Anda di halaman 1dari 6

Pencemaran : Udara, Air, Tanah

Pencemaran udara
A. Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor

Asap kendaraan merupakan penyebab dari polusi yang paling mudah untuk kita temui. Hal ini
karena kendaraan merupakan alat transportasi yang siapa saja mempunyainya, baik kendaraan
roda empat ayau mobil aupun kendaraan bermotor. Asap kendaraan merupakan salah satu faktor
penyumbang polusi udara yang sangat besar. Asap kendaraan yang setap hari di produksi oleh
milyaran kendaraan setiap detiknya akan sangat menyebabkan polusi udara.

Oleh karena itulah kita sering mendapati bahwa daerah pedesaan udaranya lebih bersih dan sehat
daripada di perkotaan. Hal ini salah satunya karena di pedesaaan jarang kita temui kendaraan
bermotor atau monil, sementara di kota sangat jarang yang mempunyai kendaraan bermotor
maupun mobil.

B. Dampak pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor

Asap kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara. Dampak asap kendaraan bermotor sebagai

berikut.

 Sistem pernapasan manusia terganggu. Asap kendaraan bermotor juga membawa dampak

yang membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap

kendaraan mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat

mengganggu proses pernapasan bagi manusia.

 Lapisan ozon di bumi semakin menipis. Gas CO dalam skala besar dapat merusak lapisan

ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon.

Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon
monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun

kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.

 Proses fotosintesis tumbuhan terganggu. Penggunaan bahan bakar kendaraan yang tidak

ramah lingkungan menjadi salah satu pemicu kenaikkan kadar CO2 di bumi. CO2 yang

menjadi bahan utama dalam fotosintesis cukup banyak diperlukan bagi tanaman, namun jika

kenaikkan kadar CO2 yang tidak disertai dengan penambahan jumlah tanaman juga dapat

berpengaruh buruk bagi lingkungan sekitar.

C. Pencegahan pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor

Polusi udara yang terjadi disekitar kita tentunya harus dicegah, agar polusi udara dapat

berkurang. Untuk mengurangi dampak polusi udara, berikut upaya-upaya yang dapat kita

lakukan antara lain sebagai berikut.

 Melakukan penghijauan (reboisasi). Penghjauan dapat mengurangi polusi udara, karena

karbondioksida yang ada di udara dapat diserap oleh daun-daun pepohonan hijau kemudian

diubah menjadi oksigen.

 Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor

dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan

kendaraan pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan

membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa.

 Menciptakan biosolar. Saat ini memang telah banyak dikembangkan bahan bakar alternatif
yang lebih ramah lingkungan. Biosolar adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari
bahan terbarukan atau

Pencemaran Air
A. Penyebab pencemaran air akibat limbah pemukiman
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang
kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik
serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri
seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas,
plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak
dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).

Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.

B. Dampak pencemaran air akibat limbah pemukiman

Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau
dampak diantaranya:

 Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
 Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu
yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
 Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
(Eichhornia crassipes).
 Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan
air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
 Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
 Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.

C. Pencegahan pencemaran air akibat limbah pemukiman

Cara pencegahan pencemaran air oleh limbah pemukiman yang efektif supaya tidak
merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit
yakni dengan cara:
a) Dengan cara di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah. Cara
ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang
yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi
tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas,
Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using.
b) Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha
yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-
kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini
adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup
kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan
pencairan logam.
(c) Dengan cara pengomposan
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah, menghasilkan humas
yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
(d) Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi sehingga
mempunyai nilai ekonomis.
(e) Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik
yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air
yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen
yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion
negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah
yang bisa disebut land fill system. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan sampai
saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas
mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.

Pencemaran Tanah

A. Penyebab pencemaran tanah akibat penggunaan pestisida yang


berlebihan

Menggunakan pestisidan untuk mendukung berbagai aktivitas binis dan pertanian Anda memang
tidak apa-apa. Namun, perlu di perhatikan untuk mengaplikasikannya sesuai kadarnya saja.
Jangan sampai ada kelebihan takaran yang significant. Jika ada penggunaan pestisida yang
berlebihan, maka akan sangat membahayakan. Pencemaran tanah yang tinggi pun juga tidak bisa
di hindarkan.
B. Dampak pencemaran akibat penggunaan pestisida yang berlebihan

Pemakaian pupuk dan pestisida dalam jumlah yang besar menimbulkan pencemaran bagi

tanah dan air tanah dengan kadar racun yang beraneka ragam.

Ada beberapa pengaruh negatif lainnya pemakaian pestisida sintetis secara tidak sesuai, yaitu :

1. Pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia dan

makhluk lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar.

2. Matinya musuh alami dari hama maupun patogen dan akan menimbulkan resurgensi, yaitu

serangan hama yang jauh lebih berat dari sebelumnya.

3. Kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder. Contohnya: penyemprotan insektisida

sintetis secara rutin untuk mengendalikan ulat grayak (hama primer) dapat membunuh serangga

lain seperti walang sembah yang merupakan predator kutu daun (hama sekunder). Akibatnya

setelah ulat grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar tanaman akan diserang oleh kutu

daun.

4. Kematian serangga berguna dan menguntungkan seperti lebah yang sangat serbaguna

untuk penyerbukan.

5. Timbulnya kekebalan/resistensi hama maupun patogen terhadap pestisida sintetis.

6. Kesuburan tanah di lahan-lahan yang menggunakan pestisida dari tahun ke tahun menurun.

C. Penanggulangan pencemaran tanah akibat penggunaan pestisida yang

berlebihan

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada

dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-

site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari

pembersihan venting (injeksi).

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa

ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih

dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang

kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal

dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat

pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi adalah penggunaan mikriirganisme untuk

menurangi polutan di lingkungan. Bioremediasi adalah proses penguraian limbah organik atau

anorganik polutan. Yang termasuk polutan-polutan antara lain :

- Logam-logam berat,

- petrolum hidrokarbon, dan

- senyawa-senyawa organic terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain.

Untuk pencemaran tanah akibat pestisida di daerah gang kandang pedati pasar ambacang

sendiri dapat diatasi dengan sosialisasi mengenai penggunaan pestisida sesuai dosis yang baik dan

benar kepada para petani, hal ini karena pencemaran yang terjadi tidak dalam skala besar/terlalu

berat yang memerlukan solusi bioremediasi/remediasi.

Anda mungkin juga menyukai