Anda di halaman 1dari 38

PENCEMARAN AIR

PENGERTIAN, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam
kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat
dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang
memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar
terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar
oleh bermacammacam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan
kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. Telah terjadi banyak pencemaran air,
misal di Provinsi Banten pencemaran terjadi di perairan pantai utara Serang yaitu di kecamatan
Tirtayasa dimana warga setempat mengandalkan sungai Ciujung untuk keperluan mandi dan
kebutuhan lainnya seperti pengairan bagi tambak sehingga hasil tambak menjadi tidak optimal.
Secara kimiawi, pencemaran telah terjadi sungai Ciujung karena air sungai sering menjadi hitam
dan mengeluarkan bau menyengat. Hal ini ditenggarai akibat limbah pabrik.Krisis air juga terjadi
di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat
pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas
air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya
erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas,
telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta
keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem
pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.

Berdasarkan paparan diatas, artikel bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang
makin marak terjadi. Di dalam artikel ini juga akan dibahas sumber, dampak dan
penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai dampak
pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita
semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman,
bersih serta sehat untuk dikonsumsi.

Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan
sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut
turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan
peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan gulma
yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air,
namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.
Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga,
industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain
polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar,
tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air
tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan
dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik,
gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia
dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik,
suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia,
pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan
kesehatan manusia/penyakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia
setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan
minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)

4. Limbah pengolahan kayu


5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas,
kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa
makanan dan sayuran).

Penyebab pencemaran air


Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air
dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air
menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.Sumber
langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.
Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau
atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah
tangga (pemukiman) dan pertanian.Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian
seperti pupuk dan pestisida.Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu
pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan


oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

Komponen pencemaran air


Jaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Sebagian besar
sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di
pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs
yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik.
Secara umum jenis jenis bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Bahan Buangan Padat


Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun
yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan
akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan
buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur
logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi
permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan
terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut.
Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air
dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies
lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan
akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau
akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan
dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).

Bahaya dari polusi air

Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan
manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara.
Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang
yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat- zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari
pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang.Merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat

6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

Beberapa contoh polutannya adalah sebagai berikut:


1. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.

2. Nitrat dan Nitrit


Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses
pembusukan materi organic.
1. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.

2. Residu Pestisida Organiklorin


Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
3. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut
minyak.
4. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah
radioaktif.
5. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
6. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
7. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni
makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan
bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut
mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati,
dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4
kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan

4. Dampak terhadap estetika lingkungan

1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan
oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah
tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam
skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian
yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
• Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
• Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
• Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,

• Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.


4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau
lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau
selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila
terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau
dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan
industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang
berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logamlogam berat yang
masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat
meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar
tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan
terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya
melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan


5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga


manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Kendala dalam mengatasi pencemaran air:
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan

3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehinggamencemari
lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Pandisuryadi-berbagi ilmu.blogspot.com/ /karya ilmiah dampak pencemaran air oleh html
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.416/MENKES/PER/PER/IX/1990 Tentang Syaratsyarat dan
pengawasan air minum, Jakarta.

Restorasibumi.blogspot.com/…/cara-mencegah-pencemaran-air.htmlSoedradjat, R. 1999.
Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Dikti, P & K. Jakarta.
Suratno, F. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai.
Uwityangyoyo.wordpress.com/2012/02/01/menurunnya-kualitas-air-akibat-
kerusakanlingkungan
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air 
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan."berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.Pemanf
aatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusla.

Dibawah ini merupakan pengertian pencemaran air menurut keputusan


pemerintah:

a. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup


N0.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah
masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
kedalam air dan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.

b. Menurut peraturan pemerintah RI No.82 tahun 2001 menyebutkan,


pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup,zat,energi,dan atau komponen lain kedalam air atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertent yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan


antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, sepertiair
minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam
seperti gunun g berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menycbabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus nidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutar. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air ujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air


merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang
neninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh
pencemaran air.
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................2

A. Latar Belakang......................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Definisi Semen......................................................................................................................3

B. Klasifikasi Semen.................................................................................................................3

C. Bahan Baku Semen...............................................................................................................3

D. Produk Industri Semen.........................................................................................................5

E. Karakteristik Limbah Industri Semen...................................................................................5

F. Proses Pengolahan Limbah...................................................................................................5

G. Standart Baku Mutu Limbah Industri Semen.......................................................................5

H. Metode Pengolahan Limbah.................................................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Semen
Semen berasal dari kata latin “cementum”, dimana kata ini pertama kali digunakan oleh bangsa
romawi yang berarti bahan pengikat atau bahan, dengan kata lain semen dapat diartikan
sebagai bahan pengikat bubuk lengket, jika ditambahkan ke dalam air akan terjadi reaksi hidrasi
sehingga sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai bahan pengikat (lem mineral). Semen
adalah pengikat hidrolik yang dihasilkan dengan menyemprotkan klinker yang terdiri dari bahan
tambahan kalsium silikat dan gipsum batuan, dimana senyawa ini dapat bereaksi dengan air dan
membentuk zat baru yang melekat pada batuan. Sifat ikatan semen ditentukan oleh komposisi
kimia yang dikandungnya. Bahan utama dalam semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2),
aluminium (Al2O3), oksida besi (Fe2O3), magnesit (MgO) dan oksida lainnya dalam jumlah kecil
(Rahadja, 1990).

B. Klasifikasi Semen

Secara umum, semen dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu:

a. Semen non hidraulis adalah semen yang tidak dapat mengeras dalam
air atau tidak stabil dalam air. Contoh semen non hidraulis
(hydraulic binder) adalah lime dimana lime ini merupakan perekat
klasik dalam bangunan yang dibuat dengan memanaskan limestone
pada suhu 850oC. CaCO3 dari limestone akan melepaskan CO2 dan
menghasilakn burn lime atau quick lime (CaO).
CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + CO2

Produk ini bereaksi cepat dengan air menghasilkan Ca(OH) 2

dalam butiran yang halus dan Ca(OH) 2 ini tidak dapat

mengeras dalam air tetapi dapat mengeras bila bereaksi

dengan CO2 dari udara membentuk CaCO3 kembali.


C. Bahan Baku Semen

Bahan baku dalam pembuatan semen terdiri dari tiga kategori yaitu

bahan baku utama, bahan korektif dan bahan tambahan (aditif).

Penjelasan mengenai ketiga bahan baku tersebut:

1. Bahan baku dalam pembuatan semen terdiri dari tiga kategori

yaitu bahan baku utama, bahan korektif dan bahan tambahan

(aditif). Penjelasan mengenai ketiga bahan baku tersebut:


a. Batu kapur (Limestone)

Batu kapur merupakan bahan baku utama pembuatan

semen karena memiliki kadar CaCO3 tinggi. Batu kapur

mempunyai tingkat kekerasan berbeda-beda tergantung dari

umur geologinya. Semakin tua umurnya maka akan semakin

keras. Kekerasan batu kapur secara umum adalah 1,8 – 5,0

skala mohr dan specific gravity 2,6 – 2,8. Dalam keadaan

murni, batu kapur berwarna putih karena dipengaruhi oleh

adanya komponen tanah liat dan oksida besi. Batu kapur

sebagai bahan baku dalam pembuatan semen mempunyai

kadar CaO sebesar 50% - 60% dan kadar airnya sekitar 5%.
b. Tanah liat (Clay)

Tanah liat (SiO3.2H2O) termasuk ke dalam kelompok

mineral Siliceous dan Argillaceous, yaitu mineral sumber

silika (SiO2), besi alumina (Fe2O3), serta kandungan


CaCO3 kurang dari 75%. Tanah liat pada dasarnya terdiri

atas berbagai variasi komposisi. Pada umumnya tanah liat

merupakan senyawa alumina silica hydrate dengan kadar

H2O maksimal 25% dan kadar A12O3 minimal 14%.

D. Produk Industri Semen

E. Karakteristik Limbah Industri Semen

Limbah terbesar yang berasal dari industri semen atau pabrik semen ialah debu dan
partikel kecil, yang juga termasuk dari limbah gas dan limbah B3. Udara
merupakan salah satu media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
dihasilkan pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NOx, CO2, CO, H2, hidrokarbon dan lain-
lain. Penambahan gas ke udara oleh aktivitas manusia yang melebihi konsentrasi
alaminya menurunkan kualitas udara.
Polutan udara diklasifikasikan sebagai 2 bagian, yaitu partikel & gas. Partikel
merupakan butiran halus dan masih dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti uap
air, debu, asap, kabut, dan asap knalpot. Sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat
dirasakan melalui indra penciuman (untuk beberapa gas tertentu) ataupun sebagai
akibat langsung.
Untuk beberapa zat tertentu, polutan ini berbentuk padat dan cair. Karena kondisi
suhu atau tekanan tertentu, bahan padat/cair dapat berubah menjadi gas. Baik
partikel maupun gas dengan konsekuensi khusus bagi kesehatan manusia, seperti
debu batu bara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran, uap air, gas sulfida,
amonia, dll. Untuk limbah jenis B3, biasanya berupa pelumas bekas, kami memiliki
proses pengelolaan dan pengolahan yang ketat.
F. Proses Pengolahan Limbah

G. Standart Baku Mutu Limbah Industri Semen

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No. 13 Tahun 1995 tanggal 7 Maret 1995

BAKU MUTU EMISI UNTUK INDUSTRI SEMEN


H. Dampak negatif yang dapat dihasilkan pabrik semen
Salah satu dampak negatif yang dihasilkan dari pabrik semen adalah debu yang
dapat menjadi pencemaran udara. Debu yang dihasilkan oleh pengoperasian
industri semen meliputi debu yang dihasilkan selama penyediaan bahan baku,
debu yang dihasilkan selama proses pembakaran, dan debu yang dihasilkan
selama pengangkutan bahan baku ke dalam pabrik dan produk jadi ke luar dari
pabrik, termasuk pengemasannya. Selain itu, pabrik semen juga meningkatkan
suhu udara, dan suara yang ditimbulkan atau dikeluarkan mesin-mesin yang ada
didalam dalam pabrik tersebut juga menimbulkan kebisingan.

Debu semen memiliki banyak dampak negatif terhadap kesehatan dan


lingkungan.

1. Dampak negatif bagi kesehatan


a. Iritasi kulit, yang dapat terjadi karena sifat abrasif semen yang bersentuhan dengan
kulit. Proses ini bisa langsung atau tidak langsung ( terlindung atau melalui keringat).
b. Alergi, hal ini bisa terjadi tergantung seberapa sensitif masing-masing orang,
kemungkinan alergi dapat diakibatkan debu semen, gejalanya antara lain: bersin,
kesulitan bernapas pada penderita asma, gatal-gatal.
c. Iritasi mata, yang dapat terjadi tergantung paparan debu, iritasi akibat gangguan mata
merah hingga kerusakan mata yang parah.
d. Gangguan pernapasan yang dapat menjadi faktor penyebabnya antara lain pengosongan
kantong semen yang menyebabkan debu semen terhirup. Mencampur, menggiling, atau
memotong material berbahan dasar semen juga dapat menghasilkan debu semen.
Dalam jangka pendek dapat mengiritasi saluran pernapasan, sedangkan dalam jangka
panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
2. Dampak negatif bagi lingkungan hidup
a. Lahan
Penurunan kualitas kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat.
Perubahan ini dari waktu ke waktu akan berkepanjangan karena
berkurangnya kapasitas menahan air, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi jumlah air di sungai. Sedangkan secara spasial akan
mempengaruhi keseimbangan atau keserasian lingkungan setempat.

b. Air

Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk
minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan
kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan
dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada
musim hujan.

c. Flora dan Fauna

Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan


jenis endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis,
Sedangkan berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah
dan hewan langka) disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat
tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.

Selain debu, pabrik semen juga memicu kenaikan suhu udara. Sumber utama
peningkatan suhu udara adalah akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2)
secara terus menerus pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya
laju aktivitas industri (termasuk industri semen), dalam mengkonsumsi energi –
terutama pembakaran bahan bakar fosil – serta adanya penebangan dan
pembakaran hutan, serta penggunan bahan-bahan CFC (Chloro Fluoro Carbon)
sebagai pendingan dan pemantul panas pada industri perkantoran dan
perumahan.

Suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang beroperasi dalam pabrik pun
menimbulkan kebisingan. Udara yang bising dan berlangsung dalam waktu yang
relatif lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf
pendengaran, tili, stress, sulit tidur dan ketegangan jiwa. Kebisingan diatas 50 dB
sudah dapat dianggap kebisingan yang perlu mendapatkan perhatian, karena
sudah menggangu kenyamanan pendengaran.

I. Metode Pengolahan Limbah


BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Definisi Limbah Air

Pengolahan air limbah adalah sebuah proses yang bertujuan untuk


membuang kontaminan dan air limbah dan mengubah air tersebut menjadi air bersih yang
dapat dikembalikan ke siklus air. Air bersih yang dihasilkan oleh proses ini memberikan tidak
begitu berdampak buruk terhadap lingkungan dan dapat digunakan kembali untuk berbagai
tujuan (disebut reklamasi air).[1] Proses pengolahan dilakukan di instalasi pengolahan air
limbah (IPAL), tempat di mana air limbah dipisah dan diolah berdasarkan jenisnya. Untuk air
limbah rumah tangga, pengolahan dilakukan di instalasi pengolahan limbah. Untuk air limbah
industri, pengolahan dilakukan di tempat khusus yang disebut instalasi pengolahan air limbah
industri. Beberapa jenis instalasi pengolahan lainnya antara lain instalasi pengolahan air
limbah pertanian dan instalasi pengolahan air lindi.

Proses-proses yang dilibatkan dalam pengolahan ini seperti pemisahan fase


(seperti sedimentasi) dan proses kimiawi dan biologis (seperti oksidasi). Produk
sampingan dari instalasi air limbah berupa salah satu jenis lumpur yang kemudian diolah lagi
di instalasi.[2]:Ch.14 Biogas juga menjadi salah satu produk sampingan pengolahan apabila
pengolahan tersebut menggunakan proses anaerobik. Tujuan utama pengelolaan air limbah
adalah untuk mengurangi dampak lingkungan ketika air tersebut dibuang. Meskipun
demikian, beberapa air limbah diolah dengan perlakuan khusus sehingga dapat langsung
digunakan kembali.

Dalam pengolahan air limbah, dikenal beberapa istilah yang harus diketahui, antara lain; Air
limbah, yaitu kotoran dari masyarakat, rumah tangga indutri yang merupakan buangan yang
bersifat umum. Bangunan air limbah, yaitu kelompok bangunan yang digunakan untuk
mengolah atau memproses air limbah menjadi air yang masih berguna atau kadar bahayanya
menjadi berkurang (dapat ditekan seminimal mungkin) Influent, merupakan air yang masuk
ke salah satu bagian dari bangunan pengolah atau dari bangunan pengolah secara
keseluruhan. Effluent, adalah air yang keluar dari ke salah satu bagian dari bangunan
pengolah atau dari bangunan pengolah secara keseluruhan. Bahan organik (organic matter),
adalah zat yang umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuhan dengan komposisi
utamanya berupa karbon, oksigen, hidrogen dan nitrogen. Bahan organik ini mudah busuk
oleh aktivitas bakteri.

BOD (Biochemical Oxygen Demand), adalah banyaknya 02 dalam miligram per liter yang
diperlukan untuk menguraikan bahan organik oleh bakteri sehingga air menjadi jernih.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya 02 dalam miligram per liter yang
diperlukan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi dengan K2Cr2O7 sebagai
sumber oksigen.

Suspended Solid, merupakan zat tercampur yang akan mengendap dengan sendirinya pada
kondisi yang tenang akibat gaya gavitasi. Lumpur (sludge), adalah jumlah endapan yang
tersisa dari partikel padat setelah mengalami pengendapan. Oksidasi, merupakan reaksi suatu
zat yang mengunakan oksigen sedangkan reduksi merupakan reaksi kimia yang menghasilkan
oksigen Aerobik adalah proses penguraian atau pembusukan bahan organik oleh baheri
dengan kondisi terdapat oksigen didalamnya, sebaliknya anaerobic kondisinya tanpa oksigen
Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah
sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat membentuk gumpalan-
gumpalan yang lebih besar sehingga lebih cepat mengendap

Waktu penahanan (delention time) adalah waktu rata-rata perlakuan terhadap zat cair yang
menjadi pokok pengolahan pada suatu tahap pengolahan sehingga tujuan dari pengolahan
dapat dicapai secara optimal.

Karakteristik Air Limbah Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah
dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga
lingkungan hidup yang sehat dan baik (Tchobanoglous, 1991). Berdasarkan
persenyawaannya yang terkandung dalam air limbah, maka sifat air dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu; (Sugihaao, 1987)

1.Sifat fisik

2.Sifat kimia

3.Sif'at biologis

Dengan pengamatan dari ketiga sif'at tersebut secara seksama akan sangat berguna dalam
rnenetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat didalamnya.

1). Parameter fisik Sifat fisik dapat dilihat dengan mata dan dirasakan secara langsung, missal
dengan memperhatikan kekeruban, bau, temperatur dan warna dari air.

 Kekeruhan Terdiri dari benda kasar yang mengendap atau tidak terlarut dan benda
tercampur/tersuspensi. Misal : partikel di atas ukuran 10 mikron (10-4 mikro) dapat disaring
atau diendapkan, sedangkan ukuran di bawah 1 mikron memerlukan satu atau lebih cara
pemisahan yang lebih tinggi. Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang mengakibatkan
terbatasnya cahaya yang masuk ke dalam air. Hal ini tefadi karena adanya bahan terapung
lumpur yang melayang dan juga terurainya zat-zat terentu seperti bahan organic dan jasad
renik.

 Bau Timbul karena adanya aktivitas mikroorganisme yang menguraikan zat organik
atau dari reaksi kimia yang terjadi dan menghasilkan gas tertentu. Bau biasanya timbul pada
limbah yang sudah lama, tetapi ada juga yang muncul pada limbah baru misalnya limbah
kulit atau limbah penyedap rasa. Pembusukan air limbah adalah merupakan sumber dari bau
air limbah (Sugiharto, 1987). Hal ini disebabkan karena adanya zat organik terurai secara
tidak sempurna dalam air limbah ( Yazied, 2009).

 Warna Warna dapat berasal dari zat pewama. Warna juga merupakan ciri kualitatif
untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Jika coklat, umur air kurang dari 6 jam. Wama
abu-abu muda, abu-abu setengah tua tandanya air sedang mengalami pembusukan oleh
bakteri. Jika abu-abu tua - hitam berarti sudah busuk akibat bakteri. Warna adalah ciri
kualitatif yang dapat dipakai untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Air buangan industry
serta bangkai benda organis yang menentukan warna air limbah itu sendiri (Sugiharto, 1987).

 Suhu Suhu dari air limbah sangat berpengaruh terhadap kecepatan reaksi kimia dan tata
kehidupan dalam air. Pembusukan terjadi pada suhu tinggi serta tingkat oksidasi yang juga
lebih besar. Pengukuran suhu penting karena umumnya instalasi pengolah air limbah meliputi
proses biologis yang bergantung suhu. Suhu air limbah biasanya lebih tinggi daripada air
bersih, karena adanya tambahan air hangat dari perkotaan (Tchobanoglous, 1991)
DAPUS

1.  "wastewater treatment | Process, History, Importance, Systems, & Technologies".  Encyclopedia


Britannica (dalam bahasa Inggris). October 29, 2020. Diakses tanggal 2020-11-04.
2. ^ Metcalf & Eddy, Inc. (2003). Wastewater Engineering: Treatment and Reuse  (edisi ke-4th). New
York: McGraw-Hill.  ISBN  0-07-112250-8.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_air_limbah
A. PENGERTIAN AIR
Pengertian air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan
oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu
senyawa yang paling banyak dan penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak
berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak
zat lainnya.
Kehidupan diyakini berasal dari larutan air lautan dunia , dan organisme hidup
bergantung pada larutan air, seperti darah.dan cairan pencernaan, untuk proses
biologis. Air juga ada di planet dan bulan lain baik di dalam maupun di luar tata
surya.

Dalam jumlah kecil air tampak tidak berwarna, tetapi air sebenarnya memiliki
warna biru intrinsik yang disebabkan oleh sedikit penyerapan cahaya pada
panjang gelombang merah.

Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per
empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan
hidup lebih dari 4 – 5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk
memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar
rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam
kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain (Chandra, 2007)

Menurut Indarto (2010) dalam Udayani (2018) Air dapat berwujud padatan (es),
cairan (air) dan gas (uas air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami
terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah
substansi kimia dengan rumus H2O, satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Menurut Oviantari,
(2011) air merupakan bagian dari kehidupan kita, diantaranya dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan rumah tangga, menjaga kesehatan, dan untuk
kelangsungan hidup. Meskipun sumber daya air secara geofisik dikatakan
melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan secara langsung.
Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi semakin kritisnya suplai air,
sementara permintaan terus meningkat. Karena air merupakan salah satu
kebutuhan vital manusia, sehingga ketersediaan dan keberadaan sumber air
mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.

B. Sumber sumber air


Berikut ini adalah 5 macam sumber air minum yang dapat digunakan :
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam Nacl dalam
air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk
diminum.

2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan
baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-
baik reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau
karatan. Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap
pemakaian sabun.

3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya.
Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.

4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana
tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono,
1993:1).

5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana
dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama
dengan air dalam.

Ilustrasi Siklus Air yang ada di Bumi


C. Beberapa sifat air yang penting
Menurut Soemirat (2011) Air mempunyai banyak sifat istimewa.. Sifat air yan
penting dapat digolongkan ke dalam sifat fisis, kimiawi, dan biologis.
1. Sifat fisis
Air di dunia ini didapakan dalam ketiga wujudnya, yakni, bentuk padat sebagai
es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap air, bentuk mana yang
didapatkan di suatu tempat , tergantung keadaan cuaca yang ada setempat.
Kepadatan ( densitas ) air, seperti halnya wujud, juga tergantung dari
temperatur, dan tekanan barometris (P). Pada umumnya, densitas meningkat
dengan menurunnya tempatur, sampai tercapai maksimum pada 4° Celcius.
Apabila temperatur turun lagi, maka densitas akan turun pula. Dapat
dimengerti, bahwa pada badan air yang dalam seperti danau dan laut, maka
densitas air
terkecil ada di permukaan, dan semakin semakin ke dalam semakin membesar
densitasnya atau semakin berat.

2. Sifat kimiawi
Air yang bersih mempunyai pH = 7, dan oksigen terlarut (=DO) jenuh pada
9mg/l. Air juga merupakan cairan biologis, yakni, didapat di dalam tubuh
semua organisme. Dengan demikian, spesies kimiawi yang ada di dalam air
akan berjumlah sangat besar.

3. Sifat biologis
Kehidupan itu dikatakan berasal dari air (laut). Di dalam perairan selalu didapat
kehidupan, fauna dan flora. Benda hidup ini berpengaruh timbal balik terhadap
kualitas air. Di dalam suatu lingkungan air, terdapat berbagai benda hidup,
yakni organisme yang natif dan tidak natif bagi lingkungan tersebut. Organisme
natif dalam bada air biasanya merupakan organisme yang tidak patogen
terhadap manusia. Organisme yang tidak natif dapat berasal dari air limbah, air
hujan, debu, dan lain – lain pengotoran. Organisme ini dapat hidup di perairan
yang mengandung zat hara/makanan baginya. Sebagaimana halnya semua
organisme, setiap jenis organisme di dalam perairan mempunyai fungsi yang
khusus dalam lingkungan tersebut dan membentuk ekosistem aquatik yang
khas pula.

D. Peranan air bagi kehidupan


Menurut Sanropie (1984) Air sangat besar perananya terhadap kehidupan, baik
itu kehidupan manusia maupun binatang dan tumbuh – tumbuhan. Oleh karena
itu air adalah merupakan bahan yang sangat vital bagi kehidupan dan juga
merupakan sumber dasar untuk kelangsungan kehidupan di atas bumi.

1. Peranan air terhadap kehidupan manusia dan mahluk lain


Air adalah bagian dari lingkungan fisis yang sangat esensil tidak hanya dalam
proses-proses hidup, tetapi juga untk proses – proses lainnya seperti untuk
industri, pertanian, pemadam, kebakaran dan lain – lain. Tubuh Manusia
mengandung 60 – 70 persen air dari seluruh berat badan. Air di daerah
jaringan lemak terdapat kira – kira 90 persen. Darah dan getah bening
sebagian besar terdiri dari air. Pentingnya air di dalam tubuh dapat dilihat
dari hal berikut ini :
a. Apabila suatu tubuh kehilangan seluruh cadangan lemak dan juga
kehilangan setengah cadangan protein, hal ini tidak akan membahayakan
bagi tubuh manusia, namun apabila terjadi kehilangan 20 persen saja air
dari dalam tubuh, akan bisa mengakibatkan kematian. Hal yang sama pun
dapat berlaku bagi makhluk hidup lain. Jadi tanpa adanya air maka semua
proses – proses kehidupan baik itu bagi manusia maupun binatang akan
terganggu dan kemudian terhenti sama sekali yang berarti kematian.

b. Kalau pada musim kemarau manusia karena merasa kekurangan air, hal itu
adalah wajar, memang pada saat itu sangat sulit diperoleh air, karena
jumlah sangat sedikit. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim
penghujan kekurangan air, dimana pada saat itu air berlimpah – limpah
dijumpai dimana – mana. Kejadian yang seperti ini sudah sering dijumpai.
Air yang dibutuhkan manusia sebenarnya bukanlah sembarang air, tetapi
air yan benar – benar baik dan sehat yang tidak berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia.

2. Peranan air terhadap penularan Penyakit


Air mempunyai perana besar dalam penularan beberapa penyakit menular.
Besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah disebabkan keadaan
air itu sendiri sangat membantu dan sangat baik untuk kehidupan
mikrobiologi. Air dapat bertindak sebagai tempat berkembangbiak
mirkobioligis dan juga bisa sebagai tempat tinggal sementara (perantara)
sebelum mikrobiologis berpindah kepada manusia.

E. Pengaruh air dalalm Kesehatan


Pengaruh air bagi kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
1. Pengaruh langsung
Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air,
dan terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar
penyebab penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
Kualitas air berubah karena kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah
terlampaui. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah serta intensitas aktivitas
penduduk yang tidak hanya meningkatkan kebutuhan akan air tetapi juga
meningkatkan jumlah air buangan. Buangan – buangan inilah yang
merupakan sumber – sumber pengotoran perairan.

2. Pengaruh tidak langsung


Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat
pendayagunaan air yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan
kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian,
dan rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh
adalah pengotoran badan –badan air dengan zat – zat kimia yang dapat
menurunkan kadar oksigen terlarut, zat – zat kimia tidak beracun yang sukar
diuraikan secara alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika,
kekeruhan karena adanya zat – zat tersuspensi.

F. Perlindungan mata air


Perlindungan mata air secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan untuk memulihkan, menjaga serta melindungi mata air dan air
yang dihasilkannya, baik kualitas, kuantitas maupun kontinuitas. Konsep
perlindungan mata air mempunyai spektrum keruangan yang lebih luas, tidak
hanya daerah sekitar titik mata air saja, tetapi juga meliputi seluruh Daerah
Tangkapan Air (DTA) mata air (springshed).

Perlindungan juga dapat dilihat dari sudut pandang infrastruktur dan


kawasan. Perlindungan mata air berupa infrastruktur pada intinya adalah
perlindungan melalui struktur bangunan, misalnya bangunan penampung air.
Sudut pandang kawasan merujuk perlindungan mata air secara spasial, baik
sekitar titik mata air maupun DTA mata air.

Dari sudut pandang apapun, zonasi secara spasial untuk upaya perlindungan
mata air perlu didefinisikan. Secara sederhana pembagian zona perlindungan
setidaknya terdiri atas: titik lokasi mata air berada, daerah sekitar mata air,
dan Daerah Tangkapan Air (DTA) mata air (springshed). Setiap zona
perlindungan memiliki karakteristik dan tujuan perlindungan yang spesifik,
sehingga hal ini menjadi dasar penentuan strategi perlindungan yang dapat
dilaksanakan.

Menurut Aryana (2010) dalam Mukarromah (2016) menerangkan bahwa


yang perlu di perhatian dalam perencanaan bangunan perlindungan mata air
sebagai berikut :
1. Segi fungsional
Artinya, bangunan captering atau bangunan penampung air dapat
memberikan debit yang cukup untuk menampung air dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

2. Segi kontruksi
Artinya, bangunan captering harus kuat dan awet pada bagian – bagian
yang sering dilalui air dan memerlukan adanya perhitungan rapat air pada
saat pembuatan bangunan.

3. Segi hygienis
Artinya, suatu bangunan penampungan air harus bebas dari kemungkinan
pengotoran dari luar maupun pengotoran dari sumber mata air itu sendiri.
Perlindungan mata air perlu dilakukan agar kemurnian mata air tetap
terjaga dari segala jenis pengotor yang dapat merusak kualitas air bersih.
Penggunaan material pada pembuatan bangunan perlindungan mata air
juga perlu diperhatikan, sehingga kemurnian air tetap terjaga.

G. Pencemaran air
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan
kotoran tanpa mengalami proses pengolahan sterilisasi merupakan penyebab
utama pencemaran air. Limbah yang langsung dibuang ke perairan umum
(sungai dan danau) dan belum sempat diolah terlebih dahulu menyebabkan
senyawa kimia terkandung pada air berdampak yang cukup berbahaya bagi
manusia yang menggunakan air tersebut secara langsung (tanpa diolah).
Bahan – bahan kimia tersebut, antara lain sabun, detergen, insektisida, bahan
pewarna, dan bahan radioaktif. Air yang tercemar yang terminum manusia
atau hewan dapat menyebabkan beberapa macam penyakit ataupun gelaja
keracunan. (Alamsyah, 2006)

Menurut Harmayanti K.D dan Konsukartha I G. M (2007) Pencemaran air


dapat menentukan indikator yang terjadi pada air lingkungan. Pencemaran
air dikelompokan sebagai berikut:
a. Bahan buangan organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat
membusuk atau terdegredasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat
mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba
patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit.

b. Bahan buangan anorganik


Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat
membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan
buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka akan terjadi
peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat
mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium
(Ca) dan ion magnesium ( Mg). Selain itu ion – ion tersebut dapat bersifat
racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat
berbahaya bagi tubuh manusia.

c. Bahan buangan zat kimia


Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya seperti bahan pencemar air
yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan
penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan
merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air,
tanaman air, dan mungkin juga manusia.
(ripositstory.poltekkes-denpasar.ac.id, 2011) (inviro.co.id, n.d.)
(www.merdeka.com, n.d.) (www.menlhk.go.id, n.d.)

References
inviro.co.id. (n.d.). beberapa-macam sumber-air-ditinjau-dari-asalnya. Retrieved
from https://inviro.co.id/training/beberapa-macam-sumber-air-ditinjau-dari-
asalnya/
ripositstory.poltekkes-denpasar.ac.id. (2011). Retrieved from
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/3969/3/BAB%20II.pdf
www.menlhk.go.id. (n.d.). Retrieved from perlindungan-mata-air-di-tatanan-normal-
baru-tinjau-praktis:
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3164/perlindungan-mata-air-di-
tatanan-normal-baru-sebuah-tinjauan-praktis#:~:text=Perlindungan%20mata
%20air%20secara%20sederhana,baik%20kualitas%2C%20kuantitas
%20maupun%20kontinuitas.
www.merdeka.com. (n.d.). Retrieved from pengertian-air-fungsi-karekteristik-
beserta-sumbernya-kln: https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-air-
fungsi-karakteristik-beserta-sumbernya-kln.html
2.1 Air

Air adalah unsur dengan rumus kimia H2O, molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang berikatan
secara kovalen dengan satu atom oksigen. Airsecara fisik tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak
berbau (Nurhayati,2013). Air merupakan komponen yang menjadi kebutuhan dasar
keberlangsungankehidupan, dan komponen ekosistem yang sangat penting bagi manusia danmakhluk
hidup lainnya (Tambunan, 2014).Aktifitas keseharian manusia seperti membersihkan diri, membersihkan
ruangan, menyiapkan makanan dan minuman, hampir semuanya membutuhkan air. Air yang digunakan
harusnya telah memenuhi kuantitas dan kualitas air bersih (Saparudin, 2010).
2.1.1 Pembagian Air Menurut Sutandi (2012) air di bumi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

1. Air Permukaan adalah air yang bisa terlihat secara langsung dan berada di atas permukaan tanah.
Contohnya seperti air sungai, air laut, dan air danau. Air Permukaan berdasarkan daerahnya dibagi
menjadi 2, yaitu :
a. Air yang berada di daerah daratan, seperti air selokan, air sumur, air sungai, air danau dan air yang
berada di rawa-rawa.

b. Air yang berada di daerah laut, yaitu air laut2. Air Tanah adalah air yang berada dalam tanah. Air
Tanah ini dapat kita bagi lagi menjadi 2 jenis :
a. Air Tanah Freatis adalah air yang terletak tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan
kedap air / impermeable.

b. Air Tanah Artesis adalah air tanah yang letaknya jauh didalam tanah, umumnya berada diantara dua
lapisan yang kedap air.

Anda mungkin juga menyukai