Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Zaman Megalitikum

Pengertian zaman megalitikum adalah zaman dimana manusia telah bisa membuat hasil
kebudayaan yang terbuat dari bahan batu batu besar. Disebut kebudayaan Megalitikum karena
semua alat yang digunakan atau dihasilkan merupakan berasal dari batu-batu berukuran besar.
Kemudian secara etimologi, Megalitikum berasal 2 kata dalam bahasa Yunani yakni "Mega" dan
"Lithos". Mega artinya besar dan Lithos memiliki makna batu.

Peninggalan Zaman Megalitikum


Adapun beberapa hasil kebudayaan dan peninggalan dari masa megalitikum yang dapat kita
jumpai hingga sekarang, diantaranya sebagai berikut:

1. Dolmen

Meja batu yang digunakan sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadapt nenek moyang yang
berfungsi sebagai penutup sarkofagus.

Dolmen banyak ditemukan di daerah Besuki, Jawa Timur dan dikenal sebagai pandhusa.

2. Kubur Batu

Peti yang digunakan sebagai tempat menyimpan jenaza yang terbuat dari batu. Daerah yang
banyak ditemukan kubur batu diantaranya: Bali, Pasemah “Sumatera Selatan”, Wonosari
“Yogyakarta”, Cepu “Jawa Tengah” dan Cirebon “Jawa Barat”.
3. Sarkofagus

Sarkofagus juga merupakan peti yang digunakan untuk menyimpan jenazah, hanya saja bentuk
dari sarkofagus seperti palung atau lesung yang terbuat dari batu utuh dan telah diberi penutup.

Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali dan Bondowoso “Jawa Timur”

4. Punden Berundak

Punden berundak adalah bangunan yang berteras-teras yang digunakan sebagai tempat pemujaan
roh nenek moyang. Dalam perkembanyannya, pundek berundak juga disebut sebagai bentuk
awal dari candi di Indonesia.

Pundek berundak banyak ditemukan di daerah Lebak Sibedug “Banten Selatan”, Leles “Garut”
serta Kuningan “Jawa Barat”.

5. Menhir

Menhir adalah sebuah batu besar tunggal yang bentuknya seperti tiang atau tugu, fungsinya
sebagai tanda peringatan arwah nenek moyang.
Menhir ini banyak ditemukan di daerah Pasemah “Sumatra Selatan”, Ngada “Flores”, Rembang
“Jawa Tengah” serta Lahat “Sumatra Selatan”.

6. Arca atau Patung

Arca atau patung adalah batu yang berbentuk binatang atau manusia untuk melambangkan nenek
moyang serta digunakan sebagai pujaan.

Alat-Alat Yang Digunakan Pada Zaman Megalithikum


A.        Menhir

Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh
nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok
serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi
tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah
dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,maka simaklah gambar di bawah ini.

Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu bentuk
saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek
moyang.Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada
satu bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek
moyang. Selain menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu
sebagai punden berundak-undak.

B.        Punden Berundak-undak


Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya
adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur, sedangkan
mengenai bentuk dari punden berundak dapat Anda amati gambar-gambar berikut ini

C.        Dolmen

Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk
pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut
tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup
rapat oleh batu.
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan
kuburan batu.Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan / Jawa Barat, Bondowoso /
Jawa Timur, Merawan, Jember / Jatim, Pasemah / Sumatera, dan NTT.
Bagi masyarakat Jawa Timur, dolmen yang di bawahnya digunakan sebagai kuburan/tempat
menyimpan mayat lebih dikenal dengan sebutan Pandhusa atau makam Cina.

D.        Sarkofagus

Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai
lesung dari batu utuh yang diberi tutup.Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya
terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari
perunggu serta besi.
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali.Menurut masyarakat Bali Sarkofagus
memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal
masyarakat Bali sejak zaman logam.
Ciri-ciri Zaman Megalitikum
1. Telah mengetahui system pembagian kerja.
2. Telah ada pemimpin atau kepala suku.
3. Sudah memanfaatkan logam untuk dijadikan peralatan sehari-hari.
4. Sudah menerapkan sistem food producing atau bercocok tanam.
5. Sudah ada norma-norma yang berlaku.
6. Menggunakan sistem hokum rimba(primus interpercis) yakni memilih yang terkuat dari
yang terkuat.

Kepercayaan Pada Zaman Megalitikum


1. Animisme = Percaya kepada arwah nenek moyang
2. Dinamisme = Percaya bahwa benda memiliki kekuatan gaib
3. Totemisme = Percaya bahwa hewan tertentu memiliki kekuatan

Anda mungkin juga menyukai