Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

"PENGUKURAN DASAR"
Mata Kuliah :
FISIKA MEKANIK
Dosen Pengajar :
Silviana Simbolon, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh :
Army Hakim
NIM : 221010300600

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022
ABSTRAK
Pengukuran adalah pekerjaan yang sangat penting untuk mengetahui data secara pasti.
Dalam ilmu fisika sangat dibutuhkan untuk mengolah data. Kegiatan pengukuran tidak lepas
dari kebutuhan sehari-hari, baik itu dalam dunia bisnis, rumah tangga, dan lain sebagainya.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan serta membandingkan hasil pengukuran
benda padat dengan beberapa alat ukur dan menentukan massa jenisnya. Pada percobaan kali
ini menggunakan empat alat ukur, yaitu jangka sorong analog(manual), jangka sorong
digital,mikrometer sekrup, meteran/mistar. Dengan menggunakan alat-alat tersebut akan
mendapatkan hasil pengukuran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian yang lebih teliti daripada jangka sorong karena jangka sorong memiliki
ketelitian ± 0,0025 cm sedangkan mikrometer sekrup ± 0,0005 cm.

Kata kunci: pengukuran, jangka sorong, mikrometer, meteran.


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas
Mengukur menjadi sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari berbagai
fenomena yang sedang dipelajari. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Dan jika dikaitkan
dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi
jalan untuk mencari data-data yang mendukungnya.
Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak ada data yang
didapat dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yaitu kuantitas
atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan dinamakan besaran.
Untuk mengukur setiap besaran telah diciptakan alat ukurnya masing-masing.Sehubungan
dengan persoalan diatas, maka untuk lebih mengetahui cara menggunakan dan menentukan
hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukurnya masing-masing
maka diadakanlah percobaan “Pengukuran Dasar”.

Rumusan Masalah
● Bagaimana cara menggunakan jangka sorong?
● Bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup?
● Bagaimana cara menggunakan meteran?

Tujuan
● Mahasiswa mampu menggunakan jangka sorong.
● Mahasiswa mampu menggunakan mikrometer sekrup.
● Mahasiswa mampu menggunakan meteran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fisika pada dasarnya selalu berhubungan dengan pengukuran, baik pengukuran secara
langsung seperti mengukur panjang, jarak, luas, dll. Ataupun secara tidak langsung seperti
mengukur energi, gaya, kecepatan, massa, dll. Sistem cara atau aturan untuk menyatakan
sebuah besaran fisika ke dalam angka dinamakan sistem satuan. Sistem satuan yang
menunjukkan bagaimana sebuah besaran diukur atau dibandingkan dengan besaran sejenis
lain.
Untuk mendeskripsikan sebuah besaran fisika, kita mendefinisikan dahulu suatu satuan
yaitu ukuran besaran yang didefinisikan bernilai persis 1,0. Kemudian kita mendefinisikan
suatu standar, yaitu suatu acuan yang berfungsi sebagai patokan pembanding bagi semua
contoh lain dari besaran yang bersangkutan. Kemudian kita mendefinisikan semua besaran
fisika lainnya dalam perkalian dengan besaran-besaran dasar ini dan standar-standar mereka.
Besaran panjang yang merupakan jarak antara 2 titik dapat diukur dengan alat ukur
seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, meteran.

A. JANGKA SORONG
Jangka sorong ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini
dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau
adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal
sebagai skala nonius.

1. Pengertian Jangka Sorong


Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur
panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,05 mm. Keuntungan penggunaan jangka
sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter
sebuah tabung atau cincin, maupun kedalaman sebuah tabung. Secara umum jangka sorong
terdiri atas 2 bagian yaitu şahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2
bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang
terdapat pada rahang geser.

2. Jenis Jangka Sorong


a. Jangka Sorong Analog
Merupakan jangka sorong yang sering kita lihat pada waktu guru menunjukkan contoh jangka
sorong. Jangka ini tidak dilengkapi ukuran digital untuk mengukur suatu benda. Pengukuran
dengan jangka sorong analog menggunakan cara manual, maka biasanya jangka ini juga
dikenal dengan jangka sorong manual.
b. Jangka Sorong Digital
Merupakan jangka sorong jenis yang dilengkapi dengan digital untuk mengukur suatu benda.
Pengukuran dengan jangka sorong digital dapat berjalan secara otomatis akan muncul angka
yang menunjukkan panjang suatu benda secara otomatis pada bagian digital jika kita
mengukur suatu benda. Jangka sorong ini sudah mengalami perkembangan zaman sehingga
menerapkan unsur digital pada bagiannya. Jangka sorong digital ini mempunyai ketelitian
0,01 mm (0,001 cm). Pada jangka sorong ini, panel digital akan tampak ketika melakukan
pengukuran. Panel tersebut akan bergerak secara otomatis berupa angka yang menunjukkan
ukuran benda yang diukur tersebut. Dengan menggunakan jenis Angka ini tentu pekerjaan
akan menjadi lebih mudah.

3. Kegunaan Jangka Sorong


Kegunaan jangka sorong adalah :
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara
menancapkan/memasukkan bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada
disisi pemegang.
Jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar kelereng, diameter
dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman sebuah tabung. Berikut
akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan jangka sorong untuk keperluan tersebut.
A. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan
langkah berikut :
a) Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur
dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap),
b) Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang tersebut.
c) Geserlah rahang geser ke kiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang.
d) Catatlah hasil pengukuran.
B. Mengukur diameter dalam
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin)
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a) Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
b) Letakkan benda cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang.
c) Geserlah rahang geser sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam/benda cincin yang diukur.
d) Catatlah hasil pengukuran.
C. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
a) Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
b) Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur kedalamannya.
c) Geserlah rahang geser ke bawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar tabung.
d) Catatlah hasil pengukuran.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :

1. Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala
nonius.
2. Bacalah şkala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
4. Hasil skala utama + (Skala nonius yang berimpit X Skala terkecil jangka sorong).

D. Prinsip Kerja Jangka Sorong


Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam milimeter
(1 mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Besarnya skala dalam skala nonius juga menyatakan
ketelitian jangka sorong tersebut yaitu :
1. Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang sama maka
mengakibatkan beda satu bagian atau 0,05 mm sehingga ketelitiannya sebesar 0,05
mm.
2. Apabila panjang skala nonius sebesar 9 mm yang dibagi menjadi 50 bagian yang
sama mengakibatkan beda skala nonius dengan satu bagian skala utama 1/50 bagian
atau 0,02 mm dengan demikian ketelitian jangka sorong menjadi 0,02 mm.

Apabila kunci pada jangka sorong ditetapkan dengan melonggarkannya, maka papan skala
nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit antara 2 penjepit yang ada pada jangka sorong.
Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai
sepersepuluh cm (0,1 cm) kemudian menambahkannya dengan hasil pembacaan pada skala
nonius sampai seperseribu cm (0,001 cm).

4. Cara Membaca Jangka Sorong

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa skala utama pada jangka sorong tersebut
adalah 15.5 mm dan skala nonius yang sejajar lurus dengan garis skala utamanya adalah 5,
kemudian skala noniusnya dikalikan dengan 0.05 mm. Sehingga ukuran benda dari
pengukuran dengan jangka sorong tersebut adalah: 15.5 mm + 0.25 mm= 15.75 mm

Skala Utama
Skala utama adalah skala yg dihitung sebelum titik nol pada jangka sorong. Sepuluh skala
utama memiliki panjang 0,1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan
adalah 1 mm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0.09 cm dengan kata lain
jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah
0.9 mm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm- 0,09 cm = 0,01
cm atau 0.1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong
adalah:

Dx==1 x 0,1 mm 0,05 mm

Dengan ketelitiannya 0,05 mm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur
diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti.
5. Fungsi & ketelitian Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai beberapa fungsi pengukuran, yaitu:
1. Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar
atau bulat.
2. Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dan lain-lain.
3. Mengukur kedalaman lubang.
4. Mengukur ketinggian benda yang bertingkat.
Ketelitian jangka sorong terdapat beberapa macam ketelitian seperti sebagai berikut:
a) Ketelitian 0,02mm: skala vernier terbagi 50 ruas.
b) Ketelitian 0,05mm: skala vernier terbagi 20 ruas
c) Ketelitian 1/128 inch: skala vernier terbagi menjadi 8 ruas

Satuan yang dipakai inch (bagian atas).


Pada pengukuran menggunakan jangka sorong ini, diharapkan agar jangka sorong dapat
disimpan dengan baik dan benar untuk menghindari salah baca ukuran, miringkan skala
nonius sehingga sejajar dengan pandangan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan melihat dan
menentukan garis skala nonius yang sejajar dengan garis skala utama. Untuk membaca skala
nonius hendaknya setelah jangka sorong keluar diangkat keluar dari benda ukur dengan
hati-hati.

B. MIKROMETER SEKRUP
Fungsi mikrometer sekrup sangat besar dan penting untuk memproduksi benda kerja,
bangunan, hingga otomotif. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang memiliki fungsi
hampir sama dengan jangka sorong. Namun, jika dibandingkan dengan jangka sorong,
mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 10 kali lebih tinggi.

Mikrometer sekrup bisa mengukur benda dengan ketelitian sampai 0,01 mm. Alat ukur
ini sering digunakan untuk mengukur besar atau panjang sebuah benda. Selain itu,
mikrometer sekrup juga banyak digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter sebuah
benda. Karena punya ketelitian tinggi, banyak orang lebih memilih mikrometer sekrup
ketimbang jangka sorong.

1. Pengertian Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup dalam bahasa inggris disebut sebagai Micrometer Screw Gauge.
Alat ini pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuwan bernama William
Gascoigne. Saat pertama kali digunakan, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
benda-benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut antara bintang.

Fungsi mikrometer sekrup sebenarnya memiliki kesamaan dengan alat ukur jangka
sorong. Alat ini bisa menghitung panjang, tebal, dan diameter sebuah benda kerja. Ketelitian
alat ukur mikrometer sekrup 10 kali lipat lebih tinggi dari jangka sorong. Jika dibandingkan,
tingkat ketelitian jangka sorong sebesar 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup bisa
mencapai 0,01 mm.
2. Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup
Berdasarkan fungsinya, mikrometer sekrup terdiri dari beberapa jenis:

a) Mikrometer Sekrup Manual

Ini adalah salah satu jenis mikrometer sekrup yang paling umum digunakan. Harganya pun
lebih terjangkau dari jenis lainnya. Skalanya terdiri dari skala utama dan nonius. Sesuai
dengan namanya, cara membaca pengukuran masih dilakukan secara manual dari petunjuk
pengukuran yang ditulis pada alat.

b) Mikrometer Sekrup Digital

Berbeda dari versi manual, mikrometer versi digital memiliki layar digital. Hasil pengukuran
bisa langsung Anda lihat di layar tanpa harus dihitung secara manual. Dari harga, mungkin
lebih mahal dibanding versi manual. Namun versi digital memudahkan Anda melihat hasil
pengukuran. Sehingga bisa meminimalisir risiko salah baca atau salah hitung.

c) Mikrometer Luar

Mikrometer luar adalah jenis yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda
kerja. Jenis mikrometer ini sering digunakan untuk mengukur benda seperti kawat, lapisan
benda, atau blok-blok benda.
d) Mikrometer Dalam

Ini adalah salah satu jenis mikrometer yang biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu
lubang. Mikrometer ini dapat digunakan untuk mengukur sebuah garis tengah atau diameter
suatu lubang benda. Jenis mikrometer dalam juga biasa digunakan untuk mengukur diameter
kedalaman suatu pipa.

e) Mikrometer Kedalaman

Mikrometer jenis ini paling sering digunakan untuk mengukur kedalaman dan ketinggian
dalam suatu benda. Apa yang membedakan dengan mikrometer dalam ? Perbedaannya adalah
jenis ini digunakan untuk ukur kedalaman suatu lubang. Sedangkan, mikrometer dalam hanya
mengukur diameternya saja.

3. Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup terdiri dari beberapa bagian. Setiap bagian punya fungsinya
masing-masing. Apa saja bagian dan fungsi dari setiap bagian mikrometer sekrup. Berikut
penjelasannya:
● Frame. Bagian ini memiliki bentuk menyerupai huruf U. Frame biasanya terbuat dari
bahan logam tahan panas dan sangat tebal. Frame terbuat dari bahan tahan panas
untuk meminimalisir efek pemuaian panjang yang bisa mengganggu proses
pengukuran.
● Anvil atau Poros Tetap. Poros tetap berfungsi sebagai penahan benda. Fungsi utama
dari bagian ini adalah untuk mencegah benda bergerak atau bergeser saat akan diukur.
● Spindle atau Poros Gerak. Bagian mikrometer ini biasa disebut sebagai poros gerak.
Bagian ini memiliki bentuk silinder dan dapat digerakkan menuju poros tetap. Silinder
logam ini dapat digerakan maju-mundur, menjauh, atau mendekati poros tetap.
● Lock Nut. Bagian ini berfungsi sebagai pengunci. Bagian ini dapat menahan poros
gerak atau spindel agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
● Sleeve. Bagian ini berbentuk batang logam dan diletakan pada bagian skala utama
pengukuran (dalam satuan mm). Bagian ini berbentuk lingkaran yang berfungsi
sebagai penunjuk skala pengukuran. Dalam satu buah mikrometer sekrup terdapat
skala ganda, yaitu skala utama (main scale) dan skala nonius (skala putar).
● Thimble. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk batang logam dan
bisa diputar. Ukurannya lebih besar dari sleeve dan jadi tempat diletakkannya skala
nonius. Bagian ini bisa digerakkan dengan tangan pengguna mikrometer.
● Ratchet. Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi menggerakan bagian
poros gerak. Bagian ini dapat mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh
benda dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar bunyi ketukan logam
(tik). Untuk memastikan ujung poros gerak menempel sempurna di benda, Anda bisa
putar sebanyak 2 sampai 3 kali.

4. Cara Membaca Hasil Mikrometer Sekrup


Untuk membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup, ada dua bagian yang perlu
diperhatikan, yaitu: skala utama dan skala nonius. Hasil pada skala utama bisa dilihat di
Sleeve. Sedangkan, skala nonius bisa dilihat pada Thimble. Untuk lebih jelasnya, berikut cara
membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup:

● Perhatikan letak garis skala di bagian atas sleeve, yaitu 5 mm


● Lihat garis skala di bagian bawah, yaitu: 0,5 mm
● Lalu lihat nilai di skala nonius di bagian Thumble yaitu 28 mm
● Kalikan nilai pada nonius dengan cara 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
● Jumlahkan hasil ketiga pengukuran, tersebut: 5 mm + 0,5 mm + 0,28 mm = 5,78 mm.
Hasil akhir dari pengukuran yang didapat adalah 5,78 mm.
5. Fungsi Mikrometer Sekrup
Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk mengukur diameter atau
ketebalan sebuah benda. Alat ini punya tingkat presisi 10x lipat dari jangka sorong. Oleh
karena itu, mikrometer sekrup sangat akurat untuk menghitung benda dengan ukuran sangat
kecil.
Secara umum fungsi mikrometer sekrup ada empat, yaitu:
1. Mengukur ketebalan suatu benda kerja yang sangat tipis, seperti: lempeng baja,
aluminium, dan kertas
2. Mengukur diameter luar suatu benda yang kecil seperti kabel, kawat, dan lainnya
3. Mengukur garis tengah lubang benda yang berukuran kecil
4. Mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil, contohnya lubang pipa.

C. METERAN

Meteran juga dikenal dengan sebutan pita ukur. Umumnya, terdapat dua jenis alat ukur
meteran, yakni meteran gulung dan meteran tangan. Meteran gulung atau roll meter adalah
alat ukur panjang yang bisa digulung. Sedangkan meteran tangan merupakan meteran yang
dapat menggulung sendiri.

Ukuran panjang meteran rata-rata berkisar antara 25-50 meter. Fungsi meteran untuk
mengukur benda-benda yang memiliki dimensi panjang, namun benda yang diukur dengan
meteran memiliki dimensi lebih panjang misalnya, lapangan, tanah pekarangan, panjang
jalan, dan lain-lain.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan
● Alat
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini sebagai
berikut:
Jangka sorong 1 buah
Jangka sorong digital 1 buah
Micrometer Sekrup 1 buah
Meteran 1 buah
● Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Kelereng 1 buah
2. Balok kayu 1 buah
3. Balok besi 1 buah
B. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Jangka Sorong Manual
Pengukuran Ketebalan dan Lebar Balok Kayu dan Balok Besi, dan Pengukuran Diameter
Kelereng.
a) Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat
masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap),
b) Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang tersebut.
c) Geserlah rahang geser ke kiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.
d) Catatlah hasil pengukuran.
2. Jangka Sorong Digital
Cara pengukuran menggunakan jangka sorong digital sama dengan jangka sorong manual,
hanya saja hasil dari pengukuran jangka sorong digital lebih akurat.
3. Mikrometer Sekrup
Pengukuran Diameter Kelereng dilakukan dengan cara seperti berikut.
a) Letakkan Kelereng pada bagian poros tetap dengan benar, pastikan kelereng
menempel dengan baik pada bagian tersebut.
b) Setelah itu, putar bagian thimble agar dapat terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
c) Selanjutnya putar rachet atau poros geser yang berukuran lebih kecil. Poros ini diputar
untuk menghasilkan perhitungan yang presisi. Selain itu, lakukan gerakan poros
dengan menggesernya secara perlahan.
d) Jika Kelereng sudah terjepit dengan baik dan benar di antara kedua poros, maka Anda
bisa segera melakukan penghitungan. Hasil pengukuran biasanya didapat dari angka
yang tertera pada skala utama dan skala nonius.
e) Catatlah hasil pengukuran.
4. Meteran
Pengukuran Tebal dan Lebar Balok Kayu dan Balok besi, dan Pengukuran Diameter
Kelereng.
Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke
ujung yang berbeda yakni ke objek yang akan diukur.
BAB IV
HASIL
A. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari Praktikum ini adalah sebagai berikut.
1) Tabel hasil pengukuran menggunakan Jangka Sorong Manual
Dimension Si Main scale Vernier VSR x LC Toatl Total scale
to be no reading MSR cm scale cm reading mean cm
measured reading MSR (VSR
VSR cm x LC) cm
Ketebalan 3.8 6 6 x 0.05 3.8 + 0.3
Balok 0.3 4.1
Lebar 4.3 3 3 x 0.05 4.3 + 0.15
Balok 0.15 4.45
Diameter 1.65 1.58 1.58 x 0.05 1.65 + 0.079
Kelereng 0.079 1.729

2) Tabel hasil pengukuran menggunakan Jangka Sorong Digital

Dimension Si Main scale Vernier VSR x LC Toatl Total scale


to be no reading MSR cm scale cm reading mean cm
measured reading MSR (VSR
VSR cm x LC) cm
Ketebalan 3.876
Balok
Lebar 4.352
Balok
Diameter
Kelereng
3) Tabel hasil Pengukuran kelereng menggunakan Mikrometer Sekrup

Object Pitch Scale Headscale Reading Total Reading


Placed Reading (N) No of cilcular Value [n x Observed Corrected
mm divisions on reference L.C] Do=N+n D=Do + c
line (n) mm mm mm
Diameter 36 38 x 0.01 36 + 0.38
Kelereng 0.38 36.36

4) Tabel hasil pengukuran menggunakan Meteran

Object Hasil pengukuran Rata-rata


cm cm
4
Ketebalan Balok 3.9 3.93
3.9
3.8
Lebar Balok 3.7 3.76
3.8
Diameter Kelereng 1.9
1.7 1.8
1.8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melakukan percobaan menggunakan alat-alat yang berbeda pastinya mendapatkan
hasil yang berbeda tergantung alat yang digunakan. Terdapat perbedaan ketelitian dalam alat
ukur seperti ketelitian jangka sorong ± 0,0025 cm sedangkan mikrometer sekrup ± 0,0005
cm. Ketelitian didapatkan dari setengah skala terkecil yang ada pada alat ukur.
B. Saran
Sebelum melakukan percobaan diharapkan membaca buku praktikum terlebih dahulu.
Menyiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan.
Membaca referensi agar mempunyai wawasan tentang percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-pengukuran.html
https://www.academia.edu/37559103/laporan_praktikum_fisika_dasar_pengukuran_dasar_
https://www.bhinneka.com/blog/fungsi-mikrometer-sekrup/amp/
https://id.scribd.com/doc/239977318/Laporan-Praktikum-Fisika-Dasar-1
https://cilacapklik.com/2021/11/macam-macam-alat-ukur-panjang.html
https://youtu.be/aT1uQcy-EzQ
https://youtu.be/ERusyvTrzpg

Anda mungkin juga menyukai