BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan guru dan murid yang harus
mempunyai pola tertentu, seperti dikemukakan J.J Hasibuan yang dikutip oleh
Satyaswari (1998:17) beikut ini:
Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini
menunjuk pada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru murid dalam
suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur intruksional.
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda
dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
Dari metode populasi yang kami lakukan, dapat diketahui bahwa seluruh kelas di
SMA Negeri 1 Siantar berjumlah 29 kelas.Dan seluruh siswa di SMA
Negeri 1 Siantar berjumlah 1102 siswa.
2. Metode Sampel
Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada
pemakaian metode sampel yang diambil dari jumlah populasi, peneliti
mengambil satu kelas sebagai sampel, yaitu kelas XI MIPA 6.
Dari metode populasi yang telah kami lakukan. Kemudian kami
mengambil 1 kelas sebagai sampel untuk kami teliti lebih lanjut. Yakni XI
MIA 6. Dan diperoleh hasil sebagai berikut:
N
Tingkatan Jumlah Siswa Ruang Kelas Sarana dan Prasarana
o
1 XI MIA 6 36 1 Kelas Papan tulis, kipas angin, jendela, meja, kursi.
3. Metode Survey
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu
bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah
sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”.Setelah kami
melakukan metode populasi dan kami mengambil kelas XI MIA 6 sebagai
sampel.Kemudian kami melakukan survey di kelas tersebut. Hasilnya ialah
sebagai berikut:
Kelas XI MIA 6 terasa panas.
Kelas XI MIA 6 memiliki kipas sebanyak 2 buah dan letaknya di
tengah depan dan tengah belakang kelas.
Tidak semua sudut kelas mendapatkan kesejukan dari kipas angin.
Kelas XI MIA 6 tidak semua jendelanya bisa terbuka lebar.
Terdapat sedikit pohon disekitar kelas XI MIA 6.
Gorden kelas XI MIA 6 berbahan tipis
4. Metode Wawancara
Menurut Koentjaraningrat wawancara adalah cara yang
digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi
dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap
muka. Setelah kami melakukan metode populasi, dan kami mengambil
kelas XI MIA 6 sebagai sampel.Kemudian kami melakukan survey maka
kami langsung mengadakan metode terakhir yaitu metode wawancara
dengan dua orang siswa dan siswi kelas XI MIA 6. Hasil wawancara
yang telah kami lakukan ialah sebagai berikut:
Akbar : “Sebelumnya terima kasih ya kak, bang sudah
mengizinkan kami mewawancarai kakak tentang “Keadaan
Suhu dan Temperatur Dalam Kelas Terhadap Efektivitas
Kegiatan Belajar Mengajar Siswa/i SMA Negeri 1 Siantar””
Kak Nurul : “Iya dik sama-sama”
Akbar : “Kita langsung aja ya kak ke pertanyaan pertama.
Bagaimana tanggapan kakak dan abang terhadap suhu
ruangan kelas saat ini?”
Kak Nurul : “Menurut kami keadaan suhu ruangan kelas kami sekarang
pertama karena panas, mungkin karena sekarang global
warming jadi suhu juga semakin panas ya.”
Akbar : “Kalo abang gimana?”
Bang Aldi : “Ya, sama.”
Akbar : “Kalo begitu kita lanjut aja ya kak/bang ke pertanyaan
yang kedua. Menurut kakak dan abang, apa sajakah faktor
yang menyebabkan keadaan kelas menjadi panas saat
kegiatan belajar mengajar?”
Kak Nurul : “Menurut saya faktor yang pertama itu cuaca, kita semua
sudah pada tahu jika cuaca di Batam sangat panas. Yang
kedua, dulu di SMANSA itu masih banyak pohon yang
menjadi penyejuk alami, kalau sekarang sudah banyak yang
ditebang. Kemudian yang ketiga itu ada faktor pencemaran
suara ya dari siswa/i yang rebut di kelas, karena kita kan
bernafas menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida, nah karbon dioksida yang terlalu banyak itu juga
ga bagus.”
Akbar : “Kak kalau sekitar jam 8-9 pagi itu kan matahari mulai
naik. Nah cahayanya kan masuk ke sebagian besar ruang
kelas kakak karena jendela cukup lebar. Apakah cahaya
mataharinya itu mengganggu aktivitas KBM?”
Bang Aldi : “Yaa, itu sangat mengganggu dik. Karena membuat kami
kepanasan.”
Akbar : “ Menurut kakak apakah penyejuk ruangan yang ada di
kelas kakaksudah cukup ataukah perlu ditambah?”
Bang Aldi : “Lumayan cukup sih.”
Kak Nurul : “Tapi kurang di beberapa titik, kalo bisa ya diratakan
penempatan penyejuk ruangannya. Kalo diruang kelas kami
kipasnya hanya ada dibagian tengah, depan, dan tengah
belakang jadinya yang kebagian sejuknya hanya yang
berada di daerah dekat kipas. Dan siswa/i yang berada di
pinggir atau di pojok kelas tidak kebagian sejuknya.”
Akbar : “Apa sajakah dampak yang abang dan kakak rasakan dari
kondisi kelas yang seperti itu?”
Kak Nurul : “Kalau dampak posisitifnya kayanya lebih solid gitu,
kadang kami gabung ngumpul di satu titik di bawah kipas
jadi kebersamaannya ada gitu. Lalu dampak negatifnya ya
itu tadi kita belajar jadi terganggu ada yang kipas-kipas
kemudian ada yang kepanasan ya kaya gitu.”
Akbar : “ Adakah saran yang dapat kakak dan abang berikan agar
kondisi kelas lebih baik kedepannya?”
Kak Nurul : “Saran dari saya mungkin jikalau pendingin ruangan
belum bisa ditambah kita lebih baik mencoba reboisasi
terlebih dahulu, jadi ga terlalu gersang dan kita juga senang
karena udara lebih dingin.”
Akbar : “Baik kak sekian dari wawancara kami. Terimakasih telah
bersedia menjadi narasumber kami. Mohon
maaf ya kak apabila ada kesalahan dalam pengucapan kata.”
Kak Nurul : “Iya dik sama-sama.”
3. Dampak positif dan negatif suhu ruangan kelas XI MIA 6 yang panas.
Dampak Positif
Dampak positif yang dirasakan kelas XI MIA 6 yakni lebih terasa
kebersamaan.Ketika hari panas semua siswa berkumpul di daerah
bawah kipas agar mendapatkan angin.
Dampak Negatif
Dampak negatif yang dirasakan kelas XI MIA 6 yakni keefektifan
kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi terganggu karena suhu
ruangan yang panas.Karena banyak siswa yang sibuk mengipasi
dirinya menggunakan buku, sehingga tidak sedap dipandang mata.
Kemudian ada beberapa siswa yang bermasalah dengan deodorannya
sehingga saat suhu udara mulai naik siswa yang lain merasa
terganggu karena bau yang ditimbulkan.
Selain itu keadaan ruangan kelas yang panas juga bisa
mempengaruhi kondisi emosional seseorang. Seseorang yang berada
di suatu tempat yang suhu udaranya meningkat (panas) akan merasa
tidak nyaman bila berada ditempat itu dan semakin lama orang
tersebut berada di tempat itu, maka orang tersebut bisa kehilangan
kontrol akan emosinya sehingga dapat merugikan dirinya sendiri
bahkan orang lain yang berada di sekitarnya. Misalnya saat siang hari
suhu ruangan kelas sangat panas, kemudian siswa ribut dikelas, pada
kondisi ini guru yang sedang mengajar akan lebih mudah terpancing
emosinya karena guru tersebut tidak nyaman dengan suhu ruangan
yang panas ditambah lagi dengan murid yang bising. Sehingga guru
akan memarahi murid dan waktu jam pelajaran pun akan terbuang sia-
sia karena hal yang tidak penting.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari 4 metode yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa dari 29
kelas ,ada beberapa kelas yang terasa panas seperti kelas XI MIA 6.
Kelas XI MIA 6 memiliki 2 kipas yang berada di ditengah ,di depan dan di
belakang.Meskipun memiliki 2 kipas ,kelas masih terasa panas.Banyak faktor
yang membuat kelas XI MIA 6 terasa panas seperti faktor cuaca,kurangnya
pepohononan di sekitar kelas,sarana dan prasarana di kelas yang kurang
mendukung ,dan sebagainya.
Suhu kelas yang terasa panas,berdampak pada kenyamanan dan
konsentrasi siswa,seperti:
1. Karena banyak siswa yang sibuk mengipasi dirinya menggunakan buku
sehingga tidak sedap dipandang mata.
2. Kemudian ada beberapa siswa yang bermasalah dengan deodorannya
sehingga saat suhu udara mulai naik siswa yang lain merasa terganggu
karna bau yang ditimbulkan.
3. keadaan ruangan kelas yang panas juga bisa mempengaruhi kondisi
emosional seseorang
Di sisi lain ,ini juga berdampak baik terhadap kebersamaan antar siswa
dalam kelas.Kebersamaan disini yaitu pada saat suhu terasa panas dalam kelas
,semua siswa berkumpul di daerah bawah kipas agar mendapatkan angin.
5.2 SARAN
Agar siswa di dalam kelas terasa nyaman,banyak yang harus dilakukan
untuk mengatasinya seperti :
1. Menambah penyejuk ruangan seperti kipas angin di bagian yang tidak
terkena sejuknya kipas angin
2. Memperbaiki jendela agar bisa dibuka dengan lebar
3. Menambah tumbuh-tumbuhan disekitar kelas
DAFTAR PUSTAKA
http://traitorlike8.rssing.com/chan-2005242/all_p2.html
http://www.blogrido.xyz/2014/12/contoh-karya-ilmiah-manfaat-buah-sirsak.html
https://ilmaka.wordpress.com/2012/08/06/manfaat-dan-tujuan-penulisan-karya-
ilmiah/
http://www.slideshare.net/ATaufiqulHafizh/karya-ilmiah-remaja-part-2-new-2