Anda di halaman 1dari 34

B.

Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial

Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa


inggris social institution yang merucuk pada dua pengertian, yakni
sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial.
Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau
kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan
kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus. Untuk memfungsikan
sekumpulan
Lembaga Asosiasi/Organisasi
Perkawinan Kantor Urusan Agama (KUA)
Pendidikan Perguruan Tinggi, SMA, SMP, SD
Agama Masjid, Gereja, Pura, Vihara
Politik Partai, Parlemen
Perekonomian PT, Firma, Cv
Definisi Para Ahli tentang Social Institution

1) Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social


institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Kata lembaga
dianggap tepat karena menunjuk pada suatu kata bentuk dan
juga mengandung pengertian abstrak tentang adanya kaidah-
kaidah.
2) Soerjono Soekanto memilih istilah lembaga kemasyarakatan atau
lembaga sosial untuk menerjemahkan social institution. Menurut
Soekanto, pengertian lembaga lebih menunjuk pada sesuatu
bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak
tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang
menjadi ciri lembaga tersebut.
Definisi Lembaga Sosial Menurut Para Sosiolog

a. Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah


sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang
menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu kompleks atau
sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai-nilai yang penting.
c. Menurut Robert Maclver dan C.H. Page, lembaga sosial adalah
prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
Definisi Lembaga Sosial Menurut Para Sosiolog

d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem


tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas
untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam
kehidupan manusia.
e. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan
norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok dalam kehidupan masyarakat.
2. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial

a) Secara tidak terencana, artinya lembaga sosial itu lahir secara


bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan
masyarakat.
b) Secara terencana, artinya lembaga sosial muncul melalui suatu
perencanaan yang matang oleh seseorang atau sekelompok orang
yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
3. Karakteristik Lembaga Sosial

1) Memiliki Simbol Sendiri.


2) Memiliki Tata Tertib.
3) Usianya lebih lama.
4) Memiliki Alat Kelengkapan.
5) Memiliki Ideologi.
6) Memiliki Tingkat Kekebalan/Daya Tahan.
4. Fungsi Lembaga Sosial

a. Fungsi manifes (nyata), adalah fungsi lembaga sosial yang


disadari dan menjadi harapan banyak orang.
b. Fungsi laten, adalah fungsi lembaga sosial yang tidak disadari
dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata
lain, fungsi laten adalah fungsi yang tidak tampak di permukaan
dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.
5. Tipe-tipe Lembaga Sosial

Dasar Klasifikasi Tipe Uraian


Berdasarkan sudut ❖ Crescive Institution ❖ Lembaga sosial yang secara tidak
perkembangannya ❖ Enacted Institution sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat.
❖ Lembaga sosial yang sengaja
dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan sudut sistem nilai yang ❖ Basic Institution ❖ Lembaga sosial yang penting
diterima oleh masyarakat ❖ Subsidiary Institution untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib
dalam masyarakat.
❖ Lembaga sosial yang berkaitan
dengan hal yang dianggap oleh
masyarakat kurang penting,
seperti rekreasi.
Berdasarkan sudut penerimaan ❖ Approved atau Sanctioned ❖ Lembaga sosial yang diterima
masyarakat Institution oleh masyarakat, karena
❖ Unsanctioned Institution masyarakat ingin lembaga yang
sudah ada menjadi lebih efektif
dan mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik.
❖ Lembaga sosial yang ditolak
masyarakat meskipun masyarakat
tidak mampu memberantasnya
karena alasan tertentu.
Berdasarkan sudut penyebarannya ❖ General Institution ❖ Lembaga sosial yang dikenal dan
❖ Restricted Institution diterima oleh sebagian besar
masyarakat dunia.
❖ Lembaga sosial yang hanya
dikenal oleh masyarakat tertentu.
Berdasarkan sudut fungsinya ❖ Operative Institution ❖ Lembaga sosial yang berfungsi
❖ Regulative Institution menghimpun pola-pola atau cara-
cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dari masyarakat
yang bersangkutan.
❖ Lembaga sosial yang bertujuan
mengawasi adat-istiadat atau
tata kelakuan yang ada dalam
masyarakat.
6. Jenis-Jenis Lembaga Sosial

a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga
memiiki fungsi majemuk bagi terciptanya kehidupan sosial dalam masyarakat. Dalam
kehidupan masyarakat,kita mengenal tiga macam bentuk keluarga, yaitu sebagai berikut:
a) Keluarga inti, (keluarga batih, somah, nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak yang belum menikah.
b) Keluarga besar, (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu keturunan yang
terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebaliknya.
c) Keluarga polygamous, terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga.
Tujuan Perkawinan

1) Untuk mendapat keturunan.


2) Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik
laki-laki maupun perempuan.
3) Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang.
4) Agar harta warisan tidak jatuh ke tangan orang lain.
Fungsi Lembaga Keluarga
Fungsi Uraian
Fungsi reproduksi Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta
kasih dan tanggungjawab suami istri meneruskan
keturunannya.
Fungsi sosialisasi Keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak
agar sesuai dengan orang tua masyarakatnya. Keluarga
sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu
menerapkan nilai-nilai atau norma-norma masyarakat
melalui keteladanan orang tua.
Fungsi afeksi Dalam keluarga, diperlukan kehangatan, kasih saying,
dan perhatian antaranggota keluarga yang merupakan
salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk berpikir
dan bermoral (kebutuhan integratif). Apabila anak tidak
tahu atau kurang mendapatkannya, ada kemungkinan
anak menjadi sulit dikendalikan, nakal, bahkan
terjerumus pada kejahatan.
Fungsi ekonomi Keluarga, terutama orang tua mempunyai kewajiban
memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya.
Fungsi pengawasan sosial Setiap anggota keluarga, pada dasarnya saling
melakukan kontrol atau pengawasan karena mereka
memiliki rasa tanggungjawab dalam menjaga nama baik
keluarga.
Fungsi proteksi (perlindungan) Fungsi perlindungan sangat dibutuhkan anggota
keluarga, terutama anak, sehingga anak akan merasa
aman hidup di tengah-tengah keluarganya.
Fungsi pemberian status Melalui perkawinan, seseorang akan mendapatkan
status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu
sebagai suami dan istri.
Unsur-unsur Lembaga Keluarga

1) Pola perilaku: afeksi, kesetiaan, tanggungjawab, rasa hormat,


dan kepatuhan.
2) Budaya simbolis: maskawin, cincin kawin, busana pengantin, dan
upacara.
3) Budaya manfaat: rumah, apartemen, alat rumah tangga, dan
kendaraan.
4) Kode spesialisasi: izin kawin, kehendak, keturunan, dan hukum
perkawinan.
5) Ideologi: cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, dan
individualisme
b. Lembaga Pendidikan
Kebutuhan akan intensitas (kedalaman) pengetahuan atau
Pendidikan pada setiap masyarakat tentu berbeda-beda. Pendidikan
formal seperti sekolah, menawarkan pendidikan yang berjenjang
dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, baik yang
bersifat umum maupun khusus, seperti sekolah agama dan sekolah
luar biasa.
Fungsi Lembaga Pendidikan

Menurut Horton dan Hunt (1984), lembaga pendidikan berkaitan


dengan fungsi yang nyata (manifes), sebagai berikut:
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
b) Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan
bagi kepentingan masyarakat.
c) Melestarikan kebudayaan.
d) Menanamkan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi
dalam demokrasi.
Fungsi Laten Lembaga Pendidikan

1. Mengurangi pengendalian orang tua.


2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan.
3. Mempertahankan sistem kelas sosial.
4. Memperpanjang masa remaja.
Unsur-unsur Lembaga Pendidikan

1) Pola perilaku: cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan


semangat belajar.
2) Budaya simbolis: seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah,
dan logo.
3) Budaya manfaat: kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan
lapangan.
4) Kode spesialisasi: akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan
tingkatan atau strata.
5) Ideologi: keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif,
dan klasikisme.
c. Lembaga politik
Dalam setiap masyarakat, baik itu masyarakat kecil seperti
keluarga, suku, hingga negara, dibutuhkan orang-orang yang
bertugas mengatur hubungan antarwarga agar selaras, seperti ayah
dalam keluarga, kepala adat atau kakak tertua dalam sebuah suku,
atau presiden dalam sebuah negara.
a. Bentuk negara dan pemerintahan, umumnya kita mengenal dua
bentuk negara, yakni negara kesatuan dan negara federasi atau
serikat. Adapun bentuk pemerintahan yang dikenal saat ini,
adalah republik, monarki, dan kekaisaran.
b. Bentuk kekuasaan, bentuk kekuasaan pada sebuah negara sangat
berkaitan dengan bentuk pemerintahannya. Pada negara monarki
absolut, bentuk kekuasaan tersentralisasi dan dipegang oleh satu
orang.
Fungsi Lembaga Politik

1. Memelihara ketertiban di dalam (internal order).


2. Menjaga keamanan di luar (external security).
3. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare).
4. Mengatur proses politik.
Unsur-unsur Lembaga Politik

a) Pola perilaku: loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, dan


konsensus.
b) Budaya simbolis: bendera, materai, maskot, dan lagu
kebangsaan.
c) Budaya manfaat: gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah,
blanko, dan formulir.
d) Kode spesialisasi: program, konstitusi, traktat, dan hukum.
e) Ideologi: nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan
republik/monarki.
d. Lembaga Ekonomi
Manusia memerlukan lembaga yang berfungsi mengatur pembagian
kerja dalam kehidupannya, yaitu lembaga ekonomi. Menurut
William Kornblum (1998), penelitian terhadap institusi ekonomi
difokuskan pada pokok bahasan pasar dan pembagian kerja,
interaksi antara pemerintah dan institusi ekonomi, dan perubahan
pekerjaan.
a. Pola politik ekonomi
Pola-pola politik ekonomi yang tercermin dalam sistem sosial adalah
sistem feodalisme, sistem merkantilisme, sistem kapatalisme,
sistem komunisme, dan sistem sosialisme.
b. Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi
Secara umum, yang hendak dicapai dalam lembaga ekonomi adalah
terpenuhinya kebutuhan pokok demi kelangsungan hidup
masyarakat. Pada prinsipnya, fungsi lembaga ekonomi antara lain
sebagai berikut:
1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang (barter).
3. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
4. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja.
5. Memberi pedoman tentang cara pengupahan.
6. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.
7. Memberi identitas diri bagi masyarakat.
Struktur Lembaga Ekonomi

Agraris Industri Perdagangan


Sektor agraris meliputi kegiatan Sektor industry ditandai dengan Sektor perdagangan merupakan
pertanian, seperti sawah, kegiatan produk barang. Sektor ini aktivitas penyaluran barang dari
perladangan, perikanan, dan membutuhkan lembaga ekonomi produsen ke konsumen. Sektor ini
peternakan. Sektor agraris pada semakin kompleks bagaikan mengembangkan tatanan sosial
dasarnya dapat digolongkan mulai rangkaian bagian-bagian yang saling untuk menjalin hubungan antara
dari tahap sederhana,transisi, dan berhubungan dan saling bergantung pembeli dan penjual. Pada sektor
modern, sejalana dengan dalam satu sistem sehingga tatanan ini, diatur cara memperoleh
perkembangan ilmu pengetahuan ekonomi berkembang. Contohnya keuntungan, cara pembelian, dan
dan teknologi masyarakatnya. adalah cara perekrutan tenaga pengembangan semangat
kerja, cara pengupahan, produksi kewirausahaan, seperti sifat hemat,
massal, efektivitas, serta efisiensi ulet, tekun, jujur, pantang
kerja dan pengelolaannya. menyerah, dan berani mengambil
risiko.
Unsur-unsur lembaga ekonomi

a) Pola perilaku: efisiensi,penghematan, profesional, dan mencari


keuntungan.
b) Budaya simbolis: merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu
komersial.
c) Budaya manfaat: toko, pabrik, pasar, kantor, blangko, dan
formulir.
d) Kode spesialisasi: kontak, lisensi, hak monopoli, dan akta
perusahaan.
e) Ideologi: liberalisme, tanggungjawab, manajerial, kebebasan
berusaha, dan hak buruh.
e. Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga (institusi) penting yang mengatur
kehidupan manusia. Dalam hal ini, agama diartikan dengan istilah
religion. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci.
Fungsi Agama

1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.


2. Mengatur tata cara hubungan antarmanusia dan manusia dengan
tuhan.
3. Tuntunan tetnang prinsip benar atau salah untuk menghindari
perilaku menyimpang.
4. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang
mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap
sesame lingkungan hidupnya.
5. Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang selalu
berbuat baik akan mendapat pahala dari Tuhan.
6. Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta
dengan segala isinya, termasuk manusia, harus disikapi dengan
rasa syukur dan ikhlas.
7. Pengungkapan keindahan (estetika).
8. Pedoman rekreasi dan hiburan. Untuk mencari ketenangan dan
kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama seperti
shalat, yoga, dan meditasi.
9. Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu
agama,misalnya sebagai umat Islam, Kristen Katolik, Kristen
Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Unsur Lembaga Agama

Menurut Light, Keller, dan Calhoun (1989), unsur-unsur dasar agama


adalah kepercayaan, simbol keagamaan, umat, dan pengalaman
keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai