Anda di halaman 1dari 9

Tugas #02

METALURGI LAS

Nama:
WELLY SETYAWAN

NPM:

1506695070
S2 Kls. khusus

DEPARTEMEN MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016

Tugas 02
Metalurgi Las
Soal:
1. Jelaskan perbedaan antara pengelasan dengan brazing/soldering.
Jawab:
Berikut beberapa perbedaan antara pengelasan dengan brazing/soldering:
Pengelasan:
Logam/material yang disambung (base metal) mengalami peleburan sehingga
kedua material melebur pada titik sambung dan memiliki ikatan yang kuat setelah
membeku kembali. Temperatur pengelasan mencapai suhu 800C1635C untuk
dapat melelehkan logam (tergantung titik leleh dari logam induk yang disambung).
Material filler harus memiliki temperatur leleh (melting point) yang sama dengan
base metal. Sambungan hasil pengelasan memiliki kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan hasil sambungan soldering/brazing.
Soldering/Brazing:
Logam/material induk yang disambung tidak mengalami pelelehan/peleburan.
Menggunakan logam bantu (filler) yang melebur dan menciptakan ikatan
sambungan antara dua material. Filler memiliki suhu leleh (melting point) lebih
rendah dari base metal yang disambung. Temperatur yang digunakan tidak
sampai pada suhu leleh base metal namun sampai suhu leleh filler. Proses
Brazing mengguanakan temperatur yang lebih tinggi dari soldering. Proses
menyolder menggunakan suhu antara 450 - 500 C. Brazing menggunakan suhu
antara 500C 1000C. Biasanya ikatan brazing lebih kuat dari soldering.
Soal:
2. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan penyambungan dengan metoda
mechanical fastening dengan welding.
Jawab:
Penyambungan mechanical fastening menggunakan pengikat seperti paku, baut
dan rivet. Sedangkan welding menggunakan energi panas yang melelehkan base
metal yang disambung.
Dari pengertian diatas maka dapat dijelaskan keuntungan dan keterbatasan
masing-masing metode penyambungan antara lain sebagai berikut:
Keuntungan Mechanical Fastening:
a. Material yang disambung tidak mengalami perubahan mikrostruktur, sehingga
tidak diperlukan kontrol terhadap mikrostruktur material (post-heat treatment
atau lainnya) dan dapat diaplikasikan pada semua jenis material.
b. Langsung dapat diaplikasikan tanpa persiapan yang rumit, dengan kata lain
lebih sederhana (simple) dibandingkan proses pengelasan.

c. Tidak membutuhkan sumber energi yang besar sebagai sumber panas untuk
melelehkan material, dapat diaplikasikan didaerah terisolasi energi.
d. Sambungan dapat berupa non-permanent joint seperti baut, sehingga dapat
dibongkar pasang dengan mudah.
Keterbatasan Mechanical Fastening:
a. Distribusi aliran tegangan pada sambungan mechanical fastening tidak
seseragam sambungan welding dan kurang kuat dibandingkan welding.
b. Memerlukan material ekstra karena adanya penyembungan overlap joint
sehingga bobot struktur menjadi lebih berat.
c. Terdapat cacat awal yang sengaja dibuat berupa lubang yang dapat
menginisiasi crack, dan terjadi konsentrasi tagangan di titik sambungan. Hal ini
mengakibatkan ketahanan terhadap fatigue menjadi lebih rendah.
d. Rawan terhadap kebocoran pada titik sambungan jika diterapkan pada
komponen yang menyimpan fluida bertekanan.
Keuntungan Welding:
a) Adanya distribusi aliran tegang yang seragam, sehingga kekuatan tariknya
lebih baik.
b) Penggunaan material lebih efisien karena tidak adanya overlap joint sebagai
tempat perekatan kedua komponen, bobot struktur lebih ringan.
c) Sambungan welding tidak mudah retak dan memiliki kekuatan yang sama
dengan base metalnya. Sambungan menyatu dengan base metal.
Keterbatasan Welding:
a) Material yang dilas mengalami perubahan mikrostruktur karena pengaruh
panas yang diberikan, sehingga perlu kontrol mikrostruktur (post-heat treat)
b) Proses welding lebih rumit dan membutuhkan sumber energi yang besar,
sehingga biaya yang diperlukan lebih mahal. Welder juga harus memiliki
sertifikasi.
c) Sambungan langsung bersifat permanen, sehingga jika terjadi kesalahan
membutuhkan perbaikan/repair yang tidak sederhana.
Soal:
3. Berilah beberapa contoh metoda penyambungan dengan cara Adhesive Bonding.
Jawab:
Secara sederhana dapat diartikan merekatkan dua permukaan dengan bantuan
perekat (lem, ekposi, plastic agent). Contoh:
1. Penyambungan antara sol sepatu dengan bagian atas sepatu menggunakan
lem aibon (chloroprene contact adhesive).
2. Penyambungan pada material plastik, karet, kertas dan keramik, misal
menyambung gagang gelas keramik yang patah dengan lem dll.
3. Menyambung pipa peralon menggunakan adhesive bounding
4. Menyambung kerangka kayu dengan adhesive glue.

Soal:
4. Jelaskan beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk proses pengelasan logam.
Jawab:
Kondisi yang harus dipenuhi antara lain:
a. Sumber energi untuk menghasilkan panas dan atau tekanan tersedia, seperti:
listrik (resistensi / busur listrik/arc), nyala api/flame, eksplosive, reaksi padatan,
friksi/gesekan.
b. Adanya perlindungan terhadap kontaminan udara atau air, seperti gas Argon
dan CO2.
c. Adanya mekanisme penghilang kotoran pada sambungan
d. Adanya pengontrolan mikrostruktur sambungan las dan daerah HAZ, seperti
post-heat treatment atau penghalusan butir dengan pukulan.
e. Panas yang ditimbulkan dapat melelehkan base metal dan filler (mencapai
melting point)

Soal:
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bila saudara menggunakan metoda las
SMAW untuk mengelas baja karbon rendah.
Jawab:
SMAW (Shielded Metal Arc Welding) merupakan salah satu metode pengelasan
dimana panas dihasilkan oleh listrik diantara elektroda. Metode ini dapat
dikerjakan dengan cepat dan memiliki keseragaman lasan yang cukup baik.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode SMAW:
Kelebihan SMAW:
a. Peralatan pengelasan cukup sederhana jika dibandingkan metoda lain
sehingga biaya yang dibutuhkan paling murah.
b. Peralatan dapat digunakan untuk posisi pengelasan dengan berbagai posisi
c. Peralatan mudah diset dan bersifat portable
d. Dapat diaplikasikan di workshop maupun di lapangan/site dengan kondisi
angin yang kencang
Kekurangan SMAW:
a. Kecepatan deposisi las rendah, panjang kawat las terbatas
b. Terdapat inklusi pada hasil lasan yang lebih banyak dibandingkan metode
lasan lainnya,
c. Perlu waktu tambahan untuk menghilangkan terak dari logam las.

Soal:
6. Jelaskan perbedaan antara plasma arc welding (PAW) dan TIG.
Jawab:
PAW

TIG

Konsentrasi energi lebih tinggi karena Konsentrasi energi lebih rendah


temperatur yang dipakai lebih tinggi
Stabilitas busur lebih stabil

Stabilitas busur kurang stabil

Peralatan lebih mahal

Peralatan lebih murah

Sulit digunakan secara manual

Bisa digunakan secara manual

Soal:
7. Jelaskan kelebihan dan keterbatasan pengelasan Flux core arc welding (FCAW)
Jawab:
FCAW (Flux Core Arc Welding) merupakan suatu proses pengelasan dengan
menggunakan busur antara elektroda filler yang diumpankan secara kontinyu
dengan base material. Berikut kelebihan dan keterbatasan dari FCAW:
Kelebihan

Keterbatasan

Kecepatan deposisi lebih tinggi


dibanding SMAW dan GMAW.
Dapat mengelas dengan berbagai
posisi
Lebih ekonomis dan efisien dibanding
MIG
Kualitas logam las yang dihasilkan
tinggi dengan penampakan yang
halus dan seragam

Terak harus dibersihkan antar passnya.


Banyak menghasilkan asap dan radiasi
UltraViolet
Dapat terjadi inklusi terak
Penggunaan
ferrous

terbatas

pada

logam

Harga elektroda mahal dan Peralatan


lebih kompleks dibandingkan SMAW
Soal:
8. Jelaskan faktor apa saja yang harus saudara lakukan bila saudara ingin mengelas
material baja yang cukup tebal ( lebih dari 1 inchi) dengan posisi mendatar.
Jawab:
Faktor yang harus dipertimbangkan untuk pengelasan baja tebal (>1inch):

Elektroda yang digunakan cocok untuk pengelasan baja tebal


Logam penyambung dan Shielding gas yang digunakan sesuai
Posisi material baja harus diletakan secara mendatar.
Bentuk sambungan V.

Untuk mencegah grain growth disekitar batas butir, pada sisi sambungan
dalam dipinning dengan zirconium.
Karena material cukup tebal, digunakan arus yang tinggi agar efisien.
Metode yang digunakan dapat diaplikasikan untuk baja tebal, dapat
menggunakan Submerged Arc Welding (SAW) karena penetrasi cukup
dalam dan menggunakan flux yang dapat menghasilkan kecepatan tinggi
sehingga kualitas lasan baik

Soal:
9. Gambarkan secara skematis proses pengelasan Elektro Slag (ESW) beserta
kelebihan dan keterbatasannya.
Jawab:
ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti, elektroda
terhubungkan dengan benda yang dilas melalui konduktor. Panas yang dihasilkan
cukup tinggi, mencapai 1925C.
Beriku adalah skematis proses pengelasan ESW:

Kelebihan ESW
Penetrasi cukup dalam

Keterbatasan ESW
Hanya untuk posisi pengelasan datar (flat) dan
vertikal
Menghemat biaya untuk material Membutuhkan sepatu tembaga untuk menutupi
yang cukup tebal
celah
Deposition rate cukup tinggi
Terbatas hanya untuk pengelasan baja karbon,
baja paduan, dan beberapa baja paduan tahan
karat.
Konsumsi flux kecil
Proses tidak dapat dihentikan sebelum selesai
Distorsi minimal
Tidak dapat mengelas pelat dengan ketebalan
lebih kecil dari 19 mm.

Waktu pengelasan cepat


Menggunakan arus yang tinggi

Ukuran butir sangat besar, struktur dan sifat


lasan hamper mirip hasil cor (casting)
Karena penetrasi las sangat dalam maka
kualitas las tergantung kondisi pengelasan dan
komposisi logam induk

Soal:
10. Jelaskan tentang transfer logam pada pengelasan GMAW (MIG) dan jenis transfer
mana yang saudara pilih bila digunakan untuk mengelas pelat tipis.
Jawab:

Ada berbagai macam jenis transfer logam pada pengelasan GMAW (MIG), yaitu:

Rotary Arc
Pola transfer dengan pergerakan busur yang memutar sehingga
menghasilkan lasan yang rapi dan bagus.

Spray Arc

Dapat digunakan untuk mengelas hampir semua logam dan paduannya


karena karakteristik inert pelindung argon, tetapi arus yang besar yang
diperlukan untuk menciptakan spray arc menyebabkan sulitnya mengelas
pelat yang tipis.

Globular Transfer

Tercipta dengan menggunakan elektroda positif (DCEP) tanpa


memperhatikan jenis gas pelindung yang digunakan, bila arus relatif
rendah.

Short Arc
Menggunakan rentang arus las yang paling rendah menghasilkan panas
yang paling rendah pula sehingga menghasilkan zona logam las yang kecil.
Sangat cocok untuk pengelasan pelat tipis.
Diantara semua jenis tansfer logam di atas, yang cocok untuk pengelasan
pelat tipis adalah Short Arc

Soal:
11. Bila saudara diminta untuk mengelas material seperti aluminium dan paduannya
dengan pengelasan TIG (GTAW), jelaskan jenis polaritas arus (DCRP, DCSP atau
AC baik yang low frekwensi atau high frekuensi) yang harus saudara dipilih dan
beri alasan hasil pilihan saudara.
Jawab:
Secara umum untuk semua jenis ketebalan, kita menggunakan polaritas AC (baik
low maupun high frequency), karena penetrasi yang dihasilkan medium dan
kapasitas elektroda baik. Selain itu, polaritas AC dapat mengurangi efek magnetic
arc blow.

Dalam proses pengelasan aluminium dan paduannya digunakan proses TIG


(GTAW-Gas Tungsten Arc Welding), yang harus diperhatikan adalah
ketebalannya dalam memilih jenis polaritas arus yang akan digunakan.
Soal:
12. Dalam memilih gas pelindung untuk mengelas baja karbon, mana yang saudara
harus pilih gas argon, gas karbon dioksida (CO2) atau campurannya. Jelaskan
pilihan yang saudara ambil.
Jawab:
Untuk mengelas baja karbon gas CO2 bisa dibilang paling efisien karena selain
murah, kecepatan las juga tinggi disertai dengan penetrasi yang tinggi. Namun
untuk mengurangi spattering dapat digunakan campuran antara argon dan
karbondioksida. Maka untuk mengelas baja karbon, gas yang saya pilih adalah
campuran diantara keduanya. Campuran (Ar + CO2) paling sering digunakan
karena dapat mengurangi kemungkinan terjadinya spattering dan ini cocok
digunakan untuk pengelasan baja karon.

Anda mungkin juga menyukai