Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SEJARAH

NAMA KELOMPOK :
GUNNA CAHYA W
IBADUROHMAN
IBNU WIDIASMORO
ISTIQ MAKHMUDAH
KLARISTA AYU R

SMAN 6 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015

Zaman Megalitikum
Megalitik berasal dari kata mega yang berarti
besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman
Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu
besar, karena pada zaman ini manusia sudah
dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan
yang terbuat dan batu-batu besar. Kebudayaan
ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai
zaman Perunggu. Pada zaman ini manusia
sudah mengenal kepercayaan. Walaupun
kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal,
yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

PERIODISASI ZAMAN
MEGALITIKUM
Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan
Megalithikum menyebar ke Indonesia
melalui 2 gelombang yaitu :
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada
zaman Neolithikum (2500-1500 SM)
dibawa oleh pendukung Kebudayaan
Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh
bangunan Megalithikum adalah menhir,
punden berundak-undak, Arca-arca Statis.

2. Megalith Muda menyebar ke


Indonesia pada zaman perunggu
(1000-100 SM) dibawa oleh
pendukung Kebudayaan Dongson
(Deutro Melayu). Contoh
bangunan megalithnya adalah
peti kubur batu, dolmen, waruga
Sarkofagus dan arca-arca
dinamis.

KEBUDAYAAN
MEGALITIKUM
Peninggalan kebudayaan
megalithikum ternyata masih dapat
Anda lihat sampai sekarang, karena
pada beberapa suku-suku bangsa di
Indonesia masih memanfaatkan
kebudayaan megalithikum tersebut.
Contohnya seperti suku Nias.

PENINGGALAN
MEGALITIKUM
1. Menhir
Menhir
merupakan
peninggalan
prasejarah yang
terbuat dari batu.
Menhir biasa
digunakan untuk
pemujaan arwah
nenek moyang.

2. Dolmen / Meja
Batu
Dolmen adalah
meja batu yang
biasa digunakan
untuk meletakkan
sesaji untuk
dipersembahkan
kepada roh nenek
moyang. Biasanya,
dibawah dolmen
sering ditemukan
kubur batu.

3. Punden Berundak
Punden berundak merupakan
contoh struktur tertua buatan
manusia
yang
tersisa
di
Indonesia,
beberapa
dari
struktur tersebut bertanggal
lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Punden
berundak
bukan
merupakan bangunan tetapi
merupakan
pengubahan
bentang-lahan
atau
undakundakan
yang
memotong
lereng bukit, seperti tangga
raksasa.
Bahan
utamanya
tanah, bahan pembantunya
batu;menghadap
ke
anak
tangga tegak, lorong melapisi
jalan setapak, tangga, dan
monolit tegak.

4. Sarkofagus
Sarkofagus
merupakan
peti
jenazah yang umumnya
terbuat
dari
batu.
Bentuknya menyerupai
lesung dari batu
utuh yang diberi tutup.
Dari Sarkofagus yang
ditemukan umumnya di
dalamnya
terdapat
mayat dan bekal kubur
berupa periuk,
kapak
persegi,
perhiasan dan bendabenda dari perunggu
serta besi.

5.
Arca Batu
Arca batu banyak di
temukan
di
beberapa tempat di
wilayah
indonesia,
diantaranya
pasemah,
Sumatra
Selatan dan Sulawesi
Tenggara. Bentuknya
dapat
menyerupai
binatang
atau
manusia dengan ciri
Negrito.

6. Waruga
Waruga
adalah
peti
kubur
peninggalan budaya Minahasa
pada
zaman
megalitikum.
Didalam peti pubur batu ini
akan
ditemukan
berbagai
macam jenis benda antara lain
berupa tulang- tulang manusia,
gigi manuisa, periuk tanah liat,
benda- benda logam, pedang,
tombak, manik- manik, gelang
perunggu, piring dan lain- lain.
Benda- benda periuk, perunggu,
piring, manik- manik serta
benda lain sengaja disertakan
sebagai bekal kubur bagi orang
yang akan meninggal.

7.
Kubur Batu
Bentuknya
mirip
seperti
bangunan
kuburan seperti yang
dapat kita lihat saat
ini,
umumnya
tersusun dari batu
yang terdiri dari dua
sisi panjang dan dua
sisi lebar. Sebagian
besar kubur batu yang
di temukan terletak
membujur dari arah
timur ke barat.

Anda mungkin juga menyukai