Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERISTIWA PEMBERONTAKAN

G30S/PKI (GERAKAN 30 SEPTEMBER - PARTAI


KOMUNIS INDONESIA)

➢ Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Pancasila

Disusun oleh :

Nama : Ahmad Dillah Farhan


Kelas : TI.21.C.1
Nim : 312110213
Prodi : Teknik Informatika

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Seluruh Alam, atas Rahmat dan Hidayah-
nya sehingga dapat menyelesaikan Makalah pancasila dengan judul “ Peristiwa
pemberontakan G30SPKI “ Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pancasila . Makalah ini terwujud karena adanya pihak yang telah banyak membantu,
membimbing, serta memberi dorongan dan doa dalam menyelesaikan penulisan
Makalah pancasila . Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga
disampaikan kepada :
1. Bapak Amali., S.T., M.Sc selaku dosen mata kuliah pancasila yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat .

Disadari bahwa Makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik.

Cikarang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................


B. Tujuan Penulisan .....................................................................................................
C. Sistematika Penulisan .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................

A. Pengertian G30S/PKI……………………………………………………………..
B. Sejarah Mulainya G30S/PKI………………………………………………………
C. Cerita singkat G30S/PKI ………………………………………………………….
D. Masa Berakhirnya dari G30S/PKI…………………………………………………
BAB III PENUTUP .....................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Peristiwa G30S PKI yang dikenal juga dengan nama Gerakan 30 September,
Gestapu atau Gerakan September Tiga Puluh, dan Gestok atau Gerakan Satu
Oktober, adalah suatu peristiwa pemberontakan yang terjadi pada malam hari di
tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa ini menelan korban jiwa
dari tujuh perwira tinggi dari militer Indonesia dan beberapa orang lain yang juga
kehilangan nyawa karena usaha kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno
ini. Dalang dibalik peristiwa ini adalah Partai Komunis Indonesia yang sudah
menjadi bagian dari sejarah partai politik Indonesia sejak tahun 1914.

Pemberontakan – pemberontakan sebagai Latar Belakang G30S PKI


sebenarnya telah dimulai jauh sebelum ini yaitu pada peristiwa pemberontakan
PKI di Madiun pada tahun 1948 dengan memproklamasikan Soviet Republik
Indonesia. Kejadian ini berhasil ditumpas oleh TNI pada 30 September 1948.
Selain itu, masih ada banyak kekacauan yang diakibatkan oleh pemogokan
organisasi – organisasi yang berada di bawah PKI, aksi – aksi kekerasan dari
ormas PKI di berbagai wilayah dengan berbagai jargon politik bernada
kekerasan seperti “Ganyang Nekolim”, “ Ganyang Kabir”, “Ganyang Tujuh
Setan Kota” dan lain sebagainya hingga mencapai puncaknya pada peristiwa
G30S PKI.
Kondisi ekonomi yang merosot di masa Demokrasi Terpimpin telah menjadi
lahan yang subur untuk pertumbuhan sejarah PKI dengan menyasar rakyat
miskin untuk menjadi target propaganda politik mereka. Tujuan organisasi
PKI adalah untuk mendirikan negara komunis di Indonesia dengan berbagai
cara. Pada masa itu Angkatan Darat muncul sebagai organisasi militer pejuang
yang sekaligus mengemban tugas kemasyarakatan, sehingga juga memiliki
peran dalam bidang politik dan ekonomi.

Salah satunya ketika Angkatan Darat ditugaskan untuk memimpin banyak


perusahaan asing yang diambil alih pemerintah untuk alasan nasionalisasi. PKI tidak
menyukai kebijakan tersebut sehingga mereka menjuluki para perwira sebagai Kabir,
yaitu Kapitalis Birokrat. Ketika itu ada tiga kekuatan besar dalam pemerintahan yaitu
Angkatan Darat, PKI dan Presiden.
B.Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa /i dapat
mengetahui tentang Peristiwa G30S/PKI
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian G30S/PKI
b. Sejarah Mulainya G30S/PKI
c. Cerita singkat G30S/PKI
d. Masa Berakhirnya dari G30S/PKI

C. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari 3 BAB, BAB I : Pendahuluan terdiri dari
latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan, BAB II : Tinjauan teoritis
dan BAB III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian G30SPKI

Gerakan 30 September ( yang disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI), Gestapu (Gerakan


September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi
pada tanggal 30 September1965 di mana enam perwira tinggi militer Indonesia beserta
beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian
dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia. Terlepas seperti apa fakta sejarah terkait
tragedi 30 S PKI, yang pasti kejadian tersebut telah mencederai kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia, bangsa yang memiliki pandangan hidup kaya akan nilai-nilai tuntunan hidup untuk
damai dan harmonis satu sama lain yaitu Pancasila, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,
dimana walaupun kita bangsa Indonesia berbeda-beda satu sama lain, baik beda agama, beda
suka dan terdiri atas berbagai golongan, tapi kita tetap satu jua.
Namun, kejadian tersebut sangat kita sayangkan dapat terjadi yang akhirnya merenggut
korban dengan meninggalnya putra-putra terbaik bangsa, yaitu; Letjen TNI Ahmad Yani
(Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi), Mayjen TNI
Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi), Mayjen TNI Mas
Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan),
Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen), Brigjen TNI
Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik), Brigjen TNI
Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat), Jenderal TNI
Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas
Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

B. Sejarah Mulainya Peristiwa G30S/PKI

Pada hari Jum’at tanggal 1 Oktober 1965 secara berturut-turut RRI Jakarta menyiarkan
berita penting.Sekitar pukul 7 pagi memuat berita bahwa pada hari Kamis tanggal 30
September 1965 di Ibukota RI, Jakarta, telah terjadi “ gerakan militer dalam AD “ yang
dinamakan “ Gerakan 30 September”, dikepalai oleh Letnan Kolonel Untung, Komandan
Batalion Cakrabirawa, pasukan pengawal pribadi Presiden Soekarno.Sekitar pukul 13.00
hari itu juga memberitakan “ dekrit no 1” tentang “pembentukkan dewan revolusi Indonesia”
dan “keputusan no.1” tentang “susunan dewan revolusi Indonesia”. Baru dalam siaran kedua
ini diumumkan susunan “komandan”, Brigjen Soepardjo, Letnan Kolonel Udara Heru,
Kolonel Laut Soenardi, dan Ajun komisaris besar polisi Anwas sebagai “wakil komandaan”.
Pada pukul 19.00 hari itu juga RRI Jakarta menyiarkan pidato radio Panglima Komando
TJadangan Strategis Angkatan Darat, Mayor Jendral Soeharto, yang menyampaikan bahwa
gerakan 30 September tersebut adalah golongan kontra revolusioner yang telah menculik
beberapa perwira tinggi AD, dan telah mengambil alih kekuasaan Negara dari
presiden/panglima tertinggi ABRI/pemimpin besar revolusi dan melempar Kabinet
DWIKORA ke kedudukan demisioner.

Latar belakang G30S/PKI perlu ditelusuri sejak masuknya paham komunisme/marxisme-


leninisme ke Indonesia awal abat ke-20 ,penyusupanya kedalam organisasi lain, serta
kaitannya dengan gerakan komunisme intenasional. Dalam hal-hal yang mendasar dari
politik PKI di Indonesia terbukti merupakan pelaksanaan perintah dari pimpinan gerakan
komunisme internasional.

Persiapan PKI :

1. Membentuk biro khusus di bawah pimpinan Syam Kamaruzman. Tugas biro khusus
adalah merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasan.
2. Menuntut dibentuknya angkatan ke-5 yang terdiri atas buruh dan tani yang dipersenjatai
3. Melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi teror. Sabotase terhadap transportasi kereta
yang dilakukan aksi buruh kereta api ( Januari-Oktober 1964 ) yang mengakibatkan
serentetan kecelakaan kereta api seperti di Purwokerto, Kroya, Tasikmalaya, Bandung,
dan Tanah Abang. Aksi sepihak, misalnya Peristiwa Jengkol, Bandar Betsy, dan
Peristiwa Indramayu. Aksi teror misalnya Peristiwa Kanigoro Kediri. Hal itu dilakukan
sebagai persiapan untuk melakukan kudeta.
4. Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI khususnya TNI-AD yang dianggap sebagai
penghambat pelaksanaan programnya yaitu dengan melancarkan isu dewan
jendral.tujuanya untuk menghilangkan kepercayaan terhadap TNI-AD dan mengadu
domba antara TNI-AD dengan presiden soekarno.
5. Melakukan latihan kemiliteran di lubang buaya pondok gede jakarta. Latihan
kemiliteran di lubang buaya .pondok gede jakarta latihan kemiliteran ini merupakan
sarana persiapan untuk melakukan pemberontakan.

C.Cerita Singkat G30S/PKI

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan kasus penculikan
7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari
Lapangan Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuhjenderal tersebut diantaranya
telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I.
Panjaitan.Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo
ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi target utama kelompok
pasukan tersebut berhasil kabur setelah berusaha melompati dinding batas kedubes Irak.
Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade Irma S. Nasution pun
tewas setelah ditangkap dan ditembak pada 6 Oktober oleh regu sergap. Korban tewas
semakin bertambah disaat regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga
rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini. Tak
sedikit mayat jenderal yang dibunuh lalu dibuang di Lubang Buaya.Sekitar 2.000 pasukan
TNI diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Lapangan
Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil mengamankan bagian timur dari area
ini. Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.Jam 7
pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung
Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30S PKI telah berhasil diambil alih di beberapa
lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan
tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari
posisinya.Tinta kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI. Hampir
saja pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih menduga bahwa beliau bukanlah
seorang tokoh politik.

Selang beberapa saat, salah seorang tetangga memberi tahu pada Soeharto tentang
terjadinya aksi penembakan pada jam setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal
yang diduga sedang dicuilik. Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke
Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan laut dan polisi.Soeharto juga
berhasil membujuk dua batalion pasukan kudeta untuk segera menyerahkan diri. Dimulai
dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD. Kemudian disusul
dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim Perdana Kusuma.Karena prosesnya
yang berjalan kurang matang, akhirnya kudeta yang dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil
digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang berada di
Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan impresi dalam melindungi Presiden yang
sedang berada di Istana.
D.Masa Berakhirnya Peristiwa G30S/PKI
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI Angkatan Darat, PKI mampu menguasai dua
sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor
Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan
pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi
anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah.
Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol Untung
Sutopo. Di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap
Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono
(Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965.
Kedua perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan
Revolusi.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi
pembentukan Dewan Revolusioner oleh para “pemberontak” dengan berpindah ke
Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan. Pada tanggal 6
Oktober, Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan “persatuan nasional”, yaitu
persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya untuk penghentian kekerasan. Biro
Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-
organisasi massa untuk mendukung “pemimpin revolusi Indonesia” dan tidak melawan
angkatan bersenjata.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Peristiwa G 30S/PKI yang lebih dikenal dengan peristiwa pemberontakan yang


dilakukan PKI, yang bertujuan untuk menyebarkan paham komunis di Indonesia.
Pemberontakan ini menimbulkan banyak korban, dan banyak korban berasal dari para
Jendral Angkatan Darat Indonesia. Gerakan PKI ini menjadi isu politik untuk menolak
laporan pertanggung jawaban Presiden Soekarno kepada MPRS. Dengan ditolaknya laporan
Presiden Soekarno ini, maka Indonesia kembali ke pemerintahan yang berasaskan
kepada Pancasila dan UUD 1945.
Peristiwa G30S/PKI 1965 yang terjadi di Indonesia telah memberi dampak negatif
dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia yaitu dampak politik dan dampak
ekonomi. Setelah Supersemar diumumkan, perjalanan politik di Indonesia mengalami masa
transisi. Kepemimpinan Soekarno kehilangan supremasinya. MPRS kemudian meminta
Presiden Soekarno untuk mempertanggungjawabkan hasil pemerintahannya, terutama
berkaitan dengan G30S/PKI. Dalam Sidang Umum MPRS tahun 1966, Presiden Soekarno
memberikan pertanggung jawaban pemerintahannya, khususnya mengenai masalah yang
menyangkut peristiwa G30S/PKI.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami tentang Peristiwa G30S/PKI . dan selalu mengamalkan
pancasila sebagai dasar negara kita . Jangan sampai kita semua melupakan sejarah –
sejarah bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.idntimes.com/news/indonesia/margith-juita-damanik/sejarah-g30spki/3
• https://www.kompasiana.com/gusma/552b9bea6ea834f32f8b4591/g30-s-pki-sejarah-
kelam-penuh-makna
• https://doc.lalacomputer.com/makalah-gerakan-30-september-pki/
• https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/

Anda mungkin juga menyukai