TBL 12 A
15061910011
1) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih
kokoh (lebih sempurna).
3) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat sambungan
hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari
berat konstruksi.
4) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut, tak perlu
memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
5) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.
6) Struktur yang dilas biasanya lebih ringan daripada struktur yang di rivet.
7) Efisiensi sambungan las lebih maksimal (bisa 100%), hal ini tidak dapat dijumpai pada sambungan
rivet
8) Perubahan atau penambahan sambungan dapat dilakukan lebih mudah dibandingkan sambungan rivet
yang sulit
9) Penampakan hasil sambungan Las lebih baik dan rapih dibandingkan rivet
10) Kemampuan menahan tegangan tarik dari sambungan las lebih baik dari sambungan rivet
11) Sambungan las lebih kuat dibandingkan sambungan rivet bahkan bisa lebih kuat dari material
utamanya itu sendiri
12) Bentuk yang sulit (Bulat/ pipa) dapat lebih mudah disambung Las daripada di Rivet
13) Hasil sambungan las lebih rigid/ kaku daripada sambungan rivet, sehingga trend yang ada sekarang
adalah membuat frame kaku (rigid frame) dan sambungan las sebagai solusinya.
14) Sambungan las dapat dilakukan dimanapun titik/ tempatnya tanpa harus memperhatikan jarak aman/
clearance.
15) Proses pengerjaan dengan sambungan las lebih sedikit memakan waktu daripada pengerjaan rivet
yang memakan waktu yang lumayan banyak.
16) Pada umumnya proses penyambungan logam dengan pengelasan lebih hemat dan ekonomis dilihat
dari segi biaya dan penggunaan materialnya.