DOSEN
Dokumen pertama yang ditulis dalam bahasa Melayu klasik adalah sepucuk surat dari raja
Ternate, Sultan Abu Hayat kepada raja Joo III di Portugal dan bertarikhkan tahun 1521 Masehi.
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan
irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari
masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Gurindam Lama
Contoh:
Kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam
Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban
anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
2. Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng
maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang
lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
3. Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris
pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a).
Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh:
4. Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa
Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal
sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya
pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-
b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra
lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris
pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat
pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan
maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang
merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian
sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan
talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).
Peran pantun
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan
menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang
lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan
pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan
seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.
Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian
pesan.
Struktur pantun
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk
mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun
merupakan sastra lisan.
Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk
sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya.
Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini
tak selalu berlaku.
5. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang
mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai
bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari
empat baris. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sansekerta, sloka.
6. Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak.
Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau
maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari
Arab.
7. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi
lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-
abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:
Tema Talibun
Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:
Contoh Talibun: