Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui
berbagai hal. Dalam hal ini saya akan melakukan observasi tentang pencemaran
air sungai sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran
geografi dan pengamatan saya mengenai pencemaran air sungai yang makin marak
terjadi.
Air yang kita gunakan seharusnya berstandar 3B, tidak berwarna, berbau
dan beracun. Tetapi, banyak saya lihat air yang berwarna keruh dan berbau.
Sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti, plastik, sampah
organik, kotoran manusia, botol-botol, dan sebagainya. Keadaan seperti ini dapat
menyebabkan dampak negatif bagi masyarat, dan dari situlah saya sebagai murid
dan juga sebagai komponen masyarakat, merasa tertarik untuk meneliti jauh
mengenai seberapa tinggi tingkat pencemaran yang telah terjadi pada air sungai
sekitar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Apa faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai ?
Apa dampak yang ditimbulkan ?
Bagaimana cara menanggulangi pencemaran air sungai ?
Apakah limbah pabrik lebih berbahya dari limbah rumah tangga ?
1.3 TUJUAN
LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
1

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penyusunan laporan


observasi ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tercemarnya air sungai.
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran air sungai.
Untuk mengetahui manakah sungai yang berbahaya diantara yang tercemar
limbah prabrik dan limbah rumah tangga.
1.4 MANFAAT
Bagi Peneliti/Penulis:
Mengetahui penyebab pencemaran air sungai.
Mengetahui kualitas air sungai.
Dapat menghimbau masyarakat tentang bahayanya pencemaran air sungai.
Menjadi salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, dengan
meningkatkan hal-hal yang sudah baik dan memperbaiki kesalahan.
Serta untuk menambah wawasan penulis mengenai pencemaran sungai.
Bagi Masyarakat:
Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai
yang berguna dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
Jika air sungai terjaga kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit.
Supaya masyarakat menyadari pentingnya sungai.
Bagi Industri:
Agar tidak membuang limbahnya pada aliran sungai terdekat.
Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu sebelum dibuang pada aliran sungai.
Bagi Pelajar:
menambah wawasan/pengetahauannya mengenai pencemaran air sungai di
Indonesia mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya.
dapat terus menjaga dan melestarikan air sungai.
LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
2

menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasi pencemaran agar air sungai di


sekitar kita dapat terjaga kelestariannya.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. TINJAUAN PUSTAKA
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh
limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara
yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu
kesehatan manusia.Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik,
anorganik, radioaktif, dan asam/basa.

Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000
zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut
dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs
(polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di
pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di
alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP
dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas
sebagai zat pembersih di rumah tangga.

Pencemaran air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air. Jadi,


Semakin banyak limbah disungai, maka semakin berkurangnya kualitas air sungai.
Sehingga, air perlu dijaga, dilindungi, dan dilestarikan. Karena sangat penting
bagi seluruh kehidupan.
2.2. LANDASAN TEORITIK
LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
3

A.

Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan ditentukan oleh keseimbangan antara makanan (mangsa)

dan pemangsa, antara energi yang masuk dan energi yang digunakan, dan
keseimbangan antara faktor biotik dan faktor abiotik di dalam ekosistem (Saktyono
2008 : 50)akibat faktor alami dan faktor manusia. Pencemaran lingkungan adalah
peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lain yang merugikan ke dalam
lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.
Macam- macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan sifat zat pencemarnya ( polutan ), pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok:
1)
2)

Pencemaran kimiawi, disebabkan oleh zat- zat kimia organik dan anorganik.
Pencemaran fisika, disebabkan oleh zat cair ( limbah industri ), zat padat
( sampah ), atau gas ( asap ).

3)

Pencemaran biologi, disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme penyebab


penyakit, seperti Entamoeba histolitika dan Escherichia coli, yang menyebabkan
penyakit pada perut.
Berdasarkan sumber daya dan sektor lingkungan , pencemaran lingkungan
dapat dibedakan menjadi pencemaran air, tanah, udara, dan suara. (Saktyono:
151).

B. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke
dalam lingkungan perairan sehingga kualitas (mutu) air terganggu (Saktyono
2007: 156). Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan)
yang dapat berupa gas, bahan- bahan terlarut, dan partikulat. Pencemar
memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah,
limpasan (run off) pertanian, limbah donestik dan perkotaan, pembuangan limbah
industri,dll (Efendi 2003: 195).

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


4

(Menurut Saktyono 2007: 156- 157), Sumber- sumber pencemaran air


terutama berasal dari:
1)

Limbah Industri
Limbah pabrik yang mengandung logam berat seringkali dialirkan atau di
buang ke sungai. Jenis- jenis logam berat yang terdapat dalam limbah industri
antara lain raksa, timbal, dan kadmium. Logam berat yang masuk ke dalam hewan
laut (udang, ikan, kerang) akan terkumpul di dalam tubuhnya. Jika hewan laut
yang telah tercemar logam berat dikonsumsi manusia, akibatnya sangat
berbahaya.

2)

Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan di lahan pertanian dapat
menyebabkan suburnya ekosistem perairan, seperti kolam, danau, waduk, dan
sungai. Karena sebagian pupuk yang tidak terserap oleh tumbuhan terbuang
bersama aliran air ke perairan tersebut. Akibatnya perairan ditumbuhi ganggang

Blooming algae dan menutupi sebagian besar permukaan air. Sehingga mengurangi
sinar matahari yang menembus air. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya
proses fotosintesis fitoplankton di dalam air.
3)

Limbah Rumah tangga


Rumah tangga menghasilkan limbah misalnya sampah dan air buangan yang
mengandung detergen. Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh
mikroorganisme. Akibat proses penguraian tersebut kandungan oksigen di dalam
air akan menurun. Menurunnya kandungan oksigen tersebut sangat merugikan
biota misalnya jenis ikan yang hidup di perairan itu.

4)

Limbah Minyak
Pencemaran minyak yang terjadi di laut dapat mematikan biota laut
maupun organisme darat. Selain itu, adanya limbah minyak akan menutupi
permukaan laut sehingga fitoplankton terlapisi minyak. Pencemaran minyak ini

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


5

juga menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus permukaan laut,


akibatnya fotosintesis fitoplankton terhenti.
C.

Bahan Pencemar (Polutan)


Bahan pencemar (polutan) adalah bahan- bahan yang bersifat asing bagi alam/
bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut.
Berdasarkan cara masuknya ke dalam lingkungan polutan di kelompokkan
menjadi 2 yaitu:

1)

Polutan Alamiah: letusan gunung berapi, banjir

2)

Polutan Antropogenik: kegiatan rumah tangga, kegiatan industri, kegiatan urban.


Berdasarkan sifat toksiknya, polutan dibedakan menjadi 2:

1)
2)

Polutan tak toksik


Polutan toksik, dari pestisida, detergen, dll.(Jeffries dan Mills, 1996 dalam
Effendi 2003)
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir
100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia
tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs
(polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida digunakan di
pertanian, kehutanan, dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di
alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP
dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas
sebagai zat pembersih di rumah tangga.

2.3 HIPOTESIS
Pencemaran air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air. Jadi,
Semakin banyak limbah di sungai, maka semakin berkurangnya kualitas air

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


6

sungai. Sehingga, air perlu dijaga, dilindungi, dan dilestarikan. Karena sangat
penting bagi seluruh kehidupan.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

- Tempat : Di Sungai Kusumanegara, Muja Muju dan Sungai Laksda Adi Sucipto,
Maguwoharjo.
- Waktu : 9 Oktober 2016
3.2

VARIABEL PENELITIAN
3.1.1

Variabel bebas.

Pencemaran air sungai disebabkan limbah rumah tangga dan limbah industri.
3.1.2

Variabel terikat.

Meningkatnya limbah disungai menyebabkan kualitas air sungai semakin


berkurang.
3.3

DESAIN PENELITIAN

Berikut ini adalah tabel kategori dari warna , bau , dan PH di dalam air sungai
yang tercemar limbah pabrik dan limbah rumah tangga.

Sampel

Bau

Warna

Air sungai yang

Berbau

Coklat

pekat

tercemar limbah

menyengat

sedikit hitam

pabrik

dan amis.

PH
dan

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


7

Lokasi Sungai
Sungai

8,5 10

Kusumanegara,
Muja Muju

Air sungai yang

Tidak Berbau

adapun juga coklat

Sungai Laksda Adi

tercemar limbah

menyengat.

tetapi

Sucipto,

masih

dikategorikan

rumah tangga

7,5 8, 4

Maguwoharjo.

belum tercemar zat


berbahaya

Parameter yang diukur adalah parameter fisik yaitu meliputi warna ,bau , dan
kekeruhan. Warna yang dimaksud di dalam pencemaran air sungai adalah warna
coklat kehijau-hijauan , warna tersebut menunjukan adanya tanda tercemar. Bau
yang menunjukan adanya pencemaran sungai adalah bau yang sangat menyengat ,
yang terakhir adalah tentang kekeruhan , didalam pencemaran air sungai jika air
tersebut sudah tercemar maka di dalam sungai akan terlihat sangat keruh.
Adapun parameter lain yaitu kimia dan biologi , pada parameter kimia kami
menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui tingkat PH pada air .
Pada parameter Biologis kami menggunakan analisa pada tumbuhan dan hewan .
Pada tumbuhan kami melihat tumbuhan yang hidup di sekitar sungai tercemar
terlihat sedikit dikarenakan lingkungan hidupnya sudah tercemar .
Pada hewan kami melihat bahwa ikan yang hidup di sekitar sungai yang tercemar
itu sangatlah sedikit hal tersebut dikarenakan ikan tidak mampu hidup di air yang
sudah tercemar.
3.4

METODE PENGUMPULAN DATA

Dengan ini saya mengumpulkan data menggunakan metode observasi dengan


mengamati dan mencatat objeknya.

BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 DESKRIPSI DATA
4.1.1 Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai.

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


8

Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu:
1. Berkembangnya industri-industri.

Saat ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah,


teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri
khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang
limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena
pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya
susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air.
a) Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa: Logam Berat: timbale,
tembaga, seng dll.
b) Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada
akhirnya akan mematikan biota air.
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah
rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan
dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam
bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa
bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga
menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses
pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian
mengandung

berbagai

macam

zat

pencemar

seperti

pupuk

dan

pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar


LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
9

dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan
tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air
tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan
air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida
bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan
manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya
gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa
berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti
tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar
matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga
berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau
volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk
menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem
sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
4.1.2 Dampak dari pencemaran air sungai
Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
10

d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit


Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai
dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika.
Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi
licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa
yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
4.1.3 Cara Mengatasi Pencemaran air sungai
Melestarikan hutan di hulu sungai
Hal ini agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya
pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal
pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah,
pasir, dan sebagainya ke aliran

sungai

dari hulu ke hilir sehingga

menyebabkan pendangkalan sungai.


Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah.
Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan
menjijikan.

Tinja

juga

merupakan

medium

yang

paliang

baik

untuk

perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena
itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air
di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai
cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan,
sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi
Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


11

Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah
rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun
apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja
dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran
air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
4.2 ANALISIS DATA

1.( sungai di jl.Kusumanegara )

2. ( sungai di jl.Laksda Adi Sucipto

Data hasil penyebab pencemaran Pencemaran Air Sungai Di Sungai Laksda Adi
Sucipto dan Sungai Kusumanegara.
No.
1.
2.
3.
4.

Penyebab Pencemaran Air Sungai Di


Sungai Kusumanegara
Sampah plastik
Limbah rumah tangga

Jumlah
1750 Kg
800 Kg
1700Kg
100 Kg

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


12

No.

data

1.
2.
3.
4.
5.

Penyebab Pencemaran Air Sungai Di


Sungai Laksda Adi Sucipto
Sampah plastik
BOD
COD
TSS
minyak/lemak

Jumlah
1000 Kg
4583 Mg/L
7050 Mg/L
4743 Mg/L
26 Mg/L

Dari

diatas dapat kita ketahui bahwa kedua sungai sama sama sudah tercemar tapi,
sungai yang tercemar limbah pabrik jauh lebih berbahaya ketimbang sungai yang
tercemar limbah rumah tangga. Karena sungai yang tercemar limbah pabrik
mengandung banyak BOD, COD, TSS dan minyak/lemak bila dibandingkan dengan
baku mutu limbah cair industri produk makanan dari kedelai menurut KepMenLH
No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Inddustri, kadar maksimum diperbolehkan untuk BOD, COD dan TTS berturutturu adalah 50, 100 dan 200 mg/l, sehingga jelas bahwa limbah cair industri ini
telah melampaui baku mutu yang dipersyaratkan. Zat-zat tersebutlah yang
menyebabkan kadar oksigen yang seharusnya 8 ppm oksigen menjadi 4 ppm
oksigen atau kurang hal ini berdampak pada ikan-ikan dan makhluk hidup lainnya
yang tinggal di sungai. Ikan tidak dapat hidup di air dengan kadar 5 ppm
oksigen. Selain itu, limbah yang terdapat pada sungai 1 tak hanya tercemar
limbah pabrik ditambah juga tercemar oleh limbah rumah tangga karena sungai
tersebut terletak di sebelah pemukiman penduduk.
Sedangakan, pada sungai yang tercemar limbah rumah tangga sampah organik
yang dibuang menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah
anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen.

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


13

Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.


Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah
deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri, sehingga tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan
senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses
fotosintesis..
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan

persediaan

oksigen

dan

pengendapan

bahan-bahan

yang

menyebabkan pendangkalan. Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik
air akan terjadi perubahan warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena
pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga,
limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan
bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang
lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air
tersebut tidak layak untuk digunakan.
Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media
berkembangnya berbagai macam penyakit.

BAB V
PENUTUP
5.1

KESIMPULAN

Kita harus menggunakan air seperlunya dan tidak menggunakan air yang
tercemar untuk kebutuhan dan keperluan sehari-hari karena di dalamnya
terkandung zat-zat yang sangat berbahaya. Pencemaran air akan terus ada,
LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI
14

namun kita dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah pencemaran air. Untuk
itu diperlukan kesadaran masyarakat sendiri mengenai hal ini. Jika kesadaran
belum ada maka cara penanggulangan apa pun akan sia sia.
5.2

SARAN
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran saya adalah:

Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu
ada yang tercemar dan ada yang tidak.

Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan
terhindar dari pencemaran air dan penyakit.

Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada


tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.

Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah / disaring


terlebih dahulu.

Hindari pemakaian
berlebihan.

Melestarikan hutan di hulu sungai.

Tidak buang air (MCK) di sungai.

Menggunakan cara Saringan Pasir Lambat untuk menyaring air.

Cara koagulasi yaitu penambahan bahan kimia kedalam air yang keruh yaitu

dengan memberi tawas (alumunium Sulfat [Al2 (SO4)3 18H2O]).


Biofilter

obat

pemberantas

hama

dan

serangga

secara

DAFTAR PUSTAKA
http://denyrahmawan6661.blogspot.co.id/2015/06/penelitian-pencemaran-air-sungaibatang.html
http://triharningsih.blogspot.co.id/2013/09/laporan-hasil-observasi-pencemaranair.html
http://uzi-agustin.blogspot.co.id/2013/10/laporan-observasi-identifikasi-sungai.html

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


15

Ahira,

Anne.

2013.

Cara

Efektif

Mengatasi

http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pencemaran-air.htm.

Pencemaran
Diakses

Air.

tanggal

28

Maret 2013
Anonim.

2011.

Definisi, Permasalahan

dan

Karakteristik Sungai

di Indonesia.

http://tanjungpanduwijayan2011.blogspot.com/2011/04/definisi-permasalahan-dankarakteristik.html. Diakses tanggal 27 Maret 2013


Anonim. 2012. Pencemaran Sungai

(Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara

Mengatasinya).http://weblogask.blogspot.com/2012/05/pencemaran-sungai-pengertianpenyebab.html. Diakses tanggal 27 Maret 2013


http://smileosman.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pencemaran-air-sungai-oleh.html
http://ndhugthita.blogspot.co.id/2011/12/laporan-hasil-observasi-pencemaran-air.html
http://neniuswatun.blogspot.co.id/2012/04/pencemaran-dan-penanganan-limbah.html
http://elisabethaprianisihotang.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pencemaran-airakibat-limbah.html

LAPORAN OBSERVASI PENCEMARAN AIR SUNGAI


16

Anda mungkin juga menyukai