Anda di halaman 1dari 20

LKPD 5 A

Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.
PETUNJUK KERJA

Cermatilah pencemaran air dari video berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=y2CLOnWsc-Q

KEGIATAN
Seorang pengusaha peternak ikan memiliki 3 buah kolam ikan dan setiap kolamnya terdiri
beberapa spesies sehingga dalam ekosistem kolam tersebut terjadi suatu rantai makanan. Karena
sesuatu hal salah satu kolam tersebut beberapa ikannya stress bahkan ada yang mati karena
airnya tercemar. Coba kalian analisa kemungkinan faktor-faktor apa saja yang bisa membuat air
tersebut tercemar sehingga ikannya pada stress/mati.
Hasil Analisa :

Kesimpulan :

LKPD 5 B
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.
PETUNJUK KERJA

Cermatilah pencemaran udara dari video berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=yw_ZAzMI_1g

KEGIATAN
Coba kalian melakukan pengamatan di lingkungan sekitarmu. Tuliskanlah contoh pencemaran
udara yang kamu temukan dan jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menaggulanginya !

Hasil Analisa :

Kesimpulan :

PENCEMARAN AIR

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di
dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam- macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan
kuantitasnya.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-
kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian.
Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya
ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan
pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih.
Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum
secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama
makin parah.

Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.

Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan


sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun
hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya. (Pasal
1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat
disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah
industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan
menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan
anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli
merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan
hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya
mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur
kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air
sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia
air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di
negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah)
merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan
minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)

2. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)

3. Limbah pengolahan kayu


4. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
5. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, sampah padatan seperti plastik, gelas,
kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa
makanan dan sayuran).

Penyebab pencemaran air


Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat
berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air
menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.
Sumber langsung meliputi efluen/luahan yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga
dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal
dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari
aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari
aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

Komponen pencemaran air


Jaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Sebagian
besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Seperti pestisida yang
digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah
tangga, atau PCB yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik. Secara umum jenis jenis
bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun
yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan
akan menimbulkan pelarutan, pengendapan.
Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi
mikroorganisme.
2. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan
buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur
logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
3. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi
permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile(senyawa yang
mudah menguap), maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu.
Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi
membutuhkan waktu yang lama.
4. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies
lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan
akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau
akan terjadi kerusakan ekosistem.
5. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan
dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).

DAMPAK PENCEMARAN AIR


Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
(eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan
mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4
kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air
limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform(bakteri coliform
yang berasal dari tinja manusia/hewan) telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini
dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen/bakteri penyebab penyakit,
 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
 Air sebagai media untuk hidup faktor penyakit.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

Penanggulangan terjadinya pencemaran air


Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke
sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran
air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai

melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah
tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah
menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam
lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara
lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat,
karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-
logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat
meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-
logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah
industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses
penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan,
diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan


5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Kendala dalam mengatasi pencemaran air:
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga
mencemari lingkungan sekitar
Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Udara adalah salah satu
elemen yang sangat penting sebagai penunjang semua mahluk. Bisa kalian bayangkan
bagaimana jika di dunia ini tidak ada sedikit saja, maka semua akan mati karena tidak bisa
bernafas.
Bukan hanya itu saja peranan penting dari udara ini bukan hanya digunakan untuk
manusia tapi semua mahluk hidup. Maka dari itu manusia selaku salah satu mahluk yang
mempunyai akal dan pikiran harus bertanggung jawab atas kondisi kesehatan dan kebersihan
udara sendiri.

A. Zat Pencemaran Udara (Polutan)


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa zat pencemar atau polutan. Jenis polutan ini
ditetapkan dan dipantau oleh Environmental Protection Agency. Tiap jenis polutan memiliki
bahaya yang dapat berujung pada kematian. Bahaya dari masing-masing zat pencemaran udara
adalah:
1. Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama karbon monoksida di perkotaan. Data
mengungkapkan bahwa 60% polusi udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau
transportasi berbahan bakar solar. Terutama berasal dari Angkutan Umum. Formasi CO
merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama
terjadi pada mesin yang menggunakan Turbocharge. Ini merupakan salah satu strategi
meminimalkan emisi CO.
Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya
berat janin. Berpotensi meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu,
strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian. Pengendalian
emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan CO menjadi karbon dioksida.
Penggunaan bahan bakar terbarukan rendah polusi juga dapat menjadi solusi mengatasi masalah
pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup, termasuk manusia.
Gas CO akan mengganggu pengikatan oksigen (O2) pada darah karena CO lebih mudah terikat
oleh darah dibandingkan oksigen. Darah yang tercemar oleh CO pada kadar 70% hingga 80%
dapat menyebabkan kematian.
2. Gas Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu meningkatkan suhu
pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca. Temperatur udara
di daerah yang tercemar CO2 akan naik. Dengan demikian, suhunya menjadi semakin panas dari
waktu ke waktu seperti dialami DKI Jakarta.
Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik
air. Percampuran ini membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat
dilepaskan kembali melewati awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah
kaca tanpa fentilasi udara.
3. Gas NO dan NO2
Hingga tahun 1999, NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan
38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx terbentuk atas tiga fungsi yaitu Suhu (T),
Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2) atau NOx = f (T, t, O2).
1. Secara teoritis terdapat 3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu:
Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism). Proses ini disebabkan gas nitrogen
beroksidasi pada suhu tinggi pada ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh
emisi NO (NOx = NO + NO2).
2. Prompt NOx. Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona pembakaran.
Fuel NOx. Formasi NOx ini terbentuk karena kandungan N dalam bahan bakar. Kira-kira 90
persen emisi NOx disebabkan oleh proses thermal NOx. Tercatat pula bahwa penggunaan
HFO (Heavy Fuel Oil) – bahan bakar kapal – menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%.
Nitrogen oksida yang ada di udara dan kemudian dihirup manusia akan menyebabkan
kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir, gas ini membentuk partikel-partikel
nitrat yang amat halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas
akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan, dari ringan hingga berat.

B. Penyebab pencemaran udara


Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Manusia
pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara
merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya
unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk
ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2),
chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah
(Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau
jenis-jenis bahan pencemar udara.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran udara bisa
disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari
faktor adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas
vulkanik,kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya
berupa asap, debu, dan gas.
Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah meletusnya gunung
berapi. Letusan gunung berapi sangat luar biasa. Meskipun demikian, menurut penelitian,
seluruh gunung api di dunia mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton CO2 per
tahunnya. Jumlah ini ternyata tidak sebanding dengan emisi karbon dioksida yang dihasilkan
oleh manusia melalui pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Kendaran bermotor saja
menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Pada tahun 2010 saja, berbagai
aktivitas manusia telah menambahkan sedikitnya 35 miliar ton emisi karbon dioksida ke
atmosfer.
Ada banyak sekali penyebab pencemaran udara bahkan tak terhitung jumlahnya. Dan
hampir semua di sebabkan oleh tangan manusia sendiri. Di bawah ini merupakan penyebab-
penyebab pencemaran udara.
1. Polusi Disebabkan Asap Kendaraan Bermotor
Di dalam era moderninasi ini kendaraan bermotor merupakan salah satu kebutuhan
umum yang bisa dibilang paling penting untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Pada zaman
dahulu orang pergi ke tempat yang jauh menggunakan angkutan umum.

Berbeda keadaan dengan sekarang penggunaan kendaraan pribadi sangatlah pesat,


karena dikira lebih mudah daripada menggunakan kendaraan umum. Padahal disitu asap dari
kendaraan pribadi yang semakin lama semakin naik ini menjadi salah satu penyebab dan
penyumbang terbesar dalam pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara.
Banyak reaserch membuktikan bahwa intensitas dari kendara bermotor sendiri semakin
lama semakin meningkat, bahkan hingga menimbulkan kemacetan di jalan raya. Seperti
contoh di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainya.Itu
menjadikan keadaan penggunaan bahan bakar yang terlalu berlebihan. Dampak dari
terjadinya kelebihan pemakaian bahan bakar tersebut adalah banyaknya kandungan gas CO
yang dinilai sangat berbahaya.
Kandungan CO atau karbon monoksida ini di nilai berbahaya bukan hanya pada
keadaan udara tapi juga berbahaya untuk mahluk hidup. Biasanya jika dilihat di perkotaan
besar sering terjadi penggumpalan asap dari perpaduan banyak gas yang membahayakan
membentuk sebuah kabut. Disitu letak bahayanya dalam jangka pendek dampak yang
dikeluarkan bisa dibilang seperti gangguan pernafasan biasa, tapi untuk jangka lama bisa
menyebabkan penyakit yang lebih serius dan akut.
2. Pembangkit Listrik
Dalam hal ini hampir sebagian pembangkit listrik konvensional hingga sekarang masih
menggunakan bahan bakar yang di rasa masih kurang ramah lingkungan. Beberapa contohnya
seperti batu bara, gas, dan minyak. Hampir sama seperti kasus dari kendaraan bermotor tadi
efek dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna merupakan hal yang menghasilkan
gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara.
3. Abu Polutan Letusan Gunung Berapi

Indonesia adalah salah negara dimana memiliki banyak gunung berapi atau guunung
yang masih aktif. Salah satu kemungkinan dari pencemaran udara yang berasal dari alam
merupakan ini salah satunya. Seperti beberapa waktu yang lalu ketika ada beberapa gunung
yang meletus memberikan dampak yang serius terhadap stabilitas udara di beberapa daerah.
Seperti halnya letusan Gunung Kelud yang menyebabkan awan hitam dan abu bertebangan
hingga sampai daerah Jawa Barat. Dari efek yang di timbulkan sangat banyak terutama jarak
pandang semakin memendek hingga mengganggu rutinitas harian yang lain, dan juga dapat
mengganggu kesehatan kita sendiri.
4. Limbah Asap Industri atau Pabrik
Ini merupakan salah satu penyumbang terbesar pencemaran udara di dunia yaitu limbah
asap pabrik atau industri. Cerobong-cerobong yang mengeluarkan asap tersebut terkadang
tidak ada filter untuk zat-zat yang dikeluarkan.
Dari beberapa penelitian beberapa zat yang keluar dari proses industri ini berupa zat
yang berbahaya seperti karbon monoksida, hidokarbon, dan senyawa yang dapat
membahayakan kesehatan alam dan manusia. Bukan hanya dampak yang di timbulkan
kepada udara bahkan dari pencemaran udara ini juga bisa mengakibatkan pencemaran air
dan tanah.
5. Limbah Pertanian

Terkadang penggunaan dari pupuk itu terlalu berlebihan menjadikan gas amonia dan
NH3 yang terkandung dalam pupuk tersebut keluar berlebihan yang mengakibatkan dampak
yang signifikan kepada keadaan atmosfer. Dampak yang terjadi bisa menjadikan gangguan
terhadap kesehatan sendiri dan juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya hujan asam.
6. Kegiatan Pertambangan Penyebab Pencemaran Udara
Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang lumrah di Indonesia terutama
di Pulau Kalimantan dan Papua sendiri serta beberapa di Jawa. Disitu dalam proses
penambangan tersebut banyak menggunakan alat besar dalam jumlah yang besar.

Dalam proses pertambangan sendiri ketika dalam proses penambangan mineral yang di
ambil dari perut bumi menjadikan banyak polutan yang dihasilkan. Misalnya seperti
beberapa bahan kimia dan debu yang sangat banyak hingga bisa kemudian menjadikan
penyebab pencemaran udara sendiri. Banyak pertambangan yang menimbulkan efek negatif
dari hasil pengeboran maupun pembuanganya. Gangguan tersebut mulai dari kesehatan
hingga gangguan lingkungan yang lain.
7. Aktifitas Rumah Tangga
Siapa yang menyangkanya bahwa dari aktifitas rumah tangga juga memiliki andil dalam
menyumbang polusi udara ini. Ada beberapa kegiatan rumah tangga yang menyebabkan
polusi udara.

Seperti pembakaran sampah yang masih sembarangan dan juga proses pengecatan rumah.
Dari situ kandungan yang di keluarkan oleh beberapa polutan tersebut sangatlah
menyengat dan bahkan bisa menjadi salah satu faktor pengganggu kesehatan.
8. Kebakaran Hutan Polutan Polusi Udara

Kebakaran hutan merupakan kejadian alam yang sangatlah fatal akibatnya, terkadang
penyebab dari kebakaran hutan sendiri sulit di duga-duga. Terkadang ada yang karena dari
alam yang terutama pertanahan gambut atau bisa juga disebabkan oleh tangan manusia
sendiri. Seperti kebakaran wilayah hutan gambut sendiri sering terjadi ketika musim
kemarau yang berkepanjangan, selain itu juga penggunaan sistem ladang yang berpindah
juga menjadi faktor pembakaran hutan oleh tangan manusia. Dampak yang sangat
signifikan bisa di rasakan secara langsung dari kebakaran hutan tersebut. Seperti
mengganggu aktifitas sehari-hari dan kesehatan dari penduduk yang terkena imbas atau
asap dari pembakaran hutan tersebut.
Seperti kasus kebakaran hutan yang berada di Kepulauan Riau yang bisa dikatakan
sangatlah parah. Bahkan bukan hanya dari masyarakat di daerah situ yang terkena
dampaknya melainkan hingga di negara tetangga Singapura juga terkena imbas dari
kebakaran hutan tersebut.
9. Efek Timbunan Sampah Untuk Polusi Udara
Siapa yang tidak terganggu dengan adanya timbunan sampah yang banyak? Pasti
semua orang sangatlah terganggu terutama ketika sudah menumpuk dan mengeluarkan bau
yang tidak sedap.

Kejadian seperti ini biasanya sering terjadi di TPA, terkadang gangguan tersebut
datang secara tiba-tiba karena proses pengolahan sampah yang kurang cepat bisa di tangani
dengan tepat. Polusi yang di timbulkan juga tidaklah bisa dianggap remeh selain bau yang
tidak sedap, dari tempat pembuangan akhir ini juga bisa menjadikan penumpukan gas
metana yang membahayakan untuk kesehatan.
10. Ilegaloging atau Penebangan Hutan Liar
Ilegaloging atau Penebangan Hutan Liar Salah Satu Penyebab Utama Pencemaran Udara. Di
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki hutan terbesar di dunia. Akan
tetapi banyak masalah yang terjadi terkait hutan di Indonesia terutama penebangan hutan
secara liar.

C. Dampak Pencemaran Udara


Dampak pencemaran udara menyerang berbagai sektor kehidupan manusia dan makhluk
hidup di bumi. Berikut ini adalah dampak pencemaran udara terhadap kehidupan manusia dan
lingkungan.
1. Dampak Kesehatan
Dampak pencemaran debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit
saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemaran oleh zat kimia seperti Karbon
Monoksida dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin . Hemoglobin
adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat sekitar 3,2 juta kasus
kematian disebabkan oleh pencemaran udara di dunia. Hal ini ditunjukan oleh gambar di bawah
ini.

Jumlah kematian penduduk dunia akibat polusi udara. (Sumber: WHO)

Dalamnya penetrasi polutan polusi udara ke dalam tubuh bergantung kepada jenis zat
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas.
Sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah. Kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Di
Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di perkotaan.
Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001, terdapat
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar
kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk. Hal ini akibat perawatan
kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar kualitas buruk, misalnya kadar timbal/Pb
yang tinggi.
World Bank menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi
setelah Beijing, New Delhi, Mexico. Pencemaran yang terjadi sangat menggangu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994, dengan mengambil contoh kasus kota
Jakarta. Jika konsentrasi partikulat (PM) diturunkan sesuai standar WHO, maka akan terjadi
berbagai penurunan kasus kesehatan. Penurunan kasus tersebut yaitu:
1. Penurunan 1400 kasus kematian bayi prematur.
2. Penurunan 2000 kasus rawat inap di Rumah Sakit.
3. Penurunan sebesar 49.000 kasus kunjungan ke gawat darurat.
4. Penurunan 600.000 serangan asma.
5. Penurunan 124.000 kasus bronchitis pada anak.
6. Penurunan 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan.
7. Peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan.
2. Dampak ekonomi
Hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat pencemaran udara di
Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini akan meningkat mencapai 4,3 trilyun pada tahun
2015.
3. Dampak sosial
Akibat pecemaran udara, orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat. Setiap hari harus
melihat dan menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi terhambat.
4. Dampak pada pendidikan
Dari segi pendidikan, dampak pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para
siswa. Mereka terhambat dalam hal berfikir. Terhambat pula dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
5. Dampak terhadap pertanian
Pencemaran udara sangat berpengaruh pada sektor pertanian. Kurangnya lahan hijau tempat
pohon melakukan fotosintesis karena dapat mengganggu pertumbuhan pohon. Tanaman juga
akan rawan penyakit. Penyakit tersebut antara lain klorosis, nekrosis. Ini menyebabkan
sirkulasi udara sehat berkurang. Udara menjadi kotor sehingga tidak baik untuk dihirup.
6. Hujan asam
Tingkat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6. Polusi udara akibat SO2 dan NO2 yang
bereaksi dengan air hujan akan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari
hujan asam ini mempengaruhi kualitas air permukaan. Hujan asam juga melarutkan logam-
logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air
permukaan.
7. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan
troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya, panas terperangkap dalam lapisan troposfer sehingga
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersebut antara
lain pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, perubahan iklim, perubahan siklus
hidup flora fauna.
8. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi. Lapisan ini berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya. Hal ini menyebabkan terbentuknya lubang-lubang
pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter.
Akhirnya, dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

D. Penanggulangan Pecemaran Udara


Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan beberapa cara. Solusi tersebut
yaitu:
1. Gunakan modaI angkutan umum. Mendorong diri sendiri dan masyarakat untuk
menggunakan modaI angkutan umum akan menurunkan tingkat polusi udara.
2. Hemat energi. Matikan kipas angin, lampu, penyejuk udara saat anda bepergian keluar.
Sejumlah besar bahan bakar fosil dibakar untuk menghasilkan listrik. Dengan mengurangi
pemakaian listrik, berarti kita turut mengurangi penggunaaan bahan bakar fosil dan
menyelamatkan udara.
3. Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan membuang barang-barang
yang tidak berguna bagi anda. Anda mungkin saja dapat menggunakan barang-barang
tersebut untuk hal lain, misalnya menghasilkan kerajinan. Bahkan, anda bisa menghasilkan
uang dari sampah didaur ulang.
4. Gunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi energi terbarukan
ramah lingkungan seperti matahari, angin dan panas bumi semakin mutakhir. Pemerintah
berbagai negara telah memberikan hibah kepada konsumen yang tertarik untuk memasang
panel surya untuk rumah mereka.
5. Gunakan perangkat teknologi atau listrik hemat energi.

E. Usaha Pencegahan Pencemaran Udara


Berikut 6 usaha pencegaran pencemaran udara yang dapat kita lakukan, yaitu:
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-
gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2. melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang
bahan penyerap polutan atau saringan;
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum
dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara
bebas;
4. membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan
inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman
atau kita;
5. mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan
mengurangi angkutan pribadi;
6. memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan
tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan
bahan partikel lain.
Bahaya pencemaran udara ini bukan hanya untuk sekarang namun juga berbahaya
untuk kelangsungan hidup manusia dan mahluk yang lain. Oleh sebab itu kita sebagai
manusia harus menggencarkan pengkampanyean tentang merawat alam. Dengan merawat
alam secara keseluruhan yang hanya bisa menjadikan wadah penekan dari pencemaran
lingkungan, bukan hanya udara bahkan juga air, dan tanah. Selain itu juga kita juga
menjadikan ini sebagai tabungan untuk anak cucu kita agar dapat menghirup udara segar,
bersih dan menyehatkan.

Anda mungkin juga menyukai