Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK KEBAKARAN

HUTAN DI RIAU

Disusun oleh
Patricia Mayang Putri (XIA-2/25)
Pradipta
Shazia Hafazhah Aulia (XIA-2/30)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan laporan presentasi tentang “Dampak
Kebakaran Hutan di Riau“. Laporan ini disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran geografi.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1. Bapak Dodik selaku guru mata pelajaran
geografi
2. Orang tua kami yang telah membantu baik
moril maupun materi
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Daftar Isi

Judul..................................................................................I
Kata Pengantar.................................................................II
Daftar Isi.........................................................................III
Bab I Pembukaan.............................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian................................1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian...........................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................4
a) Manfaat secara teoritis.............................4
b) Manfaat praktis........................................4
Bab II Landasan Teori dan Metode Penelitian................5
Bab III Isi atau Pembahasan Penelitian............................6
Bab IV Penutup................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................8
Lampiran..........................................................................9
Bab I
Pembukaan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kebakaran hutan di Riau telah menyebabkan


berbagai pengaruh negatif terhadap bumi. Salah satunya
adalah bertambahnya polusi udara di bumi. Dengan
bertambahnya polusi udara seperti ini mengakibatkan
lapisan ozon bumi semakin menipis, juga berkurangnya
hutan sebagai objek penghasil oksigen. Jika hal ini terus
berlanjut maka hal ini akan mengancam eksistensi
manusia. Oleh karena itu, kelompok kami ingin
membahas dampak dan upaya yang dapat kami lakukan
untung menanggulangi dampak kebakaran hutan di Riau
ini.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

1. Apa sajakah dampak kebakaran hutan di Riau?


2. Bagaimana cara menanggulangi dampak kebakaran
hutan di Riau?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui dampak dari kebakaran hutan di
Riau dan upaya untuk menanggulangi dampak tersebut
agar kami dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari

1.4 Manfaat Penelitian

a) Manfaat secara teoritis


Memperkaya ilmu pegetahuan terutama dalam
bidang kelingkungan dan kewilayahan

b) Manfaat secara praktis


Memberikan ide bagi warga sekitar daerah Riau
mengenai upaya untuk menanggulangi dampak kebakaran
hutan.
Bab II
Landasan Teori dan Metode Penelitian

1.1 Landasan Teori

Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh beberapa


faktor, antara lain ; perilaku manusia, kemarau
berkepanjangan, ataupun pembakaran dengan sengaja.
Karena itu, kita harus menanggulangi kebakaran hutan
untuk keselamatan bumi kita.

1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Studi kasus yang menggabungkan antara wawancara
dengan penduduk sekitar dan studi lapangan.
Bab III
Isi atau Pembahasan Penelitian

1.1 Penyebab Kebakaran Hutan di Riau

Sebenarnya penyebab kebakaran hutan di Riau


adalah ; cuaca ekstrim, adanya lahan gambut yang mudah
terbakar, kebiasaan bercocok tanam penduduk dengan
cara membakar, pembakaran lahan secara meluas yang
bermotifkan finansial, tidak optimalnya pencegahan
pembakaran lahan oleh aparat di tingkat bawah serta
kurang cepat dan kurang efektifnya pamadaman api dan
terakhir penegakan hukum yang tidak bmampu
menyentuh otak pelaku pembakaran.
1.2 Halangan dalam Mengatasi Kebakaran Hutan di
Riau
Ada beberapa halangan dalam mengatasi kebakaran
hutan di Riau , yaitu
1.Belum jelasnya pembagian tugas dan tanggungjawab
antara pemerintah provinsi dan kabupaten;
2.Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengendalian
kebakaran lahan dan kebun;
3.Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
partisipasi pencegahan kebakaran lahan dan kebun;
4.Rendahnya alokasi anggaran untuk pengendalian
dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran
di lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Riau,
sehingga penanganan belum dapat berjalan dengan
optimal;
5.Berdasarkan data pemantauan hotspot pada bulan Juli
ada kecenderungan kenaikan jumlah hotspot di
Provins Riau.Hotspot yang terpantau di Provinsi Riau
sampai buian Juli menunjukkan angka yang cukup
tinggi dibandingkan provinsi lainnya

1.3 Cara Menanggulangi Kebakaran Hutan di Riau

Kebakaran hutan merupakan ancaman tersendiri


bagi Negara yang bersangkutan maupun bagi mansyrakat
duni secara umum. Telah dipahami bahwa hutan
memegang peranan yang penting bagi keseimbangan
hidup di bumi. Alpanya hutan menjaga bumi akan
berimbas pada hidup organisme termasuk manusia di
dalamnya. Oleh sebab itu, keberlangsungan hutan
bukanlah sebuah opsi tetapi sebuah keharusan.
Sayangnya, beberapa tahun belakangan, kerusakan
terhadap hutan seolah tak bisa dicegah. Angka statistik
menunjukkan fakta semakin berkurangnya areal hutan hari
demi hari, terutama di daerah Riau. Salah satu faktor
utama penyebabnya adalah kebakaran, baik itu yang
terjadi secara alamiah maupun karena campur tangan
manusia. Langkah penanggulangan kebakaan hutan perlu
digalakkan sebab jika tidak, bukan hal yang tak mungkin
kelak bumi bukan lagi planet yang nyaman dihuni anak
cucu kita sebagai generasi selanjutnya.

Khusus di Indonesia, pada hakekatnya


penanggulangan hutan telah di atur dengan jelas di dalam
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.12/Menhut-
Ii/2009 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan. Adapun
upaya penanggulangan yang dimaktub tersebut antara
lain:
Memberdayakan sejumlah posko yang bertugas
menanggulangi kebakaran hutan di semua tingkatan.
Pemberdayaan ini juga harus disertai dengan langkah
pembinaan terkait tindakan apa saja yang harus dilakukan
jika kawasan hutan telah memasuki status Siaga I dan juga
Siaga II.
Memindahkan segala macam sumber daya baik itu
manusia, perlengkapan serta dana pada semua tingkatan
mulai dari jajaran Kementrian Kehutanan hingga instansi
lain bahkan juga pihak swasta.
Memantapkan koordinasi antara sesame instansi
yang saling terkait melalui dengan
PUSDALKARHUTNAS dan juga di lever daerah dengan
PUSDALKARHUTDA tingkat I dan SATLAK kebakaran
lahan dan juga hutan.
Bekerjasama dengan pihak luar seperti Negara
lainnya dalam hal menanggulangi kebakaran hutan.
Negara yang potensial adalah Negara yang berbatasan
dengan kita misalnya dengan Malaysia berama pasukan
BOMBA-nya. Atau juga dengan Australia bahkan
Amerika Serikat.
Upaya penanggulangan kebakaran hutan ini
tentunya harus sinkron dengan upaya pencegahan. Sebab
walau bagaimanapun, pencegahan jauh lebih baik dari
memanggulangi. Ada beragam cara yang bisa dilakukan
dalam rangka mencegah kebakaran hutan khususnya yang
disebabkan oleh perbuatan manusia seperti membuang
punting rokok di wilayah yang kering, kegiatan
pembukaan lahan dan juga api unggun yang lupa
dimatikan. Upaya pencegahannya adalah dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya mereka
yang berhubungan langsung dengan hutan. Masyarakat ini
biasanya tinggal di wilayah hutan dan memperluas area
pertaniannya dengan membakar. Pemerintah harus serius
mengadakan sosialisi agar hal ini bisa dicegah.

Pada dasarnya upaya penanggulangan kebakaran


hutan juga bisa disempurnakan jika pemerintah mau
memanfaatkan teknologi semacam bom air. Atau bisa juga
lebih lanjut ditemukan metode yang lebih efisien dan
ampuh menaklukkan kobaran api di hutan. Langkah yang
paling baik adalah dengan mengikutsertakan para
perangkat pendidikan agar merancang teknologi maupun
metode yang membantu pemerintah di level praktis.
Sokongan dana dari pemerintah akan membuat program
tersebut lebih baik dan terarah.
Bab IV
Penutup
1.1. Kesimpulan dan saran
Kebakaran hutan kebanyakan disebabkan oleh
perilaku manusia, hal ii tentu sangat membahayakan
apalagi di wilayah yang mayoritas daerahnya adalah di
hutan seperti Riau. Tidak hanya mebahayakan penduduk
disekitarnya, namun bumi juga kehilangan sebgaian besar
jantung bumi. Tanpa adanya pasokan tanaman yang cukup
untuk menyediakan oksigen bagi manusia, maka manusia
dapat punah. Karena itu, mulai sekarang jagalah hutan
atau tanaman disekitar kita untuk keselamatan bumi kita
Bab V
Daftar Pustaka
 http://catatandhian.blogspot.com/2013/06/contoh-
makalah-geografi-hidrosfer.html
 http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/langkah-

penanggulangan-kebakaran-hutan.html
 http://www.artikellingkunganhidup.com/makalah/cara+m

engatasi+kebakaran+hutan.htm
 http://isrimirajnia.wordpress.com/2013/06/08/makalah-

pendekatan-geografi/
 http://www.merdeka.com/tag/k/kebakaran-hutan-riau/

 http://ditjenbun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-258-

tantangan-dan-upaya-penanganan-kebakaran-hutan-dan-
kebun-di-provinsi-riau.html
 http://www.mongabay.co.id/wp-

content/uploads/2013/08/Kebakaran-hutan-Riau-
MODIS-Active-Fire-Data-48-Jam-28-30-Aug-13-
Sumatera-wide.jpg

Anda mungkin juga menyukai