Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRATIKUM WISATA RELIGI

( MASJID JAMI’ SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN )

Oleh :

Mardiani (12008007)

Bakhruldin (12008011)

Nuralansyah (12008029)

Aldi Febriyanata (12008037)

Abi Izul Fadhilah(12008021)

Shahibul Umam (12008021)

Aldi Febriyanata (12008037)

Rita Diana Lestari (12008004)

Halimah Assa’diyah (12008003)

Putri Handayani Nasution (12008003)

Almalina Widya Liambana (12008032)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita haturkan kepada kehadirat Allah SWT yang maha pengasih
lagi maha penyayang. Shalawat beriring salam kami ucapkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita kejala yang benar dan di ridhoi olehnya sehingga
kami dapat menyelsaikan program praktikum kami di Masjid Jami’ Sulthan Syarif Abdurrahman
yang beralamatkan di Jl. Tanjung Raya 1, Terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan
Pontianak Timur.

Dengan semua hal dipelajari dari 5 pertemuan praktikum yang telah kami laksanakan
semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat baik bagi diri sedirimaupun untuk orang lain.
Dengan begitu, maka perlu diadakannya tugas akhir yang harus kami buat dalam bentuk laporan
praktikum yang alhamdulillah dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar.

Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Rektor IAIN Pontianak, Bapak Dr. Syarif, S.Ag;MA
2. Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Ibu Dr. Cucu, S.Ag;MA
3. Ketua Program Studi Manajemen Dakwah, Bapak Dr. Suhrawardi
4. Dosen Pembimbing Praktikum, Bapak Syarif Ali Al-Qadrie, M.Pd
5. Ketua Masjid Jami’ Sulthan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, Muhammad Yusuf Al-Qadrie
6. Bendahara Masjid Jami’ Sulthan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, Muhammad Syarif
Achmad Al-Mumtahar
7. Juru kunci sekaligus marbot Masjid Jami’ Sulthan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, Bapak
Abdul Hamid Adam
8. Rekan-rekan kelompok praktikum yang telah memberikan bantuan dan kontribusi dalam
pembuatan laporan ini.

Demikian laporan praktikum ini kami buat. Kami sungguh menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat

i
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis serta pembaca sekalian.

Pontianak, 28 Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan .............................................. 2
a. Manfaat .......................................................................................... 2
C. Sistematika Laporan ............................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIKUM

A. Masjid Jami Sultan Abdurrahman Pontianak Kalimantan Barat ......... 4


B. Waktu Pelaksanaan Praktikum ............................................................ 5
C. Jadwal Pelaksanaan Praktikum ............................................................ 5
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Pelaksanaan Selama Kegiatan Praktikum ............................................ 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

B. Tiga Bidang garapan Masjid ................................................................ 11


C. Fungsi Masjid Jami’ Pontianak ............................................................ 12
D. Masalah yang Dihadapi........................................................................ 13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki banyak potensi kepariwisataan mulai dari keragaman
keindahan alam, suku bangsa hingga agama masyarakatnya dapat menjadi modal
pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan yang sangat baik
mendorong hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Indonesia memprioritaskan
pembangunan kepariwisataan. Hal ini dikarenakan setiap wilayah mempunyai karakteristik
yang berbeda untuk dijadikan daya tarik masing-masing daerah. Pada masa sekarang ini,
daerah-daerah di Indonesia berlomba-lomba untuk melakukan pengembangan objek
wisata. Terdapat berbagai jenis objek wisata yang dikembangkan oleh masing-masing
daerah din Indonesia. Mulai dari objek wisata alam, objek wisata budaya, objek wisata
maratim dan bahari, objek wisata cagar alam, wisata konvensi, wisata pertanian, dan wisata
religi.
Salah satu objek wisata yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah wisata
keagamaan atau religi. wisata keagamaan atau religi di maknai sebagai kegiatan wisata ke
tempat yang mempunyai makna khusus, biasanya berupa tempat memiliki makna khusus
mulai dari masjid, makam, maupun candi. Adanya objek wisata religi atau islami tentu
memberikan pengaruh baik bagi ekonomi masyarakat lokal maupun perkembangan budaya
dan peningkatan ilmu keagamaan bagi wisatawan yang datang
Masjid merupakan salah satu tempat peribadatan umat muslim. Secara harpiah masjid
merupakan “tempat sujut”, masjid biasanya tertutup bangunan, tetapi bisa menjadi tempat
shalat (sujud) dilakukan, termasuk halaaman luar. Awalnya masjid adalah tempat salat
sederhana bagi umat muslim, dan mungkin merupakan ruang terbuka daripada bangunan.
Pada tahapan pertama arsitektur islam 650-750, masjid terdiri dari ruang terbuka dan
tertutup yang dikelilinggi oleh dinding seringkali dengan menara tempat azan
dikeluarkan.(Grabar.1969)
Wisata religious adalah salah satu tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk
berwisata yang berkaitan dengan aktivitas atau tempat khusus yang berhubungan dengan

1
aspek religi keagamaan didalamnya, dan itulah yang dijadikan sebagai wisata bagi orang-
orang yang data.
Masjid umumnya berfungsi sebagai lokasi untuk salat, buka puasa Ramadan, salat
jenazah, pelaksanaan penikahan dan bisnis. Secara historis, masjid telah berfungsi sebagai
pusat komunitas, pengadilan, dan sekolah agama, dan di zaman modern mereka juga
mempertahankan perannya sebagai tempat pengajaran dan debat agama. Namun tidak
selalu masjid berpatokan tentang dengan kegiatan keagamaan ada juga masjid yang
dijadikan sebagai temapat wisata religious, karena masjid adalah tempat yang religious atau
berhubungan dengan agama maka dapat dijadikan sebagai wisata religius masjid yang
biasa dijadikan wisata religious yaitu masjid bersejarah.
Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman atau dikenal juga dengan nama Masjid Sultan
Syarif Abdurrahman adalah masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak, Provinsi
Kalimantan Barat, Indonesia. Masjid ini merupakan satu dari dua bangunan yang menjadi
pertanda berdirinya Kota Pontianak pada 1771 Masehi. Merupakan tempat peribadatan
umat muslim sekaligus tempat wisata sejarah yang mana masjid ini menjadi senterel
masuknya islam di Pontianak yang di bawa oleh Sultan Syarif Abdurahman al Qodri.
Masjid yang berlokasi di Gang Usahabirsama, Dalam Bugis, Pontianak Barat, Dalam
Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78243 merupakan
saksi bisu dari berdrinya Kota Pontianak, dan merupakan destinasi wisata yang tidak boleh
absen untuk dikunjungi jika ke Pontianak.
Selain sebagai wisata religi para wisatawan yang berkunjung ke Masjid Jami Sultan
Syarif Abdurrahma juga untuk mengikuti pengajian atau mendengarkan ceramah yang
rutin dan juga sekaligus berwisata untuk berfoto atau sekedar melihat bangunan.

B. MANFAAT PENULISAN LAPORAN


Adapun manfaat dalam pembuatan laporan praktikum lapangan ini yaitu:

a) Bagi mahasiswa:
1) Dapat menerapkan ilmu manajerial yang diperoleh pada bangku perkuliahan.
2) Memperluas relasi di dunia kerja yang nantinya menjadi tempat untuk
informasi mengenai pekerjaan.
3) Mendapatkan pengalaman dan bekal pada saat bekerja nantinya.

2
b) Bagi Institusi:
1) Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami materi-materi kuliah dan
menerapkannya.
2) Sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun langsung di dalam
dunia kerja.
c) Bagi pihak Instansi:
1) Dapat berpartisipasi khususnya dalam pengembangan manajerial
kepengurusan.
2) Memperoleh tenaga yang dapat diperbantukan dan tidak menutup
kemungkinan peserta Praktikum Lapangan diangkat sebagai salah satu tenaga
administrasi jika dinilai memiliki prestasi, loyalitas dan disiplin kerja yang
baik.

C. SISTEMATIKA LAPORAN
Untuk memberikan gambaran mengenai isi penulisan dan pembahasan dalam
penyusunan laporan ini. Maka penulis akan menguraikan sistematika laporan PPL yaitu,
sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, dan manfaat praktikum
BAB II: GAMBARAN UMUM TEMPAT PRATIKUM
Pada bab ini menjelaskan tentang profil Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak serta
waktu dan tempat pelaksanaan praktikum.
BAB III: PELAKSANAAN PRATIKUM
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan praktikum serta jadwal kegiatan selama
praktikum lapangan.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN PRATIKUM
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan Pratikum berdasarkan teori.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIKUM WISATA RELIGI

A. Masjid Jami Sultan Abdurrahman Pontianak Kalimantan Barat


Masjid merupakan rumah tempat ibadah umat Islam. Sejak masuknya agama Islam di
nusantara, masjid mulai dibangun sebagai sarana penyebaran agama Islam kepada masyarakat.
Salah satunya yakni Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman yang berlokasi di Pontianak.
Dimana masjid Jami’ dibangun pada masa pemerintahan Sultan Pontianak sekaligus menjadi
masjid tertua yang dibangun di kota tersebut. .Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami
Pontianak ini berdiri sekitar tahun 1778. Masjid ini juga menjadi satu dari dua bangunan yang
menjadi saksi berdirinya Kota Pontianak. Satu bangunan lainnya adalah Keraton Kadriah.Pada
tahun 1778, Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan
kesultanan ini ditandai dengan berdirinya dua bangunan yakni Masjid Sultan Syarif Abdurrahman
dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak
Timur.

Nama masjid ini diberikan oleh Syarif Usman yang merupakan anak dari Sultan Syarif
Abdurrahman yang meneruskan pembangunan masjid hingga selesai. Pemberian nama masjid ini
bertujuan untuk mengenang jasa-jasa sang ayah.Masjid Sultan Syarif Abdurrahman memiliki
arsitektur yang unik dimana terdapat 6 tiang besar yang terbuat dari kayu belian dengan ukuran
diameter yang besar. Masjid yang mampu menampung sekitar 1500 jamaah ini juga memiliki letak
yang berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya. Pada sisi kiri pintu masuk masjid, terdapat
pasar ikan tradisional. Sementara di bagian belakang masjid merupakan permukiman padat
penduduk Kampung Beting, kelurahan Dalam Bugis. Pada bagian depan masjid, yang menghadap
ke barat terbentang pemandangan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia.

Terdapat enam pilar dari kayu belian berdiameter setengah meter di dalam masjid yang
berbentuk bundar. Selain pilar bundar, juga ada enam tiang penyangga lainnya yang menjulang ke
langit-langit masjid, berbentuk bujur sangkar. Masjid ini memiliki mimbar tempat khotbah yang
mirip geladak kapal. Pada sisi kiri dan kanan mimbar terdapat kaligrafi yang ditulis pada kayu
plafon.

4
Hampir 90 persen konstruksi bangunan masjid terbuat dari kayu belian. Atapnya yang
semula dari rumbia, kini menggunakan sirap, potongan belian berukuran tipis. Atapnya bertingkat
empat. Pada tingkat kedua, terdapat jendela-jendela kaca berukuran kecil. Sementara di bagian
paling atas, atapnya mirip kuncup bunga atau stupa. Jendelanya yang berjejeran dengan pintu
masuk, berukuran besar-besar, juga dari kaca tembus pandang. Ada pula kaca yang berwarna
merah dan kuning

B. Waktu Pelaksanaan Pratikum


1. Waktu
Waktu pelaksanaan pratikum yaitu dimulai dari awal survey lapangan yaitu tanggal
06 mei 2023 sampai dengan 5 minggu yaitu tanggal 03 Juni 2023
2. Tempat
Tempat pelaksanaan dalam pratikum ini adalah Masjid Jami Sultan Syarif
Abdurahhaman yang berlokasi di Gang Usahabirsama, Dalam Bugis, Pontianak
Barat, Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan
Barat 78243
3. Jadwal Kegiatan Pratikum
NO HARI TANGGAL KEGIATAN
1. Sabtu 06/Mei/2023 survey awal, dalam pertemuan pertama ini
membahas apa-apa saja yang harus disiapkan
sebelum turun ke lapangan, seperti pemilihan
ketua kelompok, surat izin untuk melakukan
pratikum di sana, dan bersilaturahmi kepada
pengurus masjid Jami Sultan Syarif
Abdurrahman
2. Sabtu 13/Mei/2023 Minggu kedua, membantu takmir masjid dalam
membersihkan masjid dan membantu
menyiapkan perlengkapan untuk sholat zuhur
berjamaah
3. Jumat 19/Mei/2023 Minggu ketiga, sholat magrib berjamaah dan
mengikuti kajian rutin yang pimpin oleh Ust.

5
Ahmad Taufiq dengan tema membahas Hadits
Arba’in ke 8
4. Kamis 25/ Mei/2023 Minggu keempat, sholat magrib berjamaah dan
mengikut kegiatan maulidan berzanji serta
dzikir bersama yang merupakn kegiatan
rutianan setiap malam jumat,
5. Sabtu 3/ Juni/2023 Minggu kelima, penutupan untuk pratikum
wisata religi, serta serah terima sertifikat dari
mahasiswa ke masjid dan sebaliknya serta
pemberian buah tangan dari mahasiswa ke
takmir masjid

6
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM LAPANGAN

A. Pelaksanaan Selama Kegiatan Praktikum


1. Pertemuan Sabtu, 6 Mei 2023
Peserta praktikum lapangan berkumpul di Kampus IAIN Pontianak dan melakukan
observasi dan pembukaan praktikum di Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman sekitar jam
10 siang, di sana peserta praktikum lapangan menentukan ketua kelompok yaitu Bakharuldin
dengan diisi kegiatan di hari pertama yaitu :
1. Observasi Masjid Jami'
2. Bertemu Marbot Masjid Jami' yaitu Bapak Abdul Hamid Adam
3. Melakukan Wawancara dengan Bapak Abdul Hamid sekaligus pembukaan praktikum
4. Hasil Wawancara
Sedikit biografi latar belakang Masjid hasil wawancara bahwasanyaMasjid Sultan Syarif
ini yang merupakan rumah tempat ibadah umat Islam. Sejak masuknya agama Islam di
nusantara, masjid mulai dibangun sebagai sarana penyebaran agama Islam kepada masyarakat.
Salah satunya yakni Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman yang berlokasi di Pontianak.
Dimana masjid Jami’ dibangun pada masa pemerintahan Sultan Pontianak sekaligus menjadi
masjid tertua yang dibangun di kota tersebut.
Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Jami Pontianak ini berdiri sekitar tahun 1778.
Masjid ini juga menjadi satu dari dua bangunan yang menjadi saksi berdirinya Kota Pontianak.
Satu bangunan lainnya adalah Keraton Kadriah. Pada tahun 1778, Syarif Abdurrahman
dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan kesultanan ini ditandai
dengan berdirinya dua bangunan yakni Masjid Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana
Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.
Nama masjid ini diberikan oleh Syarif Usman yang merupakan anak dari Sultan Syarif
Abdurrahman yang meneruskan pembangunan masjid hingga selesai. Pemberian nama masjid
ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa sang ayah.
Masjid Sultan Syarif Abdurrahman memiliki arsitektur yang unik dimana terdapat 6 tiang
besar yang terbuat dari kayu belian dengan ukuran diameter yang besar. Masjid yang mampu
menampung sekitar 1500 jamaah. Untuk konstruksi masjid, sekitar 90 persen bangunan masjid
terbuat dari kayu belian. Atapnya yang semula terbuat dari rumbia, kini menggunakan sirap,
potongan kayu belian berukuran tipis. Atap masjid ini memiliki tingkat empat, pada tingkat

7
kedua, terdapat jendela-jendela kaca berukuran kecil. Sementara di bagian paling atas, atapnya
mirip kuncup bunga atau stupa.
Selama pelaksanaan awal pertemuan praktikum di Masjid Sultan Syarif ini, peserta
praktikum diperlakukan dengan baik dan dengan secara terbuka menerima kehadiran
mahasiswa dan mahasiswi selaku peserta praktikum untuk melaksanakan kegiatan praktikum
di Masjid Sultan Syarif. Selain itu, peserta praktikum juga disuguhi dengan beberapa hidangan
oleh pihak pengurus Masjid Sultan Syarif.

2. Pertemuan Sabtu, 13 Mei 2023


Pertemuan berikutnya pelaksanaan praktikum lapangan, peserta praktikum menjalankan
pekerjaann diantaranya membantu membersihkan dan merapikan perabotan masjid serta
merapikan Al-Qur’an. Pertemuan pada Sabtu ini dihadiri juga oleh dosen pembimbing
praktikum dalam memantau langsung kegiatan yang sedang berlangsung. Pertemuan ini
diakhiri dengan rapat anggota praktikum terkait persiapan praktikum kedepannya. Tidak lupa
juga jamuan dari pengurus masjid kepada mahasiswa praktikum beserta dosen pembimbing
sebagai bentuk menghargai dan itikad baik dari pihak masjid kepada mahasiswa yang
melaksanakan praktikum.
3. Pertemuan Jum’at, 19 Mei 2023
Kedatangan mahasiswa/mahasiswi praktikum Masjid Jami' datang sejak pukul 16.00 sore
di hari jum’at. Pertemuan saat ini dimulai dengan persiapan Sholat Maghrib berjamaah yang

8
di imami oleh ustadz Ahmad Taufik, dilanjutkan dengan berbincang bersama bapak Abdul
Hamid selaku juru kunci Masjid Jami’ terkait waktu pelaksanaan praktikum selanjutnya.
Setelahnya dilanjutkan dengan rangkaian agenda ba'da maghrib di masjid jami’ diawali
dengan pembacaan sholawat dan dzikir yang di pimpin oleh ustadz Ahmad Taufik yang
kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kajian rutin setiap malam sabtu oleh ustadz
Ahmad Taufik. Adapun kajian tersebut membahas tentang Hadis Arba'in ke 8.
Kajian di mulai dari pukul 18.16 dan selesai ketika adzan isya berkumandang. Kajian
rutinan ini di adakan di setiap pekan nya dengan pembahasan yang berbeda namun
bersambung di setiap pekan berikutnya. Kajian tersebut juga mengadakan sesi tanya jawab
dibagian akhir kajian. Adapun jama'ah yang mengikuti kajian tersebut berjumlah 42 orang
jama'ah laki-laki dan 11 orang jama'ah perempuan. Para jama'ah tersebut merupakan jama'ah
yang tinggal di sekitar Masjid Jami'.

4. Pertemuan Kamis, 25 Mei 2023


Pertemuan praktikum hari kamis 25 Mei 2023 di jam 17.00 diawali dengan hari yang cerah
disertai pemandangan sore dengan sunset yang indah hingga menjelang Maghrib dan sholat
berjamaah dilanjutkan dengan dzikir ba’da maghrib. Karena jadwal tersebut merupakan
malam jum’at dimana kegiatan rutin yang dilakukan di masjid ialah melaksanakan Maulid dan
Barzanji. Selama pelaksanaan barzanji mahasiswa/mahasiswi membantu pengurus untuk
membantu pengurus masjid dalam mengurusi jamaah selama pelaksanakan kegiatan satu

9
diantaranya ialah dengan menyediakan dan membagikan konsumsi kepada jamaah. Kegiatan
barzanji berakhir setelah memasuki waktu sholat Isya. Setelah sholat berjama’ah mahasiswa
praktikum melakukan rapat untuk persiapan praktikum pekan ke depan.
5. Pertemuan Sabtu, 3 Juni 2023
Laporan Akhir praktikum lapangan pada hari Sabtu tgl 03 Juni 2023 diisi dengan kegiatan
pagi nya ialah mempersiapkan keperluan untuk penutupan kegiatan praktikum di Masjid Jami’
Sultan syarif Abdurahman dan berdiskusi bersama pak Hamid dan pak Achmad selaku ketua
pengelola Masjid Jami’, selanjutnya memastikan persiapan untuk piagam dan sekaligus
merapatkan penutupan akhir berjalan dengan baik. Kegiatan ini sempat tertunda namun
dilanjutkan dengan shalat dhuzur dan penutupan dilakukan setelah shalat yang dimana ada MC
pembawa acara penutupan adapun acara penutupan yang disusun yakni:
1. Pembukaan dari pak Achmad selaku pengurus masjid Jami
2. Pembukaan dari perwakilan oleh mahasiswa dan permintaan maaf sekaligus menutup
pratikum pada hari ini yakni saudara Abi
3. Penutupan baca doa
4. Menyerahkan piagam kepada pengurus masjid
5. Berfoto bersama dan dokumen akhir dari pratikum wisata religi
Laporan akhir pada hari Sabtu ini yaitu dimana kesan dan pesan sudah disampaikan oleh
pihak pengurus masjid beserta dengan permintaan maaf dan juga kesan dan pesan disampaikan
oleh perwakilan dari mahasiswa. Pada hari Sabtu ini merupakan akhir dari kegiatan praktikum
lapangan wisata religi di Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak yang sudah ditempuh
dalam 5 Minggu terakhir bersama dengan teman Mahasiswa/mahasiswi peserta praktikum
lapangan dan juga pengurus. Terutama dari pihak pengurus masjid Jami yang menerima
peserta praktikum dengan sangat baik sehingga memberikan sebuah kesan dan hubungan yang
baik antar mahasiswa dengan pengurus masjid, keramahan, serta sabar dalam membimbing
selama pratikum awal hingga akhir.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM WISATA RELIGI

Masjid tertua di Kota Pontianak yakni Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, masjid yang
dikenal dengan nama Masjid Jami Pontianak ini berdiri sekitar tahun 1778. Masjid ini juga menjadi
satu dari dua bangunan yang menjadi saksi berdirinya Kota Pontianak. Satu bangunan lainnya
adalah Keraton Kadriah.

Masjid Sultan Syarif Abdurrahman memiliki arsitektur yang unik dimana terdapat 6 tiang
besar yang terbuat dari kayu belian dengan ukuran diameter yang besar. Masjid yang mampu
menampung sekitar 1500 jamaah ini juga memiliki letak yang berbeda dengan masjid-masjid pada
umumnya. Pada sisi kiri pintu masuk masjid, terdapat pasar ikan tradisional. Sementara di bagian
belakang masjid merupakan permukiman padat penduduk Kampung Beting, kelurahan Dalam
Bugis. Pada bagian depan masjid, yang menghadap ke barat terbentang pemandangan Sungai
Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia.

A. Tiga Bidang Garapan Masjid Jami Pontianak


• Idarah
• Idarah berarti Administrasi, yaitu tata laksana administrasi yang meliputi suratmenyurat,
kegiatan, pendataan, keuangan dan sarana, berikut merupakan struktur kepengurusan
dalam bidang Idarah:
1. Ketua Lembaga Masjid : M. Yusuf Alkadrie
2. Wakil Ketua : Sy. M. Yusuf Alkadrie
3. Sekretaris Lembaga Masjid : Sy. Abdullah Almuntahar
4. Wakil Sekretaris : Juanda Ahmadi, S.Sos
5. Bendahara Lembaga Masjid : M. Sy. Achmad Almuntahar
6. Wakil Bendahara : Robiansyah
• Imarah
Imarah berarti memakmuran, meramaikan masjid dengan berbagai kegitan yang
melibatkan dan mendatangkan peran jamaah, sehingga semua jamaah memiliki hak dan
kewajiban memakmurkan masjid.Memakmurkan masjid adalah membangun, mendirikan
dan memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi

11
dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Setiap
bentuk ketaatan kepada Allah bisa digolongkan sebagai usaha memakmurkan masjid.
Kepengurusan Masjid ini meliputi:
Seksi Ibadah : H. Syarif. Musthofa Alaydrus
: Syarif Usman Mohdar Alaydrus
: Ust. Zulkarnain
: Syarif Ahmad Umar
Selain itu anggota yang bekerjasama untuk memakmurkan masjid ialah anggota REMSA
dan Panitia Pengurus Hari Besar Islam.
• Ri'ayah
Dalam pengertian umum manajemen Masjid, ri’ayah diartikan dengan
pemeliharaan dan pengadaan fasilitas.Pengertian secara istilah adalah kegiatan
pemeliharaan bangunan, peralatan, lingkungan, kebersihan, keindahan, keamanan, masjid
termasuk penentuan arah kiblat.
Bidang ini memiliki anggota kepengurusan diantaranya:
1. Keamanan : Jeri & M. Yusuf
2. Humas : M. Arie Usman & Zainal
3. Perlengkapan : Ramli & Syarif Thaha Alkadrie
4. Kebersihan : Hermansyah & M. Nur

B. Fungsi Masjid Jami' Pontianak

Mengenai fungsi masjid dalam lingkungan masyarakat Islam, akan menemukan beberapa
fungsi yang dapat dikategorikan kepada dua jenis, yakni primer dan sekunder. Fungsi primer yang
dimaksud ialah sebagai tempat ibadah yang bersifat ritual, seperti shalat, i’tikaf, dan sebagainya.
Sedangkan yang bersifat sekunder ialah segala kegiatan yang memiliki dimensi muamalah yang
berkenaan dengan hubungan sesama anggota masyarakat yang ada di lingkungan masjid tersebut
yang secara substansial sesungguhnya masih merupakan bentuk ibadah juga. Masjid sebagai pusat
kebudayaan seperti kegiatan pendidikan anak dan remaja, majlis taklim, tempat musyawarah para
anggota pengurus.

• Pendidikan

12
Masjid Jami Pontianak menyediakan fasilitas TPA untuk pendidikan anak yang berupa
pengajaran agama Islam dengan tujuan belajar sambil bermain agar anak-anak yang tinggal
di daerah dekat masjid bisa lebih banyak mendapatkan ilmu keagamaan.
• Majlis Ta'lim
Untuk memakmurkan masjid para pengurus mengadakan agenda majlis ta'lim yang
dilaksanakan secara terjadwal yaitu pada Hari Senin sampai Minggu kecuali pada malam
Jum'at. Untuk kegiatan malam Jum'at akan dilaksanakan acara maulidan.
• Tempat Musyawarah para anggota pengurus
Masjid ini juga difungsikan sebagai tempat atau wadah untuk menyampaikan aspirasi
beserta membahas masalah yang dihadapi oleh masjid. Misalnya rapat kepengurusan.
Memecahkan masalah internal dan eksternal masjid.
C. Masalah yang dihadapi ( Faktor dan Solusi )
• Faktor internal
Didalam ruang lingkup internal masjid tidak terdapat masalah apa pun. Karena para
pengurus sangat mengemban amanah serta kerjasama yang tinggi dan juga melaksanakan
tugas sesuai bagian masing-masing.
• Faktor eksternal
Meskipun tidak ada masalah didalam kepengurusan masjid tidak menutup kemungkinan
bahwa masalah dari luar juga tidak ada. Untuk masalah eksternal tersebut muncul ketika
pembagian tugas dalam memakmurkan masjid seperti menjaga kebersihan mulai dari
membersihkan wilayah masjid dan sekitarnya, membersihkan fasilitas yang ada seperti
mukena, sarung, karpet sajadah. Hal ini memunculkan rasa kemalasan antar individu yang
memikirkan ego sendiri. Masyarakat ada yang beranggapan bahwa yang mengurus masjid
hanya anggota kepengurusan saja. Dari sistem keamanan muncul masalah dari anak-anak
yang bermain diarea masjid. Maka dari itu para pengurus membuat anggota keamanan
demi menjaga fasilitas masjid. Solusi yang dapat dilakukan dari masalah eksternal yang
ada yaitu dari kepala lembaga melakukan rapat evaluasi untuk melihat seberapa besar
masalah yang dihadapi kemudian melakukan tindak lanjut demi menjaga Masjid
Jami'Pontianak.

13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum-praktikum yang telah dilakukan, hasil yang begitu dirasakan
semakin bertambahnya pengetahuan seluruh teman-teman umumnya mengenai masjid
Syarif Abdurrahman Al-kadrie sebagai masjid yang bersejarah di kota Pontianak, yang
sebelumnya hanya mendengar cerita dan buku yang dibaca. Namun, kini dipraktekkan
langsung secara nyata. Sehingga apa yang dibaca dapat diketahui kebenarannya secara
nyata.
Kurang lebih lima kali pertemuan dalam praktikum wisata religi di masjid Jami’
ini, sangat memberikan kesan baik kepada kami selaku mahasiswa yang melaksanakan
praktikum. Kepada seluruh staf pengurus Masjid Syarif Abdurrahman Alkadrie serta
kepada juru kunci masjid jami’yakni bapak Abdul Hamid yang telah memberikan
pelayanan yang begitu baik terhadap kami. Dan tidak lupa kepada dosen pengampu yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan praktikum ini, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Demikian laporan ini sebagai serangkaian dari praktikum yang kami lakukan.
Sekali lagi ucapan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua pihak yang telah membantu
dalam proses praktikum wisata religi ini.
Akhir kata, kami sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan kami.

14
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Abduh, Pengelolaan Masjid Agung Islamic Center Sebagai Objek Wisata Religi,
Jurnal Kebijakan Publik, Vol. 12, No. 1, Maret 2021, hal. 1-62

15
A. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Dokumentasi Pertemuan Pertama

Gambar 1

16
Dokumentasi saat menjelaskan sejarah nasjjd jami pertemuan pertama

Gambar 2

Bangunan Asli Masjid Jami’

Gambar 3

17
Buku daftar pengunjung masji Jami’ Syarfi Abdurrahman Al-Qadri

Gambar 4 Gambar 5

18
Foto bersama Juru Kunci Masjid Jami’ bapak Abdul Hamid

Gambar 6

Kajian Rutin Arbain

Gambar 7

19
Dokumentasi akhir penyerahan piagam oleh pak ali kepada pak achmad

20
Penyerahan Sertifikat kegiatan Praktikum Wisata Religi

Gambar 8 Gambar 9

Gambar 10

21

Anda mungkin juga menyukai