•Elizabeth Ivana Crusita Dewi (10) •Ersa Manora Pangaribuan (11) •Fransiska Devi Kurniasari (13) •Gabriella Tamara Sod ha (15) •Maria Indah Damayanti (18) •Vicentia Vinka Amelia Susetio (32) Pengertian Megalithikum berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Litos yang berarti batu. Jadi Megalithikum adalah zaman batu besar. Ciri - ciri zaman Megalithikum O Manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu - batu besar. Kebudayaan ini berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu. O Manusia sudah mengenal kepercayaan. Kepercayaan yang ada pada zaman ini masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan pada nenek moyang. Kepercayaan muncul karena pengetahuan manusia sudah meningkat. Kebudayaan / Peninggalan zaman Megalithikum O Peninggalan kebudayaan megalitikum masih dapat dilihat sampai sekarang, karena pada beberapa suku - suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan Megalitikum tersebut. Contoh : suku Nias MENHIR Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama dengan bangunan lain yaitu seperti punden berundak - undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. DOLMEN Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji - sajian pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. SARKOFAGUS Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya didalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda benda dari perunggu serta besi. Daerah tempat ditemukannya Sarkofogus adalah Bali. PETI KUBUR Peti kubu adalah peti mayat yang terbuat dari batu - batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga bersala dari papan batu. Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari (Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). PUNDEN BERUNDAK Punden berundak - undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat - tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur. ARCA BATU Arca batu berbentu binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau, dan monyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seorang yang sedang menunggang binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan didaerah Pasemah (Sumatera Selatan). WARUGA Waruga adalah peti kubur peninggalan Minahasa. Didalamnya terdapat berbagai macam jenis benda antara lain berupa tulang-tulang manusia, gigi manusia, periuk tanah liat, benda - benda logam, pedang, tombak, dll. Diduga peti kubur ini adalah wadah kubur untuk beberapa individu atau bisa juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal. Benda periuk, perunggu, piring, serta benda lainnya disertakan sebagai bekal. KEPERCAYAAN Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, maka masyarakat Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu-Budha juga telah mempercayai adanya kekuatan diluar diri mereka. Sifat kerjasama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan. Dengan demikian munculah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme. Anemisme Kepercayaan kepada roh nenek moyang atau leluhur. Mereka percaya, manusia setelah meninggal rohnya tetap ada dan tinggal ditempat - tempat tertentu dan harus diberi sesajen pada waktu - waktu tertentu. Contoh Animisme : Ritual memanggil roh Dinamisme Kepercayaan kepada kekuatan gaib yang terdapat pada benda - benda tertentu, misalnya pada pohon, batu besar, gunung, gua, azimat dan benda - benda lain yang dianggap keramat. Contoh Dinamisme : Menyembah batu Totemisme Anggapan bahwa binatang juga mempunyai roh, sebab diantara binatang - binatan itu ada yang lebih kuat dan ada pula yang larinya lebih cepat dari pada manusia sehingga ada rasa takut dan menghargai binatang tersebut. Kehidupan Sosial Pada zaman ini manusia melakukan banyak kegiatan yang menyangkut kehidupannya. Mereka sudah mempunyai aktifitas seperti berburu, mengumpulkan makanan, dan bercocok tanam. MANUSIA PENDUKUNG O Suku dayak golongan ras proto melayu. O Bangsa deutero melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambil membawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah Jawa, Bali, Bugis, Madura, dan lain lain.