Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah satunya pertumbuhan
penduduk. Pertumbuhanpopulasi manusia yang semakin tinggi menyebabkan aktifitas
ekonomi juga meningkat pesat. Kegiatan ekonomi/pembangunan yang semakin
meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga
struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak.
Hal tersebut merupakan beban sosial yang pada akhirnya manusia pula yang akan
menanggung biaya pemulihannya.
Dalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
Lingkungan Hidup disebutkan bahwa arah pembangunan jangka panjang Indonesia
adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada pembangunan industri yang
diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan kimia dan zat radioaktif.
Pencemaran dapat dikategorikan menjadi :
–    pencemaran tanah
–    pencemaran air
–    pencemaran udara
1. Pencemaran tanah
Definisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang
mengakibatkan fungsi tanah menjadi keras dan tidak subur sehingga tidak mampu
lagi mendukung aktivitas manusia. Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal
dari domestik, industri maupun pertanian.
–    limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila
secara terus-menerus dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah
tertutup dan tanah menjadi keras,
–    limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan
merusak tanah, misalnya limbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah,
–    Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan
faktor terbesar yang menyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian.
Tercemarnya tanah pada akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian
yang telah mengalami kerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi
keras, produktifitas lahan pun akan menurun (ditunjukkan dengan hasil panen yang
semakin menurun dari tahun ke tahun)
2. Pencemaran air
Masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak
mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah
penyediaan air bersih. Bagian terbesar yang menyebabkan pencemaran air adalah
limbah cair dari industri,di samping limbah padat berupa sampah domestik.
Sumber-sumber Pencemaran Air
Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah
tangga, tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri. Semakin meningkatnya
perkembangan industri, dan pertanian saat ini, ternyata semakin memperparah tingkat
pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran itu disebabkan oleh hasil buangan dari

1 Pencemaran Lingkungan
kegiatan tersebut.
Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan
air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses
pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan
memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan lingkungan
hidup.
Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:
a.    Limbah Rumah Tangga
limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri,
pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari
selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia,
semakin tinggi tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan
(kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di antara
limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak
dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi,
misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan
berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur,
virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
b.    Limbah Lalu Lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal
tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat
mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi
di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.
c.    Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan
misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan.
Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai
di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau
serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di
dalamnya.
Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada
badan air/perairan terbuka.
Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
•        Perubahan perilaku masyarakat
•        Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
1.    Perubahan Perilaku Masyarakat
Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi” apabila terjadi
pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu perlu
diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi
pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang
sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan
disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-
peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-
sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar
sungai perlu merubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi
dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus

2 Pencemaran Lingkungan
(MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya
dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu
dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air
buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan
tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:
1.  Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
2.  Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan
sepeda motor.
3.  Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan
sebagai tempat kakus
4.  Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
2    Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di
daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh
rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan
lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air
tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air
cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak
langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam
beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi
(diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan
air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari
polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air
yang tidak tercemar.
Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:
a)   Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan
padatan yang mengendap atau
mengapung.
b)   Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan
secara biologis,
c)   Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor
dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan
beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.
–    Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk
mengendapkan fosfor.
–    Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
–    Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan
menggunakan tenaga listrik
–    Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral
dari air
–    Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi
bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar
yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut.

3 Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk
menyerap bahan pencemar di dalam air.
3. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang mengakibatkan
fungsi udara turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia.
Pencemaran udara disebabkan oleh partikel debu,asap kendaraan dan dari cerobong
asap industri dan gas kimia dari industri kimia.
Sumber pencemaran udara dapat dogolongkan menjadi 2, yaitu :
–    Sumber bergerak
–    Sumber tidak bergerak
a.    Pencemaran dari sumber bergerak, misalnya disebabkan oleh emisi dari
kendaraan bermotor, terutama bila pembakaran dalam mesin kendaraan tersebut
sudah tidak efisien.
b.    Pencemaran dari sumber tidak bergerak, misalnya asap dari sisa pembakaran
pabrik.
Pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain:
Gangguan kesehatan,
•    Debu dari pabrik (mis : pabrik semen) dapat terhirup manusia dan menimbulkan
penyakit pneumokoniosis/ sesak napas.
•    Gas-gas emisi kendaraan bermotor maupun carobong pabrik (misalnya
karbondioksida, metan, klorofluorokarbon, oksida nitrogen, dsb) akan menimbulkan
penipisan lapisan ozon/ozone depleting.
•    Gas-gas asam misalnya asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat dapat
menimbulkan terjadinya hujan asam/acid rain.
Pengendalian Pencemaran Udara
•    Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta mesin kendaraan
yang efisien.
•    Pengolahan limbah udara di pabrik, misalnya dengan menggunakan alat dust
collector yang dapat menangkap debu.
•    Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat pencemar.
Masalah penurunan kualitas lingkungan antara lain:
•    Pencemaran koliform (bakteri tinja) di Hilir Sungai Sampean mencapai 500
MPN/100 ml (MPN: Most Probable Number)  Sumber : Yana Suryana dan Sumadi
dalam Seminar Kualitas Air di Kabupaten Bondowoso, Tahun 2003.
•    Tingginya kadar BOD,COD,TDS, Phospat, dll. di beberapa titik sungai Sampean .
Sumber : sampling dan analisa tahunan oleh Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2007
•    Gangguan estetis berupa bau, busa maupun perubahan warna dan kekeruhan pada
sepanjang kali Kijing. Sumber : Laporan Observasi peserta susur sungai Hari LH
sedunia Th 2003.Staregi Pengendalian Pencemaran.
Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai Program/Kegiatan, antara
lain:
– Program pengembangan kinerja persampahan
– Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan;
Kegiatan:
– Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
– Pemantauan kualitas lingkungan
– Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

4 Pencemaran Lingkungan
– Pembangunan gedung laboratorium lingkungan
– Program peningkatan pengendalian polusi
B.MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap
lingkungan,
2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran
yang sedang dikaji,
3. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan
C.RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas mengenai pencemaran air, udara dan tanah, mulai dari gambaran,
dampak, dan cara menanggulangi pencemarannya tersebut.

BAB 2
PEMBAHASAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat

5 Pencemaran Lingkungan
terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi
bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan  tidak merusak
lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu
yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

A.MACAM-MACAM PENCEMARAN
1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran  udara, air, dan
tanah.
a. Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran,
SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di
udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak
segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang
ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah
kaca.
2. CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin
mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka
proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi
ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu,
menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya.
Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan
kamatian.

6 Pencemaran Lingkungan
3. CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC).
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan
busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut
(hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon
(O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.
Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi,
menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi
genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon,
akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”
yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan
semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu
penggunaan AC harus dibatasi.
4. SO, SO2Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan,
yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian
merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno, seperti candi,
menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5. Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker
patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan
lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok
aktif adalah mereka yang merokok.  Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok
tetapi menghirup  asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan
perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok
dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
a. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,
emfisema, dan kemungkinan kanker paru- paru.
b. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.
c. Terganggunya Pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya
tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es
meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
d. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b. Pencemaran Air

7 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya
kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan
atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan
agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran)
serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan
sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik
yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya
nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan
mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan
mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir.
Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.
Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika
pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacingT ubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di
Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang
dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau
busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang

8 Pencemaran Lingkungan
mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah
industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain.
Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan
kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati
karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak
tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan
minyak.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau
potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.
Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih
kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup
yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen.
b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan
c. Pendangkalan Dasar perairan.
d. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
e. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
f. Menjalarnya wabah muntaber.

c. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar,


industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad
renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu
misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong
sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca,
dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah
sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat

9 Pencemaran Lingkungan
dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah,
maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak,
sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Lihat gambar 8.19. Proses ini
merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai,
dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu
dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa
pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah
dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah
pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan (reduce), dan melakukan
pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak
diedarkan ke masyarakat.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme
dalam tanah).
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik
untuk pertumbuhan tanaman. d.Mengubah dan
mempengaruhi keseimbangan ekologi. 2. Berdasarkan Macam
Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi
berikut ini,
a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,)
bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara : kebisingan.
Pencemaran Suara (kebisingan)
Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran
suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan
ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan
manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu, bahkan dapat
mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung,
gangguan janin dalam kandungan, dan stress.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising.
jika bising harus diusahakan adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di
halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang
hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar) agar
tidak mengganggu orang lain.
3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem
lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya
pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.

B.DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

10 Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis
hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva
merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun
hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila
batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka
serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai
makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi
terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan
tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal,
menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat
pada keturunan- keturunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan
global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan
pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
C.USAHA MENCEGAH PENCEMARAN
LINGKUNGAN
1. Meenempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.

11 Pencemaran Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai