Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam
kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat
dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang
memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar
terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar
oleh bermacammacam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan
kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. Telah terjadi banyak pencemaran air,
misal di Provinsi Banten pencemaran terjadi di perairan pantai utara Serang yaitu di kecamatan
Tirtayasa dimana warga setempat mengandalkan sungai Ciujung untuk keperluan mandi dan
kebutuhan lainnya seperti pengairan bagi tambak sehingga hasil tambak menjadi tidak optimal.
Secara kimiawi, pencemaran telah terjadi sungai Ciujung karena air sungai sering menjadi hitam
dan mengeluarkan bau menyengat. Hal ini ditenggarai akibat limbah pabrik.Krisis air juga terjadi
di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat
pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas
air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya
erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas,
telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta
keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem
pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.
Berdasarkan paparan diatas, artikel bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang
makin marak terjadi. Di dalam artikel ini juga akan dibahas sumber, dampak dan
penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai dampak
pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita
semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman,
bersih serta sehat untuk dikonsumsi.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan
sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut
turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan
peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan gulma
yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air,
namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.
Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga,
industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain
polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar,
tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air
tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan
dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik,
gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia
dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik,
suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan
kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia
setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan
minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan
buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur
logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi
permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan
terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut.
Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air
dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies
lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan
akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau
akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan
dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan
manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara.
Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang
yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat- zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari
pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang.Merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni
makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan
bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut
mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati,
dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4
kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan
oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah
tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam
skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian
yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
• Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
• Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
• Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logamlogam berat yang
masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat
meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar
tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan
terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya
melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran
3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehinggamencemari
lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Pandisuryadi-berbagi ilmu.blogspot.com/ /karya ilmiah dampak pencemaran air oleh html
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.416/MENKES/PER/PER/IX/1990 Tentang Syaratsyarat dan
pengawasan air minum, Jakarta.
Restorasibumi.blogspot.com/…/cara-mencegah-pencemaran-air.htmlSoedradjat, R. 1999.
Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Dikti, P & K. Jakarta.
Suratno, F. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai.
Uwityangyoyo.wordpress.com/2012/02/01/menurunnya-kualitas-air-akibat-
kerusakanlingkungan
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan."berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.Pemanf
aatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusla.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus nidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutar. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air ujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Table of Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Definisi Semen......................................................................................................................3
B. Klasifikasi Semen.................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Semen
Semen berasal dari kata latin “cementum”, dimana kata ini pertama kali digunakan oleh bangsa
romawi yang berarti bahan pengikat atau bahan, dengan kata lain semen dapat diartikan
sebagai bahan pengikat bubuk lengket, jika ditambahkan ke dalam air akan terjadi reaksi hidrasi
sehingga sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai bahan pengikat (lem mineral). Semen
adalah pengikat hidrolik yang dihasilkan dengan menyemprotkan klinker yang terdiri dari bahan
tambahan kalsium silikat dan gipsum batuan, dimana senyawa ini dapat bereaksi dengan air dan
membentuk zat baru yang melekat pada batuan. Sifat ikatan semen ditentukan oleh komposisi
kimia yang dikandungnya. Bahan utama dalam semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2),
aluminium (Al2O3), oksida besi (Fe2O3), magnesit (MgO) dan oksida lainnya dalam jumlah kecil
(Rahadja, 1990).
B. Klasifikasi Semen
a. Semen non hidraulis adalah semen yang tidak dapat mengeras dalam
air atau tidak stabil dalam air. Contoh semen non hidraulis
(hydraulic binder) adalah lime dimana lime ini merupakan perekat
klasik dalam bangunan yang dibuat dengan memanaskan limestone
pada suhu 850oC. CaCO3 dari limestone akan melepaskan CO2 dan
menghasilakn burn lime atau quick lime (CaO).
CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + CO2
Bahan baku dalam pembuatan semen terdiri dari tiga kategori yaitu
kadar CaO sebesar 50% - 60% dan kadar airnya sekitar 5%.
b. Tanah liat (Clay)
Limbah terbesar yang berasal dari industri semen atau pabrik semen ialah debu dan
partikel kecil, yang juga termasuk dari limbah gas dan limbah B3. Udara
merupakan salah satu media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
dihasilkan pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NOx, CO2, CO, H2, hidrokarbon dan lain-
lain. Penambahan gas ke udara oleh aktivitas manusia yang melebihi konsentrasi
alaminya menurunkan kualitas udara.
Polutan udara diklasifikasikan sebagai 2 bagian, yaitu partikel & gas. Partikel
merupakan butiran halus dan masih dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti uap
air, debu, asap, kabut, dan asap knalpot. Sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat
dirasakan melalui indra penciuman (untuk beberapa gas tertentu) ataupun sebagai
akibat langsung.
Untuk beberapa zat tertentu, polutan ini berbentuk padat dan cair. Karena kondisi
suhu atau tekanan tertentu, bahan padat/cair dapat berubah menjadi gas. Baik
partikel maupun gas dengan konsekuensi khusus bagi kesehatan manusia, seperti
debu batu bara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran, uap air, gas sulfida,
amonia, dll. Untuk limbah jenis B3, biasanya berupa pelumas bekas, kami memiliki
proses pengelolaan dan pengolahan yang ketat.
F. Proses Pengolahan Limbah
b. Air
Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk
minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan
kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan
dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada
musim hujan.
Selain debu, pabrik semen juga memicu kenaikan suhu udara. Sumber utama
peningkatan suhu udara adalah akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2)
secara terus menerus pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya
laju aktivitas industri (termasuk industri semen), dalam mengkonsumsi energi –
terutama pembakaran bahan bakar fosil – serta adanya penebangan dan
pembakaran hutan, serta penggunan bahan-bahan CFC (Chloro Fluoro Carbon)
sebagai pendingan dan pemantul panas pada industri perkantoran dan
perumahan.
Suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang beroperasi dalam pabrik pun
menimbulkan kebisingan. Udara yang bising dan berlangsung dalam waktu yang
relatif lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf
pendengaran, tili, stress, sulit tidur dan ketegangan jiwa. Kebisingan diatas 50 dB
sudah dapat dianggap kebisingan yang perlu mendapatkan perhatian, karena
sudah menggangu kenyamanan pendengaran.
Dalam pengolahan air limbah, dikenal beberapa istilah yang harus diketahui, antara lain; Air
limbah, yaitu kotoran dari masyarakat, rumah tangga indutri yang merupakan buangan yang
bersifat umum. Bangunan air limbah, yaitu kelompok bangunan yang digunakan untuk
mengolah atau memproses air limbah menjadi air yang masih berguna atau kadar bahayanya
menjadi berkurang (dapat ditekan seminimal mungkin) Influent, merupakan air yang masuk
ke salah satu bagian dari bangunan pengolah atau dari bangunan pengolah secara
keseluruhan. Effluent, adalah air yang keluar dari ke salah satu bagian dari bangunan
pengolah atau dari bangunan pengolah secara keseluruhan. Bahan organik (organic matter),
adalah zat yang umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuhan dengan komposisi
utamanya berupa karbon, oksigen, hidrogen dan nitrogen. Bahan organik ini mudah busuk
oleh aktivitas bakteri.
BOD (Biochemical Oxygen Demand), adalah banyaknya 02 dalam miligram per liter yang
diperlukan untuk menguraikan bahan organik oleh bakteri sehingga air menjadi jernih.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya 02 dalam miligram per liter yang
diperlukan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi dengan K2Cr2O7 sebagai
sumber oksigen.
Suspended Solid, merupakan zat tercampur yang akan mengendap dengan sendirinya pada
kondisi yang tenang akibat gaya gavitasi. Lumpur (sludge), adalah jumlah endapan yang
tersisa dari partikel padat setelah mengalami pengendapan. Oksidasi, merupakan reaksi suatu
zat yang mengunakan oksigen sedangkan reduksi merupakan reaksi kimia yang menghasilkan
oksigen Aerobik adalah proses penguraian atau pembusukan bahan organik oleh baheri
dengan kondisi terdapat oksigen didalamnya, sebaliknya anaerobic kondisinya tanpa oksigen
Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah
sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat membentuk gumpalan-
gumpalan yang lebih besar sehingga lebih cepat mengendap
Waktu penahanan (delention time) adalah waktu rata-rata perlakuan terhadap zat cair yang
menjadi pokok pengolahan pada suatu tahap pengolahan sehingga tujuan dari pengolahan
dapat dicapai secara optimal.
Karakteristik Air Limbah Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah
dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga
lingkungan hidup yang sehat dan baik (Tchobanoglous, 1991). Berdasarkan
persenyawaannya yang terkandung dalam air limbah, maka sifat air dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu; (Sugihaao, 1987)
1.Sifat fisik
2.Sifat kimia
3.Sif'at biologis
Dengan pengamatan dari ketiga sif'at tersebut secara seksama akan sangat berguna dalam
rnenetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat didalamnya.
1). Parameter fisik Sifat fisik dapat dilihat dengan mata dan dirasakan secara langsung, missal
dengan memperhatikan kekeruban, bau, temperatur dan warna dari air.
Kekeruhan Terdiri dari benda kasar yang mengendap atau tidak terlarut dan benda
tercampur/tersuspensi. Misal : partikel di atas ukuran 10 mikron (10-4 mikro) dapat disaring
atau diendapkan, sedangkan ukuran di bawah 1 mikron memerlukan satu atau lebih cara
pemisahan yang lebih tinggi. Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang mengakibatkan
terbatasnya cahaya yang masuk ke dalam air. Hal ini tefadi karena adanya bahan terapung
lumpur yang melayang dan juga terurainya zat-zat terentu seperti bahan organic dan jasad
renik.
Bau Timbul karena adanya aktivitas mikroorganisme yang menguraikan zat organik
atau dari reaksi kimia yang terjadi dan menghasilkan gas tertentu. Bau biasanya timbul pada
limbah yang sudah lama, tetapi ada juga yang muncul pada limbah baru misalnya limbah
kulit atau limbah penyedap rasa. Pembusukan air limbah adalah merupakan sumber dari bau
air limbah (Sugiharto, 1987). Hal ini disebabkan karena adanya zat organik terurai secara
tidak sempurna dalam air limbah ( Yazied, 2009).
Warna Warna dapat berasal dari zat pewama. Warna juga merupakan ciri kualitatif
untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Jika coklat, umur air kurang dari 6 jam. Wama
abu-abu muda, abu-abu setengah tua tandanya air sedang mengalami pembusukan oleh
bakteri. Jika abu-abu tua - hitam berarti sudah busuk akibat bakteri. Warna adalah ciri
kualitatif yang dapat dipakai untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Air buangan industry
serta bangkai benda organis yang menentukan warna air limbah itu sendiri (Sugiharto, 1987).
Suhu Suhu dari air limbah sangat berpengaruh terhadap kecepatan reaksi kimia dan tata
kehidupan dalam air. Pembusukan terjadi pada suhu tinggi serta tingkat oksidasi yang juga
lebih besar. Pengukuran suhu penting karena umumnya instalasi pengolah air limbah meliputi
proses biologis yang bergantung suhu. Suhu air limbah biasanya lebih tinggi daripada air
bersih, karena adanya tambahan air hangat dari perkotaan (Tchobanoglous, 1991)
DAPUS
Dalam jumlah kecil air tampak tidak berwarna, tetapi air sebenarnya memiliki
warna biru intrinsik yang disebabkan oleh sedikit penyerapan cahaya pada
panjang gelombang merah.
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per
empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan
hidup lebih dari 4 – 5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk
memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar
rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam
kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain (Chandra, 2007)
Menurut Indarto (2010) dalam Udayani (2018) Air dapat berwujud padatan (es),
cairan (air) dan gas (uas air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami
terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah
substansi kimia dengan rumus H2O, satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Menurut Oviantari,
(2011) air merupakan bagian dari kehidupan kita, diantaranya dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan rumah tangga, menjaga kesehatan, dan untuk
kelangsungan hidup. Meskipun sumber daya air secara geofisik dikatakan
melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan secara langsung.
Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi semakin kritisnya suplai air,
sementara permintaan terus meningkat. Karena air merupakan salah satu
kebutuhan vital manusia, sehingga ketersediaan dan keberadaan sumber air
mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan
baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-
baik reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau
karatan. Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap
pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya.
Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana
tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono,
1993:1).
5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana
dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama
dengan air dalam.
2. Sifat kimiawi
Air yang bersih mempunyai pH = 7, dan oksigen terlarut (=DO) jenuh pada
9mg/l. Air juga merupakan cairan biologis, yakni, didapat di dalam tubuh
semua organisme. Dengan demikian, spesies kimiawi yang ada di dalam air
akan berjumlah sangat besar.
3. Sifat biologis
Kehidupan itu dikatakan berasal dari air (laut). Di dalam perairan selalu didapat
kehidupan, fauna dan flora. Benda hidup ini berpengaruh timbal balik terhadap
kualitas air. Di dalam suatu lingkungan air, terdapat berbagai benda hidup,
yakni organisme yang natif dan tidak natif bagi lingkungan tersebut. Organisme
natif dalam bada air biasanya merupakan organisme yang tidak patogen
terhadap manusia. Organisme yang tidak natif dapat berasal dari air limbah, air
hujan, debu, dan lain – lain pengotoran. Organisme ini dapat hidup di perairan
yang mengandung zat hara/makanan baginya. Sebagaimana halnya semua
organisme, setiap jenis organisme di dalam perairan mempunyai fungsi yang
khusus dalam lingkungan tersebut dan membentuk ekosistem aquatik yang
khas pula.
b. Kalau pada musim kemarau manusia karena merasa kekurangan air, hal itu
adalah wajar, memang pada saat itu sangat sulit diperoleh air, karena
jumlah sangat sedikit. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim
penghujan kekurangan air, dimana pada saat itu air berlimpah – limpah
dijumpai dimana – mana. Kejadian yang seperti ini sudah sering dijumpai.
Air yang dibutuhkan manusia sebenarnya bukanlah sembarang air, tetapi
air yan benar – benar baik dan sehat yang tidak berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia.
Dari sudut pandang apapun, zonasi secara spasial untuk upaya perlindungan
mata air perlu didefinisikan. Secara sederhana pembagian zona perlindungan
setidaknya terdiri atas: titik lokasi mata air berada, daerah sekitar mata air,
dan Daerah Tangkapan Air (DTA) mata air (springshed). Setiap zona
perlindungan memiliki karakteristik dan tujuan perlindungan yang spesifik,
sehingga hal ini menjadi dasar penentuan strategi perlindungan yang dapat
dilaksanakan.
2. Segi kontruksi
Artinya, bangunan captering harus kuat dan awet pada bagian – bagian
yang sering dilalui air dan memerlukan adanya perhitungan rapat air pada
saat pembuatan bangunan.
3. Segi hygienis
Artinya, suatu bangunan penampungan air harus bebas dari kemungkinan
pengotoran dari luar maupun pengotoran dari sumber mata air itu sendiri.
Perlindungan mata air perlu dilakukan agar kemurnian mata air tetap
terjaga dari segala jenis pengotor yang dapat merusak kualitas air bersih.
Penggunaan material pada pembuatan bangunan perlindungan mata air
juga perlu diperhatikan, sehingga kemurnian air tetap terjaga.
G. Pencemaran air
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan
kotoran tanpa mengalami proses pengolahan sterilisasi merupakan penyebab
utama pencemaran air. Limbah yang langsung dibuang ke perairan umum
(sungai dan danau) dan belum sempat diolah terlebih dahulu menyebabkan
senyawa kimia terkandung pada air berdampak yang cukup berbahaya bagi
manusia yang menggunakan air tersebut secara langsung (tanpa diolah).
Bahan – bahan kimia tersebut, antara lain sabun, detergen, insektisida, bahan
pewarna, dan bahan radioaktif. Air yang tercemar yang terminum manusia
atau hewan dapat menyebabkan beberapa macam penyakit ataupun gelaja
keracunan. (Alamsyah, 2006)
References
inviro.co.id. (n.d.). beberapa-macam sumber-air-ditinjau-dari-asalnya. Retrieved
from https://inviro.co.id/training/beberapa-macam-sumber-air-ditinjau-dari-
asalnya/
ripositstory.poltekkes-denpasar.ac.id. (2011). Retrieved from
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/3969/3/BAB%20II.pdf
www.menlhk.go.id. (n.d.). Retrieved from perlindungan-mata-air-di-tatanan-normal-
baru-tinjau-praktis:
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3164/perlindungan-mata-air-di-
tatanan-normal-baru-sebuah-tinjauan-praktis#:~:text=Perlindungan%20mata
%20air%20secara%20sederhana,baik%20kualitas%2C%20kuantitas
%20maupun%20kontinuitas.
www.merdeka.com. (n.d.). Retrieved from pengertian-air-fungsi-karekteristik-
beserta-sumbernya-kln: https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-air-
fungsi-karakteristik-beserta-sumbernya-kln.html
2.1 Air
Air adalah unsur dengan rumus kimia H2O, molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang berikatan
secara kovalen dengan satu atom oksigen. Airsecara fisik tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak
berbau (Nurhayati,2013). Air merupakan komponen yang menjadi kebutuhan dasar
keberlangsungankehidupan, dan komponen ekosistem yang sangat penting bagi manusia danmakhluk
hidup lainnya (Tambunan, 2014).Aktifitas keseharian manusia seperti membersihkan diri, membersihkan
ruangan, menyiapkan makanan dan minuman, hampir semuanya membutuhkan air. Air yang digunakan
harusnya telah memenuhi kuantitas dan kualitas air bersih (Saparudin, 2010).
2.1.1 Pembagian Air Menurut Sutandi (2012) air di bumi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Air Permukaan adalah air yang bisa terlihat secara langsung dan berada di atas permukaan tanah.
Contohnya seperti air sungai, air laut, dan air danau. Air Permukaan berdasarkan daerahnya dibagi
menjadi 2, yaitu :
a. Air yang berada di daerah daratan, seperti air selokan, air sumur, air sungai, air danau dan air yang
berada di rawa-rawa.
b. Air yang berada di daerah laut, yaitu air laut2. Air Tanah adalah air yang berada dalam tanah. Air
Tanah ini dapat kita bagi lagi menjadi 2 jenis :
a. Air Tanah Freatis adalah air yang terletak tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan
kedap air / impermeable.
b. Air Tanah Artesis adalah air tanah yang letaknya jauh didalam tanah, umumnya berada diantara dua
lapisan yang kedap air.