Andi Priadani
3018016
Kelas V A Sejarah
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga
akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dosen pengampu Hepi
Aprianti, M.Pd.Mat dalam mata kuliah Statistika Penelitian Pendidikan Sejarah yang
berjudul “Uji Statistik Parametrik”.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah
di masa mendatang. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak. Aamiin.
Statistika memiliki sejarah yang panjang dalam sejarah peradaban manusia. Pada
jaman sebelum masehi, bangsa-bangsa di Mesopotamia, Mesir, dan Cina telah
mengumpulkan data statistik untuk memperoleh informasi tentang berapa pajak yang
harus dibayar oleh setiap penduduk, berapa hasil pertanian yang mampu diproduksi,
berapa cepat atlet lari dan sebagainya. Pada abad pertengahan, lembaga Gereja
menggunakan statistika untuk mencatat jumlah kelahiran, kematian, dan perkawinan
[ CITATION Suh03 \l 1033 ].
Statistika yang dimulai dengan pengumpulan dan penyajian data, kemudian
semakin berkembang dengan ditemukannya teori probabilitas dan teori pengambilan
keputusan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari agar efisien pada semua
bidang, baik sosial, ekonomi, politik, manajemen, maupun teknik. Pada tahun 1950-an,
statistika memasuki wilayah pengambilan keputusan melalui proses generalisasi dan
peramalan dengan memperhatikan faktor risiko dan ketidakpastian. Kenyataan itu
sebenarnya sudah diramalkan oleh seorang ahli statistik H. G. Wells yang hidup pada
tahun 1800-an yang mengatakan “berpikir secara statistika suatu saat akan menjadi
suatu kemampuan atau keahlian yang sangat diperlukan dalam masyarakat yang efisien,
seperti halnya kebutuhan manusia untuk membaca dan menulis” [ CITATION Lin02 \l
1033 ]
Kemajuan jaman dan peradapan yang semakin hari semakin pesat, serta
teknologi yang sangat canggih berdampak positif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan. Kita perlu bersyukur atas berbagai kenikmatan dan kemudahan hidup
berkat kemajuan ilmu dan teknologi. Banyak hal yang dahulu sulit sekarang menjadi
sangat mudah sekali, dan dulu diyakini sebagai sesuatu yang mustahil menjadi menjadi
sesuatu yang lumrah.
Peranan penelitian atau riset dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah penting. Inilah yang membedakan antara masyarakat modern dan
masyarakat tradisional, dan merupakan cirri yang paling menonjol pada masyarakat
ilmiah dan masyarakat awam. Masyarakat modern lebih menghargai dan mempercayai
bukti-bukti empiris ketimbang pendapat perorangan atau kelompok tertentu, sedangkan
masyarakat tradisional seringkali merasa puas dengan doktrin dan kebenaran otoratif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Statistik Parametik
Statistik Parametrik yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis
sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak.
Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus
memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal,
maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau
setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti
sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.
B. Distribusi Normal
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam statistik parametris adalah data
yang dianalisis harus berdistribusi normal.Dalam banyak hal distribusi normal
dapat dipandang sebagai model atau dasar bagi teori statistika modern. Distribusi
normal banyak digunakan untuk menghampiri distribusi data hasil penelitian.
Distribusi normal memegang peranan yang sangat penting dalam statistik
inferensial, yaitu sebagai model distribusi peluang (probability distribution).
Tiga alasan yang mendasari tingkat kepentingan distribusi normal pada
statistika inferensial yaitu:
1. Distribusi normal merupakan model yang baik untuk mendekati frekuensi
distribusi fenomena alam dan sosial jika sampelnya besar. Populasi berbagai
perilaku dan karakteristik alam dan sosial yang berskala interval dan rasio
umumnya diasumsikan berdistribusi Normal.
2. Ada hubungan yang kuat antara besarnya sampel dengan distribusi rata-rata
yang diperoleh dari sampel-sampel acak yang diambil dari suatu populasi yang
sama. Semakin besar sampel, distribusi rata-rata sampel semakin mendekati
distribusi normal. Lebih jauh, central limit theorem menyatakan bahwa
distribusi rata-rata yang diperoleh dari sampel yang besar cenderung normal
walaupun populasi sampel itu diambil tidak normal.
3. Distribusi normal memberikan penghampiran (aproksimasi) yang baik terhadap
distribusi teoritis lainnya yang pada umumnya lebih sulit digunakan untuk
memodelkan distribusi peluang. Distribusi normal adalah mendefinisikan
frekuensi relatif skor x tertentu pada suatu distribusi bergantung kepada dua
parameter (μ dan σ 2 dan dua konstanta, π Є μ, dan bilangan dasar sistem
logaritma asli, e = 2,7183) . Distribus normal dirumuskan sebagai berikut:
2
−1 x−μ
1 2( )
σ
f ( x )= e
σ √2 π
C. Karakteristik Distribusi Normal
Distribusi normal berbentuk sebuah lonceng (bell-shape) oleh karena itu
distribusi normal sering disebut sebagai bell shape distribution. Sebagai model
teoritik distribusi normal memiliki empat karakteristik yang bersifat komulatif yaitu
unimodal, simetrik, identik dan asimtotik.
1. Unimodal, terdiri dari dua kata yaitu Uni = satu dan modal = modus, distribusi
normal memiliki hanya satu modus.
2. Simetrik, yaitu jika data dibagi menjadi dua pada bagian median, maka
distribusi frekuensi skor yang berada di atas median sama dengan distribusi
frekuensi skor di bawah median.
3. Identik, yaitu nilai modus, median dan rata-rata pada distribusi normal adalah
sama. ( modus = median = rata rata)
4. Asimtotik, yaitu kurva distribusi normal tidak akan pernah menyentuh
absisnya, yaitu distribusi normal terbentuk dari perangkat dari skor yang
bersifat kontinu dari mulai data yang tak hingga sampai dengan nilai yang tak
hingga pula.
Herryanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA SMA
Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.
Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Purwanto, S. (2003). Statitiska untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba
Empat.
Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta: PT
Bumi Aksara.