Anda di halaman 1dari 10

Alat ukur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Kapten Nemo dan Professor Aronnax sedang mengecek alat pengukur dalam instrumentasi pada
Twenty Thousand Leagues Under the Sea
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik
dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur
benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat
yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat
partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.
Daftar isi
1 Daftar berdasarkan kegunaan
o 1.1 Massa
o 1.2 Waktu
o 1.3 Panjang
o 1.4 Luas
o 1.5 Sudut
o 1.6 Suhu
o 1.7 Kelembaban
o 1.8 Tekanan
o 1.9 Aliran
o 1.10 pH
o 1.11 Level
o 1.12 Radiasi
o 1.13 Suara
o 1.14 Cahaya
o 1.15 Kecepatan
o 1.16 Torsi (Torque)
o 1.17 Sifat listrik
o 1.18 Kekerasan
o 1.19 Kepadatan
o 1.20 Tidak terkategorisasi
2 Lihat pula
Daftar berdasarkan kegunaan
Massa
Neraca
Penimbang berat
Spektrometer massa
Katharometer
Waktu
Kalendar
Chronometer
Jam dinding
Jam pasir
Jam matahari
Jam atom
Stopwatch
Penanggalan radiometrik
Panjang
CMM - Coordinate Measuring Machine (mesin pengukur kordinat)
Altimeter (mengukur ketinggian dari permukaan laut)
Height gauge (mengukur tinggi benda atau komponen)
Skala arsitek
Skala teknisi
Interferometer
Mikrometer
Jangka sorong
Pi tape
Odometer
Opisometer
Penggaris
Pasak ukur
Tape measure
Laser rangefinder
Ultrasound distance measure
GPS
Electronic distance meter



Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu)
Alat Ukur - Sejak zaman dahulu orang telah melakukan pengukuran, seperti
mengukur luas tanah, mengukur massa badannya, dan mengukur selang waktu antara
matahari terbit sampai tenggelam. Sebenarnya alat ukur itu apa saja sih? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas
Macam-macam Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu). Semoga bermanfaat. Check
this out!!!

Mengukur adalah membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis
sebagai standar (satuan) yang telah disepakati lebih dahulu. Tujuan pengukuran adalah
untuk mengetahui nilai ukur suatu besaran fisis dengan hasil akurat. Berikut di bawah
ini adalah macam-macam alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa, panjang
dan waktu.

A. Alat Ukur Massa

Untuk mengukur massa benda, kita dapat menggunakan timbangan. Timbangan dalam
fisika sering disebut neraca. Ada beberapa macam neraca, antara lain neraca pegas,
neraca sama lengan, neraca O Hauss atau neraca tiga lengan, neraca lengan gantung,
dan neraca duduk.

1. Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan
atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton) untuk
mengukur berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda.

Sebelum menggunakan neraca pegas kalian harus menentukan posisi angka 0
terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di atasnya, baru kemudian
menggantungkan benda pada pengait.

Neraca Pegas

2. Neraca Sama Lengan
Neraca sama lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca ini
mempunyai dua piringan. Satu piringan sebagai tempat beban dan satu piringan
lagi sebagai tempat anak timbangan. Dalam keadaan seimbang berat beban sama
dengan berat anak timbangan.

Neraca Sama Lengan

3. Neraca O Hauss
Neraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca tiga
lengan. Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama yang
berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan lengan
ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian sampai
dengan 0,1 gram.

Neraca Tiga Lengan (O Hauss)


B. Alat Ukur Panjang

Untuk mengukur panjang benda, kalian bisa menggunakan alat ukur seperti tongkat,
kaki, mistar atau penggaris, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pada materi
berikut, kalian akan mempelajari cara menggunakan mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup.

1. Mistar atau Penggaris
Alat ukur panjang yang sering Anda gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada
umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai
ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang
dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan
mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah
pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan
menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.

Mistar / Penggaris

2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala
panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan
skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau
vernier. Nama vernier diambil dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre
Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.

Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan
skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10
skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1
mm atau 0,01 cm.

Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih
memahami tentang tentang jangka sorong, perhatikan gambar berikut:

Jangka Sorong

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal bendabenda tipis
dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan
diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan
poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala
utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala
nonius.

Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala
noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai
nilai 1/50 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat
ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
0,01 mm.

Mikrometer Sekrup


C. Alat Ukur Waktu

Standar satuan waktu adalah sekon atau detik (dalam buku ini akan digunakan sekon).
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Untuk
megukur selang waktu yang pendek di gunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tingkat
ketelitian sampai 0,01 detik. Alat ukur yang paling tepat adalah jam atom. Jam ini
hanya digunakan oleh para ilmuwan di laboratorium










Alat Ukur Panjang dan Ketelitian
Alat ukur panjang sangat banyak dan sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh mistar, meteran, jangka sorong, dan micrometerskrup,dll.



Mistar adalah alat ukur panjang yang sering sekali kita jumpai.
Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm. Tingkat ketelitiannya
0,5 mm atau setengah dari skala terkecil. Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm,
serta inchi.
Jangka sorong adalah alat ukur panjang juga, namun dapat mengukur diameter dalam atau luar
dari suatu benda dan mengukur kedalaman suatu benda. jangka sorong memiliki cara pembacaan
yang sedikit berbeda, perhatikan gambar dibawah.

Perhatikan angka nol pada skala nonius. Nilai skala utama sebelum angka nol pada skala nonius,
pada gambar yaitu 2,90 cm. Selanjutnya, carilah garis pada skala nonius yang berimpit dengan
garis pada skala utama. Jika garis yang berimpit ini adalah garis ke-n, maka tambahkan angka
0,0n ke dalam angka yang telah Anda catat sebelumnya. Garis yang berimpit adalah garis ke-5,
maka hasil pengukurannya adalah 2,90 cm + 0,05 cm = 2,95 cm. Dan tingkat ketelitian dari alat
tersebut yaitu sampai dengan 0,1 mm.
Micrometerskrup merupakan jenis alat ukur yang sangat kecil.
Memiliki tingkat ketelitian yang paling teliti dari alat ukur
panjang yang lain yaitu 0,01mm.



MACAM-MACAM ALAT UKUR FISIKA DAN KETELITIANNYA
ALAT UKUR DAN KETELITIAN
Dalam Fisika dikenal berbagai macam besaran. Besaran tersebut dikelompokkan dalam 2
kategori yakni besaran pokok/dasar dan besaran turunan. Semua besaran fisik dapat dinyatakan dalam
beberapa satuan pokok. Pemilihan satuan standar untuk besaran pokok menghasilkan suatu sistem satuan.
Sistem satuan yang digunakan secara universal dalam masyarakat ilmiah adalah Sistem Internasional (SI).
Berikut klasifikasi besaran-besaran fisika beserta dimensi dan satuannya.
Penggunaan alat ukur pada setiap pengukuran sangat ditentukan oleh jenis kegunaan, batas
ukur dan ketelitian alat ukurnya. Sebagai contoh untuk mengukur massa suatu benda yang diperkirakan
sebesar 50 kg, maka alat yang harus digunakan haruslah timbangan dengan batas ukur minimal senilai
massa benda itu. Timbangan tersebut harus memiliki ketepatan pengukuran yang baik, sehingga hasil
pengukuran sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Berikut ini adalah karakteristik alat ukur besaran pokok dalam fisika, antara lain jangka
sorong, mikrometer skrup, neraca, stopwatch dan termometer.
Jangka Sorong
Hal-hal yang perlu kita perhatikan yang berkaitan dengan jangka sorong adalah:
Skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas skala 10 cm.
Skala geser pada J angka Sorong disebut skala pembantu (SP) dengan batas skala10 mm.
Kegunaan J angka Sorong: Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, atau pun
kedalaman benda/zat .
Ketelitian J angka Sorong: Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong, yakni jangka sorong yang
memiliki ketelitian 0,05 mm dan yang memiliki ketelitian 0,1 mm.
Mikrometer Sekrup
Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-
benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.
Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01
mm.
Spherometer
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya
digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang
permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa
mencapai 0,01 mm.

Neraca Torsi
Neraca torsi digunakan untuk mengukur massa suatu zat. Ketelitian yang dimiliki neraca ini
bermacam-macam antara lain sebesar 0,1 g atau 0,05 g atau 0,01 g.
Specific Gravity/Densitometer
Specific gravity adalah alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan (massa jenis) suatu zat
cair. Bedanya dengan densitometer adalah bahwa nilai yang ditunjukkan oleh specific gravity merupakan
nilai relatif terhadap kerapatan air (1 g/ml).
Stopwatch
Stopwatch merupakan alat pengukur waktu. Stopwatch yang sering dipakai biasanya berketelitian
0,1 s atau 0,2 s. Telepon genggam (HP) biasanya juga disertai fasilitas stopwatch. Ketelitian stopwatch
pada telepon genggam biasanya 0,01 s.
Temometer
Termometer adalah alat pengukur suhu. Termometer yang biasa digunakan dalam Lab. Fisika Dasar
adalah termometer Celcius dengan ketelitian 0,5
0
C atau 1
0
C.
Selain termometer celcius, kita juga mengenal termometer jenis lain, diantaranya termometer
Kelvin, Reamor, dan Fahrenheit. Masing-masing termometer memiliki kalibrasi yang berbeda-beda.
Reamor: titik beku - titik didih (0
0
R - 80
0
R)
Fahrenheit: titik beku - titik didih ( 32
0
F - 212
0
F)
Kelvin: titik beku - titik didih (273
0
K - 373
0
K)
Celsius: titik beku - titik didih (0
0
C - 100
0
C)
Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur besaran listrik, seperti hambatan, kuat arus, tegangan, dan
sebagainya. Ketelitan alat ini sangat beragam dan bergantung pada besar nilai maksimum yang mampu
diukur. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat ini. Perhatikan posisi saklar sesuai dengan fungsinya dan
besar nilai maksimum yang mampu diukur. Jika digunakan untuk mengukur tegangan maka alat ini harus
dirangkai paralel (baca lagi tentang cara menggunakan multimeter), probe (+) dihubungkan dengan
potensial (+) rangkaian, sedangkan probe (-) dengan bagian potensial yang lebih negatif (-). Sedangkan
jika digunakan untuk mengukur kuat arus yang melalui suatu cabang rangkaian maka alat ini harus
dirangkai secara seri melalui cabang tersebut.
Spidometer
Spidometer, dari kata "speed" merupakan pengukur kecepatan. Sering kita jumpai pada sepeda
motor maupun mobil. Ingat, pengukur kecepatan, bukan pengukur kelajuan (karena kecepatan dan
kelajuan harus bisa dibedakan)

Anda mungkin juga menyukai