BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dibagi menjadi gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik dan magnet, dan
topik-topik modern seperti relativitas, struktur atom, fisika zat padat, fisika
pengukuran kita tidak akan tau satuan-satuan dari bidang fisika tersebut,
untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Istilah satu jengkal, satu hasta,
dan satu kaki merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat
penggunaan alat ukur tersebut kurang efektif ya, mengingat ukuran jengkal,
hasta, maupun kaki setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, para
ilmuwan Fisika mulai membuat suatu alat ukur yang baku, misalnya
dibutuhkan dalam banyak hal. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari
(Indira, 2020)
atau perhitungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
objek yang diukur. Jadi, mengukur adalah membandingkan suatu objek yang
akan diukur dengan suatu alat yang dianggap sebagai ukuran standar.
dengan namanya alat ukur, dengan adanya alat ukur dapat membantu kita
mendapatkan data hasil pengukuran. Faktor lain selain alat ukur untuk
mendapatkan hasil yang akurat perlu adanya faktor-faktor lain yang dapat
pengukuran. Apabila orang tersebut tidak fokus, hasil pengukuran pun tidak
akan diukur agar sesuai dengan peruntukannya. Misalnya, apabila kita ingin
mengukur lebar sebuah buku tulis maka alat ukur yang tepat digunakan
adalah mistar atau penggaris. jika alat ukur yang digunakan penggaris maka
hasil yang akan diperoleh tidak akan sahih, jadi yang paling tepat digunakan
2020)
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong dibawah 30cm dan 0.01 untuk
Keterangan:
1. Baca skala utama dengan membaca garis angka nol skala vernier
terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama. Ini akan
vernier yang paling lurus dg garis skala utama. Ini akan menunjukkan
“ANGKA DESIMAL”
2. Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi
empat
Karena mikrometer sekrup adalah alat ukur yang melihat dan mengukur
benda dengan suatu ukuran yang sangat kecil dengan ketelitian yang sangat
kecil. (Rizal,dkk2022)
sehingga plat tersebut terjepit dengan kuat, baru kita tarik kunci ke
milimeter, yaitu garis skala tetap yang tepat berada di depan gagang
pemutar.
3. Pada pembacaan skala putar akan kita peroleh suatu angka tertentu
1. Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian luar,
bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar atau bulat (Out Side
Micrometer).
2. Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian dalam,
BAB III
METODE PERCOBAAN
Alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan praktikum kali ini
antara lain :
1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. SIlinder berongga
5. Spesimen
6. Penggaris besi
2. Dari tabel di atas hitung rata-rata diameter ketiga bagian objek yang
diukur.
ketidakpastian)
2. Dari tabel di atas hitung rata-rata dari ketebalan spesimen, koin 500
3. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat pada
tabel.
ketidakpastian)
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
mm + 17 mm + 17 mm) / 5 = 17 mm
mm + 31 mm + 32 mm) / 5 = 31,6 mm
Deviasi rata−rata=¿
=|
Deviasi rata−rata=¿
Deviasi rata−rata=¿
=|
Deviasi rata−rata=¿
=|
((5,7 mm – 5,72 mm) + (5,7 mm – 5,69 mm) + (5,7 mm – 5,66 mm) + (5,7
Deviasi rata−rata=¿
=|
Deviasi rata−rata=¿
=|
17 , 69 mm−0 mm
= x 100 %
17 , 69 mm
= 100 %
32, 3 mm−0 mm
= x 100 %
32 ,3 mm
= 100 %
77 ,25 mm−0 mm
= x 100 %
77 , 25 mm
= 100 %
5 ,7 mm−0,004 mm
= x 100 %
5 , 7 mm
= 100 %
2 ,85 mm−0,006 mm
= x 100 %
2 , 85 mm
= 100 %
1, 55 mm−0,006 mm
= x 100 %
1 , 55 mm
= 100 %
4.8 Pembahasan
ukur yang berbeda yaitu jangka sorong dan mikrometer sekrup. Kedua
mengukur sebuah benda yang memiliki diameter luar, diameter dalam, dan
Setelah
penentuan dilakukan
skala pengukuran
utama dan didapatkan
skala nonius padasehingga
harus tepat, setiap benda hasil
hasil yang
yang berbeda
didapat dengan
pun sesuai. Hasilskala utama dan
pengukuran skaladalam
diameter nonius yang berongga
silinder berbeda
pula. 17,7 mm, 18,95 mm, 16,3 mm, 17,6 mm, 17,9 mm. Untuk diameter luar
yaitu
diperoleh 31,10 mm, 32,95 mm, 32,2 mm, 32,3 mm, 32,95 mm. Dan untuk
kedalamannya diperoleh hasil 77,45 mm, 77,55 mm, 77,2 mm, 77,4 mm,
76,65 mm.
sekrup untuk mengukur tiga benda yang memiliki ketebalan. Benda yang
mikrometer sekrup sama seperti jangka sorong yang memiliki skala utama
dan skala nonius. Hasil yang diperoleh dari pengukuran ketebalan silinder
spesimen yaitu, 5,72 mm, 5,69 mm, 5,66 mm, 5,75 mm, 5,7 mm. Untuk
pengukuran ketebalan penggaris yaitu 2,69 mm, 2,71 mm, 2,69 mm, 3,44
mm, 2,75 mm. Untuk pengukuran ketebalan uang logam yaitu 1,57 mm, 1,56
Dari hasil perhitungan pada pengukuran jangka sorong hasil rata- rata
17,69 mm, 32,3 mm, dan 77,25 mm. Dan untuk hasil perhitungan mikrometer
sekrup hasil rata-rata ketebalan pada spesimen, penggaris, dan uang logam
adalah 5,7 mm, 2,85 mm, dan 1,55 mm. Deviasi rata– rata diameter dalam,
diameter luar, dan kedalaman silinder berongga dan pejal adalah 0 mm, 0
mm, 0 mm. Dan dari pengukuran mikrometer sekrup dapat diperoleh deviasi
penggaris 0,006 mm, dan deviasi rata-rata ketebalan uang logam 0,006 mm.
kedalaman silinder berongga adalah 100%, 100%, dan 100%. Dan nilai
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan praktikum alat ukur ini adalah sebagai
berikut :
5.2 Saran
alat-alat tersebut dengan leluasa dan cepat, kemudian tempat praktikum bisa