Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AWAL MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU

Oleh:
ANDI PRIADANI
NIM. 3018016
Kelas VII A Sejarah

Dosen Pengampu: Isbandiyah, M.Pd.


Mata Kuliah: SNI 7

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) LUBUKLINGGAU
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT.


Atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak
lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan
seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dosen
pengampu Isbandiyah, M.Pd. dalam mata kuliah Sejarah Nasional
Indonesia 7 yang berjudul “Awal Masa Pemerintahan Orde Baru”.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif
demi perbaikan makalah di masa mendatang. Harapan penulis semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.

Lubuklinggau, 04 November 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………..…………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………....…… 1
C. Tujuan Makalah……………………………………………………... 1
D. Manfaat Makalah………………………………………………..…... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru………………………………… 3
B. Tujuan Terbentuknya Orde Baru…..…………………….………….. 4
C. Sistem Pemerintahan Pada Masa Orde Baru………………………… 6
D. Kebijakan Pemerintah Pada Masa Orde Baru………………..……... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………. 9
B. Saran………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….…….... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan
antara kekuasaan masa Soekarno (Orde Lama) dengan masa Soeharto.
Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan
Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir sebagai upaya untuk
mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama,
penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
Indonesia, melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan
stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang lahirnya orde baru?
2. Apakah tujuan dibentuknya orde baru?
3. Bagaimana sistem pemerintahan pada masa orde baru?
4. Bagaimana kebijakan pemerintah pada masa orde baru?
C. Tujuan Makalah
Berdasarakan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas,
maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya orde baru.
2. Untuk mengetahui tujuan dibentuknya orde baru.
3. Untuk mengetahui sistem pemerintahan pada masa orde baru.
4. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah pada masa orde baru.
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Penulis, memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan
awal masa pemerintahan orde baru.

1
2. Pembaca, mendapatkan informasi dan pengetahuan yang berkaitan
dengan awal masa pemerintahan orde baru.
3. Lembaga, dapat memberikan informasi dan referensi yang baru untuk
Dosen maupun Mahasiswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru


Orde baru lahir karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain
karena terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965. Keadaan politik dan
keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30 September
1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat yang sudah berlangsung
lama. Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai
600% sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan
harga bahan bakar menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan
demonstrasi menuntut agar PKI berserta Organisasi Masanya dibubarkan
serta tokoh-tokohnya diadili.
Kesatuan aksi (KAMI, KAPI, KAPPI, KASI, dsb) yang ada di
masyarakat bergabung membentuk kesatuan aksi berupa Front Pancasila yang
selanjutnya lebih dikenaldengan Angkatan 66 untuk menghacurkan tokoh
yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965. Kesatuan Aksi Front
Pancasila pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-RI mengajukan
tuntutan “TRITURA” (Tri Tuntutan Rakyat).
Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan
pembentukan Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab
rakyat menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat
dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. Wibawa dan kekuasaan
presiden Soekarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili tokoh-
tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak
berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa
(Mahmilub).
Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah
yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat
Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen

3
Soeharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi
keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.
Upaya menuju pemerintahan Orde Baru:
Setelah dikelurkan Supersemar maka mulailah dilakukan penataan pada
kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Penataan dilakukan didalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan
pemerintahan. Dikeluarkannya Supersemar berdampak semakin besarnya
kepercayaan rakyat kepada pemerintah karena Soeharto berhasil memulihkan
keamanan dan membubarkan PKI. Munculnya konflik dualisme
kepemimpinan nasional di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena saat itu Soekarno masih berkuasa sebagai
presiden sementara Soeharto menjadi pelaksana pemerintahan. Konflik
Dualisme inilah yang membawa Suharto mencapai puncak kekuasaannya
karena akhirnya Sukarno mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan
pemerintahan kepada Suharto. Pada tanggal 23 Februari 1967, MPRS
menyelenggarakan sidang istimewa untuk mengukuhkan pengunduran diri
Presiden Sukarno dan mengangkat Suharto sebagai pejabat Presiden RI.
Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan
pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden
Sukarno. Tanggal 12Maret 1967 Jendral Suharto dilantik sebagai Pejabat
Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan
Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru. Pada Sidang Umum bulan
Maret 1968 MPRS mengangkat Jendral Suharto sebagai Presiden Republik
Indonesia.
B. Tujuan Terbentuknya Orde Baru
Dengan demikian, penanda lahirnya tujuan Orde Baru adalah ketika
mandat pemerintahan diserahkan dari Presiden Soekarno kepada Jendral
Soeharto lewat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966.
PKI kemudian dilarang dan dibasmi hingga ke akar-akarnya. Beberapa tujuan
orde baru yang memberi makna orde baru bagi rakyat dibawah pimpinan
Soeharto sebagai Presiden RI adalah:

4
1. Mengoreksi berbagai penyimpangan yang terjadi di masa orde lama secara
keseluruhan tanpa kecuali.
2. Menata kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa dan negara
Indonesia.
3. Menerapkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen seperti
tujuan awalnya.
4. Membangkitkan kekuatan bangsa Indonesia kembali dengan
mengembalikan stabilitas nasional dan mempercepat proses
pembangunan terutama pada sektor ekonomi.
Kelebihan Pemerintahan Orde Baru
 Adanya peningkatan Gros Domestic Produk perkapita di Indonesia dari 70
dolar menjadi 100 dolar.
 Berhasil memperkenalkan program Keluarga Berencana yang belum
pernah dilakukan sebelumnya.
 Peningkatan jumlah rakyat yang bisa membaca dan menulis.
 Menurunnya angka pengangguran.
 Mencukupi dengan cukup baik kebutuhan sandang, pangan dan papan
rakyat.
 Peningkatan stabilitas keamanan negara.
 Pencanangan program Wajib Belajar dan gerakan nasional orang tua asuh.
 Keberhasilan Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita
 Bekerja sama dengan investor asing di bidang ekonomi dan meminjam
dana dari luar negeri.
Kekurangan Masa Orde Baru
 Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme sebagai penyimpangan di masa
orde baru terjadi di semua kalangan termasuk pemerintahan dan
masyarakat
 Pembangunan yang hanya dipusatkan di ibukota Jakarta saja sehingga
terdapat kesenjangan cukup besar antara kota dan desa.
 Ketidak puasan yang dirasakan masyarakat dari berbagai daerah yang
tidak tersentuh pembangunan dan banyaknya pelanggaran Hak Asasi
Manusia termasuk kepada etnis Tionghoa.

5
 Kebebasan pers dikekang dan begitu juga dengan kebebasan berpendapat
setiap orang sebagai hasil dari kebijakan politik pada masa orde baru.
Pers pada masa reformasi pada akhirnya mendapatkan kebebasan yang
diinginkan.
 Kesenjangan sosial yang tinggi berlangsung di masyarakat
 Kekuasaan satu pihak yang berkelanjutan tanpa adanya tanda-tanda
peralihan kekuasaan.
 Adanya program transmigrasi yang menimbulkan kecemburuan penduduk
setempat karena tunjangan yang cukup besar untuk para transmigran
pada tahun-tahun pertamanya. Juga kecurigaan akan Jawanisasi daerah-
daerah di luar Jawa, padahal tidak semua transmigran berasal dari suku
Jawa.
Sayangnya dengan semua penerapan tujuan orde baru dan ciri pokok
orde baru yang dilaksanakan oleh pemerintah dibawah pimpinan Soeharto,
tetap tidak dapat mencegah krisis yang menyerang Indonesia pada
pertengahan 1997. Krisis ekonomi Asia yang terjadi pada saat itu turut
mempengaruhi Indonesia dan diperburuk dengan kemarau paling parah dalam
50 tahun terakhir, mengakibatkan harga minyak, gas dan komoditas ekspor
lain semakin terpuruk. Jatuhnya rupiah dan peningkatan tajam inflasi
mempercepat perpindahan modal. Semua itu memicu berbagai demonstrasi
yang meminta Soeharto mengundurkan diri dan menjadi faktor penyebab
runtuhnya orde baru. Pada 21 Mei 1998 akhirnya Soeharto menyerahkan
kepemimpinan kepada wakilnya yaitu BJ. Habibie.
C. Sistem Pemerintahan Pada Masa Orde Baru
Selama perjalanan pemerintahan orde baru, Indonesia mengalami
banyak kemajuan di berbagai bidang, terutama ekonomi. Zaman orde baru
berhasil memperbaiki ekonomi Indonesia yang tidak stabil sejak masa
kemerdekaan.
Namun pemerintahan ini bukannya tanpa cela, prestasi dalam bidang
ekonomi tersebut dibarengi dengan kebijakan politik yang otoriter. Kebijakan
politik yang otoriter dalam arti bahwa kekuasaan presiden berada di atas
UUD 1945. Pada masa orde baru, menteri yang ditunjuk tidak berhak

6
mengeluarkan kebijakan kecuali atas persetujuan presiden, dan harus
melaksanakan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden.
Sistem pemerintahan orde baru adalah patronase (patronasi) atau
bapakisme. Soeharto memberikan posisi-posisi penting dalam pemerintahan
kepada lawan-lawan politiknya. Soeharto juga memberikan kesempatan bagi
para pendukungnya untuk dapat melakukan bisnis yang menguntungkan.
Sejak memerintah pada tahun 1967, presiden Soeharto membentuk kabinet
pertama, yaitu Kabinet Ampera. Kemudian setelah pemilu pertama tahun
1971, presiden membentuk kabinet baru bernama Kabinet Pembangunan.
Sepanjang 32 tahun era kepemimpinan Soeharto, telah terjadi pergantian
kabinet sebanyak 8 kali. Kabinet terakhir adalah Kabinet Pembangunan VII,
yang masa jabatannya hanya berlangsung selama 2 bulan.
D. Kebijakan Pemerintah Pada Masa Orde Baru
Tujuan utama pemerintahan orde baru adalah menciptakan stabilitas
ekonomi dan politik. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah
meluncurkan berbagai macam kebijakan, yaitu:
1. Kebijakan Ekonomi
Membuat program yang disebut dengan Rencana Pembangunan
Lima Tahun (Repelita). Repelita dimulai pada tahun 1969 hingga 1994,
dan berhasil meningkatkan ekonomi nasional. Salah satu keberhasilannya
adalah swasembada beras yang dicapai pada tahun 1984. Pemerintah
melaksanakan program trilogi pembangunan demi pemerataan ekonomi
bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kebijakan Politik
Kebijakan politik dalam negeri pertama adalah pembubaran PKI
beserta organisasi-organisasi sayapnya, dan membersihkan DPR / MPR
dari unsur-unsur PKI.
Pemilu pada masa orde baru pertama kali dilakukan pada tahun
1971. Pemerintah kemudian menyederhanakan partai politik (dari 10
menjadi 3), meresmikan peran militer dalam pemerintahan (dwifungsi
ABRI), serta mewajibkan Penataran P4 (Pedoman, Penghayatan, dan
Pengamalan Pancasila) bagi masyarakat. Irian Barat dan Timor Timur

7
disahkan sebagai wilayah kekuasaan NKRI lewat perjanjian dan
konfrontasi.
Pemerintah juga menggagas berdirinya ASEAN, setelah
sebelumnya mengakui negara Singapura, memulihkan hubungan dengan
Malaysia (bermusuhan pada masa orde lama), dan kembali menjadi
anggota PBB pada tahun 1967 setelah keluar pada tahun 1965.
3. Kebijakan Sosial
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah
mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti: Program Keluarga Berencana,
Transmigrasi, Gerakan Wajib Belajar, dan Gerakan Orang Tua Asuh.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lahirnya orde baru dilator belakangi oleh terjadinya G30S 1965, diikuti
dengan kondisi politik, keamanan dan ekonomi yang kacau (inflasi tinggi).

8
Wibawa presiden Sukarno semakin menurun setelah gagal mengadili
tokohtokoh yang terlibat G30S. Presiden mengeluarkan SUPERSEMAR 1966
bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk
memperbaiki keadaan negara. Akhirnya Presiden Sukarno mengundurkan diri
dan digantikan oleh Presiden Suharto.
B. Saran
Dengan permasalahan yang dialamai oleh pemerintahan pada masa
Orde Baru, seperti dengan banyaknya utang luar negeri bangsa Indonesia
untuk pembangunan, meskipun pembangunan berjalan dengan lancar, tapi
Indonesia menanggung utang yang begitu banyak. Selain itu, pemerintah pada
zaman tersebut terjadi sentralisasi dalam pemerintahan dan kegiatan ekonomi.
Oleh karena itu penulis memberikan salah terhada permasalah tersebut. Yaitu
lakukan otonomi daerah kepada seluruh propinsi, sehingga potensi-potensi
yang ada pada dareah tersebut bisa dioptimalkan dengan seefisien mungkin.
Harus terjadi transparansi dalam sistem keuangan sehingga masyarakat bisa
mengerti.

DAFTAR PUSTAKA

https://indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/
https://adypato.wordpress.com/2010/06/16/kondisi-ekonomi-indonesia-pada-
masa-orde-baru/

9
https://www.mindautama.com/artikel/masa-orde-baru-pengertian-latar-belakang-
tujuan-sejarah-kebijakan

10

Anda mungkin juga menyukai