Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 4

1. Pada pembuatan pipa ERW, mengapa digunakan arus frekwensi tinggi serta jelaskan
peranan frekwensi tersebut terhadap sambungan di pipa tersebut.

2. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan High Frequency Welding.

3. Jelaskan prinsip kerja projection welding, beserta keunggulan dan keterbatasannya.

4. Jelaskan persyaratan kualitas hasil las dengan spot welding, jelaskan hal tersebut dengan
menganalisa ukuran nugget lasan-nya dan hasil uji tarik gesernya.

5. Bila saudara di tugaskan untuk menyambung dengan metoda spot welding terhadap dua
belah pelat dengan tahanan listrik yang sama namun memiliki ketebalan yang berbeda
dimana t1 = 2 x t2. Buatlah skematis disain posisi elektroda yang akan dipakai terhadap
sampungan kedua pelat tersebut.

6. Jelaskan weldability baja lapis seng (galvanil) bila dilas dengan spot resistant welding
process.

7. Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Jelaskan tahapan kerja dari las titik (spot
welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang
disambung.

8. Jelaskan pengaruh arus, waktu dan tekanan terhadap hasil las resistansi listrik

9. Jelaskan Prinsip Kerja Spot Welding berikut skematis gambar serta berikan penjelasan
Masukan Panas (heat input) yang dibutuhkan untuk menyambung material dengan spot
welding.

10. Jelaskan perbedaan antara Flash welding dan Upset Welding melalui gambar
skematisnya.

11. Jelaskan dengan gambar skematis siklus kerja dari Seam Welding.

12. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan dari proses pengelasan resistansi welding.

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Percussion Welding dan gambarkan skematisnya
dan beri contoh aplikasinya

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Mash Seam Welding dan gambarkan skematisnya
serta beri contoh aplikasinya.
15. Untuk material logam Tembaga, Aluminium dan Baja, urutkan mana yang material yang
memiliki weldability yang baik dengan menggunakan pengelasan las titik (spot welding).
Jawaban :

1. Pada pembuatan pipa baja ERW digunakan arus frekuensi tinggi karena dengan
mengkonsentrasikannya pada permukaan yang akan disambung melalui dua probes yang
membuat kontak ringan dengan bagian sambungan, arus yang diperlukan lebih kecil dan
kontak listriknya juga lebih kecil. Dengan meningkatkan frekuensi arus yang diberikan
hingga 450 Hz dan meningkatkan voltage dari satuan menjadi puluhan, dikembangkan
proses yang disebut high-frequency resistance welding (HFRW). Peranan frekuensi
tersebut terhadap sambungan pipa ialah membuat kontak ringan antara probes dengan
bagian sambungan sehingga arus yang diperlukan lebih kecil begitu pula dengan kontak
listrik

2. High frequency welding


Keuntungan Keterbatasan
Hasil daerah HAZ sempit Kurang ekonomis untuk produk kecil
3. Kecepatan las tinggi, energi yang Menghasilkan radiasi yang perlu
dibutuhkan rendah diperhatikan dan dihindari
Dapat digunakan untuk dinding pipa tipis Frekuensi arus tinggi membahayakan
Efisiensinya tinggi
Oksida yang terbentuk dapat diminimalisir
Dapat disesuaikan dengan banyak logam

Prinsip kerja projection welding adalah merupakan satu modifikasi dari las resistansi listrik.
Mekanismenya adalah dengan memberikan konsentrasi arus dan tekanan dari elektroda
pada daerah workpiece. Namun, persiapan di awal perlu diperhatikan supaya aliran arus
terpusat pada titik kontak tertentu.

Keuntungan Ketebatsasan
Menghasilkan hasil las yang lebih rapih Lap joint menyebabkan penambahan berat
akibat aliran arus dan eletroda terfokus
Kecepatan pengelasan tinggi Kekuatan sambungan dan fatik rendah
Mudah beradaptasi untuk otomatisasi dalam Peralatan lebih mahal dibandingkan arc
kecepatan produksi tinggi welding
Kesalahan hasil pengelasan sulit diperbaiki
4. Spot welding
a. Ukuran Nugget
Ukuran nugget dari logam yang mencair sangat berkaitan dengan luas kontak
antara benda kerja dan elektroda, dimana dalam hal ini konsentrasi arus juga
dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran diameter dari nugget sebagai syarat dari
kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm.
b. Hasil Uji Tarik Geser
Kuat geser nugget umumnya harus cukup dapat menjamin bahwa bila sambungan
diberi tegangan hingga putus maka putus terjadi pada lembaran mengelilingi
nuggget. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang dapat
diperoleh melalui uji mekanik berupa shear strength dan uji cross section.
Indikator yang sering digunakan untuk menetukan keuletan lasan khususnya pada
material yang memiliki mampu keras yang tinggi adalah besarnya rasio antara
cross section strength (ft) dan shear strength (fs). Bila rasio fs/ft mendekati satu,
lasan dapat dikatakan ulet sedangkan rasio fs/ft mendekati nol, lasan bersifat
getas.

5. Sketsa desain elektroda

6. Untuk pengelasan baja lapis seng, diperlukan arus yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan
adanya lapisan coating Zn pada permukaan baja. Lapisan Zn tersebut harus dilelehkan
terlebih dahulu sebelum kita berlanjut pada penyambungan baja. Melting point yang
dimiliki Zn lebih rendah dari baja. Sehingga selama proses pengelasan, Zn yang
dikombinasikan dengan baja akan menurunkan resistivitasnya. Maka dari itu kita
membutuhkan arus yang lebih tinggi untuk mengelas baja lapis seng ini.
7. Las resistansi listrik memanfaatkan prinsip penyambungan permukaan logam dalam
bentuk lembaran, sambungan tumpul dan dalam bentuk tumpang tindih yang ditekan
dengan menggunakan elektroda. Resistansi listrik dari arus tersebut membuat permukaan
menjadi panas dan meleleh. Pada las resistansi listrik, elektroda berbahan tembaga
memiliki sifat konduktivitas thermal dan elektrik yang tinggi, memiliki ketahanan
deformasi yang baik, tidak mudah terkontaminasi benda kerja, serta harganya yang
murah. Dalam las resistansi listrik, terdapat 4 variabel penting, yaitu Tahanan listrik,
Tekanan elektroda, Arus dan waktu. Tahapan kerja dari las titik (spot welding) dapat
dijelaskan pada gambar di bawah ini:
1. Arahkan dan bawa elektroda pada permukaan logam serta aplikasikan sedikit
tekanan pada permukaan tersebut.
2. Tahap kedua: proses mengaplikasikan arus listrik pada elektroda tersebut
sehingga membuat permukaan menjadi panas dan meleleh.
3. Tahap ketiga: melepaskan arus listrik yang sebelumnya diberikan dan elektroda
dibiarkan di tempat sehingga material dapat mendingin.
Pelelehan terjadi di tengah kedua pelat yang disambung karena adanya arus listrik yang
mengalir dari permukaan sampai ke bagian tengah kedua pelat, sehingga pelat meleleh
saat pengelasan.

8. Faktor yang mempengaruhi hasil lasan:


a. Pengaruh arus terhadap hasil las resistansi listrik, arus merupakan satu parameter
yang memiliki peran utama pada heat input sebab itu arus memiliki satu peranan
vital dalam las resistansi listrik. Arus ini menentukan kecepatan heat transfer dan
apabila densitasnya terlalu tinggi atau berlebihan akan menyebabkan terjadinya
metal expulsion yang berdampak pada pembentukan rongga dan retak.

b. Pengaruh waktu terhadap hasil las resistansi listrik, waktu memberikan pengaruh
pada nilai kekuatan geser hasil pengelasan

 Waktu Tekan (squeeze time) : Merupakan waktu dimana penekanan


dimulai hingga arus mengalir.
 Waktu Las (weld time) : Merupakan waktu saat arus mengalir pada
benda kerja.
 Waktu Tahan (hold time) : Merupakan waktu dimana elektroda masih
ditahan menekan benda kerja dengan arus yang sudah tidak mengalir
lagi.
 Waktu henti (off time) : Merupakan waktu akhir dari waktu tahan
sebelum penekan berikutnya.

c. Pengaruh tekanan terhadap hasil las resistansi listrik


Peningkatan tekanan elektroda hal menyebabkan penurunan tahanan kontak.
Fungsi dari tekanan elektroda itu sendiri berperan dalam memberikan penempaan.
Penempaan ini bertujuan untuk menghasilkan deposit dengan butir yang halus.

9. Tahapan kerja dari las titik (spot welding) ialah:


Spot Welding bekerja dengan prinsip pelelehan lokal karena adanya arus yang
terkonsentrasi pada silinder elektroda yang dipisahkan oleh dua lembar material yang
saling bertumpang tindih. Konsentrasi arus ditentukan oleh luas area kontak antara
elektroda dan benda kerja. Berikut merupakan mekanisme tahapan proses pada Spot
Welding :
i. Dua elektroda yang berbentuk silinder diletakkan pada permukaan sambungan
benda kerja yang akan disambungkan.
ii. Panas yang dihasilkan dari tahanan dikombinasikan dengan pemberian tekanan
yang akan menghasilkan Spot Welding.
iii. Panas tersebut akan berakibat terbentuknya nugget pada permukaan sambungan
dari dua benda kerja. Umumnya diameter dari nugget ini adalah 6-10 mm.
iv. Arus yang dihasilkan berkisar antara 3000 - 40.000 A
Tahanan listrik yang diharapkan adalah:
i. Nilai tahanan terendah berada pada kontak antar elektroda dan material yang
dilas tujuannya agar mengurangi kemungkinana elektroda dan benda kerja saling
menempel akibat panas yang dihasilkan
ii. Nilai tahanan tertinggi berada pada kontak antar permukaan benda kerja dengan
tujuan agar panas terakumulasi dan hasil sample yang diberikan bagus.
10. Flash welding dan Upset Welding

Flash welding : metode penyambungan material yang memiliki penampang yang sama
dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan pada seluruh permukaan kontak serta tanpa
logam pengisi. Pada Flash welding terbentuk arc.

Upset welding : metode penyambungan material dimana 2 benda kerja ditekan bersamaan
dengan pemanasan; sehingga tidak terbentuk busur listrik. Panas yang dihasilkan
disebabkan oleh hambatan listrik.

Perbedaan :
1. Mekanisme yang digunakan untuk menghasilkan satu pergerakan
2. Flash welding biasanya untuk menyambung komponen cross section
3. Upset welding untuk menyambung kawat dengan luas penampang kecil/pipa
4. Flash welding memiliki kapasitas mesin yang lebih besar namun keduanya
dapat dieksekusi dengan menggunakan mesin yang sama.

11. Baja lembaran yang saling tumpang tindih, disambung menggunakan elektroda yang
bulat dan berputar di pinggiran baja. Elektroda yang berputar ini akan menekan baja
lembaran tersebut sehingga menghasilkan resistansi panas yang akan menghasilkan
nugget berbentuk lonjong, yang berderet sesuai dengan kecepatan elektrodanya. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya penyambungan pada daerah nugget dan arus yang
diberikan disepanjang sambungan oleh split electrode rollers.
12. Resistance welding
Keuntungan Keterbatasan
Penyambungannya cepat untuk logam
Peralatan yang mahal
berukuran ringan.
Penyambungannya cepat untuk benda
Perlunya perawatan/maintenance
hasil forging dan casting yang berukuran
khusus
besar
Sebagai tambahan fasteners yang sangat
High short duration current loads
baik pada suatu produk
Hasilnya lebih rapi karena hanya
menggunakan resistansi panas yang tingi
untuk melelehkan logamnya

13. Percussion welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas dari sebuah
busur yang dihasilkan oleh pelepasan energy listrik yang cepat untuk penyambungan
logam. Tekanan yang digunakan progresif atau mengikuti pelepasan energy listrik.
Prosesnya hampir sama dengan flash welding dan upset welding. Mesin yang digunakan
dalam percussion welding adalah magnetic dan capacitor discharge. Aplikasi percussion
welding umumnya pada industry elektronik untuk menyambung aluminium rods,
menyambung baja ferrous alloy tahan korosi

14. Mash Seam Welding

Mash seam welding merupakan gabungan dari proses welding konvensional resistance
seam welding dan projection welding. Alat yang dipakai hampir sama dengan yang
dipakai oleh proses welding kovensional resistance seam welding yaitu large resistance
welding frame, dan rotating wheel type electrode untuk menghasilkan arus. Aplikasinya
umumnya terdapat pada dunia manufaktur seperti untuk transportasi, bangunan,
machining dsb.
15. Urutan material yang memiliki weldability yang baik adalah steel >aluminium> tembaga.
Ini dikarenakan steel memiliki ketahanan listrik yang cukup tinggi dan konduktivitas
thermal yang rendah (52 W/m-K) dibandingkan elektroda tembaga, inilah yang membuat
proses welding menjadi lebih mudah. Kemudian adalah aluminium, aluminium ini
memiliki nilai ketahanan listrik dan konduktivitas thermal (109 W/m-K) yang mendekati
tembaga (385 W/m-K) tapi melting point-nya lebih rendah dibandingkan dengan
tembaga, proses weldingnya masih mungkin dengan menggunakan arus yang lebih tinggi.

Keterangan :
W = mampu las dengan baik
L = kurang mampu dilas
N = tidak mampu dilas

Anda mungkin juga menyukai