Anda di halaman 1dari 17

Muhamad Rizqi Duha Pramudya

PEMBAHASAN

Kerajaan yang ada di Pulau Lombok

1. Kerajaan Selaparang

 Berdirinya Kerajaan Selaparang

Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun


1343M, ekspedisi tersebut diteruskan ke pulau Lombok di bawah pimpinan
Empu Nala. Tujuannya adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang.
Setelah ditaklukkan oleh Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang
ke Selaparang. Daerah ini kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela
berarti batu dan Pawis berarti ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah
(berbatu?) yang ditaklukan. Kedatangan mahapatih Majapahit ini dapat
dibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah satunya ditulis dalam
sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan. Menjelang runtuhnya
Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok, seperti
kerajaan Selaparang, kerajaan Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong
dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya: Pujut, Tempit, Kedaro, Batu
Dendeng, Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang merupakan
kerajaan yang berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di bawah kerajaan
Majapahit. Empu Nala sendiri kemudian memiliki keturanan-keturunan
yang banyak memegang tampuk pimpinan sebagai raja di pulau Lombok.

Sejak kehancuran Selaparang Hindu di pulau Lombok, muncul kerajaan-


kerajaan yang lebih kecil, diantaranya kerajaan Mumbul yang berpusat di
Labuhan Lombok. Rajanya Demung Mumbul atau Batara Mumbul atau
Prabu Turunan. Prabu Turunan adalah adik dari Pangeran Kaesari, konon ia
merupakan keturunan dari Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh
oleh Ken Arok pada tahun 1220 M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken
Arok mengangkat dirinya menjadi raja Singasari di dekat Malang,
JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan datang ke Lombok pada akhir
abad ke XIII M atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi
pergolakan di kerajaan Majapahit. Demung Mumbul 36 mendirikan kota di
teluk Labuan Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di

1
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

sebuah bukit (sekarang Gunung Kayangan). Dengan demikian silsilah raja


di Labuhan Lombok dapat digambarkan sebagai berikut: Kaesari Prabu
Tunggul Ametung Demung Mwubul Prabu Indrajaya Raden Mas Panji
Anom Raden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas Panji. Setelah mangkatnya
Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama Pangeran
Indrajaya (versi lain menyebutkan nama raja di Labuan Lombok Prabu
Rangkesari). Di kerajaan Lombok terjadi pemberontakan yang dipimpin
oleh Demung Brang bantuh karena menuntut balas aws kematian adiknya
Patih Sandubaya, akan tetapi pemberontakan tersebut dapat aipatahkan.
Pada saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaan
Mumbul (Labuan Lombok) dipindahkan ke Selaparang atas nasehat Patih
Banda ‘fuda dan Patih Singa Yuda. Pemindahan pusat kerajaan ke
Selaparang tersebut lebih didasarkan atas alasan keamanan. Daerah
Selaparang terletak didataran yang tinggi sehingga memudahkan untuk
mengamati kapalyang datang dari sebelah utara maupun sebelah barat, baik
itu kapal para pedagang maupun kapal musuh yang akan menyerang ke
Selaparang sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dari
serangan musuh.

Setelah Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti oleh puteranya yang


bernama Raden Mas Panji Anom. Beliau juga dikenal dengan nama Prabu
Anom. Di masa inilah awal masuknya Islam di pulau Lombok. Prabu Anom
mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji Tilar Negara
diseberangkan ke Alas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan
Tallo) menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang “Mas
Pamayan” menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tanggal 30
November 1648M. Persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di
Lombok telah ada sejak tahun 1543M. Sebagai kerajaan yang kuat,
Selaparang juga melakukan hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar
pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam
Hikayat Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernama
Raden Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja. Dari
perkawinan tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinya meninggal,

2
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Raden Subangsa kawin lagi dengan Putri Selaparang di Sumbawa dan


melahirkan Raden Banten. Selanjutnya tahun 1618M kerajaan Goa
menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian
dipersatukan dengan kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebut
Lombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan
semakin mantap. Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok,
masing-masing kerajaan meningkatkan hubungan melalui perkawinan
antara kedua belah pihak (kerajaan Selaparang dan kerajaan Gowa). Hal ini
dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang, Pemban
Pejanggik, Pemban Parwa. Sedangkan kerajaan kecil lainnya yang bersifat
otonom, rajanya disebut Datu seperti Datu Bayan, Langko, Sokong,
Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.

 Keruntuhan Kerajaan Selaparang

Kekalahan Gowa oleh Belanda memaksa Gowamenandatangani “Perjanjian


Bongaya” pada tanggal 18 November 1667 M. Sejurus kemudian VOC
mengusir kekuasaan Goa dari Lombok dan Sumbawa. Pada tahun 1673M
Belanda memindahkan pusat kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa
untuk memusatkan kekuatan. Hal ini diketahui dari berita-berita tahun 167
3M dan 1680M tentang pertanggungjawaban raja Sumbawa atas daerah
Lombok. Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa mendandatangani
perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa harus melepaskan
Selaparang. Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa, makaVOC
menempatkan regent dan pengawas. Ketidaksetujuan Selaparang terhadap
VOC yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan
terjadinya pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M. Untuk
memadamkan pemberontakan tersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner
menangkapi para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah:
Raden Abdi Wirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing.
Mereka dihukum denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang
kayusepang dalam jangka waktu 3 tahun. Sejak kedatangan VOC ke
Lombok hingga tahun 1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami
kemunduran. Karangasem Bali bersama Arya Banjar Getas berperang

3
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

melawan raja-raja di Lombok. Pada tahun 1740 M terjadi peperangan di


Tanaq Beaq yang dimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak saat itu maka
tamatlah riwayat kerajaan Selaparang.

2. Kerajaan Pejanggik

 Berdirinya Kerajaan Pejanggik

Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas


di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya
kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang
dianggap mampumengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan
yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik
punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan Selaparang yang
merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada
di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah
pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang
dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi
pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga
Tanjung Ringgit. Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya
Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan. Beliau
didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Sempopo, yang kemudian
menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa
Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari.
Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan
oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh.
Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban
Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di
Sumbawa pada tangga130 November 1648M. Sejak itulah tercatat
bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.

Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah


bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden
Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas Sekar Kencana Mulya.

4
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama


ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik
yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan
berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa
Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat
raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di
kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas
membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan
semakin renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik.
KerajaanPejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnya
seperti Langko, Sokong, Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya
dijadikan kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu
Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri
memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaitu Pemban.
Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam
menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelar
tanirihan yaitu "Surengrana" dan "Dipati Patinglanga". Secara bertahap,
strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai
-berikut:1.Melakukan konsolidasi ke dalam Pejanggik.

2Mengisolir Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga


Bayan.

3Menggerogoti kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayahseperti


Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara,
Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang.
Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan
menyerahkan keris sebanyak 33buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak
berkeliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian
ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan
suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal kepada raja Pejanggik.
Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut
langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi
kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat solid, akan tetapi langkah-langkah

5
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

yang ditempuholeh Arya Banjar Getas dianggap merombak tatanan


hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.

 Keruntuhan Kerajaan Pejanggik

Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala


Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperan sebagai seorang ayah
yang baik ketimbang seorang raja yang mampu membawa Pejanggik
menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang
banyak memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman
Selaparang karena terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya
Sudarsana yang datang membawa 33 keris sebagai tanda setia dan siap
mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma
berhasrat melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri
Kentawang tersebut dipercayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat
kecantikan Putri Kentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki
keinginanyang mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh karena itu,
AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak cocok
bersanding dengan raja. Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri
Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi
perkawinan AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang, raja Pejanggik
sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan
jatuh cinta. Untuk mendapatkan Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja
Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengan
kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri
Kentawang. Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan
Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal
tersebut, Arya Banjar Getas marah besar. Kemudian berkembang menjadi
perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan
tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali,
sehinggaPejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan
diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan
para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan
Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan

6
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa


perlawanan yang berarti. Setelah Anak Agung Karangasem bersekutu
dengan Arya Banjar Getas, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur.
Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.

3. Kerajaan Langko

 Berdirinya Kerajaan Langko

Pada pertengahan abad ke XVI M, Selaparang mencapai puncak


kejayaannya, rakyatnya hidup tenang dan damai, antara satudesa, dukuh
dengan desa, serta dukuh yang lainnya, hidup dalamnuansa persaudaraan,
hukum Islam dijalankan secara murni. Dalamnaskah Kotaragama yang
berisi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di kerajaan Surya Alam
(kerajaan yang dimaksudkan adalahSelaparang) tarcantum bahwa sifat
seorang raja harus selalu berpedoman pada syariat agama Islam, bersedekah
(sosial), memberi pengayoman, tidak ingkar (disiplin), menuntut ilmu
pengetahuan.Siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan
ketentuanhukum Islam meskipun pada anaknya sendiri; (putra
mahkota).Suatu ketika, saat sedang berjalan, di halaman, secara tidak
sengaja permaisuri raja bersenggolan dengan Raden Mas Panji
(Ntramahkota). Raden Mas Panji kemudian memukul kaki ibu tirinya dan
peristiwa itu menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum
harusditegakkan, maka raja memanggil seluruh pembesar kerajaan untuk
memutuskan hukuman. Prabu Anom memberikan hukuman matikepada
putra mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati kepada putramahkota
dipercayakan kepada Patih Singarepa, tetapi sang patihtidak kuasa dan tiada
mampu menjalankannya. Akhirnya oleh PatihSingarepa, Raden Mas Panji
diseberangkan ke Alas dan dititipkepada salah seorang Demung Alas yang
menjadi sahabatnya. Itulahsebabnya bergelar Raden Mas Panji Tilar Negara
(Tilar Negaraartinya meninggalkan negaranya). Sekembalinya Patih
Singarepamenjalankan tugas kemudian disampaikan kepada sang raja
bahwa prosesi telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk yang

7
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

dititahkan.Raja Prabu Anom pun menangis sedih karena sangatsayangnya


kepada sang putra mahkota Pedukuhan Tembeng.Setelah wafatnya Prabu
Anom kemudian Patih Singarepameminta kembali Raden Mas Panji Tilar
Negara untuk kembali keSelaparang. Patih Singarepa menyampaikan bahwa
sebelummeninggal baginda mewasiatkan Raden Mas Pamekel sebagai
pemegang tahta kerajaan. Mengetahui kejadian itu, Raden Mas
Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan adiknyamenduduki
tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar Negara
tidak ke Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam
memimpin kerajaan. la kemudian membuat pemukiman di Hutan Saba di
atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang). Patih Singarepa
dengan setia mendampingiPangeran Raden Mas Panji Tilar Negara.
Pemukiman tersebutkemudian berubah menjadi pedukuhan yang disebut
PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan damai.Raden
Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteriPatih Singarepa. Dalam
perkawinannya itu, Raden Mas Panjimemperoleh dua orang putera, yaitu
Raden Pringganala dan RadenTerunajaya. Setelah dewasa kedua putra
tersebut memiliki sifat dankegemaran yang bertolak belakang: Raden
Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis
burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar mengumpulkan berbagai
macamsenjata.Ketika Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal dunia,
beliau dimakamkan di daerah Tembeng. Sedangkan pemimpin pedukuhan
digantikan oleh Raden Pringganala. Suatu hari RadenTerunajaya menasehati
kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata, akan tetapi ditolak
sehingga menimbulkan perselisihanantara keduanya. Raden Pringganala
kemudian mengusir RadenTerunajaya dari Tembeng. Raden Terunajaya pun
meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat pemukiman di hutan
Lengkukun.Di pemukiman tersebut beliau beserta para pengikutnya
membangunmasjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah
menjadiKedatuan Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya.

Raden Terunajaya berniat hendak memberikan pelajarankepada kakaknya


akan arti pentingnya persenjataan. Makadisusunlah rencana penyerangan ke

8
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

pedukuhan Tembeng. Teknik penyerangan diserahkan sepenuhnya ke Patih


Singarepa. Strategiyang digunakan sangat sederhana yaitu mengumpulkan
semuawanita, anak-anak, orang dewasa sebagai pembawa hewan
piaraanseperti sapi, kambing, kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai
lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata lengkap dengan bedil, tombak,
panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan karena RadenTerunajaya
memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal ini juga sebagai rasa
hormat dan sayang masih sangat mendalam kepadakakaknya.Pada tengah
malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan agar tiba di pintu
gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng dikuasai tanpa adanya perlawanan
yang berarti. RadenPringganala pun menyerah. Beliau beserta para
pengikutnya yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng dan mencari
pemukiman baru. Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di
Lombok Timur sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan
Langkodi bawah pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung
jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).

Setelah menguasai Tembeng, maka Kedatuan Langkosemakin luas dan


meningkat menjadi kerajaan. Raden Terunajayamenjadi rajanya dan bergelar
Prabu Langko. Raden Terunajayamempunyai empat orang putera yang
semuanya laki-laki. Masing-masing bernama: Raden Putra,
RadenNatadiraja, RadenAjiwayahdan RadenAjiundak. Sementara itu
diberitakan juga bahwa sangkakak Raden Pringganala di Praubanyar juga
sudah mempunyai 4(empat) orang putri yang masing-masing bernama:
Denda Suparta,Denda Suparah, Denda Supadan dan Denda Supayang. Patih
Singarepa menyarankan agar menyambung kembali persaudaraan yang lama
terputus dengan jalan mengawinkankeempat putra Raden Terunajaya dengan
keempat putri dari RadenPringganala, Anjuran tersebut diterima dengan
lapang dada.Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko dan
Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan
Denda Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden
Natawijaya beristri Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.

 Keruntuhan Kerajaan Langko

9
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra mahkota danmenggantikan Raden


Terunajaya sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini mempunyai anak
bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya dan Path Singarepa meninggal
dan dimakamkan diLangko. Pada masa kekuasaan Raden Ajiundak
pemerintahansemakin mundur sehingga penyerangan Karangasem yang
bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat ditangkal. Akhirnya
kerajaanLangko pun menyerah kalah.

4. Kerajaan Bayan

 Berdirinya Kerajaan Bayan

Pada zaman dahulu sekitar Bayan dipimpin oleh seorang Raja atau disebut
Datu Bayan bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung, silsilah menyebut
bahwa Raja Bayan bersaudara dengan tidak kurang dari 18 orang dari hasil
perkawinan Raja sebelumnya dengan beberapa istri dan selir, saudara-
saudara Raja Bayan kemudian menyebar ke seluruh pulau Lombok dan
hingga kini beranak pinak. Sejarah mencatat dari hasil perkawinan Raja
Bayan dengan istri pertamanya mempunyai dua orang putra bergelar
Pangeran Mas mutering langit dan Pangeran Mas mutering gumi kedua
pangeran inilah yang kemudian meneruskan memerintah dan berkuasa di
kerajaan Bayan.

Datu Pangeran Mas Mutering Langit sebagai saudara tertua berkedudukan


di Bayan Timur diberikan mandat menjalankan pelaksanaan adat gama
yaitu kelembagaan adat yang mengatur hubungan vertikal dengan sang
pencipta Allah Swt, sementara Datu Pangeran Mas Mutering Jagat
berkedudukan di Bayan Barat diberikan tugas untuk menjalankan
Pelaksanaan Adat Luir Gama atau kelembagaan adat yang berhubungan
dengan sosial kemasyarakatan,lingkungan dan adat istiadat lainya.

10
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Kedua Datu Pangeran Mas tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya


dibantu oleh keluarga kerajaan lainya antara lain Titi mas rempung
bertempat tinggal di loloan,Titi Mas Puncan Surya yang betempat tinggal di
karang bajo dan Titi Mas Pakel yang bertempat tinggal di karang salah
sedangkan dalam menjalankan bidang keagamaan dibantu oleh antara lain
Titi Mas Pengulu,Ketip,Mudim dan Lebe Antasalam.

Nama Bayan diberikan ketika Islam berkembang pesat sekitar abad ke 16,
dibawa oleh para ulama dan pedagang yang singgah di pelabuhan Carik,
menurut sejarah yang berkembang labuhan carik adalah pelabuhan yang
sangat strategis dan menjadi bagian wilayah yang dikelola kerajaan, lokaq
sahbandar adalah gelar tetua adat yang mengelola pelabuhan carik.

Setelah Islam diterima sebagai Agama kerajaan kemudian daerah ini


diberikan nama Bayan, Bayan berasal dari bahasa Arab berarti penerang
dan bersamaan dengan itu bagi Raja dan keluarga kerajaan yang saat itu
masuk islam oleh para mubalig diberikan gelar raden kepada laki-laki
sedangkan bagi perempuan tetap dengan sebutan denda yang merupakan
panggilan wanita keturunan kerajaan saat itu, pemberian gelar ini
dimaksudkan untuk menghargai keturunan keturunan kerajaan yang telah
menganut ajaran islam sama seperti di Jawadwipa karena pembawa siar
islam ke Bayan adalah Berasal dari Pulau Jawa.

Sementara itu tidak sedikit pula keluarga kerajaan dan pengikutnya kala itu
tidak menerima keberadaan Islam sebagai keyakinan mengantikan
keyakinan leluhur, saudara Raja Bayan dan kerabat mereka inilah yang
keluar dari kerajaan pergi ke pegunung-pegunungan untuk mengasingkan
diri jauh dari kerajaan. Oleh sebagian kalangan beranggapan bahwa mereka
adalah masyarakat boda yang tersebar dipegunung-pegunungan wilayah
utara sampai didaerah sekotong lombok barat yang saat ini beragama budha.

11
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Dalam salah satu naskah lontar kuno daerah ini sering disebut kerajaan
suwung atau kerajaan sepi, konon sebuah kerajaan yang lebih banyak
ditinggalkan penghuninya. Bayan sering disebut daerah tertua di Pulau
Lombok merupakan pusat berkembangnya budaya yang menyebar ke se
antero pulau Lombok. Adat saking gumi Bayan kutipan dalam salah satu
yang tertulis di naskah lontar kuno berarti bahwa Adat masyarakat Lombok
berpusat dari Gumi Bayan.

Bumi atau Gumi Bayan sebutan bagi daerah ini sering disebut Gumi Nina
atau Bumi Perempuan bermakna Gumi dengan Kasih Sayang
mencerminkan Watak Prilaku dan harmonisasi Penghuninya dalam
membina hubungan antara manusia dengan alamnya,manusia dengan
lingkungan dan manusia dengan sang pencipta

Kerajaan Bayan terbentang sepanjang pantai utara pulau Lombok dengan


batas-batas kerajaan Bayan sebelah timur Tal Baluk saat ini berbatasan
dengan kecamatan pringga Lombok timur dan batas sebelah barat Menanga
reduh yang saat ini berada di Desa Malaka kecamatan Pemenang kabupaten
lombok utara.

Mesjid Kuno Bayan,dan Mesjid Kuno Lainya yang terdapat di pulau


lombok dengan arsitektur yang sama mencoba menunjukkan bukti
perkembangan islam di lombok didukung dengan cerita-cerita para tetua
tentang warisan islam lainya seperti kitab,kitab,jungkat, naskah lontar kuno,
naskah khotbah makam-makam leluhur memperkuat keberadaan peradaban
islam di Bayan disamping itu terdapatnya bekas kerajaan Bayan yang
berpusat di Dusun Bayan timur dan Bayan barat serta rumah
adat,loloan,karang bajo, karang salah, Anyar,sukadana,
semokan,sembagek,sesait,salut, desa beleq gumantar sedangkan ditimur

12
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

barung birak,sajang,sembalun dan lainya saat ini masih dijaga dan


dipelihara oleh para prusa atau keturunan-keturunan mereka.

Dibeberapa tempat terdapat kesamaan Bahasa yang mengunakan bahasa


Bayan dengan dengan ciri khas kebayanan sehingga mempermudah
mayarakat lain mengenal darimana mereka berasal, bukti sejarah lainya
seperti Rumah adat di Karang Bayan narmada,makam-makam di sekitar
desa kebon ayu gerung, peninggalan sejarah di Desa telaga Lebur
kecamatan Sekotong dan sekitarnya seperti Bong,Jungkat dan Naskah
Khotbah dapat menjadi bukti sejarah bahwa Bayan pernah menjadi pusat
peradaban Islam masyarakat Lombok. Di sembalun terdapat satu daerah
yang sejarahnya menerima Islam dari Bayan dan mereka para mubaliq yang
menyebarkan siar islam menetap dan beranak pinak didaerah tersebut.

Sebutan pada Pulau Lombok oleh masyarakat Bayan disebut Gumi nina,
terinspirasi oleh legenda-legenda sosok perempuan yang terdapat dipulau
Lombok antara lain Dewi Anjani,Putri Mandalika dan Denda Cilinaya.

Legenda tentang Dewi Anjani merupakan cerita dari mulut ke mulut dapat
kita tanyakan kemasyarakat Bayan dan Lombok pada umumnya bahwa Ratu
Jin yang saat ini masih diyakini berkuasa di Gunung Rinjani ini adalah salah
seorang anak dari datu Tawun adalah salah satu Raja Bayan yang pernah
berkuasa di Bayan, Dewi Anjani diangkat menjadi ratu Jin setelah
melakukan pertapaan selama bertahun-tahun lamanya dan rela
mengasingkan diri menjauhi dunia manusia. Gunung Rinjani berada dipusat
pulau Lombok dengan ketinggian puncaknya 3.726 Mdpl Gunung Rinjani
menyimpan pesona alam yang sangat menakjubkan sehingga memancing
minat kunjungan wisata ke daerah tersebut dan salah satu andalan pariwisata
Pulau Lombok dan bahkan provinsi Nusa tenggara Barat.

13
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Legenda tentang Putri Mandalika dari Pantai selatan ini menjadi terkenal
karena kebesaran hati sang putri, diceritakan bahwa karena banyak sekali
para pageran yang ingin mempersunting sang putri maka, dilakukanlah
sayembara untuk memperebutkan sang putri, dalam sayembara tersebut
korbanpun berjatuhan dan melihat banyak jatuh korban sang putri tidak tega
melihat pertumpahan darah karena memperebutkan dirinya dan sang putri
tidak dapat menentukan pilihan akhirnya iapun menceburkan dirinya kelaut
dan seketika itu muncullah Yale berupa cacing laut warna-warni dan
menurut legenda cacing-cacing itulah sosok jelmaan dari Putri Mandalika
yang dapat ditangkap dan dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung
dipantai selatan. Kebesaran hati Putri mandalika membuat legenda Putri
yale atau putri mandalika hingga saat ini tidak lekang oleh waktu. Pantai
Selatan atau yang dikenal dengan pantai kuta adalah suatu tempat dimana
legenda Putri Mandalika itu terjadi tradisi mbau nyale yang di lakukan oleh
masyarakat setempat merupakan satu daya tarik tersediri ditambah dengan
pasir putih dan panorama pantainya yang sangat indah. Pantai kuta
merupakan satu resort yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah daerah
sebagai salah satu destinasi Pariwisata Nusa Tenggara Barat.

Dalam salah satu naskah Lontar berjudul Cilinaya diceritakan tentang


Legenda Cilinaya yang terdapat dipantai Utara pulau Lombok tepatnya di
Desa anyar Kecamatan Bayan kabupaten lombok Utara dikisahkan bahwa
setelah bertahun-tahun lamanya terpisah dari keluarga Denda Cilinaya
dipertemukan dengan Keluarganya,kisah yang memilukan tentang Putri
Seorang Raja yaitu Datu Keling dengan seorang pangeran dari Kerajaan
Daha ini membuat iba siapapun yang mendengarnya dan pada akhirnya ia
dipertemukan dengan keluaga dan suami tercintanya. Tanjung menangis
menjadi saksi bisu legenda Cilinaya konon pada malam-malam keramat
salah satu tanjung didekat kubur cilinaya terdengar seperti orang yang
menangis sehingga tanjung berupa pantai yang masuk kelaut ini disebut
tanjung menangis. Tidak jauh dari tanjung menangis terdapat makam
clinaya yang hingga saat ini masih dipelihara keberadaanya dan tidak jauh

14
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

dari tempat ini pula terdapat satu pelabuhan yaitu pelabuhan carik dimana
pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan bersejarah karena dari tempat
inilah para mubaliq penyebar siar islam berlabuh dan berdagang.

Gumi nina mangambarkan prilaku masyarakatnya yang menegedepankan


sifat-sifat keibuan, kasih sayang,lemah lembut tingkah laku tutur kata
penghuninya dalam bergaul maupun dalam menyelesaikan setiap persoalan
yang ada. Gumi nina adalah merupakan Gumi atau bumi yang setiap jengkal
tanahnya dapat tumbuh subur benih-benih kehidupan. Sosok seorang
perempuan juga digambarkan sebagai sosok yang akan melawan,marah
apabila anak-anaknya terancam atau digangu ketentramannya.

Masa penguasaan Raja Karang Asem atas beberapa bagian dari daerah
Lombok yang bertahta di Cakra mataram dan pedudukan Hindia Belanda
selama 1 1/2 abad atas wilayah nusantara ditambah dengan 2,5 tahun
pedudukan tentara Jepang juga telah menjadi pengalaman berharga
mempengaruhi corak atas keyakinan,sistem pemerintahan, sosial, politik
dan Budaya yang berkembang di Bayan membentuk sebuah tatanan yang
kuat mengatur segala aspek kehidupan masyarakat Bayan kala itu.

Perkembangan Pemerintahan Bayan setelah kemerdekaan tidak lagi


berbentuk kerajaan dan sudah menyesuaikan diri dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sementara waktu belum disebut sebagai sebuah sistem
pemerintahan pada daerah Bayan masih disebut Perbekel dengan
perbekelnya bernama Raden Singasan, dan Desa Bayan sendiri dipimpin
oleh seorang kepala Desa atau disebut Pemusungan dengan pemusungan,
sepanjang berdirinya kecamatan Bayan pernah satu kali mengalami
pemekaran yaitu pemekaran atas Kecamatan Kayangan.

Bayan merupakan Daerah terpencil di Pulau Lombok, daerah ini dikenal


karena masih menyimpan serta memelihara kekayaan warisan budaya,
sementara di tempat-tempat lain jika diamati sudah tidak ditemukan lagi
keunikan budaya yang diwarisi turun temurun, daerah ini masih polos

15
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

dengan budaya yang masih perawan. Perkembangan budaya terbangun


melalui bentangan sejarah yang panjang membentuk satu tatanan fanatisme
masyarakat terhadap Adat istiadat yang berkembang sehingga dampaknya
menjadikan Adat Istiadat di Bayan kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara
Barat masih tetap terjaga kelestariannya.

Sekarang Bayan merupakan nama Desa yang juga di pakai jadi nama
kecamatan, Kecamatan Bayan ialah salah satu Kecamatan dari lima
kecamatan yang ada di kabupaten Lombok utara,Kecamatan Bayan terdiri
dari 9 (Sembilan) Desa yaitu Desa Sambik
Elen,Loloan,Bayan,Senaru,Karang Bajo,Anyar,SukaDana,Akar-akar Dan
Mumbul Sari. Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang terletak di
sebelah timur yang berbatasan dengan kecamatan Sembalun kabupaten
Lombok Timur Dan batas barat yaitu kecamatan Kayangan Utara Laut Jawa
Dan sebelah Selatan Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani.

A. Kesimpulan :

Sejarah kerajaan-kerajaan di lombok ataupun sejarah yang lain tentang


pulau lombok adalah sejarah yang penting untuk diketahui oleh orang lain
khususnya orang yang tinggal di pulau Lombok untuk menambah
wawasan dan agar tau lebih dalam sejarah tentang pulau Lombok.

B. Saran :

Janganlah berhenti untuk mencari tahu tentang sejarah-sejarah pada masa


lampau agar kita tau tentang bagaimana perjuangan pejuang pada saat itu
dan sikap ataupun kepribadian yang tangguh,semangat, bekerja keras dan
tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan masalah

C. Daftar pusaka

gdetik.blogspot.com

Id.m. Wikipedia.org

16
Muhamad Rizqi Duha Pramudya

Sultanindonesiablog.wordpress.com

17

Anda mungkin juga menyukai