Anda di halaman 1dari 5

Nama : Herbi Arul Trinabila Teks Editorial

Kelas : XII – MIPA 2

Menggotong Kebersamaan Sembari Mendorong Jauh Dan


Menginjak Kepercayaan

Partai politik merupakan salah satu tiang terbentuknya suatu negara. Partai
politik ini menjadi salah satu penentu kokohnya sebuah negara, partai politik yang
berkualitas baik akan menjadikan negaranya maju dengan pesat. Oleh karena itu partai
politik sangat penting bagi keberlangsungan hidup suatu negara.

Pada akhir pemilu tahun 2014, tepatnya pada 16 November 2014, partai politik
baru telah muncul di Indonesia. Partai ini bernama Partai Solidaritas Indonesia yang
disingkat dengan PSI. Dengan diketuai oleh mantan Presenter berita Grace Natalie, PSI
ini menjadi salah satu pusat perhatian publik kala itu. Cenderung untuk mengabil target
anggota kalangan anak muda, perempuan dan lintas agama, parpol ini menjadi sorotan
bagi anak-anak remaja yang ingin belajar dan mendalami ilmu politik.

Karena salah satu tujuan parpol ini adalah menggaet para pemuda, maka mau
tak mau parpol ini harus menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan remaja saat ini.
Sebagai contoh, dalam perayaan HUT Republik Indonesia yang ke-70 yaitu tepat pada
tanggal 17 Agustus 2015 dan Pemilu Kepala Daerah Serentak pada Desember 2015
lalu, tokoh-tokoh yang tergabung dalam partai ini menggunakan media sosial Twitter
dan Facebook sebagai media untuk mengajak warga muda dalam berpartisipasi dalam
kegiatan politik. Mereka menciptakan hash tag pada jejaring sosial seperti
#Merdeka100persen saat HUT Republik Indonesia ke-70 lalu dan #KepoinPilkada saat
Pilkada Serentak pada Desember 2015 yang lalu.
Partai politik ini resmi menjadi Badan Hukum setelah melalui verifikasi
Kementrian Hukum dan HAM pada tanggal 7 Oktober 2016, hal ini menjadi terobosan
terbaru karena menjadi salah satu partai baru yang lolos seleksi badan hukum pasca
Pilpres 2014.

PSI ini membawa garis besar solidaritas, pluralitas beragama, suku, dan bangsa,
serta mengklaim bahwa mereka tidak akan mengisi partai PSI dengan mantan politisi
partai lain. Salah satu peraturan di dalam partai ini menyebutkan bahwa pengurus partai
dibatasi maksimal 45 tahun. Ini menunjukan keseriusan tokoh-tokoh PSI ingin
menyaring anak-anak muda sebagai pengurus partai tersebut, dan saat ini pun pengurus
dari partai tersebut rata-rata 20-30 tahun.

PSI ini dilandasi empat nilai dasar yang menjadikan partai politik ini berbeda
dari partai-partai yang lainnya. Keempat poin tersebut adalah kebajikan, keragaman,
keterbukaan, dan meritokrasi.

1. Kebajikan, PSI memandang bahwa politik adalah suatu hal yang baik dan
melambangkan kebaikan, oleh karena itu seluruh orientasi dan kerja politik PSI
difokuskan untuk menggagas dan memutuskan kebijakan-kebijakan publik
yang membawa kebajikan bagi rakyat.
2. Keragaman, PSI melihat bahwa keragaman Indonesia merupakan sesuatu yang
sangat berharga bagi negeri tercinta ini, partai ini menyimpulkan bahwa
keragaman merupakan suatu kekuatan yang sangat besar dan berbeda dari
negara-negara lain. Maka dari itu dengan menjunjung keberagaman, mereka
berharap agar PSI ini menjadi parpol yang kuat tanpa lupa dengan solidaritas
yang harus ada.
3. Keterbukaan, merupakan salah satu nilai yang sangat penting yang dapat
memungkinkan negara Indonesia menjadi sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan keterbukaan Indonesia mampu berkerja sama dan saling belajar dengan
bangsa-bangsa yang lain dan sekaligus memberi tempat untuk terus melakukan
kritik dan pembaruan.
4. Meritokrasi, merupakan nilai yang menghargai kinerja dan usaha serta memberi
kesempatan yang adil bagi setiap orang untuk bekerja. PSI akan berupaya
mewujudkan kondisi yang memungkinkan setiap orang untuk mencapai dan
memperoleh sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan usahanya.

Menjelang Pemilu 2019 nanti, diperhitungkan yang akan mengikuti pemilu nanti
mayoritas merupakan generasi milenial atau generasi pemuda yang berusia dibawah 40
tahun. Melihat peluang ini, PSI telah melakukan persiapan panjang untuk menjadi
peserta Pemilu 2019 nanti, kata Grace sang ketua dari PSI. “ini bukan persiapan SKS,
sistem kebut semalam. Perjalanan selama tiga tahun kami lakukan dengan tekun. Kami
optimis akan dinyatakan lolos verifikasi sampai dinyatakan sebagai peserta pemilu
2019” kata Grace, di kantor DPP PSI, Jakarta, Jum’at pada tanggal 12 desember 2017.
Sekertaris Jendral PSI Raja Juli Antoni mengatakan, saat ini jumlah anggota beserta
pengurus PSI sebanyak 650.000, dan 30.000 diantaranya adalah pengurus. KTA atau
kartu tanda anggota kata Grace Natalie sudah beberapa persen hampir selesai, dan
masih tetap distribusikan. Anggota yang banyak ini merupakan suatu pencapaian yang
sangat memuaskan bagi PSI, karena tercatat bahwa PSI memiliki anggota terbanyak
pada saat ini.

Dengan sistem publikasi yang menarik dengan mendekati para pemuda dengan
jejaring sosial dan landasan prinsip yang meyakinkan, banyak anak muda yang ingin
bergabung dan mendukung partai PSI ini. Salah satunya yang di ungkapkan oleh
Wahyu, “saya siap rekrut anak muda buat kader partai #saatnya anak muda berbicara
banyak” pada laman khusus PSI,15 Maret 2018 lalu. Memang benar, dengan kita
mengikuti partai PSI ini, kita akan digiring untuk mengerti dan paham dengan sistem
politik di Indonesia secara mendalam. Kita juga akan bisa mengajukan pendapat serta
kritik-kritik pada politik yang ada di Indonesia. Parpol yang juga menampung segala
aspirasi para pemuda.

Namun sayangnya, pada Minggu 11 November 2018 lalu, Grace Natalie sang ketua
dari PSI, membuat nama PSI semakin melejit. Dalam pidatonya di HUT ke-4 PSI yang
bertajuk Festival 11 di Indonesia Conversation Exhibition (ICE), Banten, dengan tema
‘Muda Menangkan Indonesia’, Grace dengan gamblang menyebutkan didalam salah
satu dari tiga misi bila PSI masuk ke DPR bahwa PSI akan mencegah lahirnya
ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di Indonesia. PSI tidak akan
pernah mendukung perda-perda injil atau perda-perda syariah. Tidak boleh ada lagi
penutupan rumah ibadah secara paksa, tutur Grace pada pidatonya saat itu.

Dua misi lainnya adalah melindungi reformis dan misi kedua menghentikan praktik
pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Dan misi ke tiga inilah yang
membuat pamor PSI menjadi naik daun.

Lalu bagaimana pendapat Cawapres yang didukung oleh PSI? Perda agama
dibentuk oleh daerah masing-masing. Jika suatu daerah menghendaki adanya aturan
syariah, Ma’ruf Amin tidak mempermasalahkannya, beliau bahkan meminta agar hal
ini tidak menjadi perdebatan. “kan undang-undang tentang perbankan syariah juga ada
di Nasional, menurut saya tidak usah menjadi polemik” kata Ma’ruf Amin di pesantrn
An Namawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu 18 November 2018. Ini
merupakan hal yang tidak seharusnya dikatakan oleh pemuka agama.

Komentar lain pun yang bersangkutan dengan penolakan perda Agama ini
dilontarkan oleh Fraksi DPR RI. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan bahwa
sebagai sikap politik sah-sah saja, tapi sebagai sesama warga bangsa tertentu kita perlu
mengingatkan dan mengoreksi sikap tersebut. PSI tidak paham utuh Pancasila dan
UUD 1945 yang menempatkan agama dalam posisi yang penting, yang menjiwai
semangat kebangsaan, dan yang terpeting menjadi landasan moral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, dengan keterangan tertulis pada 19 November 2018 lalu.
Anggota Komisi I GPR RI itu pun meminta PSI untuk kembali memahami semangat
Pancasila dan UUD 1945. Sebab, dalam dasar negara dan konstitusi itu, jelas tersirat
agama menjadi acuan dalam kehidupan bangsa dan negara.

Akibat dari adanya polemik ini berdampak pada Pemilu 2019 mendatang. Ketua
MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal yang mengharamkan masyarakat Sumatera Barat
memilih partai atau siapapun yang dicalonkan sebagai caleg oleh partai PSI dalam
pemilu 2019 mendatang. Ini pastinya sangat berdampak pada pamor PSI jika
masyarakat Sumatera Barat menuruti ketua MUI, parpol ini akan mengurangi peluang
masuknya calon kader-kader mereka untuk masuk ke dalam DPR.

Sebaiknya, kita sebagai rakyat Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 tetap mengikuti dan mengerti landasan negara yang sudah ada, kita pun harus
tetap menjunjung tinggi perbedaan kita menjadi negara yang unik dan berbudaya,
karena dengan perbedaan akan menjadi kekuatan yang kokoh dan tidak tergoyahkan,
serta tidak melupakan agama yang seharusnya menjadi tingkatan yang pertama
diantara yang lainnya.

Sumber : psi.id

wikipedia

kompas.com

m.detik.com

m.viva.co.id

Anda mungkin juga menyukai