"PENGUKURAN DASAR"
Mata Kuliah :
FISIKA MEKANIK
Dosen Pengajar :
Silviana Simbolon, S.Si., M.Sc.
Disusun Oleh :
Army Hakim
NIM : 221010300600
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
ABSTRAK
Pengukuran adalah pekerjaan yang sangat penting untuk mengetahui data secara pasti.
Dalam ilmu fisika sangat dibutuhkan untuk mengolah data. Kegiatan pengukuran tidak lepas
dari kebutuhan sehari-hari, baik itu dalam dunia bisnis, rumah tangga, dan lain sebagainya.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan serta membandingkan hasil pengukuran
benda padat dengan beberapa alat ukur dan menentukan massa jenisnya. Pada percobaan kali
ini menggunakan empat alat ukur, yaitu jangka sorong analog(manual), jangka sorong
digital,mikrometer sekrup, meteran/mistar. Dengan menggunakan alat-alat tersebut akan
mendapatkan hasil pengukuran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian yang lebih teliti daripada jangka sorong karena jangka sorong memiliki
ketelitian ± 0,0025 cm sedangkan mikrometer sekrup ± 0,0005 cm.
Rumusan Masalah
● Bagaimana cara menggunakan jangka sorong?
● Bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup?
● Bagaimana cara menggunakan meteran?
Tujuan
● Mahasiswa mampu menggunakan jangka sorong.
● Mahasiswa mampu menggunakan mikrometer sekrup.
● Mahasiswa mampu menggunakan meteran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fisika pada dasarnya selalu berhubungan dengan pengukuran, baik pengukuran secara
langsung seperti mengukur panjang, jarak, luas, dll. Ataupun secara tidak langsung seperti
mengukur energi, gaya, kecepatan, massa, dll. Sistem cara atau aturan untuk menyatakan
sebuah besaran fisika ke dalam angka dinamakan sistem satuan. Sistem satuan yang
menunjukkan bagaimana sebuah besaran diukur atau dibandingkan dengan besaran sejenis
lain.
Untuk mendeskripsikan sebuah besaran fisika, kita mendefinisikan dahulu suatu satuan
yaitu ukuran besaran yang didefinisikan bernilai persis 1,0. Kemudian kita mendefinisikan
suatu standar, yaitu suatu acuan yang berfungsi sebagai patokan pembanding bagi semua
contoh lain dari besaran yang bersangkutan. Kemudian kita mendefinisikan semua besaran
fisika lainnya dalam perkalian dengan besaran-besaran dasar ini dan standar-standar mereka.
Besaran panjang yang merupakan jarak antara 2 titik dapat diukur dengan alat ukur
seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, meteran.
A. JANGKA SORONG
Jangka sorong ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini
dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau
adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal
sebagai skala nonius.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
1. Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala
nonius.
2. Bacalah şkala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
4. Hasil skala utama + (Skala nonius yang berimpit X Skala terkecil jangka sorong).
Apabila kunci pada jangka sorong ditetapkan dengan melonggarkannya, maka papan skala
nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit antara 2 penjepit yang ada pada jangka sorong.
Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai
sepersepuluh cm (0,1 cm) kemudian menambahkannya dengan hasil pembacaan pada skala
nonius sampai seperseribu cm (0,001 cm).
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa skala utama pada jangka sorong tersebut
adalah 15.5 mm dan skala nonius yang sejajar lurus dengan garis skala utamanya adalah 5,
kemudian skala noniusnya dikalikan dengan 0.05 mm. Sehingga ukuran benda dari
pengukuran dengan jangka sorong tersebut adalah: 15.5 mm + 0.25 mm= 15.75 mm
Skala Utama
Skala utama adalah skala yg dihitung sebelum titik nol pada jangka sorong. Sepuluh skala
utama memiliki panjang 0,1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan
adalah 1 mm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0.09 cm dengan kata lain
jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah
0.9 mm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm- 0,09 cm = 0,01
cm atau 0.1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong
adalah:
Dengan ketelitiannya 0,05 mm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur
diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti.
5. Fungsi & ketelitian Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai beberapa fungsi pengukuran, yaitu:
1. Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar
atau bulat.
2. Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dan lain-lain.
3. Mengukur kedalaman lubang.
4. Mengukur ketinggian benda yang bertingkat.
Ketelitian jangka sorong terdapat beberapa macam ketelitian seperti sebagai berikut:
a) Ketelitian 0,02mm: skala vernier terbagi 50 ruas.
b) Ketelitian 0,05mm: skala vernier terbagi 20 ruas
c) Ketelitian 1/128 inch: skala vernier terbagi menjadi 8 ruas
B. MIKROMETER SEKRUP
Fungsi mikrometer sekrup sangat besar dan penting untuk memproduksi benda kerja,
bangunan, hingga otomotif. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang memiliki fungsi
hampir sama dengan jangka sorong. Namun, jika dibandingkan dengan jangka sorong,
mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 10 kali lebih tinggi.
Mikrometer sekrup bisa mengukur benda dengan ketelitian sampai 0,01 mm. Alat ukur
ini sering digunakan untuk mengukur besar atau panjang sebuah benda. Selain itu,
mikrometer sekrup juga banyak digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter sebuah
benda. Karena punya ketelitian tinggi, banyak orang lebih memilih mikrometer sekrup
ketimbang jangka sorong.
Fungsi mikrometer sekrup sebenarnya memiliki kesamaan dengan alat ukur jangka
sorong. Alat ini bisa menghitung panjang, tebal, dan diameter sebuah benda kerja. Ketelitian
alat ukur mikrometer sekrup 10 kali lipat lebih tinggi dari jangka sorong. Jika dibandingkan,
tingkat ketelitian jangka sorong sebesar 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup bisa
mencapai 0,01 mm.
2. Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup
Berdasarkan fungsinya, mikrometer sekrup terdiri dari beberapa jenis:
Ini adalah salah satu jenis mikrometer sekrup yang paling umum digunakan. Harganya pun
lebih terjangkau dari jenis lainnya. Skalanya terdiri dari skala utama dan nonius. Sesuai
dengan namanya, cara membaca pengukuran masih dilakukan secara manual dari petunjuk
pengukuran yang ditulis pada alat.
Berbeda dari versi manual, mikrometer versi digital memiliki layar digital. Hasil pengukuran
bisa langsung Anda lihat di layar tanpa harus dihitung secara manual. Dari harga, mungkin
lebih mahal dibanding versi manual. Namun versi digital memudahkan Anda melihat hasil
pengukuran. Sehingga bisa meminimalisir risiko salah baca atau salah hitung.
c) Mikrometer Luar
Mikrometer luar adalah jenis yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda
kerja. Jenis mikrometer ini sering digunakan untuk mengukur benda seperti kawat, lapisan
benda, atau blok-blok benda.
d) Mikrometer Dalam
Ini adalah salah satu jenis mikrometer yang biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu
lubang. Mikrometer ini dapat digunakan untuk mengukur sebuah garis tengah atau diameter
suatu lubang benda. Jenis mikrometer dalam juga biasa digunakan untuk mengukur diameter
kedalaman suatu pipa.
e) Mikrometer Kedalaman
Mikrometer jenis ini paling sering digunakan untuk mengukur kedalaman dan ketinggian
dalam suatu benda. Apa yang membedakan dengan mikrometer dalam ? Perbedaannya adalah
jenis ini digunakan untuk ukur kedalaman suatu lubang. Sedangkan, mikrometer dalam hanya
mengukur diameternya saja.
C. METERAN
Meteran juga dikenal dengan sebutan pita ukur. Umumnya, terdapat dua jenis alat ukur
meteran, yakni meteran gulung dan meteran tangan. Meteran gulung atau roll meter adalah
alat ukur panjang yang bisa digulung. Sedangkan meteran tangan merupakan meteran yang
dapat menggulung sendiri.
Ukuran panjang meteran rata-rata berkisar antara 25-50 meter. Fungsi meteran untuk
mengukur benda-benda yang memiliki dimensi panjang, namun benda yang diukur dengan
meteran memiliki dimensi lebih panjang misalnya, lapangan, tanah pekarangan, panjang
jalan, dan lain-lain.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan
● Alat
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini sebagai
berikut:
Jangka sorong 1 buah
Jangka sorong digital 1 buah
Micrometer Sekrup 1 buah
Meteran 1 buah
● Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Kelereng 1 buah
2. Balok kayu 1 buah
3. Balok besi 1 buah
B. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Jangka Sorong Manual
Pengukuran Ketebalan dan Lebar Balok Kayu dan Balok Besi, dan Pengukuran Diameter
Kelereng.
a) Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat
masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap),
b) Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang tersebut.
c) Geserlah rahang geser ke kiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.
d) Catatlah hasil pengukuran.
2. Jangka Sorong Digital
Cara pengukuran menggunakan jangka sorong digital sama dengan jangka sorong manual,
hanya saja hasil dari pengukuran jangka sorong digital lebih akurat.
3. Mikrometer Sekrup
Pengukuran Diameter Kelereng dilakukan dengan cara seperti berikut.
a) Letakkan Kelereng pada bagian poros tetap dengan benar, pastikan kelereng
menempel dengan baik pada bagian tersebut.
b) Setelah itu, putar bagian thimble agar dapat terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
c) Selanjutnya putar rachet atau poros geser yang berukuran lebih kecil. Poros ini diputar
untuk menghasilkan perhitungan yang presisi. Selain itu, lakukan gerakan poros
dengan menggesernya secara perlahan.
d) Jika Kelereng sudah terjepit dengan baik dan benar di antara kedua poros, maka Anda
bisa segera melakukan penghitungan. Hasil pengukuran biasanya didapat dari angka
yang tertera pada skala utama dan skala nonius.
e) Catatlah hasil pengukuran.
4. Meteran
Pengukuran Tebal dan Lebar Balok Kayu dan Balok besi, dan Pengukuran Diameter
Kelereng.
Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke
ujung yang berbeda yakni ke objek yang akan diukur.
BAB IV
HASIL
A. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari Praktikum ini adalah sebagai berikut.
1) Tabel hasil pengukuran menggunakan Jangka Sorong Manual
Dimension Si Main scale Vernier VSR x LC Toatl Total scale
to be no reading MSR cm scale cm reading mean cm
measured reading MSR (VSR
VSR cm x LC) cm
Ketebalan 3.8 6 6 x 0.05 3.8 + 0.3
Balok 0.3 4.1
Lebar 4.3 3 3 x 0.05 4.3 + 0.15
Balok 0.15 4.45
Diameter 1.65 1.58 1.58 x 0.05 1.65 + 0.079
Kelereng 0.079 1.729