Hikayat hang tuah pertama kali dikenal oleh orang Eropa melalui buku
Oud en Nieuw Oost-Indie terbit pada tahun 1726 karangan misionaris
Belanda, F. Valentijin dan alur ceria Hang Tuah terdiri lebih dari 500
halaman. Menurut pendapat B.B. Parnickel, Hikayat Hang Tuah diberi
bentuk yang terakhir di Kesultanan Johor pada masa tiga puluh tahun
kejayaan sejarahnya, yaitu pada tahun 40-70 dalam abad ke-17. Tujuan
penulisan tentang Laksamana Hang Tuah yaitu untuk memuji seorang
pembesar Johor yang paling berkuasa dan penganti laksamana-laksamana
Malaka dari zaman sebelumnya,
kerajaan-kerajaan
Johor
dengan
Jambi
dengan
berkedok
tidak
ditemukannya
resensi-resensi
hikayat
ini
yang
besar
dikota