Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEBUN BINATANG

“TAMAN SAFARI INDONESIA BOGOR”

MATA KULIAH GAMBAR ANATOMI

Kelompok 3:
1. Almayda Dwiki Firmansyah (20105012)
2. Alvin Permana (20105013)
3. Alzar Hera Wirawan (20105014)
4. Amar Ma’ruf (20105015)
5. Angga Isvano Syah (20105016)
6. Ashraf Rahmattan (20105017)

Dosen Pengampu:
Yanuar Ikhsan Pamuji, S. Pd., M. Sn.
BAB I
PENDAHULUAN

TAMAN SAFARI INDONESIA BOGOR


Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan
lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Taman Safari
Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman ini berfungsi menjadi
penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di ketinggian 900-1800 m di
atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celcius.
Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah
pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat
semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah
disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi
langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut. Taman Safari memiliki
sekitar 2500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia termasuk satwa
langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang utan, gajah, anoa, komodo
dan lain sebagainya.

Fungsi dan Peranan


Konservasi
Sebagai lembaga konservasi ex-situ (untuk penangkaran satwa di luar
habitatnya), Taman Safari Indonesia merupakan Benteng Terakhir dalam
penyelamatan satwa yang terancam punah karena kerusakan habitatnya

Edukasi
Sebagai sarana pendidikan yang mengandung muatan pengembangan ilmu
pengetahuan, Taman Safari Indonesia menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap
satwa, flora dan lingkungan sejak dini kepada masyarakatmelalui berbagai program
edukasi non formal

Riset & Penelitian


Sebagai sarana riset dan penelitian bagi para pakar konservasi tingkat
nasional maupun internasional, dalam berbagai displin ilmu (kedokteran hewan,
biologi, peternakan, pertanian dan pariwisata).

Rekreasi
Sebagai tujuan wisata alternatif yang layak dan terjangkau bagi masyarakat
serta menawarkan pilihan rekreasi yang sehat dan menghibur untuk berbagai
kalangan
BAB II
LAPORAN OBSERVASI

LAPORAN HASIL OBSERVASI HEWAN DI KEBUN


BINATANG BOGOR

Sabtu, 10 April 2021 kami semua anggota kelompok melakukan observasi


kebun binatang (Taman Safari Indonesia Bogor) secara online melalui via youtube
dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk observasi secara
offline (datang secara langsung), guna keperluan keperluan akademis untuk tugas
mata kuliah gambar anatomi,dan sebagai pengetahuan mengenai hewan domestik
yang ada di Taman Safari Indonesia Bogor ini.
Taman Safari Indonesia Bogor yang berada di Jalan Kapten Harun Kabir No.
724, Cibeureum, Cisarua, Cibeureum, Kec. Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Karena
kondisi sekarang yang tidak memungkinkan ini, kami tidak bisa observasi secara
langsung untuk mengetahui situasi dan tempat di Taman Safari Indonesia Bogor.
Sebelumnya kelompok kami berniat memberikan beberapa pertanyaan, dan
karena itu kami tidak bisa memberikan beberapa informasi tentang pertanyaan
kepada karyawan dan pengunjung disana mengenai kepengurusan binatang dan
komentar tentang Taman Safari Indonesia Bogor.

1. HARIMAU PUTIH :

Harimau putih bukan albino atau subspesies yang berbeda, jadi bisa
berkembangbiak bersama harimau biasa yang berwarna jingga, anaknya adalah
heterozigot karena gen pemutihan yang resesif, maka bulunya berwarna jingga,
melainkan induk yang jingga pun heterozigot, maka anaknya ada 50% peluang
menjadi putih resesif ganda atau jingga heterozigot. Jika dua harimau heterozigot
berbiak pula, maka rata-rata 25% anaknya akan berwarna putih, 50% jingga
heterozigot (pembawa gen putih) dan 25% yang tersisa jingga homozigot tanpa gen
putih. Pada 1970-an, sepasang harimau jingga heterozigot bernama Sashi dan Ravi
melahirkan 13 anak dalam Zoo Alipore, tiga darinya berwarna putih. Jika dua
harimau putih berbiak, hasilnya 100% anaknya berupa harimau putih homozigot.
Harimau yang homozigot untuk gen putihnya dapat juga menjadi heterozigot atau
homozigot untuk gen yang lain. Persoalan apakah seseekor harimau itu heterozigot
atau homozigot tergantung pada konteks gen yang mana sedang dibahas.
Pembiakbakaan dalam mendorong kehomozigotan, maka dijadikan strategi
melahirkan harimau putih.

Dibandingkan dengan harimau jingga tanpa gen putih, harimau putih biasanya lebih
besar dari lahir lagi hingga mencapai ukuran dewasa sepenuhnya. Inilah salah satu
kelebihan yang dimiliki oleh harimau putih dalam habitat liar meskipun berwarna
tersebut. Harimau jingga heterozigot pula juga lebih besar dibandingkan harimau
jingga yang lain. Harimau putih individu yang berbelang gelap tercatat sebagai
subspesies harimau benggala dan harimau siberia (Panthera tigris altaica) dalam
penangkaran, mungkin juga tergolong ke dalam subspesies lainnya. Kini ada
ratusan harimau putih dalam penangkaran di seluruh dunia, sekitar seratus dari India
dan jumlahnya semakin bertambah. Populasi harimau putih modern mencakup
subspesies harimau benggala sejati dan campuran harimau benggala dan harimau
siberia tetapi tidak dipastikan apakah gen resesif pemutih ini berasal dari harimau
benggala saja atau semua nenek moyangnya berasal dari harimau siberia.

2. JERAPAH :
Jerapah atau zarafah (nama ilmiah: Giraffa camelopardalis) adalah mamalia berkuku
genap endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat.
Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat yang
dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan
lebih ringan.
Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda, yaitu
Giraffidae yang mencakup jerapah sendiri dan kerabat terdekatnya, okapi. Habitat
aslinya mencakup area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan
Jerapah di timur laut Meksiko
Nama spesiesnya camelopardalis diambil dari nama dalam latin, karena dianggap
sebagai bastar unta (camel) dan macan tutul (leopard). Nama camelopardalis
dipakai oleh Plinius senior dalam ensiklopedia yang ditulisnya. Nama ini juga dipakai
sebagai nama salah satu rasi bintang. Nama "jerapah" sendiri dipinjam dari nama
hewan ini dalam bahasa Arab (‫الزرافة‬, zirafah)

3. Angsa

Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu
burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa
Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan
berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai panjang tiga meter.
Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek, angsa berukuran lebih
besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan leher yang lebih
besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak
ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak
menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih
besar dan lebih berat.

Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, tetapi angsa di
belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia
(Cygnus atratus) berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan
untuk terbang pada bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah.
Di Amerika Selatan, Angsa Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai
namanya. Kaki angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang
berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna
paruh bervariasi; spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran
warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan hitam.

Angsa umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah


tropis. Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di
Australia dan Selandia Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak
terdapat di Asia tropis, Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh
Afrika.

Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora, meski
sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di perairan, makanan
mereka dapatkan dengan menyaring air, dan makanan mereka terdiri dari
akar-akaran, batang, dan daun tanaman akuatik dan tanaman dalam air.

Angsa membentuk ikatan monogami yang dapat berlangsung selama


bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, ikatan ini dapat berlangsung seumur hidup.
Sarang mereka berada di daratan dekat perairan, dan jaraknya sekitar satu meter.
Tidak seperti bebek dan angsa berleher pendek, angsa jantan membantu
pembangunan sarang. Ukuran rata-rata telur angsa adalah (tinggi x diameter) 113 x
74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung selama 34-45 hari.

4. GAJAH

Gajah merupakan mamalia sekaligus hewan darat terbesar di dunia yang masih
hidup dan lestari hingga kini.
Spesies gajah Asia dan gajah Afrika mulai terpecah kira-kira dua juta tahun dahulu.
Penyebaran gajah di Asia sangat banyak. Gajah termasuk dalam kategori hewan
Herbivora. Sebagai anggota dari kelas mamalia, gajah berkembangbiak dengan cara
melahirkan. Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Meskipun berbadan
besar, gajah memiliki banyak keunikan.
Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal dan hanya dua
spesies yang masih ada yaitu Gajah Asia elephas maximus dan
Gajah Afrika loxodonta africana. Gajah Asia berbeda dengan gajah Afrika.. Gajah
Asia memiliki telinga lebih kecil sedikit daripada gajah Afrika, mempunyai dahi yang
rata, dan dua bonggol di kepalanya merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan
dengan gajah Afrika yang mempunyai hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu,
ujung belalai gajah Asia hanya mempunyai 1 bibir, sementara gajah Afrika
mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin gajah Afrika mempunyai
gading sementara hanya gajah Asia jantan yang mempunyai gading yang jelas
terlihat.

5. Kura-Kura Aldabra

Kura-kura darat terbesar ini mempunyai panjang karapas mencapai 90-140 cm,
dengan berat tubuh 160-250 kg. Memiliki karapas yang berbentuk kubah dan
besar.Kura-kura jantan memiliki tubuh dan karapas yang lebih besar dari kura-kura
betina.Warna karapas abu-abu atau hitam.Tubuhnya memiliki warna yang sesuai
dengan warna karapasnya, dan memiliki leher yang panjang, berfungsi untuk
membantu saat memakan daun-daun dari pohon yang lebih tinggi dari
tubuhnya.Termasuk jenis hewan eksotermal yaitu hewan yang menyerap panas
tubuh dari luar.

D. dussumieri aktif pada pagi dan sore hari kurang dari 4 jam, waktu selebihnya
digunakan untuk beristirahat. Kura-kura aldabra beristirahat dengan cara plastron
menempel di tanah, leher dan tungkainya sedikit ditarik. Kura-kura jantan berjalan
dengan plastron jauh dari tanah, sedangkan betina plastronnya lebih
rendah.Kura-kura sering bermigrasi untuk mencari tempat yang sesuai dengan
musim. Biasanya saat musim semi kura-kura berada di padang rumput, sedangkan
saat musim kering akan mencari hutan dengan kanopi tertutup.
6. Buaya Muara

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter,
namun bisa mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000
kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya.
Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil
(Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebaran
buaya ini juga termasuk yang "terluas" di dunia.Buaya ini aktif pada siang dan
malam hari. Buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya
adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar).

Buaya ini adalah salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi Manusia. Buaya
muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bila
kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta
menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang
tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa
Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin). Selain terbesar dan
terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.
7. Penguin Afrika

Pinguin Afrika atau Pinguin Jackass merupakan salah satu dari spesies penguin
yang ada di dunia dan hidup di wilayah tropis. Pinguin jackass memiliki tinggi badan
antara 60 sampai 70 cm dengan berat badan maksimal dapat mencapai 3,7 kg.
Seperti kebanyakan penguin, warna bulu didominasi hitam dan putih yang berguna
sebagai kamuflase ketika didalam air, namun memeiliki ciri khusus yaitu penguin
Jackass memiliki pola berwana merah muda di bagian atas mata. Mereka memiliki
garis hitam dan bintik hitam di dada, polanya unik untuk setiap penguin, seperti sidik
jari manusia.
Penguin Afrika yang biasa hidup di wilayah sub-tropis dalam di kandang GL
Kandang pingun Afrika ini dibagi dalam dua ruangan, yakni ruang tertutup dan
terbuka. Dalam ruang tertutup suhu udara berkisar 22-25 derajat Celcius dan
kelembaban mencapai 70%-80%. kareana dalam ruangan ber-AC, mereka
beramai-ramai terjun ke air dan berenang untuk pindah ke ruang terbuka yang
mendapatkan sinar matahari karena biasanya merasa jenuh di tuangan ber AC.

8. Burung Enggang (Hornbill)


Burung Enggang (Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk
tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama
ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi"
dalam Bahasa Yunani.

Balung yang terbentuk sebagian besar memiliki struktur berongga yang diperkirakan
berfungsi sebagai ruang dengung suara. Tetapi pada jenis Rangkong Gading,
mempunyai balungnya lebih kompak dan padat.

Enggang merupakan salah satu jenis burung bertubuh besar dengan panjang tubuh
bervariasi antara 65-170 cm dan berat tubuh 290-4200 gr. Burung jantan memiliki
warna bulu yang lebih mencolok dan ukuran tubuh yang lebih besar daripada betina.
Hampir seluruh tubuh tertutup oleh bulu dengan berbagai warna; hitam, abu-abu,
putih dan sedikit variasi warna lain (kuning dan merah) pada bagian kulit leher,
kepala, dan lingkar mata.Burung Enggang tergolong dalam familia Bucerotidae yang
termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian
selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular
dan berbagai jenis serangga.

9. Ular Sanca Kembang

Ular sanca kembang atau bisa juga disebut sanca batik adalah jenis ular yang
memiliki ukuran besar dan panjang di banding dengan ular lain bisa mencapai 6
meter lebih.Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang
terkonfirmasi berukuran 6.95 m di Balikpapan, Kalimantan Timu sedangkan berat
maksimal yang tercatat adalah 158 kg. Ular sanca termasuk ular yang bisa hidup
sampai lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin
pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki.
Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.Musim kawin berlangsung
antara September hingga Maret di Asia.Berkurangnya panjang siang hari dan
menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim
kawin.
Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh
menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga
bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas.

Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’
pada suhu(31-32 °C selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina
akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan
panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu
lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas.
Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan
nasibnya diserahkan ke alam.

Ular sanca ini hidup disekitar daerah tropis yang memiliki kelembapan yang
tinggi,ular jenis ini sangat bergantung pada air makanya masyarakat banyak
menemukan ular ini disekitar sungai rawa dan kolam.Makanannya yaitu mamalia
kecil seperti reptil lain,ular yang masih kecil memakan kodok tikus dan lain-lain
sedangkan ular yang besar memakan monyet, rusa, anjing sampai manusia jika
manusia berada pada daerah perburuannya

10. Lumba-Lumba

Lumba – lumba adalah hewan mamalia yang hidup di perairan laut dan sungai.
Termasuk dalam family Delphinidae dan berkerabat dengan paus dan pesut. Mereka
juga termasuk dalam ordo Catacea yang berarti hewan besar dan merupakan hewan
menyusui. Lumba – lumba hidup secara berkelompok yang biasa disebut kawanan.
Komunikasi lumba – lumba menggunakan sistem sonar yang dapat menerima
rangsangan. Sistem sonar adalah gelombang yang dihasilkan dan dipantulkan untuk
mendeteksi lingkungan sekitar. Dengan sistem sonar lumba – lumba dapat terhindar
dari benturan dan dapat mendeteksi keberadaan mangsa di sekitar lumba – lumba.
Tubuh lumba – lumba berbentuk torpedo (streamline), sehingga mampu berenang
dengan cepat. Lumba – lumba dapat bergerak seperti baling – baling perahu karena
sirip yang kecil dan ekor berbentuk horizontal. Lubang hidung menjadi lubang peniup
yang digunakan untuk bernafas saat berada dipermukaan air.
Lumba – lumba tergolong dalam binatang yang cerdas. Pada sebuah penelitian,
ketika berada di depan cermin, lumba – lumba hidung botol mampu mengenali diri
mereka sendiri. Lumba – lumba juga sering dimanfaatkan sebagai alternatif untuk
terapi bagi anak – anak berkebutuhan khusus. Perancang baju renang terinspirasi
dengan kulit lumba – lumba yang bisa memperkecil gesekan air, sehingga sedikit
hambatan air.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari kegiatan laporan observasi ini kami menyimpulkan bahwa :
1. tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berpegian
2. melestarikan satwa-satwa agar populasi satwa indonesia tetap terjaga
3. mempelajari tentang satwa-satwa yang ada

Dengan demikian laporan hasil observasi yang telah kami paparkan. apabila ada
kesalahan atau kekurangan dalam penyampaian hasil observasi kami mohon
dimaafkan. karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai