Anda di halaman 1dari 15

KEHIDUPAN MANUSIA PADA

ZAMAN MEGALITIKUM

Kelompok 5
1. Andi Priadani
2. Mika Aulia

Dosen Pengampu: Agus Susilo, M.Pd.


Mata Kuliah: Sejarah Indonesia 1
Pengertian Zaman Megalitikum

Megalitikum berasal dari bahasa yunani mega


artinya besar dan lithos artinya batu.yang berarti
batu-batu besar. Megalithikum atau zaman batu
besar diperkirakan berkembang sejak zaman batu
muda sampai zaman logam. Ciri utama pada zaman
megalitikum adalah manusia yang hidup pada
zamannya sudah mampu membuat bangunan-
bangunan besar yang terbuat dari batu.
Penggolongan Zaman Megalitikum
Menurut Von Heine Geldern
Megalith Tua Megalith Muda
Menyebar ke Indonesia Menyebar ke Indonesia pada
pada zaman Neolithikum zaman perunggu (1000-100 SM)
(2500-1500 SM) dibawa oleh dibawa oleh pendukung
pendukung Kebudayaan Kebudayaan Dongson (Deutro
Melayu). Contoh bangunan
Kapak Persegi (Proto
megalithnya adalah peti kubur
Melayu). Contoh bangunan batu, dolmen, waruga Sarkofagus
Megalithikum adalah menhir, dan arca-arca dinamis.
punden berundak-undak,
Arca-arca Statis.
Kehidupan Manusia Pada Zaman
Megalitikum
A.Tradisi Megalitikum
Pada zaman Megalithikum (Zaman Batu Besar ) di Indonesia, manusia
purba telah mengenal suatu kepercayaan terhadap kekuatan gaib atau luar
biasa diluar kekuatan manusia. Mereka percaya terhadap hal-hal yang
menakutkan atau serba hebat. Selain itu mereka menyembah nenek
moyangnya. Kadang kala kalau melihat pohon besar, tinggi dan rimbun,
manusia merasa ngeri. Manusia purba ini kemudian berkesimpulan bahwa
kengerian itu disebabkan pohon itu ada mahluk halus yang menghuninya.
Begitupun terhadap batu besar serta binatang besar yang menakutkan.
B. Jenis Manusia Pada Zaman Megalitikum
C. Cara Hidup Manusia Zaman Megalitikum

Manusia zaman megalitikum sudah banyak


melakukan kegiatan pada kehidupannya atau
bisa dikatakan sudah memiliki banyak aktivitas,
seperti bercocok tanam dan mengumpulkan
makanan. Kehidupan manusia zaman
Megalitikum memiliki ciri-ciri utama, yaitu
mereka sudah bisa membuat hasil kebudayaan
dari bahan batu batu berukuran besar.
D. Kepercayaan Zaman Megalitikum
ada 3 kepercayaan yang dianut pada zaman Megalitikum,
1. Kepercayaan animisme artinya mereka menyembah roh-roh
nenek moyang mereka. Manusia purba zaman ini
beranggapan bahwa setiap benda baik hidup atau mati pasti
mempunyai roh.
2. Kepercayaan dinamisme artinya mereka menyembah benda-
benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib seperti keris
dan keris.
3. Kepercayaan Tetonisme artinya menyembah binatang-
binatang tertentu yang memiliki kekuatan lebih dari manusia,
seperti harimau, buaya, gajah dan lainnya.
Budaya Megalitikum di Indonesia
Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur
megalitik yang dipertahankan hingga sekarang.
1. Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan,
berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan megalitik Pasemah
muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat
dengan begitu dinamis dan monumental
2. Nias, rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk
memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-
20).
3. Sumba, Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental
menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-
hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan.
Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.
Peninggalan-peninggalan Pada
Zaman Megalitikum
a) Menhir

Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari


periode Neolitikum (6000/4000 SM-2000 SM) yang berdiri
tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik
dari kata men (batu) dan hir (panjang).
b) Dolmen

Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang


dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah
dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang
merupakan tempat pemujaan misalnya ditemukan di
Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.
c) Sarkofagus

Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya


menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Daerah
tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Fungsinya sebagai
tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
d) Kubur Batu

Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu besar yang


masing-masing papan batunya lepas satu sama lain.
Fungsi dari kubr batu adalah sebagai tempat menyimpan
mayat yang disertai bekal kuburnya.
e) Punden Berundak

Punden berundak merupakan contoh struktur tertua buatan


manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa dari struktur
tersebut beranggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden
berundak bukan merupakan “bangunan” tetapi merupakan
pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang
memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa.
f) Arca Batu

Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau


manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah,
kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia
yang ditemukan bersifat dinamis.
g) Waruga

Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa


yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas
berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah
berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.

Anda mungkin juga menyukai