Anda di halaman 1dari 43

MEDIA MENGAJAR

SEJARAH INDONESIA
Kelas X
BAB
Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
❷ dan Jalur Rempah pada Masa Praaksara
Asal-Usul Nenek Moyang
Ⓐ Bangsa Indonesia
Indonesia dibentuk oleh tiga Lempeng besar dunia,
yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik.

Subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia


menyebabkan terbentuknya deretan pegunungan Bukit Barisan
di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau
Jawa, Bali, dan Lombok, serta Palung Jawa (Sunda).
Teori tentang Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1 2
Teori Teori Out of
Out of Africa Taiwan

Menurut teori ini, nenek moyang bangsa Menurut teori ini, nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Afrika, tepatnya di Indonesia berasal dari Taiwan. Migrasi bangsa
Tanduk Afrika. Sejak sekitar 4.000 tahun Austronesia dari Taiwan terjadi sekitar 5.000
yang lalu, mereka masuk ke Nusantara. tahun lalu. Selain budaya maritim, budaya lain,
Mereka merupakan penutur bahasa yaitu bercocok tanam.
Austronesia.
Peta persebaran manusia purba menurut Teori Afrika
Teori tentang Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

3 4
Teori Out of Teori
Yunnan Nusantara

Menurut teori ini, nenek moyang bangsa Menurut teori ini, asal-usul bangsa Indonesia
Indonesia berasal dari Yunnan, adalah dari Indonesia itu sendiri. orang
Tiongkok. Ada tiga gelombang migrasi Indonesia merupakan keturunan Homo
manusia dari Yunnan ke Indonesia, yaitu soloensis dan Homo wajakensis.
bangsa Melanesoid, Proto Melayu, dan
Deutro Melayu.
Manusia Purba Indonesia

01 02 03
Meganthropus Pithecanthropus Homo
paleojavanicus erectus
01 Fosil Meganthropus paleojavanicus
ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald
Meganthropus antara tahun 1936–1941 di Sangiran,
paleojavanicus Jawa Tengah.

sumber: Tropenmuseum/wikimedia.org
Hasil penelitian lebih lanjut menggolongkan
manusia purba ini ke dalam Homo erectus.
Meganthropus adalah
nama yang umum untuk
fosil-fosil geraham dan
tengkorak berukuran
besar yang ditemukan di
Sangiran, Jawa Tengah.
Namun, kini nama
genus Meganthropus
Keluarga
dipandang keliru. Meganthropus

Para ahli kini


menyebutnya dengan
Homo erectus
paleojavanicus karena
dipandang masih memiliki
hubungan dengan Homo
erectus.
Ciri-ciri Meganthropus paleojavanicus:

Tulang pipi tebal.


Otot kunyah kuat.
Tonjolan kening mencolok.
Tonjolan belakang tajam.
Tidak memiliki dagu.
Perawakan tegap.
Memakan tumbuhan.
Fosil Pithecanthopus erectus
02 pertama kali ditemukan oleh
Pithecanthropus Eugene Dubois pada 1891–
erectus 1892 di Trinil, Ngawi, Jawa
Timur.

Pithecanthropus erectus berarti manusia-


kera yang mampu berdiri tegak dan lurus.

Pada perkembangan selanjutnya


Pithecanthropus erectus dimasukkan ke
genus Homo yang kemudian dinamakan
Homo erectus erectus.
Ciri-ciri Pithecanthropus erectus:

Tinggi badan berkisar


antara 165–180 cm.
Geraham besar, rahang
kuat, tonjolan kening
tebal.
Dagu belum ada.
Hidung lebar.
Volume otak berkisar
antara 750–1.300 cc.
03
Homo Ada beberapa manusia purba jenis ini, yaitu
Homo wajakensis dan Homo floresiensis.

Temuan fosil manusia modern awal yang paling tua di Indonesia


adalah fosil Homo wajakensis.

Fosil tengkorak manusia Wajak ditemukan pertama kali oleh B.D. van
Rietschoten di Campurdarat, Jawa Timur, tahun 1889.
Ciri-ciri Homo wajakensis:

Tinggi badan sekitar 170 cm.


Volume otak sekitar
1.550 cc– 1.650 cc.
Bermuka lebar dan
berhidung lebar, namun rata.
Rahang bawah dan gigi
berukuran besar.
Ciri-ciri Homo floresiensis:

Tinggi maksimal 106 cm.

Volume otak sekitar 380 cc.


Ciri-ciri Homo floresiensis:

Oleh karena ukuran tubuhnya yang


mungil, Homo floresiensis dikenal
juga dengan “hobbit”, manusia
kerdil dalam trilogi film The Lord of
The Rings.
Corak Kehidupan Manusia
Zaman Praaksara
Berdasarkan corak
kehidupannya,
periodisasi masyarakat
Indonesia dapat
dibedakan menjadi tiga,

yakni masa berburu


dan mengumpulkan
makanan, masa
bercocok tanam, dan
masa perundagian.
Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan
Berdasarkan hasil-hasil kebudayaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN


MAKANAN: PALEOLITIKUM

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN


MAKANAN: MESOLITIKUM
PALEOLITIKUM

Berlangsung
±600.000 tahun lalu.

Manusia purba jenis


Meganthropus,
Pithecanthropus, Alat-alat Alat serpih Kapak
Flakes
dan Homo Sapiens. tulang batu perimbas

Hidup nomaden dan Benda hasil kebudayaannya berupa alat batu yang
berkelompok dengan masih kasar.
jumlah 10−15 orang dan
telah mengenal konsep Benda-benda hasil kebudayaannya dibagi menjadi dua
primus interpares. kebudayaan, yakni Ngandong dan Pacitan.
MESOLITIKUM

Pembuatan api Kjokkkenmoddinger Lukisan dinding gua Kapak Sumatralith

Berlangsung kira-kira Menghasilkan sampah dapur


10.000−2.500 tahun lalu. (kjokkenmoddinger).

Benda hasil kebudayaannya berupa batu Dikenal dengan peradaban abris


yang di salah satu sisinya dihaluskan. sous roche dan semisedenter.

Manusia yang hidup, yakni ras Mengenal cara bercocok tanam


Australomelanesoid dan ras Mongoloid. dengan teknik slash and burn.
Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, Nusantara kedatangan bangsa Proto-Melayu yang berasal dari
Yunnan, wilayah Tiongkok bagian selatan. Mereka membawa tradisi bercocok
tanam dan kebudayaan baru yang disebut budaya Neolitik (Batu Muda).
Zaman Megalitikum

Zaman Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu


lainnya karena tidak dapat dimasukkan dalam kelompok periodisasi
praaksara Indonesia.

Istilah megalit berasal dari kata mega yang berarti ‘besar’ dan lithos yang
berarti ‘batu’.

Ciri khas masa ini adalah adanya benda-kebudayaan berbentuk batu-


batu besar yang dibangun dengan tujuan tertentu.
Zaman Megalitikum
MENHIR DOLMEN
Tugu batu tempat Meja batu tempat
pemujaan kepada roh meletakkan sesaji.
nenek moyang.

PUNDEN BERUNDAK WARUGA


Bangunan tempat pemujaan Kubur atau makam leluhur
kepada roh nenek moyang, orang Minahasa yang
dibuat dalam bentuk terbuat dari batu dan terdiri
bertingkat-tingkat. dari dua bagian.

SARKOFAGUS ARCA BATU


Tempat untuk menyimpan Pemujaan terhadap roh
jenazah yang umumnya dibuat nenek moyang.
dari batu.
• Berlangsung sekitar 1500 SM.
Barang-Barang
Obsidian • Mengenal sistem barter. Kapak Lonjong

• Benda hasil kebudayaan


Gerabah berupa alat batu sudah mulai
dihaluskan pada kedua sisi. Mata Panah
• Menetap di desa-desa kecil
dalam komunitas petani.
• bangsa Melayu Proto-Melayu
Perhiasan (Melayu Tua). Beliung Persegi
Masa Perundagian
Pada masa ini, Nusantara kedatangan Masa perunggu di Indonesia ditandai
bangsa Deutro-Melayu, bangsa yang dengan penemuan nekara, kapak
terampil membuat alat-alat dari logam. corong, arca, perhiasan, dan senjata.

Nekara dapat dibedakan menjadi dua


Bukti-bukti tertua temuan artefak besi
tipe, yakni tipe pejeng dan tipe heger.
dan perunggu di Indonesia terjadi
dalam kurun waktu yang bersamaan,
yakni 500 SM.

Artefak besi antara lain ditemukan di dalam


kubur batu Wonosari (Yogyakarta), Besuki dan
Punung (Jawa Timur).
Pengaruh Kebudayaan
Dong Son
Kebudayaan Dong Son terletak di
wilayah Lembah Song Hong, Sungai
Ma, Teluk Tonkin, Vietnam, dan
berkembang pada 1500–500 SM.
Corak Nekara Dong Son
Puncak dari kebudayaan
perunggu dan munculnya artefak Nekara Dong Son termasuk tipe Heger I.
dari besi di Vietnam.
Masuk ke wilayah Indonesia melalui
Nekara perunggu didatangkan ke jalur Semenanjung Malaya yang
Indonesia setelah 200 SM. dibawa oleh bangsa Austronesia.
Pengaruh Kebudayaan
Sa Huynh dan Kalanay
Kebudayaan Sa Huynh, kebudayaan gerabah
Vietnam yang menyebar hingga ke Indonesia.
sumber: shutterstock.com

Berkembang sekitar 600 SM di wilayah


Vietnam bagian utara. Kebudayaan Kalanay
berkembang di Filipina pada
Ciri kebudayaan Sa Huynh terlihat dari pola abad V SM dan menyebar ke
gerabah, yakni pola geometri dan pengolesan Indonesia saat masyarakat
dengan warna merah dan putih. memasuki tahap perundagian.
Nilai-nilai Budaya Masyarakat Masa
Praaksara yang Masih Bertahan

Seiring berkembangnya kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan


bahasa, masyarakat praaksara mewariskan nilai-nilai dan pandangan hidup
melalui cara lisan. Ada dua cara menyampaikannya, yaitu secara ...

1 Langsung Melalui nasihat-nasihat dan petuah-petuah.

Melalui contoh hidup dan folklor (mitos, legenda,


2 Tidak Langsung dongeng, upacara, nyanyian rakyat, dan lain-lain).
Tradisi, Tradisi Lisan, dan Folklor

Tradisi juga dipahami sebagai suatu adat kebiasaan yang dipertahankan


turun-temurun dan masih dihayati oleh masyarakat pendukungnya.

Karena penyampaiannya dilakukan secara lisan, kemudian dikenal


istilah tradisi lisan.

Folklor adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar


dan bersifat tradisional yang diwariskan secara lisan dan turun-temurun.
Ciri-Ciri
Folklor

Berkembang dalam versi


Bersifat tradisional yang berbeda-beda

Anonim, tidak diketahui Menggunakan


pengarangnya kata-kata klise

Pralogis, terdapat Bermanfaat dalam


unsur mistis kehidupan masyarakat

Lugu dan polos, Milik bersama


ceritanya tanpa masyarakat tertentu
sensor
Jenis-Jenis Folklor

01 Mitos 04 Nyanyian rakyat

02 Legenda 05 Upacara

03 Dongeng
Tradisi Lisan yang Masih Lestari

01 Wayang 04 Didong

02 Wayang Beber 05 Rabab Pariaman

03 Mak Yong 06 Tanggomo


Jalur Rempah di Indonesia
Ⓑ pada Masa Praaksara
Apa itu Jalur
Rempah?
Pengertian

Jalur Rempah (Spice Route) adalah jaringan niaga


rempah-rempah yang menghubungkan antara
belahan barat dan timur dunia, yang dimulai dari
wilayah timur Nusantara, melintasi ujung barat
Sumatra, India, Sri Lanka, Mesir, Afrika Timur, Afrika
Selatan, Madagaskar, kemudian daratan Timur
Tengah (Asia Barat), Mediterania, hingga Eropa.
Komoditas
Komoditas yang diperdagangkan di Jalur Rempah yaitu lada, kayu
manis, pala, dan cengkih.

Lada Kayu Manis Pala Cengkih


Jalur Rempah masa
Praaksara

Jalur Rempah merupakan


jaringan niaga tertua dalam
peradaban manusia, warisan
nenek moyang kita sejak 4.500
tahun yang lalu.
Jalur Rempah masa
Praaksara

Pada masa praaksara, wilayah yang dilintasi Jalur Rempah membentang


sampai Sri Lanka, India, Afrika, dan Madagaskar, dan Asia Tenggara.
Bukti Arkeologis

• Gambar
Terdapatperahu layar
beberapa danarkeologis
bukti manusia dengan senjata terselip
yang menunjukkan bahwadi pinggang di Situs
jalur rempah Liang
sudah
Kacamata (Kalimantan Selatan).
terbentuk sejak masa praaksara.

• Lukisan perahu serta lukisan penari dan


gendang logam di Situs Here Sorot
Entapa.

• Gendang Dong Son dari Vietnam utara


dan Tiongkok barat daya era ±2.500
tahun yang lalu (zaman logam).

Lukisan penari dengan gendang logam di Situs Here


Sorot Entapa, Kisar, Maluku.
Bukti Tertulis

• Kitab Petunjuk Pelaut ke Lautan Erythrea (nama kuno Yunani untuk Samudra Hindia).

• Gaius Plinius Secundus alias Pliny the Elder (23/24– 79 M) dalam catatan perjalanannya
menyebutkan tentang para pelaut pemberani dari timur yang datang membawa kayu
manis dengan menggunakan perahu sederhana.

• Peta “Guide to Geography” (abad ke-1 M) yang dibuat astronom Alexandria (Mesir),
Claudius Ptolomaeus.

• Catatan perjalanan ke Jawa (Yeh-po-ti/She-po) melalui laut dari dua pendeta Buddha,
yaitu Fa Hsien (413 M) dan Gunavarman (antara 424–453 M).
Sumber gambar:
freepik.com
shutterstock.com
pixabay.com
wikimedia.org

Anda mungkin juga menyukai