Anda di halaman 1dari 13

ALAT – ALAT UKUR

ALAT UKUR MEKANIK

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Alat Ukur yang diampu oleh Ibu Sri
Jumini, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Atina Farcha Octavia


2. Dwi Suryani
3. Minhatul Maula

DARI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN DI WONOSOBO

2014
ALAT UKUR MEKANIK

Di dalam alat ukur mekanik, terdapat 3 macam alat ukur,yaitu : alat ukur besaran
panjang,massa dan waktu. Alat ukur besaran panjang yaitu : mistar, jangka sorong, dan
mikrometer skrup. Alat ukur besaran massa yaitu : timbangan, neraca Ohaus, neraca
lengan, dan timbangan dacin. Sedangkan alat ukur besaran waktu yaitu : jam atau
stopwatch.

 Alat ukur besaran panjang


a. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm dan
ketelitian pengukuran sebesar 0,05 cm . Penemu mistar adalah Edmund
Guntor dari Inggris.
(a) (b) (c)

( Sumber: http://kanggurufisika.com/?p=248 )

Untuk menghindari kesalahan dalam membaca skala pada mistar, maka


posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan skala yang dibaca. Cara
pembacaan (a) dan (c) salah, karena dapat menimbulkan kesalahan paralaks.
Pembacaan yang benar adalah (b).

Langkah-langkah yang ditempuh untuk membaca hasil pengukran dengan


mistar adalah :

1. Pastikan bahwa titik nol skala mistar telah berimpit dengan salah satu
ujung benda yang diukur panjangnya.
2. Baca skala yang ditunjukkan oleh ujung benda yang satunya.
3. Nyatakan hasil pengukuran yang anda peroleh dalam 2 desimal sesuai
tingkat ketelitian mistar.

b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk
mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli
teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.

( Sumber : http://rumushitung.com/2013/01/31/cara-menggunakan-jangka-
sorong-2/ )
Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama yaitu :
1. Rahang tetap : terdapat skala panjang yang disebut skala utama dan satu
skala utama besarnya 1 mm.
2. Rahang geser (rahang sorong) : memiliki skala pendek yang disebut skala
nonius atau vermier yang diambil dari nama penemunya. Skala utama
memiliki skala dalam cm dan mm.
Skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga
beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1
mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm
atau 0,01 cm.
Berikut akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan jangka sorong untuk
keperluan tersebut

a. Mengukur diameter luar


b. Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut
 Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang
diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan
rahang tetap)
 Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
 Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur
terjepit oleh kedua rahang
 Catatlah hasil pengukuran anda
c. Mengukur diameter dalam
d. Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam
sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
 Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
 Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
 Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang
jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang
diukur
 Catatlah hasil pengukuran anda
e. Mengukur kedalaman
f. Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :
 Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
 Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
 Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka
sorong menyentuh dasar tabung.
 Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

 Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik
nol skala nonis.
 Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
 Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
 Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka
sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)

Kegunaan jangka sorong


1. Untuk mengukur diameter luar atau dalam sebuah tabung
2. Untuk mengukur tebal balok
3. Untuk mengukur kedalaman suatu lubang
Contoh :
1. Pengukuran panjang sebuah benda menggunakan jangka sorong seperti
gambar

(Sumber : http://dunialoy.blogspot.com/2011/04/cara-mengukur-
menggunakan-jangka-sorong.html )

c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang
tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri
atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada
poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup
mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50
bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau
0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari
dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.

(Sumber:http://fisikazone.com/jenis-jenis-alat-ukur-besaran-
panjang/mikrometer-sekrup/ )
Untuk menggunakan mikrometer skrup dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

 Putar bidal (pemutar besar) berlawanan arah jarum jam sehingga ruang
antara rahang tetap dengan rahang geser cukup untuk menempatkan
benda yang akan diukur.
 Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang geser.
 Kemudian putar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda
yang diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
 Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala
nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi.
 Baca hasil pengukuan yang diperoleh.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer skrup dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

 Tentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal)
dari rahang geser (atau skala utama yang berada tepat didepan/berimpit
dengan selubung silinder luar rahang geser)
 Tentukan nilai skala nonius yang yang berimpit dengan garis mendatar
pada skala utama
 Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
 Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil
mikrometer skrup)
= Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 mm)

Kegunaan Mikrometer Sekrup


 Untuk mengukur tebal kaca, tebal pelat, tebal kertas, diameter besi dan
lain-lain.
Contoh

(Sumber : http://belajarsainsfisika.blogspot.com/2011/01/sop-mikrometer-
sekrup.html
 Alat ukur besaran massa
Alat ukur massa adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu
benda. Untuk mengukur massa suatu benda alat yang digunakan adalah :
a. Timbangan
Macam – macam timbanagan
 Timbangan berat badan

(Sumber : http://www.indonetwork.co.id/selloffers/timbangan-badan.html )
 Timbangan buah

(Sumber:http://www.indonetwork.co.id/selloffers/timbangan-digital-
ohaus.html )
 Timbangan beras

( Sumber : http://www.timbanganjaya.com/welcome-web1.htm )
b. Neraca Ohaus
Neraca Ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala
ratusan gram, batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga
berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 g.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
Benda yang akan ditimbang diletakkan di atas piringan. Setelah beban geser
disetimbangkan dengan benda, massa benda dapat dibaca pada skala neraca.

( Sumber :http://animeandgamesz.blogspot.com/2013/09/neraca-ohaus.html )

Fungsi Neraca Ohaus

 Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium.
Untuk mengukur massa suatu benda dengan menggunakan neraca 3 lengan
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Siapkan benda yang massanya mau diukur, kemudian tempatkan benda


tersebut diatas penyangga beban (bagian neraca untuk menempatkan
benda yang akan diukur).
 Geser anting (pemberat) pada masing-masing lengan dimulai dari
pemberat paling besar hingga pemberat paling kecil sedemikian sehingga
lengan neraca dalam keadaan setimbang (horizontal) yang ditandai
dengan berimpitnya garis mendatar pada ujung lengan dengan titik 0
(nol).
 Setelah posisi lengan setimbang, maka bacalah hasil pengukuran yang
anda peroleh.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca 3 lengan dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
 Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-
masing lengan neraca.
 Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
 Hasil = Pembacaan skala pada lengan tengah + Pembacaan skala pada
lengan Belakang + Pembacaan skala pada lengan depan

Pada dasarnya prinsip kerja mengukur massa adalah membandingkan massa


benda yang diukur dengan sejumlah massa benda telah terukur yang
digunakan sebagai anak timbangan

 Alat ukur besaran waktu


Alat untuk mengukur waktu adalah jam atau stopwatch. Stopwatch
memiliki ketelitian 0,001. Ada beberapa macam stopwatch yaitu
stopwatch pegas dan stopwatch digital (elektronik).

a. Stopwatch pegas

( Sumber : http://www.alatperagapendidikan.co.id/alat-peraga-
sma/stopwatch-analog )
b. Stopwatch digital / elektronik
( Sumber : http://iklanpro.net/iklan/tampilkan-iklan/2459/081385857180-
JUAL-STOPWATCH-CASIO-HS-3-DIGITAL-
STOPWATCH/DKI_Jakarta/Elektronik_-_Lainnya/ )

Untuk mengukur waktu dengan menggunakan stopwatch dapat dilakukan


dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Siapkan benda yang akan diukur waktunya, misalnya anda ingin


mengukur periode ayunan bandul..
 Tekan tombol start untuk memulai pengukuran.
 Jika ingin menghentikan pengukuran klik tombol stop (tombol ini
menjadi satu dengan tombol start).
 Selanjutnya baca hasil pengukuran yang anda peroleh, nyatakan hasilnya
dalam detik. ( ingat 1 menit = 60 detik)
 Jika ingin mengulang (memposisikan jarum stopwatch ke titik 0) maka
tekan tombol reset (tombol ini juga menjadi satu dengan start maupun
stop)
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Stopwatch dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :

 Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh jarum panjang (ini merupakan hasil
pengukuran dalam detik).
 Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh jarum pendek (ini merupakan hasil
pengukuran dalam menit).
 Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
 Hasil = Pembacaan skala oleh jarum panjang + Pembacaan skala oleh
jarum pendek
 karena 1 menit = 60 detik, maka, hasil pengukuran dapat dinyatakan
sebagai :
 Hasil = {skala pada jarum panjang + (60 x skala pada jarum pendek)}
detik.

c. Jam atom
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar frekuensi
resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal adalah maser dengan
peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik sekarang ini berdasarkan
fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin dan air mancur atomik. Jam
atom pertama dibuat pada 1949 di National Bureau of Standards A.S. Jam
atom pertama yang akurat, berdasarkan transisi dari atom caesium-133,
dibuat oleh Louis Essen pada 1955 di National Physical Laboratory di
Britania. Hal ini menyebabkan persetujuan internasional yang menjelaskan
detik sebagai dasar dari waktu atomik.

Cara kerja
Maser untuk referensi frekuensi menggunakan ruangan (atau chamber)
berbinar berisi gas terionisasi, pada umumnya caesium, karena caesium adalah
elemen yang digunakan di dalam definisi resmi detik internasional. Sejak tahun
1967, Sistem Satuan Internasional (SI) telah mendefinisikan detik sebagai
9.192.631.770 getaran dari radiasi yang berhubungan dengan transisi antara
dua tingkat energi dari ground state atom Caesium-133. Definisi ini membuat
osilator caesium (yang sering disebut jam atom) sebagai standard utama untuk
waktu dan pengukuran frekuensi (lihat standard caesium). Kuantitas lain,
seperti volt dan meter, berpegang pada definisi detik sebagai bagian dari
definisinya. Isi dari jam atom adalah sebuah microwave cavity (lubang
resonansi) yang berisi gas terionisasi, sebuah oscillator microwave tertala
(tunable), dan sebuah feedback loop yang digunakan untuk menyetel oscillator
ke frekuensi yang paling tepat dari karakteristik absorpsi (penyerapan) yang
ditentukan oleh perilaku masing-masing atom.
Sebuah pemancar microwave mengisi ruangan dengan gelombang radio
berdiri (standing wave). Saat frekuensi radio bertepatan dengan frekuensi
transisi hyperfine dari caesium, atom caesium tersebut menyerap gelombang
radio dan selanjutnya memancarkan cahaya. Gelombang radio membuat
elektron menjauh dari nukleus. Saat elektron kembali ke dekat nukleus, karena
gaya tarik muatan yang berbeda, elektron tersebut bergetar sebelum berdiam
diri di tempat yang baru. Perpindahan ini menyebabkan pancaran cahaya, yang
sebenarnya adalah getaran listrik dan magnetisme. Sebuah fotosel menerima
cahaya tersebut. Saat cahaya itu meredup karena frekuensi rangsangan telah
bergeser dari frekuensi resonansi, peralatan elektronik di antara fotosel dan
pemancar radio menyetel frekuensi pemancar radio itu.
Proses penyetelan inilah letak sebagin besar kompleksitas sistem ini
berada. Penyetelan mencoba untuk menghilangkan efek samping, seperti
frekuensi dari transisi elektron yang lain, distorsi dalam medan kuantum dan
efek suhu dalam mekanisme tersebut. Sebagai contoh, frekuensi radio itu
diubah-ubah secara sinusoida untuk membentuk modulasi sinyal di fotosel.
Sinyal dari fotosel kemudian bisa didemodulasi untuk digunakan sebagai
kontrol terhadap pergeseran jangka panjang di frekuensi radio. Dengan
demikian, sifat-sifat ultra-akurat dari kuantum mekanika dari frekuensi transisi
atom caesium bisa digunakan untuk menyetel oscillator microwave ke
frekuensi yang sama (kecuali untuk kesalahan eksperimentasi yang kecil).
Dalam prakteknya, mekanisme feedback dan pemantauan adalah jauh lebih
kompleks dari yang dijelaskan di atas. Saat jam baru dihidupkan, jam tersebut
memakan waktu yang lama sebelum bisa dipercaya.

Sebuah penghitung menghitung jumlah gelombang yang dibuat oleh


pemancar radio. Sebuah komputer membaca penghitung, dan menghitungnya
untuk mengubah angka tersebut kedalam sesuatu yang kelihatannya mirip
dengan jam digital atau gelombang radio yang dipancarkan. Tentu saja, yang
sebenarnya menjadi jam adalah mekanisme cavity, osilator, dan feedback
loop yang menjaga standar frekuensi yang mana menjadi dasar jam tersebut.

Sejumlah metode lain digunakan untuk jam atom untuk keperluan


lainnya. Jam Rubidium sangat disuka karena harganya murah, dan ukurannya
yang kecil (standard komersial sekecil 400 cm3), dan kestabilitasan jangka
pendeknya. Jam-jam ini banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi komersial,
portable, dan angkasa luar. Maser hidrogen (sering buatan Rusia) memiliki
stabilitas jangka pendek yang tangguh dibandingkan dengan standard lain,
namun memiliki kelemahan dalam akurasi jangka panjang. Sering, satu
standar digunakan untuk memperbaiki standard lainnya. Sebagai contoh,
sebuah aplikasi komersial menggunakan standar Rubidium yang dipautkan ke
sebuah penerima GPS. Sistem ini memiliki ketangguhan akurasi jangka
pendek, dengan akurasi jangka panjang setara ke standard nasional waktu
Amerika Serikat.
Daftar Pustaka

http://kanggurufisika.com/?p=248
http://rumushitung.com/2013/01/31/cara-menggunakan-jangka-sorong-2/
http://dunialoy.blogspot.com/2011/04/cara-mengukur-menggunakan-jangka-
sorong.html
http://dunialoy.blogspot.com/2011/04/cara-mengukur-menggunakan-jangka-
sorong.html
http://fisikazone.com/jenis-jenis-alat-ukur-besaran-panjang/mikrometer-sekrup/
http://belajarsainsfisika.blogspot.com/2011/01/sop-mikrometer-sekrup.html
http://www.indonetwork.co.id/selloffers/timbangan-badan.html
http://www.indonetwork.co.id/selloffers/timbangan-digital-ohaus.html
http://www.timbanganjaya.com/welcome-web1.htm
http://animeandgamesz.blogspot.com/2013/09/neraca-ohaus.html
http://www.alatperagapendidikan.co.id/alat-peraga-sma/stopwatch-analog
http://iklanpro.net/iklan/tampilkan-iklan/2459/081385857180-JUAL-STOPWATCH-
CASIO-HS-3-DIGITAL-STOPWATCH/DKI_Jakarta/Elektronik_-_Lainnya/
http://www.carantrik.com/2012/07/pengertian-jam-atom-dan-cara-kerjanya.html
Kuantum Modul Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Program IPA Kelas X Semester
1

Anda mungkin juga menyukai