selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Pada mikrometer sekrup

terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius). Skala

panjang yang ada pada poros tetap mirkometer sekrup merupakan skala utama,

sedangkan pada poros ulir adalah skala nonius. Mikrometer sekrup memiliki

ketelitian yang lebih tinggi dari macam macam alat ukur panjang lainnya.

Pengukuran massa banyak di lakukan dengan menggunakan neraca atau

timbangan yang bekerja atas dasar prinsi tuas. Jenis neraca yang umum

digunakan di laboratorium antara lain neraca ohauss, neraca emas, dan

sebagainya. Jenis neraca lain adalah neraca lengan dengan beban geser.

Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam
dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan

menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu

0,1 gram. Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan

memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik

kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbangan

(Musthofa Abi Hamid,2009). Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih

tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda

bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan

SI massa jenis adalah Kilogram per meter kubik (kg. −3). Untuk satuan CGS

adalah centimeter, gram, dan detik. Satuan massa jenis dinyatakan dalam

gram per centimeter kubik(g/m3). Selain karena angkanya yang mudah diingat

dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis dinyatakan rumus ke-2

menghitung massa jenis , atau dinamakan “massa relatif”. Massa jenis relatif

dinyatakan dengan fungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa

jenis yang berbeda-beda. Dan satu zat berapapun massanya dan berapapun

volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. (Gaincoli, douglas,20 skala

tetap putar skala Panjang yang ada pada proses tetap mikro meter sekrup

merupakan skala utama , sedangkan pada polos ukir adalah skala nonium . mikro

meter sekrup memilliki ketelitia yang lebih tinggi dari macam-macam alat ukur

Panjang lainya pengujuran masa banyak di lakukan dengan menggunakan neraca

atau timbangan yang bekerja atas dasar prinsip tuar jenis neraca umum yang

di gunakan dilaboraturium antara lain


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, ada 4 jenis alat ukur panjang yang biasa digunakan diantaranya

mistar, rol meter, jangka sorong dan micrometer sekrup. Yang mana ketelitian

mistar dan rol meter yaitu 0,5 mm sedangkan jangka sorong 0,5 mm dan

micrometer sekrup sebesar 0,01 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa

micrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki presisi paling

tinggi diantara yang lainnya.

3.2 Saran

Jadi dalam mempelajari alat ukur dan ketelitiannya harus sungguh

berdasarkan ketelitian suatu alat ukur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai